Lingkungan hidup merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan
organisasi dalam melangsungkan kehidupannya. Lingkungan hidup merupakan
komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan
perkembangan individu yang bersangkutan.
Dalam Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang ketentuan-ketentuan pokok
pengelolaan lingkungan hidup dinyatakan bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya
manusia, dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Memasuki era yang modern atau lebih dikenal dengan globalisasi,
masalah demi masalah muncul sebagai akibat yang ditimbulkan oleh era tersebut.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap makhluk hidup utamanya manusia tidak dapat
lepas dari dampak globalisasi tersebut, karena makhluk hiduplah pelaku utama
dari kegiatan tersebut. Oleh karena itu, setiap manusia harus senantiasa waspada
terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukannya
terutama dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan.
Aspek yang paling sensitif terhadap dampak era yang serba industri seperti
sekarang ini adalah lingkungan. Besar kecilnya kegiatan manusia pasti akan
berdampak pada kualitas lingkungan. Dengan demikian, manusia sebagai pelaku
utama lingkungan harus senantiasa mengendalikan dan menjaga lingkungan agar
tidak mengalami kerusakan.
Di Indonesia, masalah
lingkungan merupakan masalah yang cukup serius yang harus segera diatasi.
Lingkungan hidup Indonesia yang dulu dikenal sangat ramah dan hijau kini seakan
berubah menjadi ancaaman bagi masyarakatnya. Betapa tidak, tingkat kerusakan
lingkungan di indonesia sangat besar. Pencemaran lingkungan dan aktifitas
penebangan hutan secara illegal merupakan penyebab utamanya.
Banyaknya bencana yang
sering terjadi di tanah air seperti banjir dan tanah longsor merupakan bukti
betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di era globalisasi.
Kesadaran untuk hidup lebih baik harus senantiasa dipegang oleh manusia
khusunya yang tinggal di kota-kota besar karena manusialah penyebab utama
terjadinya bencana tersebut. Tanpa manusia sadari, ketika membuang sampah di
sembarang tempat, menebang pohon tanpa perencanaan adalah suatu aktifitas
yang membahayakan
kehidupannya.
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama beberapa dekat ke belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi lahan menyebabkan terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia. Masalah lingkungan yang terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran lingkungan. Semua masalah itu berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang mengancam aktifitas kehidupan manusia. Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu lagi menyokong aktifitas kehidupan manusia dengan baik.
Tingkat eksploitasi dan konsumsi energi fosil yang terlalu berlebihan selama beberapa dekat ke belakang serta pengrusakan hutan dan rendahnya usaha konservasi lahan menyebabkan terjadinya berbagai masalah lingkungan yang parah di Indonesia. Masalah lingkungan yang terjadi diantarannya global warming, polusi dan pencemaran lingkungan. Semua masalah itu berujung pada terjadinya degradasi lingkungan yang mengancam aktifitas kehidupan manusia. Lingkungan yang terdegradasi tidak mampu lagi menyokong aktifitas kehidupan manusia dengan baik.
1. Lingkungan Biotik dan
lingkungan Abiotik
Secara umum lingkungan
dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Lingkungan
biotik/lingkungan abiotik
Lingkungan biotik adalah
semua makhluk hidup yang menempati bumi, terdiri atas tumbuhan, hewan dan
manusia.
Menurut fungsinya faktor
biotik dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1) Produsen : organisme
yang dapat menghasilkan makanannya sendiri, yang disebut autotrofik.
2) Konsumen : organisme
yang hanya memanfaatkan hasil yang disediakan oleh organisme lain. Kelompok
konsumen disebut heterotrofik.
3) Pengurai : organisme
yang berperan menguraikan sisa-sisa atau makhluk hidup yang telah mati, seperti
bakteri dan jamur.
Faktor-faktor biotik
yang membentuk satuan eksosistem :
1) Individu adalah sebutan
makhluk hidup yang tunggal.
2) Populasi adalah
sekelompok individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu, dan
3) Komunitas adalah seluruh
populasi makhluk hidup yang hidup bersama-sama di suatu daerah tertentu.
b. Lingkungan
abiotik/lingkungan anorganik
Adalah benda-benda mati
bumi, tetapi mempunyai pengaruh pada kehidupan makhluk hidup yang ada di
dalamnya, antara lain udara, tanah, air, dan sinar matahari.
Komponen-komponen
lingkungan yang ada di sekitar kita merupakan satu kesatuan yang saling
mempengaruhi antara komponen yang satu dengan komponen yang lain yang
disebut ekosistem. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara komponen
biotik dengan komponen abiotik dalam ekosistem disebut ekologi.
2. Kualitas lingkungan
hidup
Kualitas lingkungan
hidup dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Lingkungan Biofisik
Lingkungan biofisik
adalah lingkungan abiotik dan biotik yang berhubungan secara simbiosis.
Lingkungan biofisik dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1) Lingkungan biofisik
abiotik, yaitu tanah, batuan, mineral, udara, air, energi matahari, dan proses
yang berbeda di dalam dan permukaan bumi.
2) Lingkungan biofisik
biotik, yaitu semua makhluk hidup mulai dari mikroorganisme sampai tumbuhan,
hewan, dan manusia.
Lingkungan biofisik
terjadi bila berlangsungnya hubungan secara simbiosis antara lingkungan abiotik
dan biotik, sehingga sistem interaksi menimbulkan kehidupan yang serasi. Jika
salah satu unsur rusak atau hilang, maka kehidupan akan terganggu dan tidak
harmonis.
b. Lingkungan Sosial
Ekonomi
Manusia secara
individual maupun kelompok adalah makhluk sosial, kualitas sosial ekonomi baik
jika terpenuhi semua kebutuhan manusia. Kualitas sosial ekonomi dapat tercipta
bila mereka memiliki sumber pendapatan yang memadai.
c. Lingkungan budaya
Adalah segala kondisi
berupa materi dan nonmateri yang dihasilkan manusia melalui aktivitas dan
kreativitasnya.
Lingkungan budaya
meliputi :
1) Materi seperti bangunan,
peralatan senjata, pakaian dan lain-lain.
2) Nonmateri seperti nilai,
norma, pranata, peraturan hukum, sistem ekonomi, sistem politik, kesenian,
sistem pendidikan dan lain-lain.
B. Komponen Ekosistem
Ekosistem adalah suatu
wilayah yang didalamnya terdapat unsur-unsur hayati dan fisik yang saling
mempengaruhi dan tidak bisa dipisahkan antara unsur yang satu dengan unsur yang
lain.
1. Berdasarkan susunannya,
ekosistem terdiri atas empat komponen, yaitu :
a. Produsen adalah makhluk
hidup penghasil makanan, biasanya adalah tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan
makanan sendiri.
b. Konsumen adalah makhluk
hidup yang sangat tergantung kepada hasil makhluk hidup lain, karena
tidak dapat menghasilkan makanan sendiri
c. Pengurai (decomposer)
adalah mikroorganisme yang mampu menguraikan makhluk hidup yang
telah mati menjadi bahan anorganik, contohnya : jasad renik dan bakteri
pengurai.
d.
Non hayati (Abiotik) adalah komponen fisik dan kimia yang mendukung
kehidupan makhluk hidup, misalnya air, udara dan tanah.
2. Menurut fungsinya,
komponen ekosistem terdiri atas :
a. Komponen
autotropik adalah makhluk hidup yang mampu memproduksi makanan secara
mandiri. Biasanya jenis makhluk hidup autotoprik adalah tumbuhan yang mampu
mengubah zat organik menjadi organik dengan bantuan sinar matahari.
b. Komponen heterotropik adalah
makhluk hidup yang tidak mampu membuat makanan sendiri, tetapi
memanfaatkan bahan-bahan yang telah dibuat oleh makhluk lainnya.
Contoh manusia dan hewan.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.