Oleh: Fahtu Rokhman Sidik
ABSTRAK
Masalah pencemaran udara merupakan masalah serius yang dihadapi oleh
kota-kota besar di Indonesia bahkan di dunia. Pencemaran udara dapat bersumber
dari berbagai macam, antara lain : asap kendaraan bermotor, asap pabrik, limbah
indutri, limbah rumah tangga dan sebagainya.
Pencemaran udara saat ini sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena
didukung oleh perkembangan dunia industri, meningkatnya populasi manusia
mengakibatkan semakin besar pula terjadinya pencemaran lingkungan. Menurunnya
kualitas udara akibat kandungan zat-zat kimia sebagai polutan membawa dampak
negatif bagi kehidupan manusia yaitu menurunnya kualitas lingkungan sehat,
gangguan kesehatan, hingga kerusakan lingkungan yang serius.
1. Pendahuluan
Pencemaran udara
adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi
oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan
tubuh manusia. Seiring berkembangnya teknologi dan industri serta
kebutuhan manusia,manusia menciptakan bebrbagai teknologi dan penggunaan bahan
kimia untuk memebantu pekerjaan ataupun memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari
hari tapi kurang sadarnya akan pentingnya menjaga lingkungan perkembangan tersebut
tidakdiimbangi dengankepedulian akan
menjaga lingkungan atau pengolahan sisia sehingga terjadi pencemaran .
2. Pembahasan
Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca
Perubahan akhir akibat terjadinya pemanasan global sudah menjadi kosakata
umum dalam percakapan masyarakat sehari-hari terutama di kalangan ilmuwan.
Namun, fenomena ini masih belum dipahami secara tepat oleh masyarakat sehingga
tidak jarang terjadi kesalahpahaman atau kesulitan dalam membedakan antara
perubahan iklim dengan variasi iklim yang kadang-kadang terjadi dengan gejala
yang agak ekstrem. Seperti yang sudah sering kita alami adanya musim kemarau
atau musim penghujan yang sangat panjang.
Menghangatnya isu pemanasan global ini, mengingat timbulnya dampak yang
sangat besar terhadap kehidupan di dunia yang diduga menjadi penyebab
terjadinya perubahan iklim dunia dengan berbagai akibat yang ditimbulkannya.
Pemanasan global suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia
terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna
lahan. Kegiatan ini menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak
jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2). Gas CO2 ini yang
menjadi biang keladi dari terjadinya pemanasan global melalui proses yang
disebut efek rumah kaca.
1.. Efek Rumah Kaca
Pernahkah Anda mendengar istilah efek rumah kaca? Rumah kaca ini sudah lama
dikenal dalam bidang pertanian, seperti pertanian sayuran, bunga- bungaan.
Tanaman tadi ditanam dalam suatu bangunan dengan semua dinding dan atapnya
terbuat dari kaca. Biasanya di dalamnya dipasang alat pemanas bila diperlukan,
dimaksudkan untuk menjaga agar suhu di dalam rumah kaca tetap dalam keadaan panas
meskipun suhu di luar dingin. Dengan demikian, petani dapat menanam tanaman
sepanjang tahun, baik pada musim panas maupun pada musim dingin.
Bagaimana halnya dengan efek rumah kaca?
Sebagian matahari yang dapat mencapai bumi yaitu radiasi dengan panjang
gelombang panjang, yaitu sinar infra merah (14.000 24.000 mm) menembus masuk
atap dan dinding rumah kaca. Di dalam rumah kaca sinar ini dipantulkan oleh
benda-benda yang ada di rumah kaca, tetapi tertahan
oleh atap atau dinding kaca. Oleh karena itu, udara di dalam rumah kaca
suhunya meningkat, lebih tinggi dari pada suhu di luar rumah kaca. Meningkatnya
suhu di dalam rumah kaca ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Efek
rumah kaca ini bisa juga terjadi di dalam ruangan rumah dengan jendela kaca
lebar atau terkena sinar matahari atau di dalam mobil dengan jendela tertutup
apabila diparkir di tempat yang panas.
Di alam terbuka, di atas permukaan bumi efek rumah kaca juga bisa terjadi,
dapat diterangkan sebagai berikut. Energi matahari yang masuk ke bumi
mengalami:
1. 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer.
2. 25% diserap awan.
3. 45% diabsorpsi permukaan bumi.
4. 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diabsorpsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra
merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar infra merah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas-gas lainnya untuk
dikembalikan ke permukaan bumi.
Dalam keadaan normal efek rumah kaca dibutuhkan. Dengan adanya efek rumah
kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak jauh berbeda, artinya
pada waktu malam suhu rata-rata di permukaan bumi yang tidak terkena sinar
matahari sangat rendah apabila tidak terjadi efek rumah kaca. Di bawah ini
bagan yang memperlihatkan proses terjadinya efek rumah kaca.
Sumber: Schneider, S., (1989).
Panas yang Terperangkap di Atmosfer
Membutuhkan Keseimbangan Energi di Bumi
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca sesuai dengan
kesepakatan Protokol Kyoto adalah sebagai berikut.
1. gas Metana (CH4).
2. gas Nitrooksida (N2O).
3. gas Perfluorocarbon (PFC).
4. gas Hidrofluorocarbon (HFC).
5. gas Sulfurheksafluorida (SF6).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek
rumah kaca dan disebut gas rumah kaca. Dalam tabel di bawah ini tampak
kontribusi gas-gas tersebut pada efek rumah kaca yang akhirnya akan menimbulkan
kontribusi terhadap terjadinya pemanasan global (global warming).
B.Pemanasan Global
Apakah Anda sudah merasakan suhu udara saat ini semakin panas? Apakah Anda
telah mengamati sekarang ini penggantian musim yang tidak bisa diprediksi lagi?
Apakah Anda mengalami atau mengetahui bahwa bencana alam akibat angin puting
beliung sering terjadi? Pertanyaan- pertanyaan tersebut hanya sebagian dari
dampak yang diakibatkan oleh terjadinya Pemanasan Global (Global Warming),
kalau demikian apa itu pemanasan global, apa penyebabnya dan apa dampaknya?
Pemanasan global sesungguhnya merupakan gejala naiknya suhu di seluruh
permukaan bumi yang terjadi di seluruh dunia yang diduga disebabkan oleh
naiknya intensitas efek rumah kaca. Dalam agenda Rio Summit 1992, isu
meningkatnya efek rumah kaca sebagai penyebab dari terjadinya pemanasan global
masih terus diperdebatkan. Pada tahun 1997, masyarakat dunia melanjutkan
fenomena tersebut yang dikenal dengan Protokol Kyoto, yaitu Konvensi Perubahan
Iklim. Protokol Kyoto adalah sebuah instrumen hukum (legal instrument) yang
dirancang untuk mengimplementasikan Konvensi Perubahan Iklim yang bertujuan
untuk menstabilkan konsentrasi gas rumah kaca agar tidak mengganggu sistem
iklim di bumi.
Efektivitas Protokol Kyoto yang mensyaratkan agar diratifikasi oleh paling
sedikit 55 negara menunjukkan bahwa protokol ini memerlukan partisipasi banyak
negara, termasuk negara-negara berkembang. Konvensi mensyaratkan agar
negara-negara maju sebagi pengemisi utama gas rumah kaca harus menurunkan 55%
emisinya.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa terdapat hampir 20 jenis gas
yang berkontribusi dalam peningkatan suhu di bumi dan gas CO2 merupakan
penyebab utamanya. Suatu studi yang dilakukan National Academy of Science tahun
1979 meramalkan bila konsentrasi gas CO2 meningkat dua kali di atmosfer akan
menyebabkan kenaikan suhu bumi antara 1,5 sampai 4,5 derajat Celcius. Di bawah
ini tabel yang memperlihatkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca.
Dengan menggunakan model komputer dari temperatur dan sirkulasi atmosfer
untuk mempelajari pemanasan global, pada saat ini telah mendapatkan beberapa
perkiraan mengenai dampak pemanasan global. Dampak tersebut, antara lain
berikut ini.
1. Pengaruh terhadap cuaca.
2. Kenaikan permukaan laut.
3. Pengaruh terhadap pertanian.
4. Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan.
5. Pengaruh terhadap kesehatan manusia.
C. Efek Pencemaran udara
1. Pengaruh terhadap Cuaca
Terjadinya pemanasan wilayah bagian utara bumi (kutub utara) akan mengakibatkan,
antara lain berikut ini.
a.
Gunung-gunung es akan mencair.
b. Daratan akan menyempit.
c. Akan lebih sedikit es yang akan mengapung
di perairan utara.
d. Temperatur pada musim dingin dan malam
hari akan cenderung meningkat.
e.
Daerah tropis akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap
dari lautan.
Kelembaban yang tinggi di daerah tropis selanjutnya akan berdampak
pada peningkatan curah hujan, badai akan lebih sering terjadi, air tanah
akan lebih cepat menguap, terjadinya badai topan akan menjadi lebih besar, pada
cuaca lebih ekstrem sukar di prediksi.
Es di Kutub Utara mulai Mencair
2. Kenaikan Permukaan Laut
Ketika temperatur atmosfer naik karena terjadinya pemanasan global, lapisan
permukaan lautan juga akan naik sehingga volumenya bertambah dan menambah
tinggi permukaan laut. Kenaikan permukaan air laut ini 30% berasal dari
pencairan es di daerah kutub dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat
peningkatan temperatur. Selama abad ke-20 tinggi permukaan air laut di seluruh
dunia telah naik antara 10 25 cm. Apabila separuh dari es di Greenland dan
Antartika mencair maka diprediksi akan terjadi kenaikan permukaan air laut di
dunia rata-rata setinggi 6 7 m. Perubahan permukaan air laut ini akan
mempengaruhi kehidupan di wilayah pantai,
4. Pengaruh terhadap Hewan dan Tumbuhan
Hewan dan tumbuhan tidak terkecuali mengalami dampak pemanasan global.
Dengan terjadinya pemanasan global, hewan-hewan akan berpindah mencari tempat
yang lebih dingin, sedangkan tumbuhan karena tidak dapat bergerak sendiri akan
menyesuaikan dengan iklim yang sudah berubah, tetapi tumbuhan yang tidak dapat
menyesuaikan diri akan punah.
5. Pengaruh terhadap Kesehatan Manusia
Terjadinya perubahan iklim memberikan dampak terhadap kesehatan manusia,
antara lain (a) mempengaruhi kesehatan tubuh akibat penyakit tular vektor,
seperti demam berdarah dan malaria mengingat kehidupan vektor kedua penyakit
tersebut dipengaruhi oleh curah hujan/jumlah hari hujan dan peningkatan
temperatur udara; (b) terkena penyakit pernapasan karena udara yang lebih panas
memperbanyak polutan, spora mold dan tepung sari dari tumbuhan; (c)
mengakibatkan penyakit-penyakit tropis lainnya, seperti demam kuning.
Kesimpulan
Pencemaran udara sangat buruk bagi
lingkungan dan berefek juga ke manusia pada akhirnya,efek pencemaran udara yang
terfokus kali ini tentang pemanasan global dan efek rumah kaca diamana kedua hal tersebut sangat mempengaruhi
penipisan lapisan ozon dimana membuat udara sangat panas.apalagi hal tersebut
tidak diimbangi penanaman pohon ataua
area hijau malah sebaliknya semakin mengurangi pohon untuk kepentingan industri
maupun bisnis perorangan.
Saran
Pemberian ilmu tentang pentingnya menjaga lingkungan bukan hanya mmementingkan didri sendiri karena
hal yang kita lakukan juga berdampak pada lingkungan,serta diperlukan pengembangan
energi ramah lingkungan agar penggunaan nenergi yang bnayak bisa siiring dengan
pelestariannya.
Daftar Pustaka
Anonim,
2008. Pencemaran Kimia Udara. http://mcarmand.blogspot.com/2008/08/pencemaran-udara.html. Diakses pada tanggal 16 November 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.