sumber: https://engscience.wordpress.com/mixture/ |
Nah jadi secara
singkat apa itu kimia kontekstual? Berkaitan dengan bebagai aspek kehidupan
manusia dan membahas tentang apapun itu yang berhubungan dengan reaksi kimia
didalamnya dan sedang menjadi perbincangan hangat atau trending topic. Pembelajaran
kimia kekinian disini terbagi menjadi berbagai macam topik, ada yang
berhubungan dengan energi dan minyak bumi, pollimer dan plastik, hujan asam,
kimia pangan dan mengenai pencemaran udara. Nah jika sebelumnya kita sudah membahas
sedikit mengenai topik hujan asam, maka sekarang kita akan membahas mengenai
polusi udara. Apa sih polusi udara itu? Polusi udara adalah masuknya gas,
partikel debu atau asap ke atmosfer secara alamiah atau kegiatan manusia yang
nantinya bersifat membahayakan untuk kelangsungan makhluk hidup. Polusi udara
mengakibatkan gangguan pernafasan atau penyakit lainnya pada makhluk hidup.
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan
asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar
yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan
hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen
oksida).
FAKTOR
YANG MENYEBABKAN POLUSI UDARA
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain:
a. Faktor alam (internal), yang bersumber dari
aktivitas alam, contoh :
- abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik
b. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari
hasil aktivitas manusia, contoh :
- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan
ZAT-ZAT PENCEMARAN UDARA
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran
udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida,
Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.
- Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas
buangan kendaraan bermotor.
- Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu
bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
- Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat
korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama
batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
- Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar yang tidak sempurna.
- Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang
ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti
kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot
(aerosol) pada parfum dan hair spray.
- Karbon Dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar
kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.
EFEK
YANG DITIMBULKAN
Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh debu
bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran
pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti
Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin
(metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah).
Dan selain itu penyakit yang timbul adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan
akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Dari segi ekonomi dampak pencemaran udara yaitu dengan
hasil kajian Bank Dunia menemukan dampak ekonomi akibat pencemaran udara di
Indonesia sebesar Rp 1,8 triliun yang pada 2015 akan mencapai Rp 4,3 triliun.
Dari segi sosial pencemaran sangat merugikan, orang-orang
sudah tidak dapat menikmati udara sehat lagi, setiap hari harus bertemu dengan
asap, aktivitas sosial juga terhambat dan lain-lain.
Dari segi pertanian dan perkebunan pencemaran udara juga
sangat berpengaruh, kurangnya lahan hijau yang menjadi tempat pohon-pohon untuk
melakukan proses fotosintesis karena Tanaman yang tumbuh di daerah dengan
tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan
penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam menjadikan sirkulasi
udara kita berkurang, dan menjadikan udara kotor dan tidak baik untuk kita
hirup.
SOLUSI MENGURANGI PENCEMARAN UDARA
Untuk melindungi masyarakat terhadap bahaya polusi udara,
maka perlu dilakukan usaha-usaha sebagai berikut, antara lain :
1. Setiap pabrik diwajibkan melakukan pengolahan
terlebih dahulu terhadap asap pabriknya sebelum di buang ke udara bebas.
2. Untuk kendaraan bermotor, digunakan bahan bakar
yang sedikitnya mencemari udara, seperti bahan bakar gas atau bahan bakar sinar
matahari. Bagi kendaraan bermotor yang sisa pembakarannya lebih banyak,
sebaiknya menggunakan jalan-jalan di pinggir kota.
3. Melakukan penghijauan kota, karena
tumbuh-tumbuhan dapat menghasilkan oksigen pada siang hari di samping menyerap
karbon dioksida dari udara. Oleh alam, hujan yang turun menyebabkan kotoran di
udara berkurang dan angin akan menyebabkan kotoran di udara tersebar luas,
sehingga tidak terkonsentrasi pada daerah tertentu.
Daftar Putaka:
Afia, Atep. 2015. Modul Kimia dan Pengetahuan Industri 03 (Kimia Kontekstual)
Kahar. 2016. Pencemaram Udara. http://www.softilmu.com/2014/06/pencemaran-udara.html Franestia. Ivan. Water Is Our Friends. https://engscience.wordpress.com/mixture/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.