Konsep Tujuan Aplikasi Teknologi Hijau
Oleh: Randy Arifin Fauzan
ABSTRAK
Teknologi hijau atau teknologi alam sekitar adalah penggunaan sains
alam sekitar untuk memelihara sumber dan alam sekitar semula jadi dan mengawal kesan
negatif aktivitas manusia. Pembangunan mampan adalah teras kepada teknologi alam
sekitar yang bermaksud penyelesaian perlu mengambil kira aspek sosial, ekonomi
dan alam sekitar.
Kata kunci: teknologi hijau, sains,
pembangunan
ABSTRACT
Green technology or environmental technology
is the use of natural science to preserve natural resources and the natural
surroundings and guard against the negative effects of human activities. Stable
development is the core of surrounding natural technology, which means that the
solution needs to take into account social, economic, and environmental
aspects.
Keywords: green technology, science,
development
PENDAHULUAN
Hidayat (2021) menyatakan definisi teknologi
berdasarkan beberapa kamus terkemuka di dunia (Dictionary.oom, dan Meriam
Webster) antara lain: Cabang pengetahuan yang berhubungan dengan penciptaan dan
penggunaan sarana teknis dan keterkaitannya dengan kehidupan, masyarakat, dan
lingkungan; Penerapan Pengetahuan untuk tujuan praktis; Proses ilmiah atau
industri, penemuan, metode atau sejenisnya; Penggunaan ilmu pengetahuan dalam
industri, teknik, dan sebagainya, untuk menemukan hal-hal yang berguna atau
untuk memecahkan masalah.
Mengacu pada berbagai sumber antara lain
berdasarkan catatan Purwasasmita (2000), dapat dikemukakan, bahwa teknologi
mempakan manifestasi dalam arti materil yang lahir dari daya cipta manusia,
untuk membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna mempertahankan kehidupannya. Dalam hal ini kemajuan teknologi mempengaruhi ilmu pengetahuan,
mengubah po|a hidup manusia dan struktur sosial secara keseluruhan. dan ber|aku
sebaliknya.
Teknologi adalah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas,
serta kemampuan omanisasi produksi yang dikelola secara sistematis danefektif.
Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan dapat diperjual
belikan di pasar dunia sebagai suatu komoditas, dapat meliputi barang modal
sebagai investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sangat terampil
dan informasi. Teknologi juga dapat didefinisikan sebagai suatu pengaturan yang
meliputi tiga komponen, yaitu material, informasi dan organisasi.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Teknologi Hijau?
2. Apa saja konsep tujuan aplikasi Teknologi
Hijau?
3. Apa saja penerapan Teknologi Hijau di negara
di dunia?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui Teknologi Hijau
2. Untuk mengetahui konsep tujuan Teknologi Hijau
3. Untuk mengetahui penerapan Teknologi Hijau di
negara di dunia
PEMBAHASAN
Teknologi hijau adalah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh
karena itu, baik positif maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau
menggunakan sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi
hijau menggunakan teknik pembangkit energi baru dan inovatif. Nanoteknologi
hijau yang menggunakan teknik hijau dan kimia hijau adalah salah satu teknologi
hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan
adalah pembuangan limbah. Teknologi hijau memiliki jawaban untuk itu juga. Ini
dapat secara efektif mengubah pola dan produksi limbah dengan cara yang tidak
membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau (Soni, 2015).
Green Technology (Teknologi Hijau), diartikan sebagai suatu ilmu
pengetahuan praktis / teknologi yang dapat digunakan untuk melaksanakan
pembangunan yang dapat mewujudkan tatanan infrastuktur untuk memenuhi kebutuhan
manusia secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa merusak atau
mengganggu sumber daya alam. Secara singkat, teknologi yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan tidak mengganggu ketersediaan
kebutuhan generasi mendatang, dari (Green Tecnology, 2008) Keberadaan teknologi
hijau ini diharapkan dapat menjadi inovasi bagi manusia untuk merobah gaya
hidupnya seperti kegandrungan manusia saat ini akan information technology
(IT). Beberapa ciri Teknologi Hijau antara lain: berkelanjutan (sustainable),
menggunakan sumber alam yang terbarui (reclaimed), menghasilkan produk yang
bermanfaat kembali (re-used), mengurangi produk limbah dan bahan pencemar,
menggunakan proses terdaur ulang (recycle), inovatif tidak berbahaya bagi
kesehatan dan lingkungan, menciptakan kegiatan dan produk yang bermanfaat bagi
lingkungan atau dapat melindungi bumi (Nefilinda, 2014).
Hidayat (2021) mengutip berdasarkan catatan GT (2015), bahwa istilah teknologi mengacu pada
penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan teknologi hijau merupakan
metode atau bahan untuk menghasilkan produk dan energi yang tidak atau minim
menghasilkan limbah yang berbahaya dan beracun. Dengan kata lain teknologi
hijau dirancang untuk menghasilkan produk dan energi yang bersih. Perkembangan
teknologi hijau semakin pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa konsep
yang menjadi tujuan aplikasinya:
1. Konsep keberlanjutan, di mana kebutuhan masyarakat secara
terus-menerus dapat dipenuhi tanpa merusak atau menghabiskan sumberdaya alam.
Dengan kata lain, kebutuhan saat ini dapat terpenuhi tanpa mengorbankan
kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya sendiri.
Keberianjutan dan keberlangsungan kehidupan umat manusia di Planet Bumi memang
sampai batas waktu tertentu. mengacu pada teori apapun kehidupan umat manusia
dan keberadaan Planet Bumi suatu saat akan berakhir. Namun bukan berarti
membiarkan kiamat datang dipercepat, tugas umat manusia di Planet Bumi ialah
sebagai khalifah yang berkewajiban memakmurkannya. Penerpan teknologi hijau
oleh mayoritas warga Bumi akan menjadikan keberadaan sumberdaya alam menjadi
lebih awet dan tersedia dalam jangka waktu yang lebih |ama untuk menyokong
kehidupan atau peradaban manusia.
2. Konsep daur ulang, di mana dalam proses produksi manufaktur
dirancang sedemikian rupa supaya dapat didaur-ulang atau digunakan kembali.
Setiap kegiatan produksi menggunakan material tertentu, namun hendaknya
diupayakan tidak banyak material yang terbuang, baik material bekas pakai atau
sisa dari proses produksi. Kegiatan daur ulang dimaksudkan untuk menghemat
sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya ialah dengan penerpan teknologi
hijau.
3. Konsep pengurangan limbah dan polusi, di mana pola produksi dan
konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga hanya menghasilkan seminimal mungkin
limbah dan polusi. Limbah padat dan cair serta polutan selalu dilepaskan dari
kegiatan industri, transportasi, maupun rumah tangga. Pedu ada keinginan yang
kuat dari seluruh warga Planet Bumi untuk secara bersama-sama mengurangi
keluaran limbah dan polutannya, caranya ialah dengan menerapkan teknologi
hijau.
4. Konsep inovasi, dalam hal selalu berupaya mengembangkan teknologi
alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan bahan kimia pertanian perlu
dievalusai kembali, karena sudah terbukti dapat merusak kesehatan dan
lingkungan. Sejarah peradaban dan keberadaan umat manusia di Planet Bumi tidak
terlepas dari beragm inovasi yang dijalankannya. Bahkan kalau memperhatikan
kronologis terbentuknya konsep teknologi hijau sudah dimulai sejak tahun 200
SM, yaitu ketika seorang ilmuwan Yunani bernama Archimedes berhasil membakar
kapal Romawi dengan menanfaatkan energi atau panas matahari yang dipantulkan
melalui sebuah perisai yang terbuat dari perunggu. Kemudian pada tahun 1973
angkatan laut Yunani mengulang kembali persistiwa pembakaran kapal dengan cara
yang sama. dan kapal kayu pada jarak 50 meter berhasil dibakar, hal itu
berdasarkan catatan Mulvaney (2011).
5. Konsep Viabilitas, intinya ialah bagaimana kegiatan produksi dan
konsumsi ramah lingkungan senantiasa terpelihara keberadaannya. Selain ada juga
hidup dan berkembang. Dengan mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah.
industri perbankan, profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya
Pengembangan berbagai pusat kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk
perlu dibarengi dengan Upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan
sumberdaya alam dan keberlangsungan Planet Bumi.
6. Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyakat secara
keselluruhan melalui pendidikan dan pelatihan. Konsep teknologi hijau terus
mengalami perkembangan melalui inovasi dan temuan-temuan baru. Dengan
sendirinya setiap perkembangan terbaru perlu disosialisaikan melalui kegiatan
edukasi. Dengan sendirinya masyarakat bukan hanya mampu mengadopsi teknologi
hijau paling mutakhir, namun dapat memahami prinsip-prinsipnya
secara umum.
Berdasarkan laporan perusahaan
konsultan Cleantech Group yang bekerja sama dengan World Wildlife Foundation
(WWF), diketahui bahwa 9 negara masuk dalam kelompok terkemuka dalam penerapan
kreativitas dan inovasi dalam penerapan Teknologi Hijau. Berdasarkan catatan CG
(2014), Smead (2014) dan LK (2010) negara-negara tersebut termasuk dalam
kelompok negara industri, namun ditandai dengan kecenderungan yang tinggi untuk
menerapkan gaya hidup. pola konsumsi dan sistem produksi yang ramah lingkungan.
Proses industrialisasi yang sudah berlangsung sekitar 200 tahun menimbulkan
beragam dampak negatif terhadap lingkungan, memasuki abad ke-21 kesadaran akan
pemulihan kondisi lingkungan meningkat hampir di semua negara, antara lain
melaIui penerapan Teknoiogi Hijau (Hidayat, 2021).
Untuk membuat peringkat negara yang
paling banyak menerapkan Teknologi Hijau, Cleantech bekerjasama dengan WWF
melakukan survey di 40 negara dengan menggunakan 15 indikator antara lain ada
tidaknya solusi hijau dari perusahaan, kebijakan dan peraturan publik, insentif
keuangan, investasi swasta untuk Teknologl Hijau, kepeduhan akademisi, dan
jumlah paten lingkungan yang terdaftar (Hidayat, 2021). Survei Global Cleantech
Innovation Index menunjukkan pemeringkatan seperti berikut:
1. Finlandia, dikenal senagai negara yang berfungsi sebagai
laboratorium untuk solusi lingkungan. Sektor energi terbarukan di negara ini
tumbuh lebih dari lima persen oer tahun, dan dari kegiatan ekspornya berhasil
mendatangkan devisa. Di Finlandia terdapat sekitar 2.000 perusahaan yang
menerapkan teknologi berkelanjutan. sehingga menjadi daya tarik untuk investor.
Finlandia bekerjasama dengan Brasil untuk mengembangkan teknologi lepas pantai
yang ramah lingkungan, termasuk pembuatan kapal dan pengeboran minyak. Pengembangan
Teknologi Hijau di Finlandia berhasil mempekerjakan 50 ribu orang, dan akan
meningkat dua kali lipat pada tahun 2020.
2. Amerika Serikat (AS), dikenal sebagai negara yang paling rajin
dalam investasi untuk pengembangan Teknologi Hijau. Sebagai catatan tahun 2010
jumlah investasi mencapai 5,2 miliar US $ dan pada tahun 2011 meningkat jasi
6,8 miliar US $. California tercatat sebagai negara bagian terbesar dalam
investasi Teknologi Hijau, yaitu mencapai 54 persen dari seluruh investasi
Teknoiogi Hijau di AS. Pengembangan teknologi hijau di AS berhasil menarik
investasi dalam dan luar negeri, namun kebijakan pemerintah federal mengenai
energi masa depan penu diperjelas. Sementara BLS (2013) melaporkan, bahwa
sekitar lima puluh tujuh persen dan bisnis di Amerika Serikat menggunakan
teknoiogi hijau sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi energi. Di sisi
lainnya sekitar lima puluh persen industri menerapkan teknologi hijau sebagai
upaya untuk mengurangi atau menghilangkan limbah dari proses produksi.
3. Denmark, negara kecil ini memiliki potensi untuk membuat perubahan
yang besar ke arah masa depan yang lebih berkelanjutan melalui novasi hijau dan
penerapan teknologi hijau. Keunggulan Denmark terutama dalam kemampuannya dalam
mendukung perusahaan baru untuk mengembangkan teknologi bersih, sehingga
mendapatkan keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan
energi angin di Denmark termasuk yang paling maju di dunia. sehingga membuat ambisi
pemerintah untuk menurunkan emisi sampai 40 persen pada tahun 2010. Energi
angina akan memenuhi setengah dari kebutuhan energi Denmark. Hal lain yang
menonjol di Denmark ialah meluasnya penggunaan moda kendaraan bebas energi,
yaitu speda. Pemerintah Kota Kopenhagen menyediakan sepeda pinjaman untuk warga
dan pendatang. Ternyata upaya tersebut ditiru oleh pemerintah Kota Barcelona,
Berlin, Paris dan Rio de Janeiro. Pengembangan teknologi hijau Denmark meluas
ke negara lainnya, antara lain mengembangkan kemitraan dengan China.
Salah satu yang populer dalam
teknologi energi hijau adalah energi matahari. Energi matahari telah bergeser
mengesankan teknologi. Teknologi surya awal terdiri dari: sel fotovoltaik skala
kecil. Teknologi terbaru sistem PV skala besar telah dimasukkan ke dalam Salah
satu yang populer dalam teknologi energi hijau adalah energi matahari. Energi
matahari telah bergeser mengesankan teknologi. Teknologi surya awal terdiri
dari: sel fotovoltaik skala kecil. Teknologi terbaru sistem PV skala besar
dimasukkan ke dalam jaringan listrik. Biaya teknologi telah turun substansial
selama 30 tahun terakhir. NS Ekspansi yang cepat dari pasar energi surya adalah
hasil dari kebijakan pemerintah yang mendukung instrument, peningkatan
volatilitas harga dan eksternalitas lingkungan dari bahan bakar fosil, terutama
emisi gas rumah kaca. Pada dasarnya potensi sumber daya energi surya yang jauh
melebihi seluruh permintaan energi global. Meskipun potensi teknisnya sangat
besar dan pertumbuhan pasar baru-baru ini, kontribusi energi matahari untuk
energi global berbagai pasokan masih dapat diabaikan (Syahputra dan Soesanti,
2016).
KESIMPULAN
Teknologi
hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak
mencemari lingkungan hidup. Teknologi dikenal juga dengan istilah teknologi ramah
lingkungan. teknologi hijau bertujuan menghasilkan berbagai
produk dan jasa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan
tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan. Selain itu, teknologi hijau juga banyak menggunakan
bahan yang didaur ulang. Hal itu tentu saja berperan besar untuk mengurangi
pencemaran lingkungan. Teknologi hijau yang telah diterapkan dalam
berbagai bidang merupakan bentuk penerapan teknologi yang memperhatikan prinsip-prinsip
pelestarian lingkungan. Oleh sebab itu, hendaknya masyarakat turut
berpartisipasi dengan menggunakan teknologi hijau yang sudah ada.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A. A. (2021). Teknologi Hijau. Modul 13 Kimia Dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Jakarta: UMB. Diakses pada 29 November 2021).
Nefilinda.
(2014). Teknologi Hijau: Solusi untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal
Spasial: STKIP
PGRI Sumatera Barat. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf (Diakses
pada 29 November 2021).
Soni, G. D. (2015). Advantages of green technology. International
Journal Of Research-Granthaalayah, 3(9), 1-5. Dalam https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/article/view/IJR
G15_S09_32 Diakses pada 29 November 2021).
Syahputra, R., & Soesanti, I. (2016). Application of Green
Energy for Batik Production Process. Journal of Theoretical and Applied
Information Technology, 91(2), 249. Dalam http://www.jatit.org/volumes/Vol91No2/4Vol91No2.pdf Diakses pada 29 November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.