INDUSTRI MAKANAN DAN PRODUK SAMPING
PEMANFAATAN SUMBER DAYA
RUMPUT LAUT
Disusun oleh : Vanie Cahyani
Rachmanindya (@R18-Vanie)
ABSTRAK
Industri
makanan dan minuman adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat di seluruh
dunia, begitu pula di Indonesia. Berbagai jenis makanan dan minuman dengan
tampilan yang menarik terus diproduksi demi meningkatkan daya tarik konsumen. Salah
satunya yaitu rumput laut. Rumput laut yang dikenal dengan sebutan seaweed merupakan salah satu sumber daya
hayati yang sangat melimpah di perairan Indonesia. Keanekaragaman rumput laut
di Indonesia merupakan yang terbesar dibandingkan dengan negara lain. Rumput laut juga merupakan sumber devisa
negara dan sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir. Banyak kegunaan dari
rumput laut, selain dapat digunakan sebagai bahan makanan, minuman dan
obat-obatan, beberapa hasil olahan rumput laut seperti agar-agar, alginat dan
karaginan merupakan senyawa yang cukup penting dalam industri. Namun demikian,
pemanfaatan rumput laut di Indonesia, terutama untuk keperluan industri dan
kesehatan masih belum optimal. Sumber daya rumput laut di Indonesia perlu
dikembangkan dalam rangka mendukung upaya mengahadapi krisis ekonomi global dan
meningkatnya kasus gizi buruk di Indonesia.
Kata
Kunci : rumput laut, pemanfaatan, industri, kesehatan
PENDAHULUAN
Rumput
laut atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan seaweed merupakan salah satu sumber daya hayati yang sangat
melimpah di perairan Indonesia yaitu sekitar 8,6% dari total biota di laut
(Dahuri, 1998). Luas wilayah yang menjadi habitat rumput laut di Indonesia
mencapai 1,2 juta hektar atau terbesar di dunia (Wawa, 2005). Sehingga potensi
rumpput laut inimasih perlu digali terus, dengan fakta bahwa tingginya
keanekaragaman rumput laut di Indonesia. Produksi rumput laut Indonesia
mencapai 4.305.027 ton (KKP, 2011) menunjukkan potensi yang baik untuk
pengembangan dan pemanfaatan rumput laut.
Rumput laut uga merupakan komoditas
andalan nasional di sektor perikanan. Hal ini ditegaskan melalui kebijakan yang
menempatkan rumput laut sebagai target komoditas utama yang diharapkan dapat
meningkatkan perolehan devisa negara. Pemanfaatan rumput laut ini juga dapat
memberikan pemanfaatan sumber daya dari aspek industri dan kesehatan, sehingga
diharapkan dapat menambah keanekaragaman makanan fungsional yang bermanfaat
bagi kesehatan dan memantapkan pemanfaatannya di bidang industri di Indonesia.
PERMASALAHAN
1. Potensi
pengembangan sumber daya rumput laut di Indonesia dalam bidang industri
PEMBAHASAN
Permintaan
rumput laut mulai mengalami peningkatan sejak awal tahun 1980 untuk berbagai
kebutuhan di bidang industri makanan, tekstil, kertas, cat, kosmetika dan
farmasi. Menurut McHugh dan Lanier (1983). Dengan meningkatnya produksi rumput
laut bisa dicapai dengan mengingat tingginya daya dukung teknis dan potensi
kawasan pengembangan yang masih terbuka luas untuk dimanfaatkan. Dengan begitu
Indonesia pun ikut bersaing dalam pemanfaatan rumput laut. Menurut Porter
(1990), keunggulan daya saing suatu wilayah ditentukan oleh 4 faktor pokok dan
faktor penunjang. Empat faktor pokok tersebut adalah kondisi faktor produksi,
kondisi permintaan pasar, factor industri terkait dan industri pendukung, serta
strategi perusahaan, struktur dan persaingan. Sedangkan factor penunjangnya
adalah peluang dan peranan pemerintah.
Potensi rumput laut Indonesia yang
sangat menjanjikan dan dapat menjadi komoditi yang bisa berperan dalam
pergerakan kemajuan ekonomi nasional. l. Terbukti, Indonesia menjadi salah satu
produsen terbesar rumput laut jenis Euchema Cotonii dan menguasai 50% pangsa
pasar dunia untuk memenuhi permintaan pasar ekspor dari industri kosmetik dan
farmasi. Namun demikian, produk yang diekspor 80% masih dalam bentuk bahan
mentah yaitu rumput laut kering. Walaupun Indonesia telah memiliki upaya
pemasaran dan budidaya rumput laut yang cukup berkembang namun belum diimbangi
dengan pengembangan pengolahan yang memadai.
Dengan adanya kegiatan
industrialisasi rumput laut ditargetkan akan dapat meningkatkan diversifikasi
produk yang bernilai tambah tinggi dan meningkatkan jumlah serapan tenaga kerja
dan pendapatan pelaku usaha. Anggadiredja et al. (2006) dalam Rajagukguk
(2009), memperkirakan kebutuhan dunia terhadap produk olahan rumput laut lima
tahun ke depan akan meningkat. Dengan ini Indonesia diyakinkan mempunya ptensi
dan peluang yang besar sejalan dengan area yang dimiliki oleh Indonesia. Dimana
Indonesia mempunyai peluang memberikan kontribusi ekspor sebesar 80.000 ton
atau sekitar 29,19%, sedangkan peluang kebutuhan dunia akan rumput laut jenis
Gracilaria sp mencapai 116.000 ton, dimana Indonesia mempunyai peluang
kontribusi sebesar 57.500 atau sekitar 49,57% (Cocon, 2012).
KESIMPULAN
Indonesia
memiliki peluang yang luas untuk pengembangan indutri rumput laut. Hal ini dapat
dilihat dari potensi luas lahan, produksi dan produktivitas rumput laut,
potensi permintaan yang semakin positif. Dukungan potensi Indonesia dapat
menjadikan Indonesia sebagai produsen utama rumput laut dunia, juga dapat
menjadikan rumput laut sebagai salah satu sumber devisa yang patut
dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anggadiredja, J. T. (2007). Lokakarya Implementasi
Program Berkelanjutan Sulawesi Selatan Menuju Sentra Rumput Laut Dunia. Prospek
Pasar Rumput Laut Indonesia di Pasar Global.
Concon. (2020, November 7). Pendekatan
Pembangunan Industri Rumput Laut Pada Sentral Produksi Budidaya.
Retrieved from http://www.djpb.kkp.go.id/berita.php?id=889.
Dahuri, R. (1998.). Coastal Zone Management in
Indonesia: Issues and Approaches. Journal of Coastal Development 1,
No. 2. 97-112.
McHugh, D. J. (1983). The World Seaweed Industry and
Trade, South China Sea Fisheries Development and Coordinating Programme Food
Agriculture Organization of the United Nation, Manila. . ADB/FAO Market
Studies Vol. 6. 30pp.
Perikanan., K. K. (2011). Kelautan dan Perikanan
dalam Angka 2011. Jakarta.: Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Porter, M. E. (1990). The Competitive Advantage
of Nations. New York: The Free Press.
Rajagukguk, M. M. (2009). Analisis Daya Rumput Laut
Indonesia di Pasar Internasional.
Wawa, J. E. (2020, November 7). Pemerintah
Provinsi Harus Segera Menyiapkan. Retrieved from www.kompas.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.