Teknologi yang Hijau
Pengertian Teknologi Hijau
“Teknologi” lebih bermakna sebagai
penerapan pengetahuan untuk tujuan praktis. Sedangkan “teknologi hijau” adalah
teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari atau
meracuni lingkungan hidup. Teknologi hijau masih terus dikembangkan hingga saat
ini.
Untuk masa datang, “teknologi hijau”
merupakan suatu bidang yang akan melahirkan banyak inovasi dan perubahan dalam
kehidupan sehari-hari. Boleh dikatakan perkembangan teknologi hijau ini dapat
disejajarkan dengan ledakan “teknologi informasi” selama dua dekade terakhir
ini.
Teknologi hijau merupakan salah satu
upaya untuk menjaga kelestarian atau keberlanjutan kehidupan di planet bumi
ini. Kelestarian atau keberlanjutan (sustainabilitas) yang dapat diartikan
sebagai perihal pemenuhan kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan di masa
depan tanpa merusak sumber daya alam, atau pemenuhan kebutuhan saat ini tanpa
mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Bidang-bidang Teknologi Hijau
Studi tentang teknologi hijau yang
masih terus dikembangkan dan merupakan kecenderungan teknologi di masa datang,
antara lain mencakup bidang-bidang, a.l: Energi terbarukan (renewable energy);
Bangunan hijau/ramah lingkungan (green building); Kimia hijau (green chemistry)
dan Teknologi Nano Hijau (green nanotechnology).
Renewable Energy
Mengingat keterbatasan sumber energi
berbahan baku fosil (minyak, gas dan batubara), maka energi menjadi masalah
yang paling mendesak dalam bidang teknologi hijau, termasuk didalamnya
pengembangan bahan bakar alternatif atau energi terbarukan yang efisien.
Green Building
Bangunan hijau (green building) juga
mendapat perhatian penting di bidang teknologi hijau, segala sesuatu yang
berkaitan dengan pembangunan rumah atau infrastruktur yang ramah lingkungan.
Penerapannya mulai sejak pemilihan bahan bangunan hingga lokasi tempat bangunan
akan didirikan diharapkan telah mempertimbangan kelestarian lingkungan hidup.
Green Chemistry
Hampir seluruh produk untuk keperluan
sehari-hari adalah produk kimiawi. Oleh karena itu kimia hijau (green
chemistry) mulai mendapat perhatian berbagai negara maju dalam hal penemuan,
rancangan dan aplikasi produknya termasuk proses yang dijaga dari penggunaan
bahan beracun atau zat yang berbahaya bagi kehidupan.
Green Nanotechnology
Yang paling terkini adalah studi
tentang Green nanotechnology (teknologi nano hijau) yang melibatkan manipulasi
bahan pada skala nanometer (satu miliar meter). Beberapa ilmuwan percaya bahwa
penguasaan subjek ini di masa datang akan mengubah cara bagaimana segala
sesuatu di dunia ini dibuat. “Green nanoteknologi” adalah penerapan kimia hijau
tingkat lanjut dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.
Prinsip Teknologi Hijau
1. Keberlanjutan (Sustainabilty).
Sebuah teknologi hijau bukan hanya harus bisa memperbaiki dan
mempermudah kesejahteraan umat manusia saja, tetapi juga harus memikirkan
tentang keberlanjutannya di masa depan, tidak menghabiskan/merusak sumber daya
alam yang berguna bagi generasi mendatang.
2. Cradle to cradle.
3. Source Reduction.
Cara pencegahan terbaik dari sebuah usaha pencegahan polusi
adalah dengan mencegah polutan dihasilkan atau menutup sumbernya. Bukan
menguranginya. Limbah yang sudah dilepaskan ke alam pasti akan tetap menimbulkan
kerusakan dan sangat sulit untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, sebuah
teknologi hijau haruslah berdasar pada pemikiran bahwa tidak boleh ada limbah
yang dihasilkan.
4. Inovasi (Inovation).
5. Kelestarian (Viabilty).
Perubahan pola pengembangan kehidupan di masa depan haruslah
berlandaskan pada prinsip kelestarian, yang artinya pertumbuhan ekonomi dan
aktivitas ekonomi harus berpusat pada teknologi dan produk yang ramah
lingkungan. Produk-produk itu bukan hanya harus bisa memenuhi kebutuhan
manusia, tetapi juga harus memberikan dampak positif kepada lingkungan. Dengan
begitu, kelestarian alam dan lingkungan bisa terus berlanjut dan dinikmati oleh
generasi berikutnya.
Manfaat Teknologi hijau
· Teknologi ramah lingkungan sangat efektif dan
efisien dalam hal pemanfaatan sumber daya alam, sehingga lingkungan pun dapat
tetap terjaga dengan baik.
· Teknologi ramah lingkungan dapat mengurangi
jumlah limbah agar tidak berlebihan, sehingga bisa mencegah pencemaran
lingkungan.
· Teknologi ramah lingkungan mengurangi risiko
penurunan kondisi kesehatan makhluk hidup, khususnya manusia.
· Teknologi ramah lingkungan dapat menekan biaya
produksi (hemat) dengan memanfaatkan sumber daya alam sebagai bagian dari
teknologi yang mampu menghemat biaya. Contohnya adalah pemanfaatan listrik
tenaga surya yang hanya mengandalkan energi matahari tanpa dipungut biaya.
Daftar Pustaka
http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/TM-6-TEKNOLOGI_HIJAU.pptx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.