INDUSTRI PLASTIK DAN POLIMER
S01 - Felix Marcel Siregar
Teknik Industri, Universitas Mercu Buana
felixmarcell.siregar@gmail.com
Abstrak
Plastik merupakan bahan yang tidak dapat dipisahkan dari gaya hiudp modern kita. Misalnya benda-benda yang ada di dalam rumah. Banyak orang yang tidur menggunakan bantal yang diisi plastik poliuretana atau poliester, selimut dalam sprei yang terbuat dari plastik akrilik, ruangan yang dilapisi karpet dari bahan poliester dan nilon. Tujuan artikel ini untuk memberikan informasi tentang pengertian dan jenis – jenis plastik.
Kata Kunci: Plastik, Polimer
PENDAHULUAN
Plastik merupakan polimer sintesis yang dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan akan mengeras setelah didinginkan. Kata plastik berasal dari kata ‘plasticus’ (bahasa latin, artinya dapat dibentuk) dan ‘plasticus (bahasa Yunani artinya mencetak atau untuk cetakan).
Plastik merupakan rantai karbon panjang yang memiliki berbagai sifat-sifat khas. Plastik bisa saja sekeras batu, sekuat baja, sebening gelas, dan seelastis karet. Plastik bisa juga ringan, tahan air, tahan reaksi kimia, dan dapat diberi warna.
Contohnya, etena (CH2 = CH2) bereaksi polimerisasi pada tekanan dan suhu tinggi membentuk polietena. Polietena yang dihasilkan dengan cara ini sangat bercabang, mempunyai kerapatan rendah, dan relatif lunak dinamakan LDPE. Polimer ini dipergunakan sebagai pembungkus, plastik pengemas, kantung sampah, dan botol semprot.
Jenis plastik berdasarkan sifat daur ulang, American Societ of Plastic Industry telah membuat sistem dengan kode atau simbol yang berbentuk segitiga arah panah. Bentuk ini merupakan simbol daur ulang dan dai dalamnya terdapat nomor yang merupakan kode dan resin yang memiliki informasi tertentu.
Adapun jenis – jenis ini berdasarkan kodenya adalah sebagai berikut:
PET (polyethylene terephthalate) penggunaannya untuk sekali penggunaan saja, contohnya botol minyak goreng, botol kemasan air mineral, botol sambal, jus, botol kosmetik, dan botol obat.
HDPE (High-Density Polyethylene) salah satu yang aman penggunaannya karena dapat mencegah reaksi kimia sehingga cocok untuk botol susu cair, botol obat, botol kosmetik, dan jerigen pelumas.
PVC (Polyvinyl Chloride) yang memiliki kandungan DEHA tidak cocok digunakan untuk pembungkus makanan sehingga lebih cocok untuk penggunaan pipa bangunan, pipa selang air, taplak meja, mainan, botol sambal, dan botol shampo.
LDPE (Low-Density Polyethylene), bahan ini lebih mudah didaur ulang untuk penggunaan pembungkus daging beku, tutup, kantong kresek, dan berbagai macam produk berbahan dasar sama yang tipis lainnya.
PP (Polypropylene atau Polypropene) untuk tutup botol, cup, bungkus margarine, dan mainan anak.
PS (Polystyrene) untuk kegunaan sendok, kotak CD, garpu, gelas, tempat makanan dari styrofoam, dan tempat makan transparan.
Other (O), jenis plastik lainnya selain dari 6 contoh klasifikasi kemasan di atas. Biasanya digunakan untuk botol susu bayi, galon air minum, alat-alat rumah tangga, suku cadang mobil, komputer, alat-alat elektronik, mainan lego, dan sikat gigi
PERMASALAHAN
Plastik memiliki beberapa dampak negatif terhadap lingkungan. Misalnya, sampah plastik. Setiap tahun sampah plastik semakin meningkat jumlahnya. Saat ini, berbagai negara berusaha mencari alternatif untuk mengurangi sampah plastik tersebut. Berikut ini beberapa metode penanggulangan sampah plasik.
1. Pengurangan Sumber
Sumber sampah plastik dikurangi dengan cara penggunaan bahan plastik. Sebagai contoh, ketebalan dinding wadah plastik telah dikurangi beberapa tahun belakangan ini dan beberapa negara Eropa telah melarang adanya kemasan plastik yang tidak dapat didaur ulang
2. Plastik yang dapat diuraikan mikroba
Plastik nonbiodegradabel adalah plastik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri pengurai karena kestabilan molekulnya. Para peneliti telah mengembangkan plastik yang dapat diuraikan oleh bakteri (biodegradabel) atau teurai apabila terkena sinar matahari.
3. Pembakaran
Sebagian sampah plastik dapat dikurangi jumlahnya dengan melakukan pembakaran. Namun, pembakaran sampah akan menghasilkan gas beracun yang akan membahayakan kelangsungan kehidupan. Oleh karena itu untuk melakukan proses ini harus diatur secara ketat oleh pemerintah dan tidak menggunakan alat khusus.
4. Daur ulang plastik
Hampir semua plastik dapat didaur ulang. Termoplas dapat dilelehkan ulang dan dapat dibuat menjadi produk baru. Plastik termoset dapat dihancurkan, kemudian digunakan sebagai pengisi dalam bahan termoplas. Ada beberapa cara mendaur ulang plastik, diantaranya ialah proses depolimerisasi yang menggunakan panas dan bahan kimia tertentu untuk mengurai plastik menjadi komponen yang lebih sederhana sehingga dapat digunakan kembali. Proses lain ialah pirolisis, yaitu dengan cara menguapkan dan memgembunkan plastik, baik termoplas maupun termoset menjadi cairan hidrokarbon.
PEMBAHASAN
Proses pembuatan dan bahan baku, plastik yang sering kita gunakan melalui beberapa proses pembuatan terlebih dahulu, sebelum bisa kita gunakan. Karena jenisnya yang berbeda-beda, maka cara pembuatannya juga berbeda-beda, tapi secara umum pembuatan benda ini meliputi; injection, molding, ektrusi, thermoforming, dan blow molding.
1. Injection Molding
Ikection molding adalah plastik yangmasih berupa biji plastik pellet dimasukkan ke dalam tabung panas yang kemudian akan meleleh dan lelehan ini dibawa ke dalam cetakan.
2. Ekstrusi
Tahap selanjutnya ekstrusi, yairu lelehan biji plastik ini ditekan secara terus menerus sehingga bisa lebih lebur dan halus.
3. Thermoforming
Pada tahap thermoforming, biji plastik yang leleh telah berubah menjadi lempengan, kemudian dipanaskan kembali dan dimasukkan ke dalam cetakan lainnya.
4. Blow Molding
Proses blow molding merupakan proses terakhir dalam pembuatan plastik secara umum. Tahapan pada proses ini adalah:
a. Biji plastik (pellet) dilelehkan pada sekrup di dalam tabung berpemanas secara terus menerus
b. Plastik panas membentuk pipa (parison)
c. Plastik panas ditiup dalam cetakan
d. Dibuat menjadi barang yang diinginkan
Bahan baku pembuatan benda ini adalah biji plastik. Biji plastik biasanya berupa butiran berwarna bening dan berbahan dasar bahan kimia yang bernama styrin monomer.
Biji plastik yang asli teSSrbuat dari styrin monomer biasanya mahal dan masih import dari luar negeri.
Ada juga yang terbuat dari biji plastik daur ulang. Biji plastik daur ulang merupakan hasil daur ulang sampah-sampah plastik yang dicacah sesuai dengan jenisnya.
KESIMPULAN
Plastik merupakan polimer sintesis yang dapat dicetak menjadi bentuk yang diinginkan dan akan mengeras setelah didinginkan. Kata plastik berasal dari kata ‘plasticus’ (bahasa latin, artinya dapat dibentuk) dan ‘plasticus (bahasa Yunani artinya mencetak atau untuk cetakan).
Berikut ini adalah jenis-jenis dari plastic PET (Poly Etylene Therephtalate); HDPE (High Density Polyethylene); PVC (Poly Vinyl Clhorida); LDPE (Low density polyethilene); PP (Polypropilene); PS (Polystirene); O (Other).
Penggunaan plastic dapat berdampak pada gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan, cara mengatasinya dengan plastic degradable yang dapat terurai dengan mikroorganisme, panas dan cahaya.
DAFTAR PUSTAKA
https://foresteract.com/plastik/2/
Suharsini, Maria, dkk (2007). Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.