.

Minggu, 01 November 2020

Mengenal Insektisida pada Industri Argokimia

Oleh : Indah Setyawati (@R13-Indah)




Sumber : https://www.pioneer.com/

Abstrak : Insektisida digunakan untuk menghancurkan serangga. Insektisida dapat berupa ovisida yang membunuh telur, larvisida untuk membunuh larva. Contoh pestisida: Organoklorin, organofosfat, karbamat dan piretroid. Pengguna insektisida dalam pengendalian nyamuk/serangga rumah tangga di Jakarta terdapat sebanyak 80%. Sekitar 36,6% menggunakan insektisida semprot/aerosol, 14,8 % insektisida koil/bakar, 15,6% insektisida oles, 12% insektisida elektrik, 12,3% insektisida kombinasi antara bakar, semprot dan oles.

Kata kunci : agrokimia, insektisida, hama, pertanian

Pendahuluan

Agrokimia atau agrochemical, adalah nama umum yang diberikan untuk bahan kimia yang digunakan di pertanian, yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan keamanan tanaman dan hasil panen. Agrokimia diproduksi untuk melindungi tanaman pertanian dari hama dan untuk meningkatkan hasil panen. agrokimia merupakan seseuatu yang berharga untuk pertanian.

Permasalahan

1.      Apa yang di maksud dengan insektisida?

2.      Apa fungsi dari insektisida ?

3.      Kandungan apa saja yang ada pada insektisida ?

Pembahasan



A.                A. Pengertian Insektisida

Insektisida adalah kolobaorasi yang tercampur dengan bahan kimia dengan sifat racun sehingga kerapkali dipergunakan untuk membunuh serangga. Insektisida adalah bahan-bahan kimia bersifat racun yang dipakai untuk membunuh serangga.  Insektisida dapat memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, tingkah laku, perkembangbiakan, kesehatan, sistem hormon, sistem pencernaan, serta aktivitas biologis lainnya hingga berujung pada kematian serangga pengganggu tanaman. Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida.

B.     Sejarah Penggunaan Insektisida

Para pekerja kebun diketahui telah menggunakan sabun untuk mengontrol pertumbuhan hama serangga sejak awal tahun 1800an. Di awal abad ke 19, sabun yang terbuat dari minyak ikan paling banyak digunakan. Cara-cara tersebut cukup efektif, meski harus diberikan berkali-kali dan kadang justru mematikan tanaman. Belakangan diketahui juga adanya penggunaan campuran bawang putih, bawang merah, dan lada atau berbagai jenis makanan lainnya, tetapi tidak cukup efektif membunuh serangga.

Penggunaan insektisida sintetik pertama dimulai pada tahun 1930an dan mulai meluas setelah berakhirnya Perang Dunia II. Pada tahun 1945 hingga 1965, insektisida golongan organoklorin  dipakai secara luas baik untuk pertanian maupun kehutanan. Salah satu produk yang paling terkenal adalah insektisida DDT yang dikomersialkan sejak tahun 1946. Selanjutnya mulai bermunculan golongan insektisida sintetik lain seperti organofosfat, karbamat, dan pirethroid pada tahun 1970an.

Sejak tahun 1995, tanaman transgenik yang membawa gen resistensi terhadap serangga mulai digunakan.

 

C.     Jenis – Jenis Insektisida

Insektisida dibedakan menjadi dua golongan, yakni;

1.      Organik.

Pengertian insekstisida organik adalah bahah kimia yang dapat mengandung unsur karbon untuk membunuh serangga yang menganggu tanaman. Sehingga inteksida ini umumnya dapat bersifat alami, adalah diperoleh dari makhluk hidup sehingga disebut insektisida hayati.

2.      Anorganik.

Sedangkan insektisida anorganik adalah bahan kimia yang biasanya diproduksi oleh perusahaan dengan menamkankan pada penghacur hama, sesuai dengan ketentuan dalam pengguanaannya.

 

D.             D.   Kandungan Dalam Insektisida

Adapaun untuk beberapa kandungan senyawa dalam insekstisida ini, antara lain adalah sebagai berikut;

1.      Senyawa Organosofat

Insektisida golongan ini bisa dibuat dari molekul organik dengan penambahan fosfat. Insektisida sintetik yang masuk dalam golongan ini ialah Chlorpyrifos, Chlorpyrifos-methyl, Diazinon, Dichlorvos, Pirimphos-methyl, Fenitrothion, serta Malathion.

2.      Senyawa Organoklorin

Insektisida golongan ini bisa dibuat dari molekul organik dengan penambahan klorin. Insektisida organoklorin bisa bersifat sangat persisten, di mana senyawa ini mashi tetap aktif hingga bertahun-tahun. Oleh karena itu, kini insektisida golongan organoklorin sudah dilarang penggunaannya karena begitu memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

3.      Karbamat

Insektisida golongan karbamat diketahui sangat efektif yaitu mematikan banyak jenis hama pada suhu tinggi serta meninggalkan residu dalam jumlah sedang. Namun, insektisida karbamat akan dapat terurai pada suasana yang terlalu basa. Salah satu contoh karbamat yang sering dipakai ialah bendiokarbamat.

4.      Pirethrin atau Pirethroid Sintetik

Insektisida golongan ini terdiri dari dua katergori, ialah berisfat fotostabil serta bersfiat tidak non fotostabil namun kemostabil. Produknya sering dicampur dengan senyawa lain untuk dapat menghasilkan efek yang lebih baik. Salah satu contoh produk insektisida ini ialah Permethrin.

5.      Pengatur Tumbuh Serangga

Insektisida golongan ini adalah hormon yang berperan dalam siklus pertumbuhan serangga, misalnya yaitu menghambat perkembangan normal. Beberapa contoh produknya ialah Methoprene, Hydramethylnon, Pyriproxyfen, serta Flufenoxuron.

6.      Fumigan

Fumigan ialah gas-gas mudah menguap yang dapat membunuh hama serangga. Fumigan hanya boleh digunakan yaitu oleh personel terlatih karena tingkat toksisitasnya yang tinggi. Contoh-contohnya ialah Metil Bromida (CH3Br), Aluminium Fosfit, Magnesium Fosfit, Kalsium Sianida, serta Hidrogen Sianida.

 

E.     Fungsi Insektisida






Sumber : https://8villages.com/

Insektisida berguna untuk dapat mengendalikan berbagai hama serta mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman sehingga bisa memaksimalkan hasil pertanian. Meskipun kanduangan dari pestisida tersebut berbahaya bagi lingkungan.

 

F.      Efek Penggunaan Insektisida

Insektisida sering kali digunakan melebihi dosis yang seharusnya karena petani beranggapan semakin banyak insektisida yang diaplikasikan maka akan semakin bagus hasilnya. Beberapa petani bahkan mencampurkan perekat pada insektisidanya agar tidak mudah larut terbawa air hujan. Namun, penggunaan perekat ini justru mengakibatkan tingginya jumlah residu pestisida pada hasil panen yang nantinya akan menjadi bahan konsumsi manusia.  Menurut data WHO sekitar 500 ribu orang meninggal dunia setiap tahunnya dan diperkirakan 5 ribu orang meninggal setiap 1 jam 45 menit akibat pestisida dan/atau insektisida 

Penggunaan insektisida sintetik juga dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Hal ini dikarenakan insektisida tertentu dapat tersimpan di dalam tanah selama bertahun-tahun, dapat merusak komposisi mikrob tanah, serta mengganggu ekosistem perairan

 

Kesimpulan

Insektisida termasuk salah satu jenis pestisida. Insektisida adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh serangga pengganggu (hama serangga). Insektisida bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan, tingkah laku, perkembang biakan, kesehatan, memengaruhi hormon, penghambat makan, membuat mandul, sebagai pemikat, penolak, serta aktifitas lainnya yang dapat memengaruhi organisme pengganggu tanaman. Efek insektisida  tidak hanya berpengaruh pada hama, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia. Gangguan kesehatan yang disebabkan paparan pestisida bisa berupa kerusakan saraf, iritasi kulit dan mata, hingga kanker.

 

Daftar Pustaka

Reagan, 2020. Ragam insektisida dan manfaatnya dalam dunia pertanian. http://kitacerdas.com/definisi-insektisida/

Materi, pertanian, 2018. Insektisida. https://dosenpertanian.com/pengertian-insektisida/

 Thohari, anwar, 2018. Argokimia, jenis, dan efeknya. https://sainskimia.com/agrokimia-jenis-dan-efeknya/

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.