Abstrak
Seiring
berkembangnya ilmu pengetahuan , ilmu kimia telah berkembang pesat pada masa
sekarang ini, sehingga ilmu kimia tersebut telah diklasifikasikan oleh para
para ahli, salah satunya adalah Kimia
pangan .
Kimia pangan itu sendiri adalah studi mengenai proses kimia dan interaksinya dengan komponen biologis dan
non-biologis bahan pangan. Substansi biologis misalnya produk daging, sayuran, produk susu, dan sebagainya. Mirip dengan biokimia dengan
komponen utamanya yaitu karbohidrat, lemak, dan protein namun juga mempelajari
komponen lain seperti air, vitamin, mineral, enzim, zat aditif, perasa, dan pewarna makanan. Ilmu ini juga meliputi bagaimana suatu produk pangan mengalami perubahan
akibat berbagai metode pemrosesan makanan dan cara untuk meningkatkan maupun
mencegah terjadinya perubahan itu.
Kata kunci: Kimia pangan,Sejarah Kimia Pangan.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari – hari manusia selalu mengonsumsi
makanan dan minuman untuk memenuhi kebutuhannya serta untuk tetap bisa bertahan
hidup. Namun sering kali tanpa mereka sadari, bahwa makanan yang mereka
konsumsi belum tentu terjamin kebersihan dan keamanan pangannya. Seperti
makanan yang dijual sembarangan di pinggir jalan banyak mengandung zat tambahan
makanan atau biasa yang disebut dengan zat aditif. Pemberian bahan tambahan
makanan ini bertujuan untuk menambah daya tarik konsumen serta cita rasa dari
produk tersebut. Apabila pengonsumsian ini terus berkelanjutan maka dapat
menyebabkan ketergantungan pada orang tersebut, apabila dbiarkan terus –
menerus maka akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti kanker, gagal ginjal
dan kerusakan organ tubuh lainnya.
Maka dari itu sebagai konsumen yang cerdas
kita harus lebih berhati-hati lagi dalam memilih maupun membeli makanan. Oleh
karena itu saya menyusun makalah ini untuk membantu para pembaca ataupun
dijadikan sebagai pengetahuan bagi kita semua supaya lebih mengetahui lagi
tentang karakteristik kimia senyawa yang dikandung bahan penyedap alami mauppun
sintetis serta untuk mengetahaui pemanfaatnnya apabila ditambahkan dalam bahan
maknana
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan pembahasan
tersebut di atas maka penyusun dapat merumuskan beberapa hal yang menjadi
masalah sebagai berikut :
1.
Menjelaskan pengaplikasian Kimia Pangan dalam kehidupan
sehari-hari
2.
Menjelaskan Jenis bahan Penyedap.
3.
Menjelaskan Contoh Penyedap sintetis
4.
Menjelaskan Sifat kimia MSG.
5.
Menjelaskan Proses Pembuatan MSG.
6.
Menjelaskan Dampak MSG Bagi
C. Tujuan
Tujuan
penyusunan artikel ini adalah :
1.
Agar mampu menjelaskan pengaplikasian Kimia Pangan dalam
kehidupan sehari-hari
2.
Agar mampu Menjelaskan Jenis bahan Penyedap
3.
Agar mampu Menjelaskan Contoh Penyedap sintetis
4.
Agar mampu Menjelaskan Sifat kimia MSG.
5.
Agar mampu Menjelaskan Proses Pembuatan MSG.
6.
Agar mampu Menjelaskan Dampak MSG Bagi
PEMBAHASAN
Bahan penyedap atau flavoring adalah zat atau komponen yang dapat
memberikan rasa dan aroma tertentu pada bahan makanan sehingga sering
ditambahka pada bahan maknan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan R.I.
No.722/Menkes/Per/IX/88 tentang bahan tambahan pangan, penyedap rasa dan aroma
serta penguat rasa didefinisikan sebagai bahan tambahan pangan yang dapat
memberikan, menambah, atau mempertegas rasa dan aroma. Bahan penyedap ada yang berasal dari bahan alami seperti
bumbu, herba, adaun minyak esensial ,ekstrak tanaman atau hewan dan oleorisin.
Selain itu juga terdapat bahan penyedap sintetis yang merupakan komponen atau
zat yang dibuat menyerupai flavor penyedap
alami. Misal untuk mendapatkan aroma kopi yang senyawa aromatisnya adalah alfa
furfural merkaptan disusun formula dari alfa furfural merkaptan (10%), etil
vanilin (3%) dan pelarut (87%). Contoh lain adalah aroma bawang putih dapat
dihaslan oleh dialil trisulfida.
2.2 Jenis Bahan Penyedap
2.2.1
Penyedap Alami
Bumbu,
Herba, dan Daun
Bahan
penyedap yang pertama kali diguanakn oleh manusia adalah bumbu. Selain
berfungsi sebagai penyedap, juga berfungsi sebagai pengawet seperti pada
pengolahan daging. Bumbu bersifat pungent
dan dalam jumlah sedikit sudah efektif sebagai penyedap. Sebagai contoh
merica, kayu manis, pala, jahe dan cengkih. Herba sebangasa rumput dan daun
merupakan tanaman yang dapat di pergunakan selain sebagai obat,penyedap dan
pewarna. Misal sereh, daun pandan, daun salam, oregano dan marjoran. Bahan
penyedap berpengaruh terhadap stabilitas aroma apabila disimpan dalam bentuk mentah,
terutama pada bahan penyedap yang mempunyai pori-pori banyak, menyebabkan aroma
dapat berpengaruh oleh bau sekitarnya.
Bahan
penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan
antara lain santan kelapa, susu sapi, dan kacang-kacngan. Selain itu, bahan
penyedap lainnya juga bisa menggunakan bumbu masakan antaa lain ketumbar,
acabai, kayu manis, dan pala. Tujuan penambahan untuk meningkatkan cita rasa
makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang mungkin hilang saat pemrosesan
dan memberi cita rasa tertentu pada makanan.
Rempah
Ratus Penyedap Makanan
1. Ketumbar
(Coriandrum Sativum L)
Digunakan untuk menambah kesedapan makanan seperti kari dan rendang Buahnya
mempunyai aroma pedas dan sedap. Daunnya juga sering digunakan dalam masakan..
2. Jintan
manis dan putih
Jintan manis berbau harum bentunya seperti padi tetapi ukurannyanya lebih
halus dan kecil. Ditumbuk atau dikisar apabila hendak digunakan.
3. Lada
hitam dan lada putih
Sering digunakan dalam masakan barat seperti stik. Lada hitam mempunyai
rasa yang pedas dan panas serta mempunyai aroma yang lebih kuat berbanding lada
putih juga dikenali sebagai black pepper, white pepper dan kali mirch.
4. Kayu
Manis
Selain digunakan
sebagai rempah penumis dalam masakan kari, kayu manis juga sering digunakan
untuk membuat kek atau hidangan pencuci mulut.
Minyak Essensial dan
Turunannya
a. Minyak essensial dapat
didefinisikan sebagai zat aromatik yang terbentuk cair padat, atau setengah
padaapat padat yang terdapat pada tanaman. Bersifat larut dalam alkohol atau
eter, sedikit larut dalam air dan mudah.
b. Oleorisin dibuat dari
proses perkolasi zat pelarut yang bersifat volatil terhadap bumbu atau herba
yang telah digiling. Oleorisin
merupakan cairan kental ,berwarna dan memiliki sfat pelarutan yang berbeda pada
pengolahan pangan
c. Isolat penyedap memiliki
daya aromatik lebih baik, biasanya diisolasi dari bagian minyak essensial
tanaman dengan cara destilasi, kristalisasi dan ekstraksi. Komponen penyedap
tertentu seperti felandren, santalol dan vetiverol tidak dapat dibuat secara
sintetis tetapi hanya dengan cara isolasi dari bahan asalnya.
d. Penyedap dari Sari Buah Sari buah sebagian besar
adalah air yang mempunyai komponen arma asam, warna dan bahan seperti gula,
pektin, dan mineral.
2.2.2 Penyedap Sintetis
Penyedap
sintetis (penyedap artifisial) adalah komponen atau zat yang dibuat menyerupai
penyedap alami. Komponen aroma yang dipergunakan untuk penyedap sintetis dapat
digolongkan menjadi empat yaitu :
a. Komponen
yang secara alami terdapat dalam tanaman seperti minyak cengkih, minyak kayu
manis, dan minyak jeruk
b. Zat
yang diisolasi dari bahan penyedap alami seperti benzaldehid dari minyak pahit
almond, sinamat aldehid dari minyak cassia.
c. Zat
yang dibuat secara sintetis
d. Zat-zat
sintetis yang terdapat secara alami, misal allyl kaproat dan etil fenil
glisidat.
Semua bahan –bahan
dia atas kecuali minyak essensial terdapat alami sebagai zat kimia aromatik.
Sebagaia bahan aromatik kimia. Beberapa komponen penyedap sintetis berperan
sebagai penguat aroma pada penyedap alami, sebagai mempunyai kesetimbangan untuk
pembentukan aroma yang diterima yaitu adanya kesetimbangan antara senyawa
aromatik dan bahan pelarutnya, demikian pula pelarut tidak menimbulkan aroma
yang baru bila dicampur, dan selam penyimpanan tidak terjadi perubahan aroma.
Penyedap dapat disusun oleh bahan alami maupun sintetis.
Pada dasarnya , bagian penyedap disusun oleh tiga bagian komponen flavor, yaitu bagian flavor yang khas, bagian pendukung atau
penguat flavor dan bagian pencampur. Peranan
gabungan dari ketiga komponen tersebut adalah :
1. Sebagai
penyedap pangan, seperti buah, daging, bumbu, baik dari bahan alami maupun
sintetis.
2.
Mempertahankan flavor.
3.
Memperkuat aseptabilitas
produk.
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam pemilahan bahan pencampur flavor adalah
sebagai berikut :
a.
Sifat kelarutan dalam
air,bahan pencampur harus bersifat mudah larut dalam air, seperti etanol,propilen glikol dan polisorbat
80.
b. Sifat
kelarutan dalam minyak, beberapa bahan pencampur brsifat larut dalam minyak,
seperti lemak, lemak nabati, adan benzil alkohol.
c. Bersifat
sebagai pelapis seperti gula, garam, dan gum nabati.
d. Mudah
dipergunakan dan muda tercampur dengan komponen flavornya.
e. Harga
ekonomis, karena dipergunakan dalam jumlah yang lebih besar daripada
komponen flavornya.
Komponen Flavor Yang Khas
Merupakan
flavor yang memiliki aroma khas,
dapat berupa minyak essensial, ekstrak bahan nabati, bahan kimiawi organik, dan
kmbinasi dari bahan-bahan tersebut.
Komponen Pendukung Flavor
Merupakan
komponen yang dapat membantu pembetukan flavor.
ekstrak bahan nabati, bahan kimiawi aromatik dan komabinasi beberapa komponen
alami dan sintetis.
Komponen Pembeda Flavor
Yang
tergolong dalam komponen ini adalah suatu bahan atau campuran bahan yang dapat
memberikan kesan flavor yang khas.
Pengikat Flavor
Sifat
pengikat flavor terjadi secara fisika
selama pross pengolahan. Apabila suatu bahn pangan dilakukan pendidihan pada
suhu tinggi ntuk mengurangi jumlah air bahan, yang dapat menyebabkan komponen
flavor bersifat kurang stabil terhadap panas.
Contoh
Penyedap Sintetis Yaitu :
1)
ASAM GLUTAMAT
Asam glutamat
dipergunakan dalam bentuk garamnya, yaitu monosodium glutamat. (MSG). MSG
sebagai flavor intensifier yaitu
dapat menyedapakan rasa daging karena adanya hidrolisis protein dalam mulut,
dapat meningkatakan cita rasa denga mengurangi rasa yang tidak diinginkan
seperti rasa bawang putih yang tajam, rasa sayuran mentah dan rasa pahit dari
sayuran. Peranan lain yaitu menigkatkan rasa asin atau memperbaiki keseimbangan
cita rasa lebih sensitif sehingga dapat meraskan lebih baik. Asam glutamat
efektif sebagai penyedap pada ph antara 3.5-7.2 yaitu ph pangan pada umunya.
Sifat kimia MSG
Mononatrium glutamat (
monosodium glutamat atau MSG) adalah garam natrium dari asam glutamat.
Fungsinya sebagai penyedap rasa. Satu ion hidrogen (dari gugus –OH yang
berikatan dengan atom C-alfa) digantikan oleh ion natrium. Asam glutamat dan
MSG mempunyai sifat kimia yang sama, yaitu berbentuk tepung kristal putih mudah
larut dalam air dan tidak berbau. MSG mempunyai rumus kimia C5H8O4NNAH2O
dengan presentase unsur pokok yang terkandung dalam MSG diantaranya glutamat
78,2 %, Na 12,2 %, H2O 9,6 %. Di dalam 1 gram glutamat mengandung
1,27 gram MSG, dan di dalam 1 gram MSG mengandung 0,122 Na.
Metabolisme
Monosodium Glutamat
Glutamat yang terdapat
dalam MSG merupakan asam amino yang banyak dijumpai pada makanan, kandungan
glutamat 20% dari total asam amino pada beberapa makanan baik bebas maupu
terikat dengan peptide maupun protein. Konsumsi glutamat bebas ajan
meningkatkan kadar glutamat dalam plasma darah, selanjutnya glutamat di dalam
mukosa usus halus akandiubah menjadi alanin dan dalam hati akan diubah menjadi
glukosa dan laktat. Glutamat merupakan suatu neurotransmitter yang penting
untuk komunikasi antar neuron, jika berlebihan akan dipompakan kembali ke dalam
sel glial sekitar neuron, dan akan menyebabkan neuron tersebut mati. Glutamate
akan membuka saluran kalsium neuron sehingga kalsium masuk ke dalam sel. Reaksi
kimia yang berlangsung dalam sel secepatnya melepaskan bahan-bahan kimiawi yang
merangsang neuron yang berdekatan asam arakidonat merupakan salah satu hasil
reaksi kimia yang akan bereaksi dengan enzim dan menghasilkan radikal bebas
seperti hidroksil.
Proses
Pembuatan Monosodium Glutamat :
1. MSG
dibuat melaui proses fermentasi dari tetes gula (molases) oleh bakteri Brevibacterium Lactofermantum. Dalam
proses fermentasi ini, pertama akan dihasilkan Asam Glutamat. Asam Glutamat
yang terjadi dari proses fermentasi ini, kemudian ditambah soda (Sodium Carbonate), sehingga akan
terbentuk Monosodium Glutamat (MSG). MSG ini lalu dimurnikan dan
dikristalisasi, sehingga merupakan serbuk kristal-murni, yang siap dijual di
pasar.
2. Sebelum
bakteri tersebut digunakan untuk proses fermentasi pembuatan MSG, maka terlebih
dahulu harus dibiakan atau dikulturkan dalam media Bactosoytone. Setelah bakteri tumbuh dan berkembangbiak maka
diambil untuk digunakan sebagai agen-biologik pada proses fermentasi MSG.
3. Bactosoytone sebagai
media pertumbuhan bakteri, dibuat dengan cara hidrolisis-enzimatik dari protein
kedelai dengan bantuan enzim Porcine,
dan enzim inilah yang diisolasi dari pankreas hati. Enzim ini sebagai katalis
reaksi hidrolisis dari protein kedelai menjadi Bactosoytone.
MSG juga dikenal dengan sebutan
vitsin rumus kimianya HCOCPCH (NH2)2 COO-Na hasil campuran asam glutamat dan natrium
hidruksid. Disini terdapat beberapa penyedap makanan yang mengandung MSG :
·
Protein Sayuran
Hydrolyzed
·
Protein Hydrolyzed
·
Sari Protein Tanaman
·
Sodium Casinate
·
Calcium Casinate
Sedangkan penyedap yang sering mengandung MSG adalah :
v Sari
gandum
v Malt
Flavoring
v Broth
v Stock
v Natural
Flavor
Penyedap yang mungkin
berisi MSG :
· Karagenan
· Enzim
· Soy
protein cencentrate
· Soy
protein isolate
Dampak
MSG Bagi Tubuh Manusia
MSG merupakan penyedap
makanan yang berbahaya dan memiliki dampak buruk bagi tubuh kita. Penyakit yang
akan ditimbulkan merupakan penyakit yang mematikan sepeti kanker, merusak
syaraf otak. Para peneliti telah menguji MSG untuk mengetahui dampak yang
ditimbulkannya bagi tubuh seperti berikut :
v SHIMIZHU
dkk, yang mengadakan penelitian pada tahun 1971 melaporkan bahwa MSG yang
diberikan kepada anak ayam yang dicampurkan pada air minumannya menyebabkan
matinya anak ayam tersebut disebabkan ginjalnya rusak.
v Apabila
penggunaan MSG berlebihan dapat menimbulkan gangguan lambung, gangguan tidur
dan mual-mual. Bahkan beberapa orag ada yang mengalami reaksi alergi, mual dan
panas. Beberapa orang memiliki alergi apabila mengonsumsi berlebihan ditadai
dengan gejala pening, mati rasa yang menjalar dari rahang sampai belakang
leher, sesak napas dan keringat dingin. Tidak hanya itu saja namun juga dapat
memicu hipertensi,asma, kanker, diabetes dan sampai kelumpuhan.
Penggunaan
Penggunaan utama asam sitrat adalah
sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet maknan dan minuman, terutama minuman
ringan. Kode asam sitrat sebagai zat aditif makanan adalah E330. Garam sitrat
dengan bebagai jenis logam digunakan untuk menyediakan logam tersebut dalam
banyak suplemen makanan. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan
sebagai pengendali Ph dalam larutan pembersih rumah tangga dan obat-obatan.
Dampak
Asam sitrat dikategorikan aman
digunakan pada makanan. Senyawa ini secara alami terdapat pada semua jenis
makhluk hidup, dan kelebihan asam sitrat dengan mudah dimetabolisme dan
dihilangkan dari tubuh. Paparan terhadap asam sitrat kering ataupun larutan
asam sitrat pekat dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata.
KESIMPULAN
Bahan penyedap atau flavoring adalah suatu zat atau
komponen yang dapat memberikan rasa dan aroma tertentu pada bahan makanan.
Bahan penyedap ini dibagi menjadi 2 yaitu penyedap alami dan penyedap sintetis.
Penyedap alami ini terdiri dari bumbu, herbal, dan daun,
minyak essensial dan turunannya, oleorisin ,lada hitam dan putih ,kayu manis
dan lain-lain. Sedangkan ynag termasuk dalam penyedap sintetis adalah asam
glutamat, asam butirat , asam sitart, asam asetat dan lain-lain. Asam glutamat
sendiri terdapat pada makanan berprotein tinggi. Asam glutamat dan MSG
mempunyai sifat kimia yang sama, yaitu berbentuk tepung kristal putih mudah
larut dalam air dan tidak berbau Tujuan penambahan penyedap rasa dalam
pengolahan makanan adalah untuk mengubah aroma hasil olahan dengan penambahan
aroma tertentu, modifikasi, pelengkap atau penguat rasa, dan untuk menutupi
atau menyembunyikan aroma bahan pangan yang tidak disukai.
SARAN
Sebagai seorang konsumen handaknya kita lebih
berhati-hati dan teliti dalam membeli
makanan, terutama makanan yang banyak dijual dipinggir jalan yang belum tentu
terjamin kebersihan dan kesehatannya terutama perlu mewaspadai makanan yang
mengandung bahan tambahan makanan seperti penyedap rasa pada makanan.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan Muhammad Kholil.
2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta:
Penerbit Wahana Resolusi
(MSG). diambil dari http://media.isnet.org/islam/Etc/MSG.html, pada tanggal 02 februari 2020
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusartikel yang simple tetapi dapat menjelaskan point point penting nya
BalasHapus