Prodi : Teknik Industri
Matkul : Kimia
Dosen: Atep Afia
Hidayat, Ir.MP
DEFINISI ASAM BASA
Abstrak
Artikel ini membahas definisi asam-basa dalam konteks tiga teori
utama: Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, dan Teori Lewis. Setiap teori
memberikan perspektif unik terhadap interaksi asam dan basa, mendalaminya dari
sudut pandang kimia modern. Penelusuran perkembangan teori asam-basa ini
memberikan pemahaman yang mendalam tentang sifat dasar zat-zat kimia tersebut.
Pendahuluan
Asam dan basa adalah konsep dasar dalam kimia yang memiliki
dampak luas pada berbagai reaksi dan fenomena di alam. Seiring berjalannya
waktu, tiga teori utama muncul untuk menjelaskan sifat-sifat asam dan basa,
yaitu Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, dan Teori Lewis. Artikel ini
bertujuan untuk merinci dan memahami perbedaan dan persamaan antara ketiga
teori tersebut.
Rumusan
Masalah
- Bagaimana Teori Arrhenius mendefinisikan asam dan
basa?
- Apa yang menjadi dasar dari Definisi Bronsted-Lowry
dalam konteks asam-basa?
- Bagaimana Teori Lewis memahami interaksi asam dan basa dan apa yang menjadi landasannya?
Tujuan
- Menjelaskan konsep dasar Teori Arrhenius dalam
mendefinisikan asam dan basa.
- Memahami Definisi Bronsted-Lowry dan bagaimana teori
ini memberikan pandangan yang lebih luas terhadap interaksi asam dan basa.
- Menyelidiki Teori Lewis dan cara pandangnya terhadap asam dan basa, serta memahami landasannya.
- Menganalisis perbedaan dan persamaan antara ketiga teori untuk memberikan pemahaman yang holistik.
Teori Arrhenius
Teori
Arrhenius, yang dikembangkan oleh Svante Arrhenius pada akhir abad ke-19,
menyatakan bahwa asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen (H+) dalam
larutan, sementara basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) dalam
larutan. Teori ini memberikan dasar untuk memahami reaksi asam-basa yang
melibatkan perpindahan ion H+.
Teori Bronsted Lowry
Teori Bronsted-Lowry, yang diusulkan oleh Johannes Bronsted dan
Thomas Lowry pada awal abad ke-20, melibatkan pemahaman yang lebih luas tentang
asam dan basa. Menurut teori ini, asam adalah zat yang dapat melepas proton
(H+), sementara basa adalah zat yang dapat menerima proton. Dengan pendekatan
ini, reaksi asam-basa tidak terbatas pada larutan air, dan konsep ini menjadi
lebih relevan dalam berbagai medium.
Teori Lewis
Teori Lewis, yang dikemukakan oleh Gilbert Lewis, memperkenalkan
konsep asam sebagai penerima pasangan elektron (elektron pair acceptor) dan
basa sebagai donor pasangan elektron (elektron pair donor). Pendekatan ini
melibatkan pertukaran pasangan elektron, dan reaksi asam-basa tidak lagi
tergantung pada perpindahan proton. Teori Lewis sangat relevan dalam pemahaman
reaksi yang melibatkan ikatan kovalen dan transfusi elektron.
Perbandingan Antara
Ketiga Teori
Meskipun
ketiga teori ini berfokus pada sifat asam dan basa, ada perbedaan mendasar
dalam pendekatan mereka. Teori Arrhenius terbatas pada larutan air dan
memerlukan ion hidrogen atau hidroksida. Di sisi lain, Teori Bronsted-Lowry
memperluas pemahaman ini ke reaksi di luar air, dan Teori Lewis melibatkan
pertukaran pasangan elektron tanpa memandang medium.
Penerapan Praktis dan
Signifikansi Modern
Pemahaman mendalam tentang ketiga teori ini memberikan dasar
untuk banyak aplikasi di dunia nyata. Dalam industri farmasi, pemahaman tentang
sifat asam dan basa sangat penting dalam pengembangan obat. Selain itu, dalam
industri kimia, pemahaman ini digunakan dalam sintesis dan desain molekul baru.
Penerapan ini menggambarkan relevansi konsep asam-basa dalam berbagai bidang
ilmu.
Kesimpulan
Dalam merinci definisi asam-basa melalui Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, dan Teori Lewis, kita mendapatkan wawasan mendalam tentang sifat-sifat kimia dasar ini. Meskipun ketiganya memiliki pendekatan yang berbeda, mereka saling melengkapi dan memberikan gambaran holistik tentang asam dan basa. Pemahaman ini bukan hanya penting dalam lingkup akademis, tetapi juga memiliki dampak signifikan dalam pengembangan teknologi dan ilmu pengetahuan modern. Dengan menerapkan konsep-konsep ini, kita dapat terus mengembangkan pemahaman kita tentang dunia kimia yang kompleks dan dinamis.
Soal
- Pada awal abad keberapa teori Bronsted Lowry di temukan ?
- Teori Lewis dikemumukan oleh ?
2. Gilbert Lewis
Daftar Pustaka
1. 1. The
Development and Application of Optogenetics ( Lief Fenno, Ofef Yizhar dan Karl Deisseroth:
Penerbit Annual Review Neurosci ; 2011 )
The
Development and Application of Optogenetics (europepmc.org)
2. Regeneration
of Transformer Insulating Fluids Using Membrane Separation Technology ( Leila
Safiddine, Hadj-Ziane Zafour, Ungarala Mohan Rao, dan Issouf Fofana: Penerbit Energies;
2019 )
energies-12-00368.pdf
3.
Impact
of Low Molecular Weight Acids on Oil Impregnated Paper Insulation Degradation (
Kakou D. Kouassi, Issouf Fofana, Ladji Cissé, Yazid Hadjadj, , Kouba M. Lucia
Yapi, dan K. Ambroise Diby : Penerbit Energies ; 2018 )
energies-11-01465-v2
(1).pdf
4. Pengaruh
Pemahaman Konsep Asam Basa terhadap Konsep Hidrolisis ( Ratna Kartika Irawati :
Penerbit Thabiea: Journal Of Natural Science, Teaching ; 2019 )
4090-17335-1-PB.pdf
\
\\\
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.