Oleh : Aghna Hanania @X39-Aghna
I. Abstrak
Industri adalah seluruh bentuk
kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya
industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat
yang lebih tinggi, termasuk jasa industri. Industri pangan di Indonesia dari
tahun ke tahun semakin berperan penting dalam pembangunan industri Nasional,
sekaligus dalam perekonomian keseluruhan.
Kata kunci : Industri, pangan, bahan baku.
II. II. Abstract
Industry
is all forms of economic activity that processes raw materials and or utilizes
industrial resources so as to produce goods that have higher added value or
benefits, including industrial services. The food industry in Indonesia from
year to year plays an increasingly important role in the development of the
national industry, as well as in the overall economy.
Keywords : Industry, food, war materials.
III. III. Pendahuluan
Industri pangan atau
industri makanan dan minuman yang ada di Indonesia meliputi industri kecil,
industri menengah, sampai dengan industri yang berskala besar. Perkembangan
industri Nasional sudah menunjukkan perkembangan yang cukup berarti bagi
negara. Hal itu ditandai dengan berkembangnya jenis industri yang mengolah
bahan baku yang berasal dari sektor pertanian. Industri pangan umumnya adalah
industri yang mengolah hasil pertanian menjadi produk yang siap saji serta
mempunyai nilai tambah sesuai permintaan dan selera konsumen. Faktor yang
mempengaruhi selera konsumen berkaitan dengan komposisi, warna, rasa, dan
tekstur yang menarik.
Industri makanan
dan minuman merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan,
antara lain dipacu untuk menerapkan teknologi industri 4.0. Transformasi digital
ini dinilai membawa dampak positif terhadap peningkatan investasi dan
produktivitas di sektor industri dan menciptakan tenaga kerja yang kompeten.
Berdasarkan peta jalan Making Indonesia, industri makanan dan minuman adalah
satu dari tujuh sektor yang diakselerasi untuk mengadopsi teknologi industri
4.0.
IV. IV. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perkembangan industri pangan di Indonesia?
2. Apa
saja faktor dalam proses industri pangan?
3. Apa
saja tantangan industri pangan di era industri 4.0?
V. V. Tujuan
1. untuk
mengetahui dan memahami perkembangan industri pangan di Indonesia.
2. Untuk
mengetahui faktor dalam proses industri pangan.
3. Untuk
mengetahui tantangan industri pangan di era industri 4.0.
VI. VI. Pembahasan
A. Perkembangan Industri Pangan di
Indonesia
Industri pangan
di Indonesia dimulai sejak zaman penjajahan Belanda yang dimulai dengan pabrik
gula berskala besar di pulau jawa dan bersifat teknologi tinggi pada saat itu.
Industri gula tersebut memiliki kaitan dengan berbagai industri yang dapat
berjalan serempak dan berdampak penggandaan terhadap luaran, tenaga kerja, dan
pendapatan yang besar.
Industri pangan
di Indonesia telah berjalan dan mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan oleh
stabilitas ketersediaan pangan atau bahan baku di dalam negeri yang diikuti dengan
semakin meningkatnya ekspor produk-produk pangan yang dihasilkan oleh industri
pangan tradisional maupun modern. Meskipun demikian, berdasarkan pengamatan
selama ini, masih banyak masalah yang dihadapi dalam sektor industri pangan,
baik teknologi dan SDM, maupun institusi pendukung, yang disebabkan oleh
lemahnya kemitraan diantara masing-masing pelaku pembangunan yang terlibat di
dalamnya.
Kekurangan
ataupun kelemahan yang dirasakan dapat diatasi dengan efektif jika terjalinnya
komitmen antara kemitraan dengan industri pemerintah. Mengembangkan industri
pangan yang baik diperlukan pengembangan secara berkala teknologi dengan
dukungan SDM yang terampil di bidangnya dan disertai pengembangan institusi
yang mampu mendukung proses tersebut. Kemenperin menyatakan, pihaknya tengah
memacu kinerja industri padat karya berorientasi ekspor. Untuk itu, Kemenperin
mengusulkan perhitungan intensif fiskal berupa tax allowance berbasis pada jumlah penyerapan tenaga kerja.
Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, industri pangan saat ini perlu
terus melakukan upaya-upaya strategis untuk memacu daya saing agar mampu
berkompetisi di tingkat global. Langkah yang perlu dijalankan, antara lain
peningkatan mutu dan produktivitas serta efisiensi di seluruh rantai nilai
produksi.
B.
Faktor dalam Proses Industri Pangan
Proses industri
pangan ditentukan oleh faktor-faktor seperti : SDM bermutu, sarana dan
prasarana (peralatan dan unsur penunjang) yang memadai, dan informasi khusus
penelitian yang mengarah pada efisiensi dari segi dana maupun waktu. Dalam
industri pangan terjadi permasalahan dalam hal pemasaran, permodalan,
penguasaan teknologi dan manajemen. Hal tersebut memerlukan koordinasi dan
pembangunan kelembagaan yang baik dan buruk, diwujudkan dalam bentuk kemitraan
yang seimbang, khususnya mendukung proses industri pangan yang bernilai tambah
tinggi, berdaya saing, dan berdaya tahan.
a.
SDM
Bermutu
SDM sebagai faktor yang
berperan dalam industri pangan dapat disiapkan melalui jalur pendidikan formal
yang berorientasi pada kemampuan akademik, pelatihan yang berorientasi pada
pembentukan dan pengembangan profesional beserta kompetensi, serta pengembangan
ditempat kerja yang bertumpu pada pemantapan kompetensi SDM untuk menghasilkan
produktivitas tertinggi.
b.
Sarana
dan Prasarana (peralatan dan unsur penunjang)
Adanya teknologi
pengolahan pangan dan perkembangan alat modern di bidang mesin dan kimia,
munculah industri pangan modern. Tumbuhnya industri pangan yang modern tersebut
menuntut syarat-syarat tertentu baik kuantitas maupun mutu bahan baku, dan
kontinuitas bahan baku. Kekurangan mutu, kuantitas maupun terhambatnya
kesinambungan penyediaan bahan baku memberi akibat terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan industri yang akan mempengaruhi produk industri tersebut. Beberapa
pengusaha telah meningkatkan usahanya dengan penggunaan alat yang semi modern,
sehingga hasil industri pangan tradisional tersebut dapat dikenal lebih luas.
c.
Informasi
khusus
Kebutuhan informasi
dalam industri pangan didasarkan pada besarnya kegiatan, pembengkakan biaya,
adanya saingan dan pendeknya daur hidup produk, banyaknya data yang pasif,
serta adanya program untuk mengolah data. Informasi yang dimaksud adalah
hal-hal yang bermakna, yaitu : Secara ekonomis menguntungkan, secara teknis
memungkinkan untuk dilaksanakan, secara sosial psikologis dapat diterima sesuai
dengan norma dan nilai masyarakat, serta sejalan dengan kebijakan.
C. Tantangan Industri Pangan Di Era
Industri 4.0
Cepatnya
perubahan informasi di internet dan didukung perkembangan teknologi yang
semakin canggih, memberikan peluang bagi industri pangan dalam pemenuhan
keinginan konsumen yang semakin beragam. Gaya hidup masyarakat seperti
meningkatnya kesibukan keluarga dalam bekerja mengakibatkan berkurangnya
konsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah, meningkatnya kesadaran
masyarakat akan kesehatan dan keamanan pangan, dan meningkatnya penghasilan
masyarakat menimbulkan suatu peluang pasar yang harus disikapi dengan baik oleh
industri.
Saat ini industri makanan menghadapi tantangan dalam memasuki
era revolusi 4.0 yang ditandai dengan perkembangan teknologi tinggi. Persaingan
untuk mendorong kemandirian dan daya saing industri, khususnya skala kecil dan
mikro; inovasi dan riset pengembangan produk dan teknologi; kapasitas pengujian
laboratorium; digitalisasi peredaran produk, kebijakan, standar, dan regulasi
yang update; dan pelayanan publik serta sistem pengawasan berbasis digital
(digital melayani), merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan.
Industri
pangan lokal maupun produk dalam negeri masih kalah bersaing dengan makanan
asing, padahal makanan lokal tersebut jika dikelola dengan baik akan menjadikan
investasi yang menguntungkan. Untuk itu dengan mengembangkan industri pangan,
akan menciptakan inovasi teknologi di bidang pertanian, memberikan penyuluhan
serta pendampingan supaya petani dan industri pangan.
VII. VII. Kesimpulan
Industri pangan
di Indonesia telah berjalan dan mengalami kemajuan. Hal ini ditunjukkan oleh
stabilitas ketersediaan pangan atau bahan baku di dalam negeri yang diikuti
dengan semakin meningkatnya ekspor produk-produk pangan yang dihasilkan oleh
industri pangan tradisional maupun modern.
Industri pangan
merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional yang menyangkut aspek
ketersediaan pangan. Faktornya meliputi pengembangan SDM bermutu, penggunaan
peralatan tradisonal maupun modern dalam menghasilkan produk, penguasaan
informasi yang bersifat umum maupun khusus. Informasi dapat diperoleh melalui
strategi pengembangan informasi secara internal maupun eksternal melalui sistem
informasi berbasis komputer dan memanfaatkan jaringan informasi yang tersedia.
VIII. VIII. Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.