oleh: Bayu Pratama (@T27-Bayu)
ABSTRAK
Berkembang merupakan
sifat alami yang harus dimiliki manusia. Tidak hanya pada dirinya sendiri,
manusia juga berusaha untuk mengembangkan sesuatu yang dia kerjakan. Revolusi industri adalah masa
dimana pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai digantikan oleh mesin. Pada revolusi industri 1.0 atau revolusi
generasi pertama merupakan revolusi pada tahap awal yang terjadi pada abad
ke-18 yang ditandai dengan adanya penemuan sebuah alat tenun mekanis dengan
menggunakan mesin uap. Revolusi industri 2.0 terjadi pada abad ke 19 sampai
abad ke 20 dengan ditandai muculnya listrik. Pada revolusi industi 3.0 di
tandai dengan teknologi informasi dan penggunaan elektronika menggunakan
otomatisasi produksi, revolusi industri 3.0 lahir pada awal 1970. Industri 4.0
pertama kali diciptakan di Jerman dan industri 4.0 ditandai dengan adanya
revolusi digital. Industri Kimia Terapan dibidang industri menggunakan bahan
baku alam hayati, bahan baku alam non hayati, dan bahan baku lainnya atau bahan
mineral. Industry kimia terapan meliputi proses fisika (memanfaatkan sifat
fisika seperti pemanasan, pelelehan, penguapan), proses kimia, dan bioproses.
Kata Kunci : revolusi, industri, kimia terapan, fisika, bioproses, hayati,
non hayati
Developing is a
natural trait that humans must possess. Not only in himself, humans are also
trying to develop something he does. The industrial revolution is a time when
human work in various fields is being replaced by machines. The industrial
revolution 1.0 or the first generation revolution was a revolution in the early
stages that occurred in the 18th century which was marked by the invention of a
mechanical loom using a steam engine. The industrial revolution 2.0 occurred in
the 19th century to the 20th century marked by the emergence of electricity. In
the 3.0 industrial revolution marked by information technology and the use of
electronics using production automation, the 3.0 industrial revolution was born
in the early 1970s. Industry 4.0 was first created in Germany and industry 4.0
was marked by the digital revolution. The Applied Chemical Industry in the
industrial sector uses natural biological raw materials, non-biological natural
raw materials, and other raw materials or mineral materials. The applied
chemistry industry includes physical processes (using physical properties such
as heating, melting, evaporation), chemical processes, and bioprocesses.
Key Words : revolution, industry, applied chemistry,
physics, bioprocess, bio-life, non-life
Pendahuluan
Para
analisis industri mengkonseptualisasi perkembangan industri di dunia telah
mencapai gelombang revolusi industri ke-4 (4IR) atau “Industri 4.0”, ketika
proses industri terkait revolusi digital memasuki abad ke-21, sebagai
perkembangan lanjut dari gelombang-gelombang revolusi industri sebelumnya.
Dalam industri 1.0 tenaga uap air digunakan dalam mekanisasi untuk mengkreasi
produksi massa, dan dalam industri 3.0 teknologi elektronika dan teknologi
informasi digunakan untuk mengotomasi produksi.
Industri
4.0 bercirikan kehadiran teknologi-teknologi baru yang meleburkan dunia fisik,
digital dan biologis, yang diwujudkan dalam bentuk robot, perangkat computer
yang mobile, kecerdasan buatan, kendaraan tanpa pengemudi, pengeditan genetic,
digitalisasi pada layanan public, dsb. Pada industri 4.0 peralatan, mesin,
sensor, dan manusia dirancang untuk mampu berkomunikasi satu sama lain dengan
menggunakan teknologi internet yang dikenal sebagai “Internet of Things (IoT)”.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian industri
4.0?
2.
Bagaimana
sejarah perkembangan revolusi industri?
3.
Apa saja manfaat
dari industri 4.0?
Tujuan
1. Memahami
pengertian dari Industri 4.0
2. Memahami
sejarah perkembangan revolusi industry
3. Memahami
manfaat dari industri 4.0
Pembahasan
Industri
4.0
Revolusi Industri 4.0 atau yang sering
disebut dengan cyber physical system merupakan revolusi yang menitikberatkan
pada otomatisasi serta kolaborasi antara teknologi saber. Revolusi 4.0 ini
sendiri muncul di abad ke-21 dengan ciri utama yang ada adalah penggabungan
antara informasi serta teknologi komunikasi ke dalam bidang industri.
Dengan kemunculan revolusi ini, mengubah
banyak hal di berbagai sektor. Dimana yang pada awalnya membutuhkan banyak
pekerja untuk menjalankan operasionalnya, sekarang digantikan dengan penggunaan
mesin teknologi.
Menurut Kanselir Jerman yaitu Angela Merkel
pada tahun 2014 yang menyatakan arti dari revolusi industri 4.0 sebagai sebuah
transformasi komprehensif dari segala aspek produksi yang terjadi di dunia
industri melalui penggabungan antara teknologi digital serta internet dengan
industri konvensional.
Selain itu, menurut Schlechtendahl dkk
(2015) mendefinisikan revolusi industri yang menekankan pada unsur kecepatan
dari ketersediaan sebuah informasi, yaitu sebuah lingkungan industri dimana
seluruh entitasnya dapat selalu terhubung serta mampu berbagai informasi dengan
mudah antara satu sama lain.
Di tengah terjadinya revolusi industri
4.0, terdapat 9 teknologi yang menjadi pilar utama dalam pengembangan setiap
industri yang ada menjadi siap digital, sebagai berikut.
1. Internet
of Things atau IoT
Internet
of Things atau IoT yang merupakan sebuah konsep dimana sebuah objek yang
memiliki kemampuan untuk dapat mentransfer data yang ada melalui jaringan tanpa
diperlukannya interaksi antar manusia.
2. Big
Data
Big Data. Big Data merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan volume data dalam jumlah yang besar, baik data yang terstruktur
maupun tidak terstruktur.
3. Augmented Reality
Augmented
Reality atau yang dikenal dengan AR merupakan sebuah teknologi
dimana
menggabungkan antara benda dunia maya dua dimensi dengan benda tiga dimensi
yang ada ke dalam sebuah lingkungan nyata tersebut, kemudian memproyeksikan
benda maya yang ada tersebut ke dalam waktu nyata.
4. Cyber
Security
Cyber Security yang merupakan sebuah bentuk upaya untuk melindungi
segala informasi yang dimiliki dari adanya cyber attack.
5. Artificial Intelligence atau AI
Artificial Intelligence atau yang bisa disebut dengan AI
sendiri merupakan sebuah bentuk teknologi komputer maupun sebuah mesin yang
memiliki kecerdasan layaknya seorang manusia.
6. Additive
Manufacturing
Additive Manufacturing yang merupakan sebuah terobosan baru
yang ada di bidang industri manufaktur dan sering dikenal menggunakan printer
3D.
7. Simulation
Simulation yang merupakan bentuk perwakilan dari operasi
waktu ke waktu. Simulasi seringkali digunakan untuk berbagai konteks, seperti
dalam simulasi teknologi yang digunakan untuk optimalisasi kinerja, teknik
keselamatan, pengujian, serta pelatihan.
8. System Integration
System Integration atau sistem integrasi yang merupakan
sebuah rangkaian penghubung antara beberapa sistem baik secara fisik maupun
fungsional.
9. Cloud Computing
Cloud Computing yang merupakan sebuah teknologi yang
menjadikan internet saat ini sebagai pusat pengelolaan data maupun aplikasi.
Manfaat
Industri 4.0
· Waktu : Setiap karyawan
menjadi lebih efisien ketika bekerja dalam proses yang dioptimalkan. Insinyur
menghabiskan 31% waktu kerja untuk mencari informasi, waktu yang dapat
digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan nilai.
· Biaya : Menyajikan data yang
akurat dalam konteks dan format yang tepat yang diperlukan untuk membuat
keputusan yang tepat. Informasi yang salah dan keputusan yang salah diambil
pada mereka biaya 25% dari pendapatan perusahaan.
· Fleksibilitas : Mereka
menciptakan sistem fleksibel yang siap untuk berubah dan siap untuk peluang
baru. Hanya 36% perusahaan yang siap mengoptimalkan proses berdasarkan analisis
data.
· Integrasi : Manufaktur
digital melibatkan pengembangan simultan dari produk dan proses produksi.
Perusahaan mengurangi 80% waktu dengan gangguan produksi jika mereka
menggunakan validasi digital.
· Pabrik Digital : Pabrik
Digital akan memungkinkan optimalisasi semua fase dalam siklus hidup produk.
Simulasi virtual desain dan fungsionalitas yang dikembangkan secara paralel
dengan perencanaan manufaktur menghasilkan peluncuran pasar yang jauh lebih
cepat, pengurangan biaya yang signifikan, dan kualitas yang lebih tinggi.
· Tempat kerja di Industri
4.0 : Pasar tenaga kerja akan berubah, tetapi sulit untuk memprediksi apakah
akan ada lebih banyak atau lebih sedikit pekerjaan secara keseluruhan. Robot
masih di awal dan belum bisa menggantikan manusia dalam segala aktivitas. Semua
perkiraan didasarkan pada data historis, tetapi teknologi eksponensial
benar-benar baru, sehingga efek evolusi dan penggunaan skala besar sulit
diprediksi. Risikonya adalah memiliki pengangguran besar-besaran untuk kategori
tertentu dan kurangnya keterampilan digital.
Sejarah perkembangan revolusi industri
Menurut
Khambali G.A., dkk. (2018), bahwa penemuan mesin uap oleh James Watt di abad ke-18 menjadi bukti
awal mulainya revolusi industri di dunia. Sebelum masa itu, segala kegiatan
industri masih berskala rumah tangga dan mengandalkan tenaga manusia. Kini kita
semua hidup di abad ke-21 dimana perkembangan zaman sudah melewati berbagai
tahap industri. Dari zaman awal mula mesin uap hingga kini ke industri
komputerisasi berbasis kecerdasan buatan, tepatnya kita semua hidup di zaman
industri jilid keempat.
Industri 1.0 ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang
efektivitas dan efisiensi aktivitas manusia. Industri 2.0 dicirikan oleh
produksi massal dan standarisasi mutu, sementara industri 3.0 ditandai dengan
penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot.
Industri 4.0 selanjutnya hadir menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan
cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah
proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan
komputerisasi manufaktur.
Kesimpulan
Seperti yang kita ketahui bahwa era revolusi industri 4.0 ini sudah berada di
tengah-tengah kita dan terus bergerak maju. Revolusi industri 4.0 akan membawa banyak perubahan dengan
segala konsekuensinya, industri akan semakin kompak dan efisien. Namun ada pula
resiko yang mungkin muncul, misalnya berkurangnya Sumber Daya Manusia karena
digantikan oleh mesin atau robot. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan
berkembangnya Internet of Things, kehadirannya begitu cepat. Kehadiran revolusi
industri 4.0 memang menghadirkan usaha baru, lapangan kerja baru, profesi baru
yang tak terpikirkan sebelumnya.
Daftar pustaka
Firman, Harry. 2019. Pendidikan Kimia di Era Industri
4.0. https://www.academia.edu/38164037/Pendidikan_Kimia_di_Era_Industri_4_0_pdf (Di unduh pada 24 Oktober 2021)
Hidayat, Atep Afia. 2021. Industri Kimia di Masa
Depan. https://umb-post.mercubuana.ac.id/pluginfile.php/184525/mod_resource/content/1/Modul%208.doc (Di unduh pada 24 Oktober 2021)
Khambali G.A., dkk.
2018. Revolusi Industri 4.0. Kalimantan Selatan : Universitas
Lambung Mangkurat. Dalam : http://himatekkim.ulm.ac.id/id/wp-content/uploads/2018/12/Chem-E-Magz-Edisi-5_Final.pdf. (diunduh pada 24 Oktober 2021).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.