Abstrak
Salah satu sifat fisika yang dapat kita amati setiap saat
adalah peristiwalarutnya suatu zat padat dalam pelarut air. Konsentrasi zat
terlarut dalamlarutan jenuh pada temperatur tertentu disebut sebagai
kelarutan.Agar suatu obat diabsorpsi, maka obat tersebut mula-mula harus
larutdalam media cairan tempat absorpsi. Sebagai contoh, suatu obat yang
diberikan secara oral dalam bentuk tablet atau kapsul tidak dapat diabsorpsi
sampai partikel-partikel obat larut dalam cairan pada suatu tempat dalam
saluran lambung usus.Larutan merupakan suatu campuran homogen antara 2 zat dari
molekul,atom ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat padat, minyak
ataupunlarut dalam air. Secara kuantitatif, kelarutan suatu zat dinyatakan
sebagaikonsentrasi zat terlarut di dalam larutan jenuhnya pada suhu dan
tekanantertentu.Kelarutan suatu senyawa dalam zat pelarut tergantung sifat
fisik dankimia dari zat terlarut tersebut.
Pendahuluan
Kelarutan zat padat dalam pelarut adalah salah satu fenomena
yang telah mendapatkan perhatian luas dalam dunia kimia, farmasi, dan berbagai
aspek kehidupan sehari-hari. Sifat fisika ini menjadi dasar utama dalam
pemahaman bagaimana zat padat berinteraksi dengan pelarutnya, membentuk
larutan, dan memainkan peran kunci dalam berbagai proses kimia, termasuk dalam
ilmu farmasi. Dalam konteks farmasi, kelarutan adalah aspek penting yang
mempengaruhi efektivitas pengiriman obat, formulasi, dan penyerapan obat oleh
tubuh.
Rumusan masalah
1.
Apa saja faktor -faktor yang mempengaruhi zat
kelarutan ?
2.
Bagaimana kelarutan zat padat dalam pelarut
berdampak pada industri farmasi dan pengembangan formulasi obat?
Tujuan masalah
1.
Untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi
kelarutan zat padat dalam pelarut.
2.
Untuk mengevaluasi dampak kelarutan zat padat
dalam pelarut terhadap industri farmasi dan pengembangan formulasi obat.
Pembahasan
faktor yang memengaruhi kelarutan
zat dalam pelarut. Kelarutan adalah konsep penting dalam kimia yang memiliki
dampak signifikan dalam berbagai aspek ilmu kimia dan aplikasinya dalam
industri farmasi. Mari kita tinjau faktor-faktor tersebut lebih lanjut:
Ø 1.Suhu:
Suhu memengaruhi kelarutan zat dalam pelarut. Penjelasan mengenai perubahan
suhu dan pengaruhnya pada kelarutan sangat tepat. Kenaikan suhu cenderung
meningkatkan kelarutan padatan dalam pelarut karena energi termal tambahan
mengurangi daya tarik antara partikel-partikel zat padat.
Ø 2.Jenis
Pelarut: Poin yang Anda sampaikan mengenai tingkat kepolaran yang serupa antara
zat terlarut dan pelarut adalah benar. Kesamaan polaritas antara zat terlarut
dan pelarut memungkinkan interaksi yang lebih baik, yang kemudian memengaruhi
kelarutan. Ini berarti senyawa polar akan lebih larut dalam pelarut polar, dan
sebaliknya.
Ø 3. pH: Anda telah memberikan contoh yang baik mengenai pengaruh pH pada kelarutan garam-garam yang berasal dari asam lemah. Pengaruh pH terhadap kelarutan sering terjadi dalam reaksi kimia dan sangat penting untuk pemahaman kimia larutan.
Ø 4.Adanya
Ion Senama (Ion Sejenis): Pengertian mengenai elektrolit yang terdiri dari ion
logam yang sama dan memiliki "ion senama" sangat relevan. Pengetahuan
ini berguna dalam pemahaman reaksi pengendapan dan kesetimbangan larutan,
terutama dalam kimia analitik.
Kelarutan zat padat dalam pelarut
memiliki dampak yang signifikan dalam industri farmasi dan pengembangan
formulasi obat. Berikut adalah beberapa cara kelarutan memengaruhi industri
farmasi:
Ø 1. Pembuatan
Formulasi Obat: Kelarutan obat dalam pelarut tertentu memengaruhi formulasi
obat. Farmasis perlu memilih pelarut yang sesuai untuk melarutkan obat agar
obat tersebut dapat diberikan dalam bentuk yang efektif, seperti tablet,
kapsul, atau larutan. Pemilihan pelarut yang salah dapat menghambat kemampuan
obat untuk larut dan diserap oleh tubuh.
Ø 2.Bioavailabilitas:
Kelarutan obat dalam cairan pencernaan (seperti lambung atau usus) memengaruhi
tingkat penyerapan obat oleh tubuh. Obat yang kurang larut mungkin memiliki
bioavailabilitas yang rendah, yang berarti hanya sebagian kecil obat yang
diambil oleh tubuh setelah administrasi. Dalam pengembangan obat, meningkatkan
kelarutan adalah tujuan penting untuk meningkatkan efektivitas terapeutik.
Ø 3.Pengiriman
Obat: Teknik pengiriman obat, seperti formulasi mikropartikel atau
nanoteknologi, sering digunakan untuk meningkatkan kelarutan obat yang kurang
larut dalam pelarut. Ini memungkinkan obat diubah menjadi bentuk yang lebih
mudah larut dan diserap oleh tubuh.
Ø 4. Penyimpanan
dan Stabilitas: Kelarutan obat juga dapat memengaruhi stabilitas formulasi
obat. Jika obat tidak larut dengan baik, itu dapat mengarah pada pembentukan
endapan atau kristal yang dapat mengurangi umur simpan formulasi obat.
Ø 5.Pengembangan
Obat: Dalam tahap pengembangan obat, para peneliti memantau kelarutan obat
dalam berbagai pelarut untuk menentukan pilihan formulasi yang optimal.
Pemahaman yang baik tentang kelarutan zat padat dalam pelarut membantu dalam
pengembangan obat yang lebih efektif dan aman.
Ø 6.Pengoptimalan
Dosis: Kelarutan obat memengaruhi dosis yang diperlukan untuk mencapai efek
terapeutik yang diinginkan. Obat yang lebih larut dapat menghasilkan formulasi
dengan dosis yang lebih rendah, yang dapat mengurangi risiko efek samping dan
meningkatkan kepatuhan pasien.
Kesimpulan
Dalam dunia kimia, kelarutan zat padat dalam pelarut adalah
konsep penting yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor kunci. Artikel ini telah
membahas faktor-faktor tersebut, termasuk suhu, jenis pelarut, pH, dan adanya
ion senama, serta menjelaskan dampak kelarutan dalam industri farmasi dan
pengembangan formulasi obat. Berikut adalah kesimpulan dari informasi yang
telah disampaikan.
Soal dan jawaban
1. 1. Apa yang
memengaruhi kelarutan zat padat dalam pelarut?
Jawaban: Kelarutan
zat padat dalam pelarut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti suhu, jenis
pelarut, polaritas zat terlarut dan pelarut, pH larutan, dan adanya ion senama
dalam larutan.
2. 2. Apa pengaruh kelarutan zat padat dalam pelarut
dalam industri farmasi?
Jawaban: Kelarutan
zat padat dalam pelarut berpengaruh pada industri farmasi dalam pembuatan
formulasi obat, bioavailabilitas obat, pengiriman obat, stabilitas formulasi,
pengembangan obat, dan pengoptimalan dosis obat. Ini memengaruhi cara obat
diproduksi, diabsorpsi oleh tubuh, dan digunakan untuk perawatan kesehatan.
Daftar Pustaka
Fivien Nur Savitri, ST, MT “2018”. Peran
Farmasi Fisika dan Biofarmasi dalam Pembuatan Sediaan Farmasi yang Aman dan
Berkhasiat
Kelas Pintar. Kelarutan dan Faktor
yang Memengaruhinya.
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelarutan-dan-faktor-yang-memengaruhinya-11640
S.T., M.T. Faruq Ratuhaji “2017”. PENETAPAN
KELARUTAN DAN KALOR PELARUTAN ZAT PADAT DENGAN TEKNIK VOLUMETRI.
http://eprints.unm.ac.id/2504/
Seputar pengetahuan. Sifat Larutan
: Pengertian dan Jenis Larutan.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/sifat-larutan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.