.

Senin, 08 November 2021

DAMPAK DAN PENYEBAB PENCEMARAN UDARA DAN AIR

 

DAMPAK DAN PENYEBAB PENCEMARAN UDARA DAN AIR

Oleh : Ahmad Revaldy (@T32-Ahmad)


ABSTRAK

Pencemaran udara merupakan sebuah pelepasan berbagai gas dan benda padat yang terbelah halus atau cair ke atas artmosfir yang tersebar dengan melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan dan menyerapnya. Penyebab pencemaran udara adalah meliputi transportasi, industri, dan domestik.

Kata kunci : pencemaran udara,pencemaran air

ABSTRACT

Air pollution is the release of various gases and solids that are finely divided or liquid into the dispersed atmosphere that exceeds the natural capacity of the environment to remove, dissolve and absorb them. The causes of air pollution include transportation, industry, and domestic.

Keywords: Environmental Pollution. Air pollution

 

PENDAHULUAN

Simanjuntak (2013) menyatakan bahwa Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan. Dengan demikian akan terjadi gangguan pada kesehatan manusia. Terdapat dua jenis sumber pencemaran udara, yang pertama adalah pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari kegiatan manusia (anthropogenic sources) seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, seperti di dalam rumah, sekolah, dan kantor.

RUMUSAN MASALAH

1.      Apa yang dimaksud pencemaran udara

2.      Apa yang dimaksud pencemaran air

3.      Dampak apa saja yang mengakibatkan dari pencemaran udara dan air

TUJUAN

1.      Untuk mengetahui arti dari pencemaran udara

2.      Untuk mengetahui arti dari pencemaran air

3.      Untuk mencegah akibat akibat pencemaran

 

PEMBAHASAN

Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya (PP No. 41, 1999) (Rosyidah, 2016).

Menurut Chambers dalam Mukono (2008), pengertian pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia atau yang dapat dihitung dan diukur, serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material (Prabowo dan Muslim, 2018).

Sedangkan menurut Kumar dalam Mukono (2008), pengertian pencemaran udara ialah adanya bahan polutan di atmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu keseimbangan dinamik atmosfer dan mempunyai efek pada manusia dan lingkungannya (Prabowo dan Muslim, 2018).

Dari pengertian Pencemaran udara tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pencemaran udara sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka dapat dikatakan udara telah tercemar (Prabowo dan Muslim, 2018).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah “masuknya atau dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya” (Prabowo dan Muslim, 2018).

Pencemaran air adalah pencemaran badan air (seperti lautan, laut, danau, sungai, air tanah dan lainnya) yang biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia. Perubahan dalam sifat fisik, kimia atau biologis air akan memiliki konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup. Menurut Encyclopaedia Britannica, polusi air adalah pelepasan zat ke dalam air tanah di bawah permukaan atau ke danau, aliran, sungai, muara dan lautan ke titik di mana zat mengganggu penggunaan air yang bermanfaat atau fungsi alami ekosistem. Dikutip dari Natural Resources Defense Council, polusi air adalah ketika zat-zat berbahaya (bahan kimia atau mikroorganisme) mencemari aliran, sungai, danau, lautan atau badan air lainnya sehingga menurunkan kualitas air dan menjadi beracun bagi manusia dan lingkungan.

Pencemaran udara juga menimbulkan banyak sekali dampak yaitu dampak terhadap manusia, hewan, tumbuhan, pertanian dan lain-lain.

Dampak Terhadap Manusia

            Menurut (Budiyono, 2010). Pada tingkat konsentrasi tertentu zat-zat pencemar udara dapat berakibat langsung terhadap kesehatan  manusia, baik secara mendadak atau  akut, menahun atau kronis  dan dengan gejala-gejala yang samar. Dimulai dari iritasi saluran pernafasan,  iritasi mata, dan alergi kulit sampai                pada timbulnya tumbuhan atau kanker paru. Gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara dengan sendirinya mempengaruhi daya kerja seseorang, yang berakibat turunnya nilai produktivitas serta mengakibatkan kerugian ekonomis pada jangka panjang dan timbulnya permasalahan sosial ekonomi keluarga dan masyarakat.

Dampak buruk polusi udara bagi kesehatan manusia  tidak dapat  dibantah  lagi, baik   polusi   udara yang terjadi di alam bebas (Outdoor air polution) ataupun yang terjadi di dalam ruangan (Indoor air polution),   polusi yang terjadi di luar ruangan terjadi karena bahan pencemar yang berasal dari industri, transportasi, sementara  polusi yang terjadi di dalam ruangan  dapat  berasal dari asap rokok, dan  gangguan  sirku- lasi udara. Ada tiga cara masuknya bahan pencemar udara kedalam tubuh manusia, yaitu melalui  inhalasi, ingestasi dan penetrasi kulit. (Budiyono, 2010).

Dampak Terhadap Tumbuhan (Flora)

Menurut (Budiyono, 2010). Tumbuh-tumbuhan memiliki reaksi yang besar dalam menerima pengaruh perubahan atau gangguan akibat polusi udara dan perubahan lingkungan. Hal ini terjadi karena banyak faktor yang berpengaruh, diantaranya spesies tanaman, umur, keseimbangan nutrisi, kondisi tanaman, temperatur, kelembaban dan penyinaran. Penambahan konsentrasi pencemar ke udara dapat secara langsung mempengaruhi pertumbuhannya. Beberapa contoh kerusakan yang terjadi pada gangguan nutrisonal dan gangguan atraksional biologis adalah terjadinya penurunan tingkatan kandungan enzym, gangguan pada respon fisiologis adalah perubahan pada sistem fotosintesa, sedang gangguan yang nampak secara visual adalah chlorosis (perusakan zat hijau daun/menguning), Flecking (daun bintik-bintik), Reduced crop yield (penurunan hasil panen). Terjadinya gangguan pencemaran terhadap tumbuhan dapat digolongkan dalam 2 (dua) kategori, yaitu pencemaran secara primer dan sekunder.

a.      Gangguan secara primer

Gangguan secara primer adalah terjadinya kontak langsung antara sumber pencemar (mated pencemar) dengan bagian permukaan tumbuha n secara langsung, sehingga dapat mengganggu dan menutupi lapisan epidermal yang membantu sistem penguapan pada tumbuhan.

b.      Gangguan secara sekunder

Gangguan secara sekunder adalah gangguan yang terjadi pada tumbuhan karena pencemaran yang mengganggu pada sistem akar, terjadi karena penumpukan polutan atau pencemaran pada tanah dan permukaan air. Gangguan ini akan menghalangi proses alterasi dari nutrisi yang berada dalam tanah dan sekitar tumbuhan.

 

 

 

 

Dampak Pencemaran Air

 

a. Kesehatan Manusia

Semua manusia di Planet Bumi memburuhkan air untuk minum dan berbagai keperluan Iaiinya, bisa bersumber dari air tanah, sungai atau danau. Beradasarkan catatan Envropol (2014), di negara-negara dengan kondisi sumberdaya perairan yang pengelolaannya buruk, sangat rentan terhadap wabah penyakit yang menjadikan air sebagai perantara, seperti kolera dan tuberculosis (TB). Dalam setiap tahun diperkirakan terjadi 3 juta -5 juta kasus kolera, sekitar 100 ribu 200 ribu di antaranya menimbulkan kematian. Namun WHO mencatat hanya 5-10 persen hanya kasus yang dilaporkan secara resmi. Di negara maju sekalipun di mana ada metode dan teknologi pemurnian telah diterapkan dengan baik, ternyata masih banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan akibat pencemaran air. Pertumbuhan alga yang tidak terkendali di perairan misalnya, menyebarkan toksik yang berpengaruh pada munculnya berbagai penyakit pencernaan dan kulit. Kadar nitrogen yang berlebih dalam air minum juga menimbulkan risiko serius bagi bayi. Berdasarkan pengamatan EPA tahun 2010, ternyata hampir 20 persen dari danau di Amerika Serikat memiliki kadar nitrogen dan fosfor yang berlebih, hal itu karena pencemaran nutrisi (Woodford, 2015).

 

b. Kerusakan Ekosistem

Polusi nutrisi dari bagian hulu sungai mengalir ke tempat yang lebih rendah menuju badan air yang lebih besar. Sebagai dampaknya ialah menimbulkan pertumbuhan alga yang berlebih (harmful alga! bloom), sehingga mengurangi pasokan oksigen untuk ikan dan biota air lainnya. Selain itu pertumbuhan alga bisa menyumbat insang ikan. Secara keseluseluruhan kondisi ekosistem perairan menjadi tidak seimbang, adanya dominasi dari beberapa jenis alga berpotensi mengubah rantai makanan yang sudah berjalan. Berbagai jenis limbah, mulai dari yang dihasilkan manusia secara langsung melalui sistem sekresi, limbah nutrisi, air limbah, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah minyak, limbah plastik dan beragam jenis limbah lainnya secara langsung berkontribusi terhadap pencemaran air.

 

KESIMPULAN

pencemaran udara merupakan sebuah pelepasan berbagai gas dan benda padat yang terbelah halus atau cair ke atas artmosfir yang tersebar dengan melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan dan menyerapnya. Udara adalah sebuah faktor yang terpenting dalam hidup serta kehidupan. Pertumbuhan aktivitas ekonomi serta urbanisasi yang begitu tinggi baik itu diperkotaan dan pinggiran kota. Hal ini menyebabkan tingkat polusi udara atau pencemaran udara terus semakin meningkat. Pencemaran udara merupakan sebuah pelepasan berbagai gas dan benda padat yang terbelah halus atau cair ke atas artmosfir yang tersebar dengan melebihi kapasitas alami lingkungan untuk membuang, melarutkan dan menyerapnya. Menurut (Simanjuntak, 2013).

 

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Afif. 2010. Pencemaran Udara: Dampak Pencemaran Udara Pada Lingkungan. Dalam http://jurnal.lapan.go.id/index.php/berita_dirgantara/article/view/687/605 (Diakses Pada 5 November 2021).

Diwnanda, Reiny. 2019. Lindungi Hewan Peliharaan Dan Pekerja Dari Polusi Udara. Dalam https://www.republika.co.id/berita/q1cwoy414/lindungi-hewan-peliharaan-dan-pekerja-dari-polusi-udara (Diakses Pada 5 November 2021).

Ismiyati. Marlita, Devi. Saidah, Deslida. 2014. Pencemaran Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Dalam https://journal.itltrisakti.ac.id/index.php/jmtranslog/article/view/23 (Diakses Pada 5 November 2021).

SimanjuntakAgus Gindo. 2013.  Pencemaran Udara. Dalam http://jurnal.batan.go.id/index.php/bl/article/view/785 (Diakses Pada 5 November 2021).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.