Oleh : Indah Setyawati (@R13-Indah)
Sumber : https://www.pioneer.com/
Abstrak : Insektisida
digunakan untuk menghancurkan serangga. Insektisida dapat berupa ovisida yang
membunuh telur, larvisida untuk membunuh larva. Contoh pestisida: Organoklorin,
organofosfat, karbamat dan piretroid. Pengguna insektisida
dalam pengendalian nyamuk/serangga rumah tangga di Jakarta terdapat sebanyak
80%. Sekitar 36,6% menggunakan insektisida semprot/aerosol, 14,8 % insektisida
koil/bakar, 15,6% insektisida oles, 12% insektisida elektrik, 12,3% insektisida
kombinasi antara bakar, semprot dan oles.
Kata kunci :
agrokimia, insektisida, hama, pertanian
Pendahuluan
Agrokimia atau agrochemical, adalah
nama umum yang diberikan untuk bahan kimia yang digunakan di pertanian, yang
berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan keamanan tanaman dan hasil
panen. Agrokimia diproduksi untuk melindungi tanaman pertanian dari hama
dan untuk meningkatkan hasil panen. agrokimia merupakan seseuatu yang berharga
untuk pertanian.
Permasalahan
1.
Apa yang di maksud dengan insektisida?
2.
Apa fungsi dari insektisida ?
3.
Kandungan apa saja yang ada pada
insektisida ?
Pembahasan
A.
A. Pengertian Insektisida
Insektisida adalah kolobaorasi yang tercampur dengan bahan kimia dengan sifat racun sehingga kerapkali dipergunakan untuk membunuh serangga. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga. Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman. Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.
B. Sejarah Penggunaan Insektisida
Para pekerja
kebun diketahui telah menggunakan sabun untuk mengontrol pertumbuhan hama
serangga sejak awal tahun 1800an. Di awal abad ke 19, sabun yang terbuat dari minyak
ikan paling banyak digunakan. Cara-cara tersebut cukup efektif, meski harus
diberikan berkali-kali dan kadang justru mematikan tanaman. Belakangan
diketahui juga adanya penggunaan campuran bawang putih, bawang merah, dan lada
atau berbagai jenis makanan lainnya, tetapi tidak cukup efektif membunuh
serangga.
Penggunaan insektisida sintetik pertama dimulai pada tahun 1930an dan mulai
meluas setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pada tahun 1945 hingga
1965, insektisida golongan organoklorin dipakai
secara luas baik untuk pertanian maupun kehutanan. Salah satu produk yang
paling terkenal adalah insektisida DDT yang dikomersialkan sejak
tahun 1946. Selanjutnya mulai bermunculan golongan insektisida sintetik lain
seperti organofosfat, karbamat, dan pirethroid pada tahun 1970an.
Sejak tahun
1995, tanaman transgenik yang membawa gen resistensi terhadap serangga mulai
digunakan.
C. Jenis
– Jenis Insektisida
Insektisida dibedakan
menjadi dua golongan, yakni;
1. Organik.
Pengertian
insekstisida organik adalah bahah kimia yang dapat mengandung unsur karbon
untuk membunuh serangga yang menganggu tanaman. Sehingga inteksida ini umumnya dapat
bersifat alami, adalah diperoleh dari makhluk hidup sehingga disebut
insektisida hayati.
2. Anorganik.
Sedangkan
insektisida anorganik adalah bahan kimia yang biasanya diproduksi oleh
perusahaan dengan menamkankan pada penghacur hama, sesuai dengan ketentuan
dalam pengguanaannya.
D. D. Kandungan
Dalam Insektisida
Adapaun untuk
beberapa kandungan senyawa dalam insekstisida ini, antara lain adalah sebagai
berikut;
1. Senyawa
Organosofat
Insektisida golongan
ini bisa dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Insektisida
sintetik yang masuk dalam golongan ini ialah Chlorpyrifos, Chlorpyrifos-methyl,
Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, serta Malathion.
2. Senyawa
Organoklorin
Insektisida
golongan ini bisa dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin.
Insektisida organoklorin bisa bersifat sangat persisten, di mana senyawa ini
mashi tetap aktif hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, kini insektisida
golongan organoklorin sudah dilarang penggunaannya karena begitu memberikan
dampak buruk terhadap lingkungan.
3. Karbamat
Insektisida
golongan karbamat diketahui sangat efektif yaitu mematikan banyak jenis hama
pada suhu tinggi serta meninggalkan residu dalam jumlah sedang. Namun,
insektisida karbamat akan dapat terurai pada suasana yang terlalu basa. Salah
satu contoh karbamat yang sering dipakai ialah bendiokarbamat.
4. Pirethrin
atau Pirethroid Sintetik
Insektisida
golongan ini terdiri dari dua katergori, ialah berisfat fotostabil serta
bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur
dengan senyawa lain untuk dapat menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu
contoh produk insektisida ini ialah Permethrin.
5. Pengatur
Tumbuh Serangga
Insektisida
golongan ini adalah hormon yang berperan dalam siklus pertumbuhan serangga,
misalnya yaitu menghambat perkembangan normal. Beberapa contoh produknya ialah
Methoprene, Hydramethylnon, Pyriproxyfen, serta Flufenoxuron.
6. Fumigan
Fumigan ialah
gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Fumigan hanya boleh
digunakan yaitu oleh personel terlatih karena tingkat toksisitasnya yang
tinggi. Contoh-contohnya ialah Metil Bromida (CH3Br), Aluminium
Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, serta Hidrogen Sianida.
E. Fungsi
Insektisida
Sumber
: https://8villages.com/
Insektisida
berguna untuk dapat mengendalikan berbagai hama serta mengatur dan atau
menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman sehingga bisa
memaksimalkan hasil pertanian. Meskipun kanduangan dari pestisida tersebut
berbahaya bagi lingkungan.
F. Efek
Penggunaan Insektisida
Insektisida
sering kali digunakan melebihi dosis yang seharusnya karena petani beranggapan
semakin banyak insektisida yang diaplikasikan maka akan semakin bagus hasilnya.
Beberapa petani bahkan mencampurkan perekat pada insektisidanya agar tidak
mudah larut terbawa air hujan. Namun, penggunaan perekat ini justru
mengakibatkan tingginya jumlah residu pestisida pada hasil panen yang nantinya akan menjadi bahan konsumsi
manusia. Menurut data WHO
sekitar 500 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu
orang meninggal setiap 1 jam 45 menit akibat pestisida dan/atau
insektisida
Penggunaan
insektisida sintetik juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan.
Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama
bertahun-tahun, dapat merusak komposisi mikrob tanah, serta mengganggu
ekosistem perairan
Kesimpulan
Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida. Insektisida adalah senyawa kimia yang digunakan
untuk membunuh serangga pengganggu (hama serangga). Insektisida bisa menghambat
pertumbuhan dan perkembangan, tingkah laku, perkembang biakan, kesehatan,
memengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak,
serta aktifitas lainnya yang dapat memengaruhi organisme pengganggu tanaman.
Efek insektisida tidak hanya berpengaruh
pada hama, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Gangguan kesehatan
yang disebabkan paparan pestisida bisa berupa kerusakan saraf, iritasi kulit
dan mata, hingga kanker.
Daftar Pustaka
Reagan,
2020. Ragam insektisida dan manfaatnya dalam dunia pertanian. http://kitacerdas.com/definisi-insektisida/
Materi,
pertanian, 2018. Insektisida. https://dosenpertanian.com/pengertian-insektisida/
Thohari, anwar, 2018. Argokimia, jenis, dan
efeknya. https://sainskimia.com/agrokimia-jenis-dan-efeknya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.