Abstrak
Industri kosmetik merupakan salah satu bidang dari industri kimia yang memperoleh barang atau produk yang sangat identik dengan kecantikan. Karena produk nya sangat identik dengan kecantikan, maka produk-produk nya ini sangat diminati oleh kalangan wanita , baik remaja maupun dewasa. Industri kosmetik juga termasuk industri yang perkembangannya pesat karena banyak diminati oleh masyarakat dalam membeli produk-produk kosmetik nasional ataupun internasional.
Kata Kunci : Industri, Kosmetik, Wanita
Abstract
The cosmetic industry is one of the chemical industry that obtains goods or products that are very synonymous with beauty. Because the products are synonymous with beauty , these product are in great demand by women, both teenagers and adult. The cosmetic industry is also an industry that is developing rapidly because it is in great demand by the public in buying national or international cosmetic products.
Keywords : Industry, Cosmetic, Woman
Pendahuluan
Produk – produk kosmetik di pandangan wanita sangat memegang peranan penting. Wanita adalah sosok yang sangat memerhatikan kecantikan wajahnya dan kebersihannya. Maka dari itu, wanita sangat membutuhkan produk – produk kosmetik.Dengan adanya kosmetik wanita akan senantiasa menyisihkan keuangan demi membeli segelintir kosmetik yang diinginkan. Maka dari itu , industri kosmetik saat ini berkembang sangat pesat karena terpicu dari melonjaknya anak muda dari generasi milenial yang memakai kosmetik. Harapan tampil cantik adalah dambaan setiap remaja putri di belahan dunia manapun. Dengan demikian mereka akan berlomba-lomba untuk membeli produk kecantikan yang banyak ditawarkann
Rumusan Masalah
1. Apa itu Industri Kosmetik ?
2. Bagaimana Industri Kosmetik yang ada di Indonesia ?
3. Apa dampak yang ditimbulkan dari Industri Kosmetik di Indonesia ?
Tujuan
1. Memahami apa itu Industri Kosmetik.
2. Mengetahui Industri Kosmetik yang ada di Indonesia.
3. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari Industri Kosmetik di Indonesia.
Pembahasan
A. A. Pengertian Industri Kosmetik
Industri Kosmetik adalah industri yang memproduksi kosmetika seperti bedak, pewarna bibir, blush on, concealer, eye shadow dan tata rias muka lainnya yang telah memiliki izin usaha industry atau tanda daftar industri sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kosmetik sendiri memiliki definisi produk yang digunakan pada tubuh manusia guna mempercantik, membersihkan, serta mengubah penampilan dari konsumen.
B. B. Industri Kosmetik di Indonesia
Industri Kosmetik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dengan jumlah populasi wanita lebih dari 150 juta jiwa, Indonesia diperkirakan akan menjadi pasar kosmetik terbesar ke-5 di dunia dalam 10-15 tahun yang akan dating. Untuk memaksimalkan potensi tersebut, pemerintah mendorong program subtitusi impor 35% di industri kosmetik pada tahun ini.
Data nilai impor industri kosmetik terus meningkat dari 583,3 juta Dolar AS pada 2016 menjadi 850,16 juta Dolar AS pada tahun 2018, dan sedikit turun menjadi 803,58 juta Dolar AS pada tahun 2019. Sementara nilai ekspor produk kosmetik local hanya 470,3 juta dollar AS pada tahun 2016, naik menjadi 556,31 juta dollar AS pada tahun 2018, dan turun sedikit menjadi 506,56 juta dollar AS.
Terkait dengan membludaknya produk kosmetik impor, pemerintah akan fokus pada pengelolaan impor bahan baku atau penolong dan pengetatan impor barang jadi, peningkatan utilisasi produksi, dan mendorong investasi baru di sector industri kosmetik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020 pertumbuhan industri kimia, farmasi, dan obat tradisional termasuk kosmetik tumbuh 5,59%. Pertumbuhan pasar kosmetik di Indonesia juga diproyeksikan naik 7% pada 2021.
Menurut hasil riset Compas pada 1-15 Agustus lalu, ada beberapa merek produ perawatan tubuh yang paling banyak diburu konsumen. Berikut ini daftar merek produk perawatan tubuh yang terlaris :
1. Scarlett (18,9%)
Merek yang baru dirilis pada tahun 2018 lalu ini sudah mampu memimpin pasar produk perawatan tubuh periode 1-15 Agustus 2021 di aplikasi Shopee dan Tokopedia.
2. Vitaline (5%)
Vitaline adalah merek yang menyediakan perawatan tubuh berupa suplemen herbal dan diklaim dapat mencerahkan kulit.
3. Kedas Beauty (2,2%)
Perawatan tubuh merek local ini memproduksi produk pencerah kulit.
4. MS Glow (2%)
MS Glow menjadi salah satu merek produk kecantikan terpopuler di Indonesia pada saat ini. MS Glow juga memiliki klinik yang tersebar di kota-kota Indonesia.
Pengawasan Badan POM mengatakan bahwa masyarakat harus berhati-hati dalam memilih produk-produk kosmetik. Selama tahun 2018, badan POM menemukan kosmetik illegal atau kosmetik yang mengandung bahan dilarang dan bahan berbahaya senilai Rp 128 miliar. Pada tahun berikutnya jumlah ini meningkat menjadi Rp 185,5 miliar berkat adanya intesifikasi pengawasan dan penindakan. Sementara saat pandemic Covid 19 di tahun 2020, jumlahnya menjadi Rp 69 miliar.
C. C. Dampak yang ditimbulkan dari Industri Kosmetik
Penting untuk diketahui bahwa kemasan produk skincare dan kosmetik yang digunakan sehari-hari oleh kalangan wanita tersebut kebanyakan menggunakan material plastic yang tak ramah lingkungan. Semakin meningkatnya jumlah produk kecantikan yang dijual dan dipakai turut menciptakan jumlah sampah plastik yang tinggi. Jika sampah plastic dari kemasan skincare atau kosmetik tidak dikelola dan didaur ulang dengan baik, sampah pun akan menumpuk dan menjadi masalah lingkungan.
Hal ini didukung oleh laporan Minderoo Foundation yang mengatakan bahwa industri kosmetik global memproduksi lebih dari 120 miliar unit kemasan setiap tahun, yang sebagian besar tidak dapat didaur ulang. Jadi tabung lip gloss, kotak concealer, hingga wadah moisturizer yang dikenakan sehari-hari kebanyakan berakhir di tempat sampah. Atau lebih buruk lagi ke saluran air Bersama dengan wadah plastic sekali pakai lainnya yang juga digunakan oleh milyaran orang setiap harinya dan dapat menyebabkan saluran air tersebut tersumbat dan terjadi banjir.
Untuk mengatasinya adalah dengan cara kita perlu mengubah gaya hidup untuk tak lagi bisa bersikap konsumtif. Cara mudahnya, sebaiknya kita memakai produk skincare atau kosmetik yang berkualitas baik, namun tak perlu dalam jumlah banyak.
Cara lain yang juga bisa kita lakukan untuk mengatasi limbah kosmetik adalah menjual Kembali skincare atau make up yang sudah tidak terpakai atau belum habis. Di sisi lain, kita juga bisa mulai beralih menggunakan kosmetik atau skincare dengan kemasan yang ramah lingkungan atau membeli produk isi ulang. Intinya kita perlu menemukan solusi alternatif agar kemasan produk tersebut tidak berakhir di TPA dan membebaninya.
Kesimpulan
Industri kosmetik adalah salah satu industri yang termasuk ke dalam industri kimia yang memproduksi kosmetika seperti pewarna bibir, bedak dan alat make up lainnya yang sangat identik dengan kecantikan wanita dan kebersihan wajah. Industri kosmetik di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dikarenakan penambahan jumlah masyarakat terutama remaja dalam generasi milenial. Industri kosmetik juga menimbulkan dampak terhadap lingkungan , yaitu pembuangan sampah produk kosmetik yang berlebihan dan kebanyakan produk kosmetik terbuat dari plastik yang tidak ramah lingkungan.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia. 2022. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Modul 8 KPLI : Industri Kimia di Masa Depan. Universitas Mercu Buana, Jakarta.
Hakim, Arif Rahman. Industri Kosmetik dan Manfaat Bagi Konsumen Kosmetik di Indonesia. file:///Users/apple/Downloads/Industri%20Kosmetik%20revisi%206%20(Recovered)%20FIKS%20selesai%20(1).pdf
Jati, Kintan Pandu. 2021. Indonesia Berpotensi Jadi Pasar Kosmetik Terbesar Kelima Di Dunia. https://rm.id/baca-berita/ekonomi-bisnis/78156/indonesia-berpotensi-jadi-pasar-kosmetik-terbesar-kelima-di-dunia
2021. Di Balik Ancaman Limbah Skincare dan Kosmetik, Ini yang Bisa Kita Lakukan.https://www.kompas.com/parapuan/read/532809004/di-balik-ancaman-limbah-skincare-dan-kosmetik-ini-yang-bisa-kita-lakukan
2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1175/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang Izin Produksi Kosmetika. https://pafi.or.id/media/upload/20200307073546_466.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.