Nama : Satria Aji
Surya (@N15-SATRIA)
ABSTRAK
Pencemaran air
adalah masuknya komponen yang bercampur dengan air sehingga menurunkan kualitas
air. Komponen tersebut antara lain adalah unsur, energi, dan zat
lainnya.Pencemaran air antara lain adalah pencemaran air laut, pencemaran air
tanah, air sungai, dan air danau.
PENDAHULUAN
Ciri – ciri air yang tercemar adalah berwarna dan tidak jernih,
berbau dan berasa. Air yang bagus untuk digunakan adalah berwarna jernih. Air
yang berwarna pada umumnya berasal dari limbah baik limbah rumah tangga maupun
limbah pabrik.
Air yang berbau juga disarankan untuk tidak digunakan karena bisa
jadi air tersebut telah tercemar oleh bahan kimia maupun dari aktivitas
organisme di dalam air. Selain itu, air yang berasa juga harus dihindari agar
tidak digunakan karena sudah tercemar.
Pencemaran air juga dapat disebabkan oleh adanya logam berat yang
berasal dari limbah industri. Diantaranya adalah berasal dari industri tekstil,
cat, bahan – bahan kimia yang digunakan untuk pupuk, pestisida dan lain – lain.
Selain itu, adanya limbah logam berat dapat berpengaruh terhadap keseimbangan
mikroorganisme di lingkungan perairan.
PEMBAHASAN
Faktor – faktor penyebab pencemaran air
adalah sebagai berikut:
1.
Sampah organik dan anorganik
Sampah
ini adalah salah satu penyebab pencemaran air. Hal ini dikarenakan banyak
sekali sampah yang dibuang di sungai. Hal ini menyebabkan air sungai tercemar.
Selain itu,
2.
Limbah industri
Limbah
industri menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan. Limbah cair
industri yang dibuang ke laut atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu dapat
mencemari lingkungan perairan. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika sebelum
dibuang limbah di9olah terlebih dahulu agar tidak membahayakan lingkungan di
sekitar kita.
3.
Pertambangan
Salah
satu contohnya adalah pertambangan batubara. Hal ini dikarenakan saat batubara
dibakar maka merkuri yang terkandung di dalamnya telepas bebas di udara.
Merkuri tersebut dapat kembali lagi dan masuk ke dalam tanah sehingga dapat
mencemari air.
4.
Bahan peledak untuk menangkap
ikan
Bahan
peledak dapat mencemari air laut serta dapat merusak ekosistem di dalamnya,
salah satunya adalah ekosistem terumbu karang. Selain itu, dengan bahan peledak
anda juga mematikan ikan kecil dan ikan besar sehingga dapat menghambat regenerasi
ikan.
5.
Peternakan dan perikanan
Limbah
kotoran dan sisa – sisa makanan dari ternak jika dibuang di sungai dapat
mencemari air. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem untuk melakukan pengelolaan
limbah tersebut.
6.
Limbah pertanian
Limbah
pertanian antara lain adalah jerami, sekam padi, sisa batang, ranting, buah
busuk dan lain – lain.
7.
Tumpahan minyak di laut
Tumpahan
minyak di laut berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem di laut. Namun
minyak yang tumpah di laut sering terjadi karena derasnya arus lalu lintas
transport minyak.
8.
Detergen
Detergen
merupakan salah satu contoh limbah ruah tangga. Oleh karena itu, anda harus
melakukan pengolahan limbah tersebut dengan baik agar tidak mencemari air di
lingkungan sekitar anda.
9.
Perusakan hutan
Perusakan
hutan juga dapat menjadi penyebab pencemaran air karena jika banyak pohon yang
ditebang maka tidak ada lagi yang mampu mengikat air di tanah. Hal ini berefek
pada munculnya erosi tanah.
Pencemaran
air yang berasal dari limbah industri dan limbah rumah tangga dapat terbagi
menjadi beberapa kelompok, seperti pada limbah buangan berikut ini:
1.
Limbah padat, contohnya adalah sampah padat seperti botol minuman, plastik, dan
lain – lain.
2.
Limbah organik, salah satu contohnya adalah berasal dari sisa tumbuhan atau
sisa sayuran yang dibuang ke sungai dapat menyumbat aliran sungai dan
menimbulkan bau yang tidak sedap.
3.
Limbah anorganik, salah satu contohnya adalah limbah logam berat.Contohnya
adalah timbal, air raksa, merkuri, kalsium. Nikel dan lain – lain.
4.
Cairan berminyak. Air tidak dapat bercampur dengan minyak sehingga adanya
minyak dalam lingkungan perairan dapat mengganggu mikroorganisme yang hidup
dalam lingkungan perairan tersebut. Contohnya adalah sering terjadi tumpahan
minyak di air laut. Hal ini dapat mencemari perairan laut dan mengganggu
ekosistem di dalamnya .
5.
Limbah zat kimia dapat anda temukan pada sabun detergen, shampo dan superpel.
Sabun, detergen, shampo dapat meningkatkan pH di lingkungan air sehingga dapat
mengganggu ekosistem di dalamnya. Selain itu, anda dapat menjumpai pada
penggunaan pestisida berlebihan, zat warna kimia dan bahan yang bersifat
radioaktif seperti adanya aplikasi teknologi nuklir.
Dampak Pencemaran
Air
Ada
beberapa dampak dan akibat pencemaran air yang bisa merugikan. Dampak negatif
pencemaran air ini berbahaya bagi manusia, makhluk hidup dan juga lingkungan
sekitar.
1. Banjir
Dampak
pencemaran air dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir. Penumpukan sampah
di sungai dan perairan tentu membuat air tersumbat. Efeknya akan terjadi banjir
yang tentu merugikan masyarakat.
2. Tanah Longsor
Selain
banjir, bencana lain yang juga bisa melanda akibat adanya pencemaran air adalah
tanah longsor. Tentu bencana tanah longsor sangat merugikan masyarakat karena
bisa menyebabkan kerugian materi dan bahkan korban jiwa.
3. Menjadi Sarang Penyakit
Dampak
penyebab pencemaran air yang cukup merugikan adalah timbulnya sarang penyakit
di lingkungan air. Perairan yang kotor dan tercemar tentu menjadi sumber wabah
penyakit bagi manusia, sebut saja seperti kolera, hepatitis dan sebagainya.
4. Kematian Biota Air
Pencemaran
air juga berdampak pada matinya biota air, seperti ikan dan spesies lain.
Sungai dan air yang kotor tentu tidak mampu menunjang kehidupan, sehingga
banyak ikan, kepiting, udang atau spesies air lain yang sakit dan mati.
5. Merusak Ekosistem Air
Efek
pencemaran air juga berdampak pada terganggunya ekosistem air. Kualitas air
yang menurun membuat hewan air menjadi kesulitan bertahan hidup. Akibatnya
rantai makanan di air juga menjadai terganggu dan akan merusak ekosistem air
secara keseluruhan.
6. Terganggunya Keseimbangan
Lingkungan
Keseimbangan
lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam suatu
ekosistem. Tidak hanya bagi organisme air, tapi juga organisme lain secara
keseluruhan termasuk manusia. Hal ini juga menjadi salah satu dampak negatif
pencemaran air.
7. Merugikan Nelayan
Pencemaran
air tentu akan merugikan nelayan. Profesi nelayan adalah mencari tangkapan
ikan. Apabila air tercemar, maka ikan-ikan akan mati. Hal ini membuat nelayan
tidak mendapat tangkapan yang akan dijual sehingga nelayan jadi merugi.
8. Erosi
Erosi
adalah peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air atau
es, karakteristik hujan dan material lain. Adanya pencemaran air juga bisa
menyebabkan terjadinya erosi.
9. Perubahan Tingkat Keasaman (pH)
Tingkat
keasaman (pH) optimal untuk kehidupan organisme antara 6,5-7,5. Limbah
industri, rumah tangga, dan pertanian di perairan akan memengaruhi konsentrasi
ion-ion hidrogen sehingga pH air akan berubah, bisa di atas 7,5 atau di bawah
6,5. Hal ini akan mengganggu kehidupan organisme akuatik.
10. Sumber Air Bersih Berkurang
Pencemaran
air tentu secara langsung akan mengurangi sumber air bersih. Berbagai sumber
mata air seperti sungai, danau atau mata air pegunungan, jika sudah tercemar
tentu sudah tidak aman untuk dikonsumsi dan digunakan untuk kebutuhan manusia.
11. Timbulnya Endapan, Koloid dan
Bahan Terlarut
Endapan,
koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri,
obat-obatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya
matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Hal
ini tentu juga akan menganggu proses tumbuh kembang tumbuhan air.
Tindakan Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran Air
1.
Penggunaan pupuk organik dan kompos sebagai pengganti pupuk buatan
pabrik.
Hal
ini merupakan alternatif tepat untuk mengurangi pencemaran air oleh nitrat dan
fospat. Kompos dan pupuk organik di samping dapat memulihkan kandungan mineral
dalam tanah juga dapat memperbaiki struktur dan aerasi tanah serta mencegah
eutrofikasi
2.
Pemanfaatan musuh alami dan parasitoid dalam pemberantasan hama.
Pemanfaatan
musuh alami dan parasitoid lebih aman bagi lingkungan. Hama pengganggu
populasinya berkurang, tetapi tidak menimbulkan residu pestisida dalam tanah
dan dalam tubuh tanaman. Pertanian organik sudah dikembangkan di negara-negara
maju. Disamping menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan dan kesehatan,
produk pertanian organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
3.
Hindari penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan.
Penggunaan
jala dan pancing di samping lebih higienis juga tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan, kelangsungan regenerasi ikan juga dapat berlangsung baik.
4.
Jangan membuang limbah rumah tangga di sungai atau danau.
Sebaiknya
kelola limbah rumah tangga dengan baik dan benar.
5.
Kurangi penggunaan detergen.
Sebisa
mungkin pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam
secara cepat.
6.
Pengolahan limbah cair dari pabrik/industri dengan benar.
Limbah
cair dari pabrik sebaiknya disaring, diencerkan, diendapkan dan dinetralkan
dulu sebelum dibuang ke sungai.
7.
Perencanaan AMDAL
Pembangunan
kawasan industri sebaiknya disertai dengan perencanaan AMDAL (Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan).
8.
Kawasan industri harus memenuhi syarat yang telah ditentukan.
Persyaratan
untuk kawasan industri yaitu telah memiliki instalasi pengolahan limbah, jauh
dari pemukiman warga, serta seminimal mungkin menghasilkan limbah.
9.
Memiliki bak penampungan limbah (septi tank)
Rumah
sakit dan peternakan sebaiknya memiliki bak penampungan limbah (septi tank)
untuk menampung limbah yang dihasilkan.
10. Setiap rumah
hendaknya membuat septi tank yang baik.
11. Pencegahan
kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai dan kebocoran tanker minyak.
Mengupayakan
pencegahan kebocoran instalasi pengeboran minyak lepas pantai, kebocoran tanker
minyak yang dapat menimbulkan tumpahan minyak di laut. Jika terjadi tumpahan
minyak di pantai harus segera dibersihkan sebelum menimbulkan dampak lebih luas.
12. Gerakan
penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan areal resapan
air.
Melakukan
gerakan penghijauan, reboisasi, pembuatan jalur hijau, mempertahankan areal
resapan air pada kawasan-kawasan penyangga untuk mencegah terjadinya banjir.
13. Pembuatan
sengkedan dan terasering pada lahan miring
Pembuatan
sengkedan dan terasering pada lahan miring juga dapat memperkecil laju erosi,
yang akhirnya dapat mengurangi tingkat pencemaran karena erosi lapisan tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Subardi,
Nuryani, Pramono S. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sulistyorini
A. 2009. Biologi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suwarno.
2009. Panduan Pembelajaran Biologi. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.