.

Jumat, 03 Januari 2020

Green Tech


Green Tech
Oleh : Rahmatika Chasania Meilani
(@P04-RAHMATIKA)



Abstrak
“Teknologi” lebih bermakna sebagai penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan “teknologi hijau” adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus dikembangkan hingga saat ini.
Untuk masa datang, “teknologi hijau” merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Boleh dikatakan perkembangan teknologi hijau ini dapat disejajarkan dengan ledakan “teknologi informasi” selama dua dekade terakhir ini.
Teknologi hijau merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Kata Kunci : Teknologi Hijau, Green Tech

       I.            Pendahuluan
Teknologi hijau adalah aplikasi sains alam sekitar untuk memelihara sumberdaya alam serta mengelola dampak negatif akibat akitivitas manusia. Teknologi hijau adalah teknologi rendah karbon dan lebih ramah lingkungan. Teknologi untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Untuk masa datang, “teknologi hijau” merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan.

    II.            Permasalahan
Pernahkah kita bayangkaan kehidupan di masa depan seperti apa? 5 tahun kedepan 10 tahun kedepan ataupun 50 tahun kedepan? Dari hal terdekat kita, bagaiman lingkungan hidup kita di masa mendatang?

 III.            Penyelesaian
Bila diperkirakan jawabannya akan sama seperti para pakar teknologi telah utarakan dan kembangkan saat ini. Pakar teknologi di seluruh negara memiliki peran pada kehidupan masa depan melalui pengembangan teknologi hijau ( Green Tech), makin hijau dan bahan yang digunakan makin ramah lingkungan, serta tentu saja metode energi baru yang semakin mudah dan tidak merusak lingkungan. Dengan pengembangan teknologi hijau ( Green Tech) yang semakin maraknya dikembangkan para pakar teknologi, diharapkan lingkungan hidup manusia di masa mendatang dapat semakin bersahabat dengan alam itu sendiri.
Proses pendirian bangunan dengan menggunakan teknologi hijau (Green Tech) sendiri dimulai dengan desain yang kreatif dan cerdas, dengan mempertimbangkan faktor lingkungan hidup di sekitarnya. Memperkirakan suatu pemetaan sederhana seperti jendela saja, dapat berdampak pada besarnya energi yang digunakan di dalam gedung tersebut. Jendela ditempatkan secara strategis dapat berarti penggunaan listrik untuk penerangan dapat diefisienkan dan kurang perlu untuk mesin pendingin ( AC). Adanya shading jendela dan atap dapat berarti menggunakan lebih sedikit energi dan polusi semakin berkurang dari AC. Hal yang sama dapat berlaku penempatan isolasi di dinding, langit-langit, dan lantai. Teknologi yang dapat membantu dalam penyesuaian konsumsi energi menjadi kecil, dapat menjadi perubahan besar dalam pula.
Teknologi pendeteksi termal manusia di dalam ruangan dapat memberikan dampak positif dalam pengonsumsian energi listrik. Cara kerjanya sangat sederhana, ketika kita masuk ke dalam ruangan maka sensor pendeteksi termal akan mendeteksi keberadaan kita. Dan seketika itu juga, lampu-lampu atau alat eletronik lainnya yang sering digunakan akan menyala secara otomatis. Ketika kita sudah meninggalkan ruangan tersebut, semua peralatan yang menggunakan energi listrik akan mati pada saat itu juga.  Dengan menggunakan teknologi tersebut, kita dapat menghemat biaya listrik, dan tentu saja membantu mengurangi polusi bagi sekeliling kita.
Teknologi hijau ( Green Tech) dapat pula mendesain gedung atau rumah untuk menghasilkan energinya sendiri melalui beberapa alternatif sistem konversi energi. Seperti dengan menggunakan panel surya di atap gedung atau rumah. Dengan menggunakan panel surya pada atap rumah,  pada siang hari panel tersebut menyerap energi panas dari sinar matahari kemdian di konversi menjadi energi listrik yang kemudian dapat disalurkan langsung ke jaringan listrik bangunan. Pada malam hari, ketika panel surya tidak dapat menyerap sinar matahari, energi yang telah dikonversikan digunakan untuk kebutuhan listrik gedung atau rumah tersebut. Dengan begtitu, bangunan-bangunan ini tidak perlu bergantung pada pembangkit listrik, yang akan menghemat uang pemilik pada tagihan listrik, tidak menggunakan bahan bakar fosil terbatas dan mengurangi polusi.
Pengembangan teknologi hijau (Green Tech) tidak lepas dari materi yang digunakan, oleh sebab itu pengembangan yang dilakukan para insinyur teknik material sangat mengambil peran dalam hal tersebut. Konsentarsi utama dari teknik material adalah dalam menentukan bahan bangunan yang dapat didaur ulang atau berkelanjutan, tahan lama, dan masih efektif biayanya serta menarik bagi pemilik rumah, berarti lebih banyak orang akan memilih bahan tersebut untuk digunakan. Para insinyur teknik material  juga dapat menentukan tentang bagaimana suatu material dapat digunakan kembali atau dibuang/tidak digunakan, ketika itu tidak diperlukan lagi, dan dapat menguasahakan dalam pengembangkan bahan-bahan yang tidak akan meninggalkan dampak negatif bagi lingkungan setelah penggunaannya.
Hal ini tentu dapat memberikan keuntungan, baik dari pengguna bahan maupun lingkungan sekitar. Konsep lingkungan yang baik yang diterapkan dalam teknologi hijau (Green Tech) dapat diterapkan dalam banyak fase kehidupan dan keteknikan. Melalui teknologi hijau (Green Tech), gedung-gedung yang didirikan dapat terbangun sejalan dengan alam serta tidak menimbulkan bahaya bagi alam sekitarnya. Dari gedung itu sendiri pun dapat menghasilkan energi sendiri yang mampu mengurangi ketergantungan akan bahan bakar yang semakin menepis saat ini. Penggunaan bahan-bahan yang sekiranya dapat didaur ulang mampu mengurangi biaya penggunanya, selain itu bagi pengguna secara tidak langsung berkontribusi bagi pelestarian lingkungan.

 IV.            Kesimpulan dan Saran
Hampir seluruh produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi.
Kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan. Oleh sebab itu perkembangan teknologi hijau di bidang perindustrian tentu sangat berdampak besar, seperti contoh penerapan prinsip kimia hijau pada Green Tech  untuk mengurangi dampak limbah beracun pada lingkungan sekitar.
“12 Principles of Green Chemistry”
1.      Prevention
2.      Atom Economy
3.      Less Hazardous Chemical Syntheses
4.      Designing Safer Chemicals
5.      Safer Solvents and Auxiliaries
6.      Design for Energy Efficiency
7.      Use of Renewable Feedstocks
8.      Reduce Derivatives
9.      Catalysis
10.  Design for Degradation
11.  Real-time analysis for Pollution Prevention
12.  Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.