Oleh: Nopi Febriani (@T11-Nopi)
Abstrak
Pada era
globalisasi ini, teknologi menjadi pusat perhatian dan pembicaraan masyarakat
dunia karena terkait dan menentukan keberlangsungan hidup manusia. Dengan
munculnya berbagai isu lingkungan teknologi yang ramah lingkungan sangat di
perlukan pada era ini. Teknologi hijau merupakan teknologi ramah lingkungan
yang di gunakan untuk melestarikan alam lingkungan sekaligus sebagai solusi
untuk mengatasi isu lingkungan yang ada.
Kata kunci: teknologi hijau, teknologi ramah lingkungan
Abstract
In this era of
globalization, technology has become the center of attention and discussion of
the world community because it is related to and determines the survival of
human life. With the emergence of various environmental issues, environmentally
friendly technology is needed in this era. Green technology is an
environmentally friendly technology that is used to preserve the natural
environment as well as a solution to overcome existing environmental issues.
Keywords: green technology, environmentally friendly technology
Pendahuluan
Teknologi hijau adalah teknologi yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan, dikembangkan dan digunakan sedemikian rupa sehingga tidak boleh mengganggu lingkungan kita dan melestarikan alam sumber daya yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan. Namun beberapa orang menyebut teknologi hijau sebagai lingkungan teknologi dan teknologi bersih yang dimaksudkan untukmelindungi lingkungan dan terutama untuk melestarikan sumber daya alam. Harapannya saat iniadalah bidang iniakan membawa perubahan inovasidalam kehidupan sehari-hariyang sama besarnyadengan teknologi informasi. (Gangdahdar dan Naidu, 2017).
Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan teknologi hijau sebagai teknologi yang ramah lingkungan?
2. Bagaimana konsep tujuan pengaplikasian teknologi hijau seiring dengan perkembangan yang semakin pesat?
3. Meliputi apa saja Bidang studi teknologi hijau?
4. Apa saja contoh aplikasi teknologi hijau?
Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari teknologi hijau
2. Untuk mengetahui konsep tujuan pengaplikasian teknologi hijau
3. Untuk mengetahui bidang studi yang di geluti teknologi hijau
4. Untuk mengetahui contoh aplikasi dari teknologi hijau
Pembahasan
Green
Technology (Teknologi
Hijau), diartikan sebagai suatu ilmu pengetahuan praktis / teknologi yang dapat
digunakan untuk melaksanakan pembangunan yang dapat mewujudkan tatanan
infrastuktur untuk memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan (sustainable
development), tanpa merusak atau mengganggu sumber daya alam. Secara singkat,
teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan
tidak mengganggu ketersediaan kebutuhan generasi mendatang, (Nefilinda, 2017
mengutip dari Green Tecnology, 2008).
Menurut catatan Semamo (2011), Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan atau produk yang prosesnya tidak mencemari lingkungan. Teknologi Hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan kehidupan manusia di Planet Bumi. Teknologi Hijau diprediksi akan banyak melahirkan kreatifitas dan inovasi yang menyebabkan perubahan lebih baik bagi peradaban manusia.
Selanjutnya menurut Gangdahdar dan Naidu (2017), teknologi hijau adalah pengembangan dan penerapan produk, peralatan dan sistem yang digunakan untuk melestarikan lingkungan dan sumber daya alam, yang meminimalkan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan oleh aktivitas manusia. Teknologi Hijau mengacu pada produk, peralatan, atau sistem yang memenuhi kriteria berikut:
1. Meminimalkan degradasi lingkungan dan sumber daya alam segmen;
2. Memiliki emisi gas rumah kaca (GRK) nol atau rendah aman untuk digunakan dan mempromosikan lingkungan yang sehat dan lebih baik untuk semua bentuk kehidupan;
3. Menghemat penggunaan energi dan sumber daya alam;
4. Mempromosikan penggunaan sumber daya terbarukan.
Perkembangan
teknologi hijau semakin pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa konsep
yang menjadi tujuan aplikasinya:
1) Konsep
keberlanjutan, di mana kebutuhan masyarakat secara terus-menerus dapat dipenuhi
tanpa merusak atau menghabiskan sumberdaya alam yang ada. Dengan kata lain,
kebutuhan saat ini dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi
mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
2) Konsep
daur ulang, di mana dalam proses produksi manufaktur dirancang sedemikian rupa
supaya dapat didaur-ulang atau digunakan kembali. Kegiatan daur ulang ini
dimaksudkan untuk menghemat sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya
ialah dengan penerpan teknologi hijau.
3) Konsep
pengurangan limbah dan polusi, di mana pada pola produksi dan konsumsi diubah sedemikian
rupa sehingga hanya menghasilkan limbah dan polusi yang seminimal mungkin.
4) Konsep
inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi alternatif.
Penggunaan bahan bakar fosil dan bahan kimia pertanian perlu dievalusai
kembali, karena sudah terbukti dapat merusak kesehatan dan lingkungan.
5) Konsep viabilitas, intinya ialah bagaimana kegiatan
teknologi dan produksi senantiasa ramah lingkungan. Dengan demikian
pengembangan berbagai pusat kegiatan ekonomi perlu dibarengi dengan upaya yang
serius untuk melindungi planet ini.
6) Konsep
Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyakat secara keseluruhan melalui
pendidikan dan pelatihan. Konsep teknologi hijau terus mengalami perkembangan
melalui inovasi dan temuan-temuan baru. Dengan sendirinya setiap perkembangan
terbaru perlu disosialisaikan melalui kegiatan edukasi.
Adapun ruang lingkup teknologi hijau antara lain
meliputi bidang studi:
1. Energi
hijau, masalah yang paling mendesak untuk teknologi hljau adalah energi,
termasuk pengembangan bahan bakar alternatif, serta dikembangkannya cara baru
untuk menghasilkan energi, termasuk efisiensi energi.
Sebagai gambaran, pemenuhan
kebutuhan energi di Planet Bumi ini masih sangat tergantung pada bahan bakar
fosil, pada tahun 2010 masih mencapai 67,6 persen: hyidropower 16,1 persen,
nuklir 13 persen, dan kontribusi energi terbarukan (di luar hydropower) hanya
3,3 persen (MC. 2013).
2. Bangunan
hijau (green building), dikenal juga sebagai bangunan ramah lingkungan atau
bangunan berkelanjutan, ada keterkaitan yang erat dengan arsitektur hujau,
konstruksi hijau, desain berkelanjutan dan bangunan alami.
3. Kimia
hijau (Green chemistry), dalam proses penemuan, desain dan aplikasi proses dan
produk kimia semaksimal mungkin menghilangkan penggunaan bahan berbahaya
beracun beserta turunannya.
4. Nanoteknologi
hijau (Green nanotechnology), merupakan manipulasi bahan pada skala nanometer.
Banyak ilmuwan yang mempercayai bahwa melalui penguasaan nanotekno|ogi, pada
masa yang akan datang banyak hal yang dapat diproduksi. Dalam hal ini
Nanoteknologi hijau merupakan penerapan prinsip kimia hijau dan teknik hijau
(Green engineering) untuk beragam bidang.
Berikut ini beberapa contoh aplikasi teknologi hijau antara lain:
· Taman Biologi (Bio±Park)
Bio-Park merupakan salah satu
teknologi hijau yang digunakan untuk memperbaiki kualitas sumber-sumber air
yang tercemar seperti air saluran, sungai dan danau. Proses reduksi bahan-bahan
pencemar dalam Bio-Park terjadi melalui siklus rantai makanan dalam ekosistem
akuatik atau ekoteknologi. Di Jepang, teknologi Bio-Park diterapkan untuk
memperbaiki kualitas air danau antara lain Danau Tsuchiura, Kibagata,
Koishikawa, dan Haruno.
· Penggilingan bola
Penggilingan bola adalah teknologi hijau yang
sederhana, cepat, hemat biaya dengan potensi yang sangat besar. Salah satu
aplikasi yang paling menarik dari teknologi ini di bidang selulosa adalah
preparasi dan modifikasi kimia nanokristal dan serat nano selulosa. Meskipun
sejumlah penelitian telah dilaporkan dalam literatur, potensi teknik ini di
bidang nanopartikel selulosa belum sepenuhnya dieksploitasi (Piras dkk, 2019).
· Taman Buangan Air Limbah (Wastewater Garden)
Wastewater Garden (WWG) adalah teknologi hijau yang digunakan untuk mendaur ulang sisa zat pencemar dari unit pengolahan limbah perumahan, hotel, restoran, atau perkantoran. Wastewater garden merupakan 100% ekologis, murah dan mudah dalam pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya. Tanpa memerlukan peralatan mekanis dan bahan kimia, air limbah didaur ulang secara gravitasi ke taman, kebun sayuran, ataupun buah-buahan. Western garden pada awalnya dikembangkan untuk melindungi pantai dari pencemaran limbah penduduk.
Kesimpulan
Teknologi hijau sebagai upaya untuk melestarikan alam
lingkungan memiliki beberapa konsep dalam pengaplikasiannya yaitu konsep
keberlanjutan, daur ulang, pengurangan limbah dan polusi, inovasi, viabilitas,
serta edukasi. Dan bidang-bidang teknologi hijau meliputi energi hijau,
bangunan hijau ( green building), kimia hijau (green chemisty), juga
nanoteknologi hijau ((Green
nanotechnology).
Daftar
Pustaka
Asriningpuri, dkk. (2015). Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Vol. 7, No. 1. 51-65. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232127/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%202.pdf. (Diakses pada 26 November 2021).
Chikitha, Virginia dan Thesman, Vanessa J. (2017). Green Thecnology. Makassar: Universitas Atma Jaya. Dalam https://www.academia.edu/3687646/MAKALAH_go_green_technology. (Diakses Pada 27 November 2021).
Gangadhar, G. &
Ramakrishna, Naidu G. (2017). Green Technology
Vs Enviromental Sustainability In India-An Overview. International Journal
Of Current Advanced Research, 6(3), 2465-2466. Dalam https://www.researchgate.net/publication/316718635_Green_technology_vs_environmental_sustainability_in_india-_an_overview. (Diakses Pada 27 November 2021).
Hasab, Norizan, dkk. (2017). The Role Green Technology Application in Context of Sustaining the Enviroment from Islamic Pervective. e-Journal of Research and Inovation, 4(1), 6. Dalam https://www.researchgate.net/publication/31683168_PERANAN_APLIKASI_TEKNOLOGI_HIJAU_DALAM_KONTEKS_MELESTARIKAN_ALAM_SEKITAR_MENURUT_PERSPEKTIF_ISLAM. (Diakses Pada 27 November 2021).
Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP PGRI Sumatera Barat. https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf. (Diakses pada 27
November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.