Oleh : Aghna Hanania (@X39_Aghna)
I.
Abstrak
Air
merupakan sumber kehidupan di muka bumi ini, kita semua hidup bergantung pada
air. Untuk itu, air dipergunakan sebagai mestinya. Tapi pada akhir-akhir ini,
persoalan penyediaan air yang memenuhi syarat menjadi masalah seluruh umat
manusia. Dari segi kualitas dan kuantitas air, telah berkurang karena
pencemaran yang disebabkan oleh sumber alami maupun kegiatan manusia.
Pencemaran
adalah masuk atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam air. Pencemaran juga berarti berubahnya tatanan (komposisi) air
oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
Kata kunci : Air, Pencemaran, hidup.
II. II. Abstract
Water
is the source of life on this earth, we all live depending on water. For that,
water is used properly. But in recent times, the problem of providing adequate
water has become a problem for all of mankind. In terms of water quality and
quantity, it as been reduced due to pullotion caused by natural sources and
human activities.
Pollution
is the entry or inclusion of living things, substances, energy, and or other
components into water. Pollution also means changing the order (composition) of
water by human activities or natural processes so that it can no longer
function according to its designation.
Keywords : Water, Pollution, life.
III. III. Pendahuluan
Air merupakan kebutuhan utama bagi
proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada kehidupan seandainya tidak ada air
di bumi. Namun, air dapat menjadi malapetaka jika tersedia dalam kondisi yang
tidka benar, baik kualitas maupun kuantitas airnya. Air yang bersih sangat
dibutuhkan, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan
sanitasi kota, dan sebagainya. Di zaman sekarang, air menjadi maslaah yang
memerlukan perhatian serius. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan
standar tertentu sudah cukup sulit untuk didapatkan. Hal ini terjadi karena
sudah tercemarnya sumber air oleh bermacam-macam limbah dari berbagai sumber,
baik proses alam maupun kegiatan manusia.
Selain merosotnya kualitas air akibat pencemaran, krisis air juga terjadi dari kurangnya ketersediaan air dan terjadinya erosi akibat pembabatan hutan di hulu serta perubahan pemanfaatan lahan di hulu dan hilir. Lemahnya pengawasan pemerintah serta keengganan untuk melakukan penegakkan hukum secara benar menjadikan masalah pencemaran air menjadi hal yang semakin lama semakin parah.
IV. IV. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pencemaran air?
2.
Apa saja penyebab dari timbulnya
pencemaran air?
3.
Apa dampak yang dirasakan dari
pencemaran air?
4.
Bagaimana cara menanggulangi pencemaran
air?
V. V. Tujuan
1.
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan
pencemaran air.
2.
Untuk mengetahui penyebab dari
pencemaran air.
3.
Untuk mengetahui dampak dari pencemaran
air.
4.
Untuk mengetahui dan memahami cara
menanggulangi pencemaran air.
VI. VI. Pembahasan
A. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan masalah
global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air
pada semua tingkat. Telah dikatakan bahwa pencemaran air adalah penyebab
terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit yang tercatat lebih dari 14.000
orang setiap harinya. Menurut PP N0 20/1990 tentang pengendalian pencemaran air,
pencemaran air di definisikan sebagai “pencemaran air adalah masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air
oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas
tertentu yang menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.”
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia maupun alam. Danau, sungai, lautan, dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan, air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan makhluk hidup. Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan.
B. Penyebab Pencemaran Air
Banyak
penyebab pencemaran air, tetapi secara umum dapat dikategorikan menjadi 2 (dua)
yaitu sumber kontaminan langsung dan dan tidak langsung.Sumber langsung
meliputi efluen yang keluar industri, TPA sampah, rumah tangga dan sebagainya.
Sumber tak langsung adalah kontaminan yang memasuki badan air dari tanah, air
tanah atau atmosfir berupa hujan. Pada dasarnya sumber pencemaran air berasal
dari industri, rumah tangga (pemukiman) dan pertanian. Tanah dan air mengandung
sisa dari aktifitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan dari
atmosfir juga berasal dari aktifitas manusia yaitu pencemaran udara yang
menghasilkan hujan asam.
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga,
dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain
polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa
bahan bakar, tumpahan minyak tanah dan oli, merupakan sumber utama pencemaran
air, terutama air tanah. Selain itu, berbagai masalah dari pertumbuhan penduduk
dengan kebutuhan dan ketersediaan air bersih menjadi suatu masalah yang
berkaitan juga. Banyaknya lokasi pemukiman yang berada di sekitar bantaran
sungai menjadi maslaah yang krusial dan memerlukan upaya tersendiri untuk
mengatasinya. Terlebih lagi terjadinya pencemaran air yang ditimbulkan oleh
warga, seperti pembuangan limbah rumah tangga ke sungai, membuang sampah
langsung ke sungai.
Selain itu, pencemaran air dapat disebabkan juga oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda, contohnya yaitu meningkatnya kandungan nutrien yang dapat mengarah pada eutrofikasi, dan kandang hewan yang berdekatan dengan sungai sehingga kotoran hewan tersebut membuat sungai tercemar.
C.
Dampak
Pencemaran Air
Pencemaran
air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan
hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat
hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat
(dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di
luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan
oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air,
menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka
menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas
bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok,
yaitu:
1.
Dampak terhadap kehidupan biota air
2.
Dampak terhadap kualitas air tanah
3.
Dampak terhadap kesehatan
4.
Dampak terhadap estetika lingkungan
Bibit-bibit
penyakit dari berbagai zat yang bersifat racun dan bahan radioaktif dapat
merugikan manusia, berbagai polutan memerlukan O2 untuk penguraiannya. Jika O2
kurang, penguraiannya tidak sempurna dan menyebabkan air berubah warna dan
berbau busuk. Bahan atau logam yang berbahaya seperti arsenat, uradium, krom,
timah, air raksa, benzom, tetraklorida, karbon, dll dapat merukan organ tubuh
manusia dan menyebabkan penyakit kanker.
Polutan
ini dapat merusak kehidupan air sekitar muara sungai dan sebagian kecil laut
muara. Bahan-bahan yang berbahaya masuk ke laut atau samudera mempunyai akibat
jangka panjang yang belum diketahui. Banyak jenis kerang-kerangan yang mungkin
mengandung zat-zat berbahaya untuk dimakan. Laut dapat pula tercemar oleh yang
asalnya mungkin dari pemukiman, pabrik, melalui sungai, atau dari kapal tanker
yang rusak. Minyak dapat mematikan burung dan hewan laut lainnya, sebagai
contoh efek keracunan dapat dilihat di Jepang. Merkuri yang dibuang oleh sebuah
industri ke Teluk Minamata terakumulasi di jaringan tubuh ikan dan masyarakat
yang mengkonsumsinya menderita kecacatan dan meninggal.
Banyak
akibat dan dampak yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air, diantaranya
adalah terganggunya organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen,
terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air, tersumbatnya penyaring resevior,
menyebabkan perubahan ekologi, mengakibatkan kanker dan kecacatan, penggunaan pestisida
berlebih akan membunuh serangga dan predator yang berguna, kematian biota laut,
dan menyebabkan penyakit leukimia, serta masih banyak lagi.
D.
Cara
Menanggulangi Pencemaran Air
Pengolahan
limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau
selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah.
Agar apabila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan pencemaran air.
Bahkan kalau dapat setelah diolah tidak dibuang ke sungai melainkan dapat
digunakan lagi untuk keperluan industri sendiri. Sampah padat dari rumah tangga
berupa plastik atau serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dipisahkan, kemudian diolah menjadi bahan lain yang berguna,
misalnya dapat diolah menjadi keset. Sampah organik yang dapat diuraikan oleh
mikroorganisme dikubur dalam lubang tanah, kemudian kalau sudah membusuk dapat
digunakan sebagai pupuk. Untuk mencegah agar tidak terjadi pencemaran air.
Untuk
mencegah agar tidak terjadi pencemaran air, dalam aktivitas kita dalam memenuhi
kebutuhan hidup hendaknya tidak menambah terjadinya bahan pencemar antara lain
tidak membuang sampah rumah tangga, sampah rumah sakit, sampah/limbah industri
secara sembarangan, tidak membuang ke dalam air sungai, danau ataupun ke dalam
selokan. Tidak menggunakan pupuk dan pestisida secara berlebihan, karena sisa
pupuk dan pestisida akan mencemari air di lingkungan tanah pertanian. Tidak
menggunakan deterjen fosfat, karena senyawa fosfat merupakan makanan bagi
tanaman air seperti enceng gondok yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran
air.
Upaya
penanggulangan pencemaran air yang dapat diterapkan adalah dengan melakukan
enertiban masyarakat yang tinggal di sekitar sungai, mengadakan sosialisasi dan
pelatihan kepada masyarakat dan UMKM tentang pentingnya pengolahaan limbah,
meningkatkan pengawasan terhadap pembuangan limbah cair dari industri, bantuan
pemerintah dalam membuat sistem dan menerapkan IPAL terpadu yang dilakukan melalui tiga tahapan, yakni primary
treatment (pengolahan pertama), secondary treatment (pengolahan kedua), dan
tertiary treatment (pengolahan lanjutan).
untuk
kegiatan industri dan pemukiman kumuh, implementasikan program penanggulangan
pencemaran air.
VII. VII. Kesimpulan
Menurut
PP N0 20/1990 tentang pengendalian pencemaran air, pencemaran air di
definisikan sebagai “pencemaran air adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia
sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu yang menyebabkan
air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukannya.”
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh limbah industri, perumahan, pertanian, rumah tangga,
dan penangkapan ikan dengan menggunakan racun. Polutan industri antara lain
polutan organik (limbah cair), polutan anorganik (padatan, logam berat), sisa
bahan bakar, tumpahan minyak tanah dan oli, merupakan sumber utama pencemaran
air. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu: (1) Dampak
terhadap kehidupan biota air, (2) Dampak terhadap kualitas air tanah, (3)
Dampak terhadap kesehatan , (4) Dampak terhadap estetika lingkungan.
Pengolahan
limbah industri sebelum dibuang ke tempat pembuangan, dialirkan ke sungai atau
selokan hendaknya dikumpulkan di suatu tempat yang disediakan, kemudian diolah.
Agar apabila terpaksa harus dibuang ke sungai tidak menyebabkan pencemaran air.
VIII. VIII. Daftar Pustaka
Puspitasari, Eka. 2009.
Dampak Pencemaran Air Terhadap Kesehatan
Lingkungan dalam Perspektif Hukum Lingkungan. Yogyakarta file:///C:/Users/Aghna%20Hanania/Downloads/16254-30802-1-PB.pdf
Rukandar, Dadan. Pencemaran Air (Pengertian, Penyebab, dan
Dampaknya). Banten. https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-pdf/PENCEMARAN%20AIR%2C%20PENGERTIAN%2C%20PENYEBAB%20DAN%20DAMPAKNYA.pdf
Yohannes, Benny. 2019. Kajian Kualitas Air Sungai dan Upaya
Pengendalian Pencemaran Air. Universitas Indonesia. http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/ijeem/article/view/11358
Lukyani, Lulu. 2022. 3 Cara Menanggulangi Pencemaran Air. https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/11/203200923/3-cara-menanggulangi-pencemaran-air?page=all
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.