Disusun
Oleh : Zahra Nabila R (Z04-ZAHRA)
ABSTRAK
Perkembangan kimia
organo logam dalam tiga dekade terakhir telah semakin memperkaya hasanah kajian
keilmuwan dalam bidang kimia anorganik. Perkembangan tersebut didukung dan
diarahkan oleh kemajuan konsep-konsep dasar dalam bidang kimia koordinasi.
Faktor utama yang mendorong terjadinya evolusi dalam bidang keilmuwan ini
adalah adanya minat atau ketertarikan pada zat-zat baru. Ketertarikan terhadap
zat atau material baru ini, telah didasari oleh pemahaman yang semakin baik
terhadap prinsip-prinsip fundamental yang melandasi beberapa capaian luar biasa
dalam teknik sintesis, kombinasi material, dan eksplorasi sifat fisika suatu
zat dan bahkan termasuk di dalamnya perkembangan sains dasar.
Kemajuan peralatan
instrumentasi yang dapat membantu kimiawan untuk mengungkap konsep-konsep
fundamental dari senyawa kompleks, seperti ikatan, struktur, dan sifat senyawa
kompleks juga telah membuka misteri yang belum terjawab pada awal abad ke dua
puluh. Dengan ditambah peran penting dan potensi pemanfaatan kimia koordinasi
diberbagai aplikasi, seperti pengobatan, industri, dan pertambangan telah
menjadikannya sebagai bidang yang penting untuk dikaji.
Kata Kunci : Ikatan, Atom, Ikatan Kovalen Koordinasi
PENDAHULUAN
Ikatan kimia merupakan
ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik menarik antara partikel partikel
yang berikatan. Dengan adanya ikatan tersebut maka baik sifat kimia maupun sifat
fisika dari senyawa, seperti dapat menghantarkan listrik, kepolaran,
kereaktifan dapat dijelaskan. Dalam ikatan kimia, suatu atom bergabung dengan
atom lainnya sehingga dapat membentuk senyawa, baik senyawa kovalen maupun
senyawa ion. Senyawa kovalen terbentuk melalui ikatan kovalen yaitu ikatan yang
terbentuk karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron oleh dua atom atau
lebih yang berikatan sehingga senyawa kovalen ada yang bersifat polar dan
non-polar. Dalam setiap senyawa, atom-atom terjalin secara terpadu oleh suatu
bentuk ikatan antaratom yang desebut ikatan kimia.
Seorang ahli kimia dari
Amerika serikat, yaitu Gilbert Newton Lewis ( 1875- 1946) dan Albrecht Kosel
dari Jerman ( 1853- 1972) menerangkan tentang konsep ikatan kimia yaitu pertama
bahwa unsur- unsur gas mulia ( golongan VIIIA) sukar membentuk senyawa karena
konfigurasi elektronnya memiiki susunan elektron yang stabil yaitu memenuhi
kaidah duplet dan oktet, kedua bahwa setiap unsur berusaha memiliki konfigurasi
elektron seperti yang dimiliki oleh unsur gas mulia, yaitu dengan cara
melepaskan elektron atau menangkap elektron, ketiga bahwa jika suatu unsur
melepaskan elektron, artinya unsur tersebut memberikan elektron pada unsur lain
sehingga bermuatan positif. Sebaliknya, jika unsur itu menangkap elektron,
artinya unsur tersebut menerima elektron dari unsur lain. Jadi susunan elektron
yang stabil tercapai jika suatu atom berikatan dengan atom unsur lain melalui
suatu ikatan kimia. Konsep ikatan kimia ini dapat dikaitkan dengan berbagai
bidang ilmu seperti ilmu kimia, fisika, biologi, geologi, serta astronomi.
Selain itu, konsep ikatan kimia juga dapat dikaitkan dengan beberapa aspek
kehidupan seperti bidang lingkungan, kesehatan dan keselamatan serta teknologi.
PEMBAHASAN
1.
Pembentukan Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen
terbentuk akibat kecenderungan atom-atom untuk menggunakan elektron bersama
(share elektron) agar memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Atom-atom yang berikatan kovalen umumnya adalah antara atom-atom non logam. Jika
pasangan elektron berasal dari masing-masing atom yang berikatan maka ikatan
yang terbentuk ikatan kovalen. Dan apabila pasangan elektron hanya berasal dari
salah satu atom yang berikatan maka ikatan yang terbentuk ikatan kovalen
koordinasi. Pembentukan Ikatan Kovalen Untuk menggambarkan bagaimana ikatan
kovalen terjadi, digunakan rumus titik elektron (struktur Lewis). Rumus ini
menggambarkan bagaimana peranan elektron valensi dalam membentuk ikatan. Rumus
titik elektron (struktur Lewis) merupakan tanda atom yang di sekelilingnya
terdapat tanda titik, silang, atau bulatan kecil yang menggambarkan elektron
valensi atom yang berikatan.
a. Ikatan kovalen
tunggal Ikatan kovalen tunggal adalah ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan
1 pasangan elektron (2 elektron) oleh dua atom yang saling berikatan. Contohnya
pembentukan senyawa HCl dan CH4
- Pembentukan HCl
Konfigurasi elektron 1H : 1s1 sehingga elektron
valensinya = 1. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah
duplet) diperlukan 1 elektron . Konfiguarsi elektron 17Cl : 1s2 2s2
2p6 3s2 3p5 sehingga CI mempunyai
elektron valensi = 7. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai
kaidah oktet) diperlukan 1 elektron, maka struktur Lewis pembentukan HCl
- Pembentukan CH4
Konfigurasi elektron 1H
: 1s1 sehingga elektron valensinya = 1. Untuk mencapai konfigurasi
elektron yang stabil (sesuai kaidah duplet) diperlukan 1 elektron. 6C
: 1s2 2s2 2p2 sehingga elektron valensinya =
4. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet)
diperlukan 4 elektron, maka struktur Lewis pembentukan CH4
b. Ikatan kovalen
rangkap dua dan rangkap tiga Ikatan kovalen rangkap dua adalah ikatan kovalen
yang melibatkan penggunaan bersama 2 pasangan elektron (4 elektron) oleh dua
atom yang saling berikatan, jika pasangan elektron yang digunakan bersama
sebanyak 3 pasang disebut ikatan kovalen rangkap tiga. Contoh:
- Pembentukan O2
Konfigurasi elektron 16O
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
sehingga elektron valensinya = 6, untuk mencapai konfigurasi elektron yang
stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 2 elektron, maka struktur Lewis
pembentukan O2
- Pembentukan N2
Konfigurasi elektron 7N
: 1s2 2s2 2p3 sehingga elektron valensinya =
5, untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet)
diperlukan 3 elektron ., maka struktur Lewis pembentukan N2
2.
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen
koordinasi juga disebut
sebagai ikatan datif, ikatan dipolar, atau ikatan koordinat adalah suatu
jenis ikatan kovalen dua
pusat, dua elektron yang kedua elektron tersebut berasal dari atom yang sama. Pengikatan ion logam pada ligan melibatkan jenis interaksi ini. Jenis
pengikatan ini menjadi hal yang penting pada teori asam–basa
Lewis.
Coba perhatikan contoh
pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada ion H3O+ berikut
:
- Reaksi : H2O
+ H+ → H3O+
- Struktur Lewis :
(Tanda panah, → ,
menunjukkan pasangan elektron ikatan kovalen koordinat berasal dari atom
oksigen)
- Keterangan: Ion
hidronium, H3O+ dibentuk dari molekul H2O yang
mengikat ion H+ . Pada molekul H2O, atom oksigen
mempunyai dua pasang elektron bebas sedangkan ion H+ tidak mempunyai
elektron. Ikatan kovalen koordinasi terbentuk oleh salah satu pasangan elektron
bebas dari oksigen dengan ion H+ .
3.
Sifat-sifat fisis ikatan kovalen
a. Senyawa kovalen ada
yang membentuk struktur molekul sederhana misalnya CH4 dan H2O,
ada juga yang membentuk struktur molekul raksasa seperti SiO2.
Selain itu ada atom-atom yang membentuk struktur kovalen raksasa contohnya
karbon dalam intan.
b. Titik didih senyawa
kovalen bervariasi, ada yang rendah dan sangat tinggi.
Tabel
Titik didih beberapa senyawa kovalen (Sumber : Visual encyclopedia)
c. Metana memiliki fase
gas, pada setiap molekulnya terdapat ikatan kovalen yang relatif kuat. Di
antara molekul-molekul CH4 terdapat gaya antarmolekul yang lemah.
Pada saat dipanaskan, masing-masing molekul CH4 mudah berpisah,
sehingga titik didih metana rendah.
d. Pada intan, atom C
dengan C lainnya berikatan kovalen sangat kuat, membentuk struktur raksasa
sehingga titik didihnya tinggi. Senyawa dengan struktur molekul raksasa tidak
larut dalam air dan tidak menghantarkan listrik kecuali grafit yaitu karbon
pada batu baterai dan isi pensil
CONTOH SOAL
1. Jelaskan pembentukan
senyawa Cl2 dan CO2 menggunakan struktur lewis!
Jawab :
1.) Pembentukan senyawa
Cl2
Konfigurasi elektron 17Cl
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
sehingga elektron valensinya = 7, untuk mencapai konfigurasi elektron yang
stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 1 elektron, maka struktur Lewis
pembentukan Cl2
2.) Pembentukan CO2
Konfigurasi elektron 16O
: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4
sehingga elektron valensi-nya = 6, untuk mencapai konfigurasi elektron yang
stabil (sesuai kaidah oktet) diperlukan 2 elektron.
Konfigurasi elektron 6C
: 1s2 2s2 2p2 sehingga elektron valensinya =
4. Untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil (sesuai kaidah oktet)
diperlukan 4 elektron, maka struktur Lewis pembentukan CH4
2. Jelaskan bagaimana
pembentukan ikatan kovalen koordinasi pada ion NH4 +.
Jawab:
Reaksi : NH3
+ H+ → NH4+
Ion NH4+
dibentuk dari molekul NH3 yang mengikat ion H+. Pada
molekul NH3 atom nitrogen mempunyai sepasang elektron bebas yang
digunakan untuk mengikat ion H+ sehingga terbentuk ikatan kovalen
koordinasi.
Struktur Lewis :
(Tanda panah, → ,
menunjukkan pasangan elektron ikatan kovalen koordinat berasal dari atom
nitrogen)
KESIMPULAN
1. Ikatan kovalen
adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat kecenderungan atomatom untuk
menggunakan elektron bersama (share elektron) agar memiliki konfigurasi
elektron seperti gas mulia terdekat
2. Ikatan
kovalen koordinasi adalah Ikatan kovalen yang pasangan elektron yang digunakan
untuk berikatan hanya berasal dari salah satu atom
3. Beberapa
sifat fisis senyawa kovalen sederhana bersifat lunak dan tidak rapuh, mempunyai
titik didih dan titik leleh yang rendah, tidak dapat menghantarkan listrik dan
tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik
PENUTUP
Kimia koordinasi sangat
menarik dan penting untuk dipelajari karena merupakan bidang ilmu yang sangat
erat kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari vitamin yang
kita perlukan sampai aktivitas industri dan pertambangan. Oleh karena itu,
konsep kimia koordinasi atau senyawa kompleks dapat dengan mudah ditemukan
penerapannya dalam berbagai aplikasi industri, seperti finishing logam,
fotografi, dan industri pertambangan. Dalam bidang farmasi, senyawa-senyawa
kompleks tertentu dipercayai memiliki potensi atau bahkan telah dimanfaatkan
sebagai obat kanker.
DAFTAR PUSTAKA
Sulastri dan RFI
Rahmayani. 2017. Kimia Dasar 1. Penerbit Syah Kuala University Press. Banda
Aceh. Dalam : https://rp2u.usk.ac.id/uploads/Sulastri_buku.pdf
IKATAN
KIMIA (SETIYANA, S.Pd,.M.Eng; Penerbit repositori.kemdikbud.go.id; 2020)
https://repositori.kemdikbud.go.id/22166/1/X_Kimia_KD-3.5_Final.pdf
e-modul
KIMIA (Penerbit repositori.kemdikbud.go.id; 2019)
https://repositori.kemdikbud.go.id/20264/1/Kelas%20X_Kimia_KD%203.5.pdf
Materi dan presentasi yang disampaikan sangat jelas dan mudah untuk dipahami. Mind map bagus.
BalasHapus