Green Tech
Oleh
: Rahmatika Chasania Meilani
(@P04-RAHMATIKA)
Abstrak
“Teknologi” lebih
bermakna sebagai penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan
“teknologi hijau” adalah teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang
tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus
dikembangkan hingga saat ini.
Untuk masa datang,
“teknologi hijau” merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi
dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Boleh dikatakan perkembangan
teknologi hijau ini dapat disejajarkan dengan ledakan “teknologi informasi”
selama dua dekade terakhir ini.
Teknologi hijau
merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan
kehidupan di planet bumi ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas)
yang dapat diartikan sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara
berkelanjutan di masa depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan
kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri.
Kata Kunci : Teknologi Hijau, Green Tech
I.
Pendahuluan
Teknologi hijau
adalah aplikasi sains alam sekitar untuk memelihara sumberdaya alam serta
mengelola dampak negatif akibat akitivitas manusia. Teknologi hijau adalah
teknologi rendah karbon dan lebih ramah lingkungan.
Teknologi untuk menghasilkan
energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau meracuni lingkungan hidup.
Untuk masa datang,
“teknologi hijau” merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi
dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari.
Satu upaya untuk menjaga
kelestarian atau keberlanjutan kehidupan.
II.
Permasalahan
Pernahkah
kita bayangkaan kehidupan di masa depan seperti apa? 5 tahun kedepan 10 tahun
kedepan ataupun 50 tahun kedepan? Dari hal terdekat kita, bagaiman lingkungan
hidup kita di masa mendatang?
III.
Penyelesaian
Bila
diperkirakan jawabannya akan sama seperti para pakar teknologi telah utarakan
dan kembangkan saat ini. Pakar teknologi di seluruh negara memiliki peran pada
kehidupan masa depan melalui pengembangan teknologi hijau ( Green Tech),
makin hijau dan bahan yang digunakan makin ramah lingkungan, serta tentu saja
metode energi baru yang semakin mudah dan tidak merusak lingkungan. Dengan
pengembangan teknologi hijau ( Green Tech) yang semakin maraknya
dikembangkan para pakar teknologi, diharapkan lingkungan hidup manusia di masa
mendatang dapat semakin bersahabat dengan alam itu sendiri.
Proses
pendirian bangunan dengan menggunakan teknologi hijau (Green Tech)
sendiri dimulai dengan desain yang kreatif dan cerdas, dengan mempertimbangkan
faktor lingkungan hidup di sekitarnya. Memperkirakan suatu pemetaan sederhana
seperti jendela saja, dapat berdampak pada besarnya energi yang digunakan di
dalam gedung tersebut. Jendela ditempatkan secara strategis dapat berarti
penggunaan listrik untuk penerangan dapat diefisienkan dan kurang perlu untuk
mesin pendingin ( AC). Adanya shading jendela dan atap dapat berarti
menggunakan lebih sedikit energi dan polusi semakin berkurang dari AC. Hal yang
sama dapat berlaku penempatan isolasi di dinding, langit-langit, dan lantai.
Teknologi yang dapat membantu dalam penyesuaian konsumsi energi menjadi kecil,
dapat menjadi perubahan besar dalam pula.
Teknologi
pendeteksi termal manusia di dalam ruangan dapat memberikan dampak positif
dalam pengonsumsian energi listrik. Cara kerjanya sangat sederhana, ketika kita
masuk ke dalam ruangan maka sensor pendeteksi termal akan mendeteksi keberadaan
kita. Dan seketika itu juga, lampu-lampu atau alat eletronik lainnya yang sering
digunakan akan menyala secara otomatis. Ketika kita sudah meninggalkan ruangan
tersebut, semua peralatan yang menggunakan energi listrik akan mati pada saat
itu juga. Dengan menggunakan teknologi tersebut, kita dapat menghemat
biaya listrik, dan tentu saja membantu mengurangi polusi bagi sekeliling kita.
Teknologi
hijau ( Green Tech) dapat pula mendesain gedung atau rumah untuk
menghasilkan energinya sendiri melalui beberapa alternatif sistem konversi
energi. Seperti dengan menggunakan panel surya di atap gedung atau rumah.
Dengan menggunakan panel surya pada atap rumah, pada siang hari panel
tersebut menyerap energi panas dari sinar matahari kemdian di konversi menjadi
energi listrik yang kemudian dapat disalurkan langsung ke jaringan listrik
bangunan. Pada malam hari, ketika panel surya tidak dapat menyerap sinar
matahari, energi yang telah dikonversikan digunakan untuk kebutuhan listrik
gedung atau rumah tersebut. Dengan begtitu, bangunan-bangunan ini tidak perlu
bergantung pada pembangkit listrik, yang akan menghemat uang pemilik pada
tagihan listrik, tidak menggunakan bahan bakar fosil terbatas dan mengurangi
polusi.
Pengembangan
teknologi hijau (Green Tech) tidak lepas dari materi yang digunakan,
oleh sebab itu pengembangan yang dilakukan para insinyur teknik material sangat
mengambil peran dalam hal tersebut. Konsentarsi utama dari teknik material
adalah dalam menentukan bahan bangunan yang dapat didaur ulang atau
berkelanjutan, tahan lama, dan masih efektif biayanya serta menarik bagi
pemilik rumah, berarti lebih banyak orang akan memilih bahan tersebut untuk
digunakan. Para insinyur teknik material juga dapat menentukan tentang
bagaimana suatu material dapat digunakan kembali atau dibuang/tidak digunakan,
ketika itu tidak diperlukan lagi, dan dapat menguasahakan dalam pengembangkan
bahan-bahan yang tidak akan meninggalkan dampak negatif bagi lingkungan setelah
penggunaannya.
Hal
ini tentu dapat memberikan keuntungan, baik dari pengguna bahan maupun
lingkungan sekitar. Konsep lingkungan yang baik yang diterapkan dalam teknologi
hijau (Green Tech) dapat diterapkan dalam banyak fase kehidupan dan
keteknikan. Melalui teknologi hijau (Green Tech), gedung-gedung
yang didirikan dapat terbangun sejalan dengan alam serta tidak menimbulkan
bahaya bagi alam sekitarnya. Dari gedung itu sendiri pun dapat menghasilkan
energi sendiri yang mampu mengurangi ketergantungan akan bahan bakar yang
semakin menepis saat ini. Penggunaan bahan-bahan yang sekiranya dapat didaur
ulang mampu mengurangi biaya penggunanya, selain itu bagi pengguna secara tidak
langsung berkontribusi bagi pelestarian lingkungan.
IV.
Kesimpulan dan Saran
Hampir seluruh
produk untuk keperluan sehari-hari adalah produk kimiawi.
Kimia hijau (green chemistry) mulai mendapat perhatian
berbagai negara maju dalam hal penemuan, rancangan dan aplikasi produknya
termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang
berbahaya bagi kehidupan. Oleh sebab itu perkembangan teknologi
hijau di bidang perindustrian tentu sangat berdampak besar, seperti contoh
penerapan prinsip kimia hijau pada Green
Tech untuk mengurangi dampak limbah
beracun pada lingkungan sekitar.
“12 Principles of Green Chemistry”
1. Prevention
2. Atom Economy
3. Less Hazardous Chemical Syntheses
4. Designing Safer Chemicals
5. Safer Solvents and Auxiliaries
6. Design for Energy Efficiency
7. Use of Renewable Feedstocks
8. Reduce Derivatives
9. Catalysis
10. Design for Degradation
11. Real-time analysis for Pollution Prevention
12. Inherently Safer Chemistry for Accident Prevention
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.