Abstrak:
Konsep industri hijau adalah mengutamakan efisiensi dalam proses produksi (penggunaan material, energi dan air dengan intensitas yang rendah), penggunaan energi alternatif, melakukan minimisasi limbah dan pemenuhan baku mutu lingkungan, menggunakan teknologi rendah karbon, serta SDM yang kompeten. Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
Kata Kunci: Industri Hijau,Energi,Efektivitas,Efisiensi
Abstract:
The concept of the green industry is to prioritize efficiency in the production process (the use of materials, energy and water with low intensity), the use of alternative energy, minimize waste and meet environmental quality standards, use low-carbon technology, and competent human resources. Green Industry is an industry that in its production process prioritizes efforts for efficiency and effectiveness in the use of resources in a sustainable manner so as to be able to align development Industries with environmental sustainability and can provide benefits to society
Keywords: Green Industry,Energy,Effectiveness, efficiency
Pendahuluan:
Menurut Kemenperin (2012), pembangunan sektor industri di Indonesia yang telah berjalan sekitar 50 (lima puluh) tahun selain telah memberi dampak positif bagi negara, juga memberikan dampak negatif terhadap permasalahan lingkungan terutama pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah industri serta pemanfaatan sumber daya alam yang tidak efisien. Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam, krisis energi dan menurunnya daya dukung lingkungan, maka tuntutan untuk mengembangkan industri yang ramah lingkungan atau yang dikenal dengan istilah Industri Hijau (green industry) telah menjadi isu penting. Sementara ada juga yang menerapkan istilah Industri Hijau untuk hortikultura dan landscape yang sangat berkaitan dengan kehijauan lingkungan.
Rumusan Masalah:
1. Pengertian Industri Hijau
2. Manfaat Industri Hijau
3. Strategi Aplikasi Industri Hijau
4. Tantangan Industri Hijau
Tujuan:
1. Memahami Apa Itu Industri Hijau
2. Mengetahui Apa Itu Manfaat Industri Hijau
3. Mempelajari Strategi Aplikasi Industri Hijau
4. Mengetahui Apa Saja Tantangan Industri Hijau
Pembahasan:
1. Industri Hijau dapat didefinisikan sebagai industri berwawasan lingkungan yang menyelaraskan pertumbuhan dengan kelestarian lingkungan hidup, mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya alam serta bermanfaat bagi masyarakat (Permenperin, 2011). Industri hijau dikaitkan dengan aktivitas perusahaan industri yang merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri yang berbentuk perorangan, badan usaha atau badan hukum dan berkedudukan di Indonesia. Sementara dalam UU Perindustrian (2014) Pasal 1, Ayat 3, dijelaskan bahwa Industri Hijau adalah Industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efesiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyeiaraskan pembangunan Industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
2. Menurut FFS (2016), berbagai peluang bisnis bidang lingkungan (yang berkaitan dengan penerapan Industri Hijau) antara lain dalam bidang:
A. Efisiensi energi, yaitu dengan Pengurangan konsumsi per-unit energi melalui peningkatan efisiensi.
B. Energi Terbarukan, yaitu pembangkit listrik atau panas dengan menggunakan sumber energi dari matahari, angin, biomassa, panas bumi atau sumber daya hidro.
C. Produksi Cleaner, yaitu meminimalkan limbah dan emisi dari proses industri dan memaksimalkan keluaran produk.
D. Carbon Finance, yaitu menyangkut keuangan karbon yang menyediakan sumber daya keuangan untuk proyek-proyek atau program yang berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang diveriflkasi dan dijual di pasar karbon global.
E. Rantai pasok berkelanjutan, yaitu menyangkut pengelolaan isu lingkungan dan sosial di seluruh rantai pasok dan menggabungkan standar keberlanjutan antara off-taker dan pemasok, sekaligus memaksimalkan output produk, serta menyediakan akses untuk membiayai pemasok kecil.
3. Adapun strategi dalam aplikasi Industri Hijau meliputi:
A. Mengembangkan kerjasama internasional terkait perumusan kebijakan dan pendanaan dalam pembangunan dan pengembangan industri hijau;
B. Memperkuat kapasitas institutional untuk mengembangkan industri hijau
C. Membangun koordinasi antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta
D. Mempromosikan atau mensosialisasikan kebijakan dan regulasi teknis yang berkaitan dengan industri hijau (meliputi bahan baku, proses produksi, teknologi dan produk yang ramah lingkungan);
E. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia, transfer teknologi, dan memperkuat riset dan pengembanganBanyak negara maju dan sedang berkembang yang sudah menerapkan konsep Indiustri Hijau dengan berbagai kreatifitas dan keterbatasannya.
4. Selanjutnya Kemenperin (2012) menjelaskan berbagai tantangan dalam penerapan Industri Hijau yang meliputi:
a. Dibutuhkan investasi penggantian (modifikasi) mesin industri, sementara bunga komersial perbankkan nasiona| tinggi (14%) serta tidak adanya industri permesinan nasional
b. Dibutuhkan penghargaan bagi kalangan industri yang telah mewujudkan industri hijau, misal: pemberian kompensansi dalam bentuk bantuan dana; bantuan teknis, dan sebagainyal untuk meningkatkan upaya perbaikan
c. Perlu dirumuskan pola insentif bagi industri yang telah menerapkan industri hijau.
Daftar Pustaka:
1. Atep dan Muhammad, 2018. Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Ygyakarta : Penerbit Wahana Resolusi.
2. http://www.bblm.go.id/?p=1003
3. https://lsigs.com/artikel/apa-itu-industri-hijau-dan-bagaimana-cara-pengurusan-industi-hijau/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.