Pada artikel sebelumnya saya telah membahas
tentang minyak bumi dan komposisinya, serta proses distilasi minyak bumi di
kilang. Kali ini penulis akan menjelaskan beberapa jenis produk hasil olahan
minyak bumi yang diperoleh dari kilang minyak. Tentu kita telah mengetahui
bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia saat ini, tapi
minyak mentah yang diperoleh dari sumur harus melalui tahap pengilangan agar
diperoleh produk-produk yang dapat digunakan, salah satunya adalah dalam bentuk
bahan bakar.
Produk Hasil
Pengilangan Minyak Bumi
Cukup banyak produk-produk hasil pengolahan
minyak mentah yang dihasilkan dari kilang. Namun, hanya beberapa saja yang
familiar bagi masyarakat, contohnya bensin, solar dan minyak tanah. Agar kita
dapat mengetahui mengenai jenis-jenis produk hasil pengilangan/penyulingan
minyak mentah, di bawah ini telah dituliskan jenis-jenisnya.
1. LPG ( Liquefied Petroleum Gas)
Secara umum, LPG merupakan
salah satu produk hasil penyulingan minyak mentah berupa gas cair. Unsur
utamanya berupa hidrokarbon ringan, seperti propana (C3H8),
butana (C4H10), serta terdapat juga sejumlah kecil etana
(C2H6) dan pentana (C5H12). Dari
segi penggunaannya, LPG umumnya dimanfaatkan sebagai bahan bakar industri dan
rumah tangga. Bahkan, saat ini sudah ada kendaraan bermotor yang telah menggunakan
gas terutama LPG sebagai bahan bakarnya.
2. Avgas (Aviation Gasoline)
Sama halnya dengan
avtur, produk hasil olahan minyak bumi ini juga bisa dikatakan cukup asing di
telinga masyarakat. Avgas adalah bahan bakar minyak yang dibuat khusus untuk
pesawat terbang dengan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal dan
bermesin piston (piston engine). Selain digunakan sebagai bahan bakar pesawat,
avgas juga digunakan sebagai bahan bakar untuk mobil balap dan pesawat tempur.
Avgas diperoleh dari hasil pengembangan gasoline (bensin), pengembangannya
meliputi titik nyala, titik beku dan volality.
3. Bensin
Bensin atau dalam
bahasa Inggris disebut gasoline adalah salah satu produk hasil olahan minyak
bumi yang cukup familiar di telinga masyarakat. Komponen utama yang terdapat
pada bensin ialah oktana dan n-heptana. Sebagai bahan bakar kendaraan bermotor,
kualitas bensin ditentukan oleh karakteristik jumlah oktan, sama halnya dengan
avgas Bilangan oktan pada bensin menunjukkan seberapa besar tenaga yang
diberikan terhadap mesin sebelum bensin terbakar habis, serta mewakili
karakteristik anti ketukan yang terjadi pada mesin ketika pembakaran sedang
berlangsung. Jadi, semakin tinggi jumlah oktan pada bensin maka semakin tinggi
juga kualitas bensin tersebut.
4.AVTUR
Avtur
adalah salah satu jenis bahan bakar berbasis minyak bumi yang berwarna bening
hingga kekuning-kuningan, memiliki rentang titik didih antara 145 hingga 300oC, dan digunakan sebagai bakar
pesawat terbang. Secara umum, avtur memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan
bahan bakar yang digunakan untuk pemakaian yang kurang ‘genting’ seperti
pemanasan atau transportasi darat. Avtur biasanya mengandung zat aditif
tertentu untuk mengurangi resiko terjadinya pembekuan atau ledakan akibat
temperatur tinggi serta sifat-sifat lainnya.
Avtur memiliki sifat yang
menyerupai kerosin karena memiliki rentang panjang rantai C yang sama.
Komponen-komponen kerosin dan avtur terutama adalah senyawa-senyawa hidrokarbon
parafinik (CnH2n+2) dan
monoolefinik (CnH2n) atau naftenik
(sikloalkan, CnH2n) dalam rentang
C10 – C15. Sifat ini dipilih karena memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan bahan bakar jenis lain.
5.ASPAL
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai
bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis.
6.SOLAR
Solar adalah salah satu jenis bahan bakar yang dihasilkan dari proses
pengolahan minyak bumi, pada dasarnya minyak mentah dipisahkan fraksi-fraksinya
pada proses destilasi sehingga dihasilkan fraksi solar dengan titik didih 250°C
sampai 300°C. Kualitas solar dinyatakan dengan bilangan cetane (pada bensin
disebut oktan), yaitu bilangan yang menunjukkan kemampuan solar mengalami
pembakaran di dalam mesin serta kemampuan mengontrol jumlah ketukan (knocking),
semakin tinggi bilangan cetane ada solar maka kualitas solar akan semakin bagus.
MID MAP
Daftar pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.