.

Senin, 01 November 2021

KESADARAN MASYARAKAT DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN

Oleh : Adilah Nur Imani (@T31-Adilah)





1. Abstrak

Kesadaran manusia akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup semakin meningkat dengan banyaknya berbagai isu-isu global mengenai lingkungan hidup. Hal tersebut disambut dengan baik oleh berbagai industri yang ada di dunia dengan berlomba-lomba mengeluarkan produk ramah lingkungan untuk dipasarkan kepada konsumen. Meningkatnya kesadaran manusia tersebut yang menjadikannya sebuah trend untuk menggunakan produk ramah lingkungan. Trend menggunakan produk ramah lingkungan mengubah pasar menjadi mainstream. Banyak orang di negara berkembang menganggap perlindungan terhadap lingkungan hidup sebagai sebuah faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian.

Kata kunci : kesadaran, masyarakat, lingkungan, hidup, bersih.

 

2. Abstract

Human awareness of the importance of preserving the environment is increasing with the many global issues concerning the environment. This is well received by various industries in the world by competing to issue environmentally friendly products to be marketed to consumers. The increasing human awareness has made it a trend to use environmentally friendly products. The trend of using eco-friendly products is turning the market into the mainstream. Many people in developing countries regard environmental protection as an important factor in making purchasing decisions.

Keywords: awareness, community, environment, living, clean.

 

3. Pendahuluan

Kerusakan alam membuat keseimbangan lingkungan hidup mengalami ketimpangan, banyak fenomena kerusakan lingkungan yang terjadi seperti pencemaran lingkungan, kerusakan ekosistem, dan kekeringan. Fenomena tersebut masih belum bisa terselesaikan dan dampaknya mempengaruhi kehidupan manusia. Perlunya mewujudkan lingkungan yang lestari didalam semua lapisan masyarakat. Dalam kehidupan ini nampak bahwa masyarakat kurang memiliki kesadaran dan perilaku ramah lingkungan. Kebanyakan masyarakat menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat masuk dalam kategori cukup tinggi, namun tingkat perilaku ramah lingkungan masyarakat masuk dalam kategori sedang cenderung rendah. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat sudah berada di tahap sadar dimana perilaku ramah lingkungan itu penting namun implementasinya sedang, sehingga kesadaran yang tergambar pada masyarakat hanya sebatas teori dan tidak dipraktikan. (Gabriella D.A., dkk. 2020).

 

4. Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang membuat tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam kebersihan lingkungan?

2. Apa saja prinsip lingkungan berkelanjutan?

3. Bagaimana masalah lingkungan yang paling serius?

 

5. Tujuan

1. Untuk memahami faktor-faktor yang membuat tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam kebersihan lingkungan.

2. Untuk memahami dan dapat menekankan kelestarian lingkungan dalam kehidupan.

3. Untuk mengetahui masalah lingkungan yang paling serius saat ini.


6. Pembahasan

A. Faktor-faktor yang membuat tumbuhnya kesadaran masyarakat dalam kebersihan lingkungan

Menurut Muttaqien Kingking, dkk. (2019), bahwa secara konseptual, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh dan berkembangnya kesadaran dapat didekati dengan beragam pendekatan disiplin ilmu. Menurut konsep proses pendidikan, partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau responses atas rangsangan-rangsangan yang diberikan, yang dalam hal ini tanggapan merupakan fungsi dari manfaat (rewards) yang dapat diharapkan. Disamping itu dengan melihat kesempatan, yang bersangkutan juga akan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan (yang diperlukan) untuk dapat berpartisipasi. Tumbuh dan berkembangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sangat ditentukan oleh tiga unsur pokok, yaitu :

·         Adanya kesempatan yang diberikan kepada masyarakat, untuk berpartisipasi di lingkungan.

·         Adanya kemauan masyarakat untuk berpartisipasi di lingkungan.

·         Adanya kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi di lingkungan.

B. Prinsip Lingkungan Berkelanjutan

Menurut Effendi Rahayu, dkk. (2018), bahwa lingkungan berkelanjutan memiliki prinsip-prinsip dalam menekankan kelestarian, diantaranya :

·         Melindungi sistem penunjang kehidupan.

·         Melindungi dan meningkatkan keanekaragaman biotik.

·         Memelihara atau meningkatkan integritas ekosistem, serta mengembangkan dan menerapkan ukuran-ukuran rehabilitasi untuk ekosistem yang sangat rusak.

·         Mengembangkan dan menerapkan strategi yang preventif dan adaptif untuk menanggapi ancaman perubahan lingkungan global.

Dalam lingkup ekologis, yang merupakan salah satu perintis awal keberlanjutan ekologis mengusulkan agar :

·         Untuk sumber daya terbarukan, tingkat panen tidak boleh melebihi tingkat regenerasi (hasil lestari).

·         Tingkat pembangkitan limbah dari proyek tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi lingkungan (pembuangan limbah berkelanjutan).

·         Untuk sumber daya tak terbarukan, penipisan sumber daya tak terbarukan harus memerlukan pengembangan pengganti terbarukan yang sebanding untuk sumber daya tersebut.

C. Masalah lingkungan

Masalah lingkungan yang paling serius adalah degradasi lingkungan akibat eksploitasi berlebihan sumber air. Eksploitasi ini dimulai pada tahun 1913, ketika sumber air melimpah dieksploitasi secara berlebih untuk memenuhi kebutuhan kota. Pengeboran sumur jauh ke dalam tanah dan penggunaan air secara berlebihan membuat mata air mengering dan terjadi kontaminasi permukaan air. Daerah tersebut kemudian semakin terdegradasi parah akibat mata air (danau dan kanal) yang mengering dan salinitas dan polusi dari sisa air membuat pertanian hampir tidak mungkin.

Polusi itu terutama berasal dari Sungai Buenaventura, dengan membawa air kotor dari sungai lain di selatan kota. Pada tahun 1980an, para petani ini dilarang menanam tanaman yang dapat dimakan di tanah mereka karena kontaminasi menjadi semakin parah. Degradasi lingkungan semakin tampak dan mencolok seiring dengan runtuhnya dinding-dinding kanal dan menguapnya air danau menyebabkan ganggang-ganggang membusuk dan hanyut lalu menimbulkan bau busuk. Kontaminasi air ini kemudian merusak area chinampas dan sitem perairan disana. Hal ini semakin diperparah dengan penurunan tanah di perbukitan Xochimilco akibat hilangnya air tanah pada tingkat 40 cm per tahun. (Effendi Rahayu, dkk. 2018).

 

7. Kesimpulan

            Hal ini dapat disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat dalam melestarikan fungsi lingkungan masih tergolong sedang cenderung rendah. Jelas bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup harus lebih ditingkatkan lagi, karena lingkungan hidup sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apabila lingkungan hidup kita bersih dan asri maka kehidupan kita akan semakin sehat dan tentunya jauh dari segala macam penyakit. Kebersihan lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab dari pemerintah saja, melainkan semua orang yang tinggal di muka bumi ini. Maka dari itu, demi terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat harus adanya rasa kesadaran dari diri sendiri terutama dan juga semua pihak.

 

Daftar Pustaka

Afia Atep. 2021. Ekosistem Semakin Amburadul, Planet Bumi Semakin “Terluka”. Kang Atep Afia Channel. Dalam : https://www.youtube.com/watch?v=Pi8jorhy7Rs.

Effendi Rahayu, dkk. 2018. Pemahaman Tentang Linngkungan Berkelanjutan. Jurnal Pemahaman Lingkungan Berkelanjutan. Vol. 18, No. 2, issues period 2018. Semarang : UNDIP. Dalam : file:///C:/Users/Agisna/Documents/MERCU%20BUANA/KIMIA%20DAN%20PENGANTAR%20TEKNIK%20INDUSTRI/referensi/9/269255-pemahaman-tentang-lingkungan-berkelanjut-0677a9fd.pdf. (diunduh pada 31 Oktober 2021).

Gabriella D.A., dkk. 2020. Kesadaran dan Perilaku Ramah Lingkungan Mahasiswa di Kampus. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora. Vol. 9, No. 2, Oktober 2020. Jawa Tengah : Universitas Kristen Satya Wacana. Dalam : file:///C:/Users/Agisna/Documents/MERCU%20BUANA/KIMIA%20DAN%20PENGANTAR%20TEKNIK%20INDUSTRI/referensi/9/21061-57329-1-PB.pdf. (diunduh pada 31 Oktober 2021).

Muttaqien Kingking, dkk. 2019. Upaya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan Lingkungan Melalui Program Bank Sampah. Indonesian Jpurnal Of Adult and Community Education. Vol. 1, No. 1, Agustus 2019. Bandung : Universitas Islam Nusantara. Dalam : file:///C:/Users/Agisna/Documents/MERCU%20BUANA/KIMIA%20DAN%20PENGANTAR%20TEKNIK%20INDUSTRI/referensi/9/19997-42554-1-SM.pdf. (diunduh pada 31 Oktober 2021).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.