Oleh: Muhamad Aldi Setiadi (@T19-Aldi)
ABSTRAK
Teknologi hijau (greentech) adalah pengembangan dan penerapan
produk, peralatan dan sistem yang digunakan untuk melestarikan lingkungan alam
dan sumber daya, yang meminimalkan dan mengurangi dampak negatif dari aktivitas
manusia terhadap lingkungan. Teknologi Ramah
Lingkungan adalah teknologi yang dalam pembuatan dan
penerapannya menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan, proses yang
efektif dan efisien dan mengeluarkan limbah yang minimal sehingga dapat
mengurangi dan mencegah terjadinya pencemaran atau
kerusakan lingkungan hidup.
Kata kunci:
teknologi hijau, teknologi ramah lingkungan
ABSTRACT
Green technology (greentech) is the
development and application of equipment and systems that are used for the
natural environment and resources, which exist and reduce the negative impact
of human activities on the environment. Environmental Rama Technology is a
technology that in its manufacture and application uses environmentally
friendly raw materials, processes that are effective and efficient and produces
minimal waste so as to reduce and prevent pollution or environmental damage.
Keywords: green technology, environmentally
friendly technology
PENDAHULUAN
Teknologi hijau adalah pendekatan untuk menyelamatkan bumi. Oleh
karena itu, baik positif maupun negatifnya perlu diselidiki. Teknologi hijau
menggunakan sumber daya alam terbarukan yang tidak pernah habis. Teknologi
hijau menggunakan teknik pembangkit energi baru dan inovatif. Nanoteknologi
hijau yang menggunakan teknik hijau dan kimia hijau adalah salah satu teknologi
hijau terbaru. Salah satu faktor penting terjadinya pencemaran lingkungan
adalah pembuangan limbah. Teknologi hijau memiliki jawaban untuk itu juga. Ini
dapat secara efektif mengubah pola dan produksi limbah dengan cara yang tidak
membahayakan planet ini dan kita bisa menjadi hijau (Soni, 2015).
Konsep proses dan teknologi hijau adalah proses dan teknologi yang
ramah lingkungan, ditingkatkan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak lingkungan dan melestarikan sumber daya alam. Beberapa orang merujuk
teknologi hijau sebagai teknologi lingkungan dan teknologi bersih. Harapan yang
ada adalah bahwa bidang ini akan membawa kebaruan dan perubahan inovasi dalam
kehidupan diurnal yang sama besarnya dengan teknologi informasi.
Selain itu, hari ini karena pentingnya ini teknologi, sebagian besar pemerintah
mengambil inisiatif untuk mempromosikannya (Iravani dkk, 2017).
Menurut catatan Kardono (2010), pada bulan Januari 2004 Uni Eropa
mengadopsi Environmental Technology Action Plan (ETAP), hal itu dimaksudkan
untuk memperbaiki pembangunan dan penggunaan teknologi lingkungan yang lebih
luas. Adapun teknologi lingkungan didefinisikan sebagai teknologi yang lebih sedikit
merusak lingkungan jika dibandingkan dengan teknologi alternatif sejenis.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi
dan konsep dari Teknologi Hijau?
2. Bagaimana Green
Tech sebagai teknologi yang ramah lingkungan?
3. Apa saja konsep yang menjadi tujuan aplikasi dari Teknologi Hijau?
TUJUAN
1. Untuk
mengetahui definisi dan konsep dari Teknologi Hijau
2. Untuk
mengetahui Green Tech sebagai teknologi yang ramah lingkungan
3. Untuk
mengetahui konsep yang menjadi tujuan aplikasi dari Teknologi Hijau
PEMBAHASAN
Teknologi Hijau adalah Teknologi yang
mempertimbangkan penghematan dalam penggunaan sumberdaya alam dan menjaga
keberlangsungan ketersediaannya serta meminimalisasi dampak negatif bahkan
berusaha meningkatkan kualitas hidup manusia, oleh sebab itu rancangan
arsitektur yang memenuhi kriteria pertimbangan tersebut disebut “Arsitektur ber
Teknologi Hijau”. Adapun rujukan “Green Concept” yang
digunakan sebagai alat ukur tingkatan Hijau diambil dari kriteria BREEAM
(Building Research establishment’s Environmental Assessment
Method-Inggris-1990) diturunkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia)
pada Greeship Home Checklist Assessment atau Sistim Penilaian Hijau untuk
Kelompok Bangunan Hunian (Asriningpuri dkk, 2015).
Green Technology (Teknologi Hijau), diartikan
sebagai suatu ilmu pengetahuan praktis / teknologi yang dapat digunakan untuk
melaksanakan pembangunan yang dapat mewujudkan tatanan infrastuktur untuk memenuhi
kebutuhan manusia secara berkelanjutan (sustainable development), tanpa merusak
atau mengganggu sumber daya alam. Secara singkat,
teknologi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini dan
tidak mengganggu ketersediaan kebutuhan generasi mendatang, dari (Green
Tecnology, 2008) Keberadaan teknologi hijau ini diharapkan dapat menjadi
inovasi bagi manusia untuk merobah gaya hidupnya seperti kegandrungan manusia
saat ini akan information technology (IT). Beberapa ciri Teknologi Hijau antara
lain: berkelanjutan (sustainable), menggunakan sumber alam yang terbarui
(reclaimed), menghasilkan produk yang bermanfaat kembali (re-used), mengurangi
produk limbah dan bahan pencemar, menggunakan proses terdaur ulang (recycle),
inovatif tidak berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan, menciptakan kegiatan
dan produk yang ber-manfaat bagi lingkungan atau dapat melindungi bumi (Nefilinda, 2014).
Setelah istilah teknologi tepat guna memasyarakat dan diaplikasikan
di berbagai bidang seperti transportasi, pertanian, usaha kecil, kedokteran dan
pendidikan, maka kemudian muncul istilah Teknologi Hijau (green technology).
Menurut catatan Soemarno (2011), Teknologi hijau adalah teknik untuk menghasilkan energi
dan atau produk yang prosesnya tidak mencemari lingkungan. Teknologi Hijau
merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian dan keberlanjutan
kehidupan manusia di Planet Bumi. Teknologi Hijau diprediksi akan banyak
melahirkan kreatifitas dan inovasi yang menyebabkan perubahan lebih baik bagi
peradaban manusia.
Dalam hal ini dapat dikatakan, bahwa kebangkitan Teknologi Hijau
hampir sejajar dengan fenomena teknologi informasi. istilah Teknologi Hijau
terus muncul ke permukaan, semakin banyak dibahas dalam berbagai diskusi dan
seminar, begitu pula menyangkut aplikasinYa semakin meluas, bahkan sudah muncul
pemeringkatan negara berdasarkan intensitasnya dalam aplikasi Teknologi Hijau.
Menurut catatan Kuswartojo (2002), Agenda 21 adalah program aksi
dunia untuk pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh 178 Negara, termasuk
Indonesia. Agenda 21 ini terdiri dari empat bagian, bagian pertama tentang
program yang berkaitan dengan dimensi SosiaI ekonomi, bagian kedua tentang
pengelolaan sumberdaya dan pencemaran, bagian ketiga tentang program untuk
penguatan kelompok utama dan keempat program pengembangan sarana implementasi.
Agenda 21 antara lain memprogramkan perbaikan kapasitas untuk mengembangkan dan
mengelola teknologi berwawasan lingkungan. Agenda 21 merupakan salah satu hasil
dari Konferensi PBB mengenai Lingkungan dan Pembangunan di Rio De Janerio,
Brazil, 3 sampai 14 Juni 1992.
Selanjutnya Kardono (2010) mengungkapkan, bahwa teknologi ramah
lingkungan tidak hanya teknologi secara individu tetapi juga secara sistem
termasuk pengetahuan, prosedur, barang dan pelayanan, dan peralatan serta
prosedur organisasi dan manaiemen untuk mempromosikan kelestarian lingkungan.
Berdasarkan karakteristik tersebut definisi teknologi ramah lingkungan: Mencakup semua
teknologi transisi yang akan menjadi teknologi berwawasan lingkungan; Semua
aliran daur hidup material, energi dan air dalam sistem produksi dan konsumsi;
Meliputi keseluruhan spectrum mutai teknologi dasar sistem produksi dan
konsumsi sampai dengan keseluruhan terkno|ogi terintegrasi di mana teknologi
lingkungan merupakan teknologi produksi dan konsumsi untuk dirinya sendiri;
Termasuk teknologi sistem tertutup di mana targetnya adalah zero waste dan/atau
pengurangan penggunaan sumberdaya yang signiflkan. serta teknologi lingkungan
yang menghasilkan sedikit emisi; dan mempertimbangkan pengembangan teknologi
dalam kontek ekologi dan sosial.
Adanya empat tema utama isu lingkungan seperti limbah, kontaminasi (polusi), kualitas udara
dan degradasi sumberdaya alam, perlu diantisipasi dengan mengedepankan empat tipe teknologi
lingkungan generik, yang meliputi teknologi pencegahan, teknologi monitoring dan
evaluasi, teknologi kontrol polusi, serta teknologi remediasi dan restorasi. Kombinasi isu
lingkungan dan tipe teknologi lingkungan tersebut dapat dianalisis dengan
beberapa kriteria seperti: Kriteria lingkungan; Kriteria ekonomi (harga, beneflt, dan sebagainya), dan Kriteria
sosial budaya (dampak kualitas hidup, kesejahteraan, dan
sebagainya)
Berdasarkan catatan GT (2015), bahwa istilah teknologi mengacu pada
penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan teknologi hijau merupakan
metode atau bahan untuk menghasilkan produk dan energi yang tidak atau minim
menghasilkan limbah yang berbahaya dan beracun. Dengan kata lain teknologi hijau
dirancang untuk menghasilkan produk dan energi yang bersih. Perkembangan
teknologi hijau semakin pesat, antara lain dengan mengacu pada beberapa konsep
yang menjadi tujuan aplikasinya:
1. Konsep keberlanjutan, di mana
kebutuhan masyarakat secara terus-menerus dapat dipenuhi tanpa merusak atau
menghabiskan sumberdaya alam. Dengan kata lain, kebutuhan saat ini dapat
terpenuhi tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi
kebutuhannva sendiri.
Keberlanjutan dan keberlangsungan kehidupan umat manusia di
Planet Bumi memang sampai batas waktu tertentu. mengacu pada teori apapun
kehidupan umat manusia dan keberadaan Planet Bumi suatu saat akan berakhir.
Namun bukan berarti membiarkan kiamat datang dipercepat, tugas umat manusia di
Planet Bumi ialah sebagai khalifah yang berkewajiban memakmurkannya. Penerpan
teknologi hijau oleh mayoritas warga Bumi akan menjadikan keberadaan sumberdaya
alam menjadi lebih awet dan tersedia dalam jangka waktu yang lebih |ama untuk
menyokong kehidupan atau peradaban manusia.
2. Konsep daur ulang, di mana dalam
proses produksi manufaktur dirancang sedemikian rupa supaya dapat didaur-ulang
atau digunakan kembali. Setiap kegiatan produksi menggunakan material tertentu,
namun hendaknya diupayakan tidak banyak material yang terbuang, baik material
bekas pakai atau sisa dari proses produksi. Kegiatan daur ulang dimaksudkan
untuk menghemat sumberdaya alam dan energi, salah satu caranya ialah dengan
penerpan teknologi hijau.
3. Konsep pengurangan limbah dan
polusi, di mana pola produksi dan konsumsi diubah sedemikian rupa sehingga
hanya menghasilkan seminimal mungkin limbah dan polusi. Limbah padat dan cair
serta polutan selalu dilepaskan dari kegiatan industri, transportasi, maupun
rumah tangga. Peduli ada keinginan yang kuat dari seluruh warga
Planet Bumi untuk secara bersama-sama mengurangi keluaran limbah dan
polutannya, caranya ialah dengan menerapkan teknologi hijau.
4. Konsep inovasi, dalam hal selalu
berupaya mengembangkan teknologi alternatif. Penggunaan bahan bakar fosil dan
bahan kimia pertanian perlu dievalusai kembali, karena sudah terbukti dapat
merusak kesehatan dan lingkungan. Sejarah peradaban dan keberadaan umat manusia
di Planet Bumi tidak terlepas dari beragm inovasi yang dijalankannya. Bahkan kalau
memperhatikan kronologis terbentuknya konsep teknologi hijau sudah dimulai
sejak tahun 200 SM, yaitu ketika seorang ilmuwan Yunani bernama Archimedes
berhasil membakar kapal Romawi dengan menanfaatkan energi atau panas matahari
yang dipantulkan melalui sebuah perisai yang terbuat dari perunggu. Kemudian
pada tahun 1973 angkatan laut Yunani mengulang kembali persistiwa pembakaran
kapal dengan cara yang sama. dan kapal kayu pada jarak 50 meter berhasil dibakar, hal itu
berdasarkan catatan Mulvaney (2011).
5. Konsep Viabilitas, intinya ialah
bagaimana kegiatan produksi dan konsumsi ramah lingkungan senantiasa
terpelihara keberadaannya. Selain ada juga hidup dan berkembang. Dengan
mendapat dukungan berbagai pihak, baik pemerintah. industri perbankan,
profesional, akademisi, peneliti, dan sebagainya Pengembangan berbagai pusat
kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk perlu dibarengi
dengan Upaya yang serius untuk melindungi keberlanjutan sumberdaya alam dan
keberlangsungan Planet Bumi.
Konsep Edukasi, upaya untuk meningkatkan pemahaman
masyakat secara keselluruhan melalui pendidikan dan pelatihan. Konsep teknologi
hijau terus mengalami perkembangan melalui inovasi dan temuan-temuan baru.
Dengan sendirinya setiap perkembangan terbaru perlu disosialisaikan melalui
kegiatan edukasi. Dengan sendirinya masyarakat bukan hanya mampu mengadopsi
teknologi hijau paling mutakhir, namun dapat memahami prinsip-prinsipnya secara umum.
KESIMPULAN
Teknologi adalah sekumpulan pengetahuan ilmiah, mesin, perkakas,
serta kemampuan omanisasi produksi yang dikelola secara sistematis danefektif.
Teknologi merupakan suatu input produksi yang penting dan dapat diperjual
belikan di pasar dunia sebagai suatu komoditas, dapat meliputi barang modal
sebagai investasi, tenaga kerja dengan spesialisasi tinggi atau sangat terampil
dan informasi. Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga
kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau
keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan
kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan dimasa depan tanpa merusak sumber
daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan
generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Asriningpuri, dkk. (2015). Teknologi Hijau Warisan Nenek Moyang
di Tanah Parahyangan. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan, Vol. 7, No. 1. 51-65. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232127/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%202.pdf
(Diakses pada 26 November 2021).
Iravani, A., Akbari, M. H., & Zohoori, M. (2017). Advantages
and disadvantages of green technology; goals, challenges and strengths. Int J
Sci Eng Appl, 6(9), 272-284. Dalam https://www.ijsea.com/archive/volume6/issue9/IJSEA06091005.pdf (Diakses pada 26 November 2021).
Kardono. (2010). Teknologi Ramah Lingkungan:
Kriteria, Verifikasi, dan Arah Pengembangan. Pusat Teknologi Lingkungan, Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Dalam https://enviro.bppt.go.id/Publikasi/TRL-KLH04062010-01.pdf (Diakses pada 26 November 2021).
Kuswartojo. (2002). Agenda 21, GEF, dan Alih
Teknologi. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol. 3, No. 3. Dalam https://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/252 (Diakses pada 26 November 2021).
Nefilinda. (2014). Teknologi Hijau: Solusi
untuk Plesetarian Sumber Air. Jurnal Spasial: STKIP
PGRI Sumatera Barat. Dalam https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/232126/mod_resource/content/1/Jurnal%20Teknologi%20Hijau%201.pdf (Diakses pada 26 November 2021).
Soemarno. (2011). Filosofi Teknologi Hijau.
Dalam https://id.scribd.com/document/380552775/1 (Diakses pada 26 November 2021).
Soni, G. D. (2015). Advantages of green technology. International
Journal Of Research-Granthaalayah, 3(9), 1-5. Dalam https://www.granthaalayahpublication.org/journals/index.php/granthaalayah/article/view/IJR
G15_S09_32 (Diakses pada 26 November 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.