.

Selasa, 11 Desember 2018

Industri Hijau

Oleh: @K03-Syaiful, @ProyekK09,

Untuk mengantisipasi semakin meningkatnya eksploitasi sumber daya alam sebagai bahan baku industri, pemerintah mendorong kepada dunia usaha untuk melakukan penghematan dan melakukan subsitusi bahan baku yang mudah diperbarui. Efisiensi dalam penggunaan energi,
salah satu tolok ukur untuk mendapatkan predikat industri hijau. Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau merupakan program Kementerian Perindutrian yang dilaksanakan setiap tahun. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan industri yang telah menerapkan pola penghematan sumber daya dan penggunaan bahan baku dan energi yang ramah lingkungan setra terbarukan. Tujuan penyelenggaraan program ini adalah untuk mendorong motivasi perusahaan industri dalam mewujudkan indutri hijau.

Kriteria Penilaian :
Proses Produksi : bahan baku, bahan penolong air, teknologi proses, hasil produksi. ( bobot 70%) Manajemen Perusahaan: program efisiensi produksi, system manajemen, penghargaan yang pernah diterima. (bobot 20%). Pengelolaan Lingkungan: Penyediaan bahan baku mutu lingkungan, sarana pengelola limbah dan emisi, kinerja pengelolaan lingkungan. (bobot 10%)
            Tahun 2011 PT Holcim Indonesia Tbk, Cilacap, menerima penghargaan peringkat pertama Industri Hijau yang diserahkan secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan Industri Hijau diberikan kepada PT. Holcim Indonesia Tbk Cilacap karena perusahaan ini telah melakukan secara terus menerus dan berkesinambungan berinovasi dalam menerapkan prinsip-prinsip industri hijau. Upaya penghematan sumber daya alam secara riil juga terus dilakukan dan menghasilkan sebagian penggantian bahan baku sumber daya alam menggunakan materian sisa industri. Penanganan limbah internal dengan konsep zero waste juga menjadi bagian program kepedulian lingkungan. Kepedulian terhadap lapisan ozon dilakukan melalui komitmen penggantian zat perusak ozon dan penggantian bahan bakar menggunakan biomassa melalui program CDM.


 ·         Efektifitas dan efisiensi sumber daya alam :
  • Menciptakan produk yang hemat bahan baku yang mudah diperbarui
  • Menggunakan peralatan yang tidak boros energi
  • Meningkatkan ketrampilan SDM untuk memperoleh kinerja maksimal.
·          Konservasi energy:
  • Mengganti energy berasal dari fosildengan energy baru/mix energy/energy nuklir.
            Untuk industry yang menggunakan 6.000 ton/tahun bahan bakar minyak wajib melakukan konservasi energy. Dengan keterbatasan sumber daya alam dan lingkungan, penerapan industry hijau yang lebih efisien dan efektif penggunaan sumber daya alam akan menciptakan keseimbangan dan keselarasan terhadap pelestarian lingkungan dimasa-masa yang akan datang. Mengintensifkan desain produk yang efisien juga dapat menghemat bahan baku dan memperlambat proses eksploitasi sumber daya alam. Di samping itu, dengan upayalebih mendekatkan pekerja kreatif ke daerah suplai bahan baku (pedesaan) akan membantu memunculkan klaster-klaster produksi skala desa. Dampaknya, ekonomi desa akan tumbuh dan mencegah terjadinya urbanisasi.
ndustri pengolaham dan perdagangan merupakan sektor penyumbang terbesar terhadap pertumbuhan perekonomian nasional. Kedua sektor itu mampu menjadi pengungkit tumbuhnya sektor-sektor ekonomi lainnya. Kontribusi sector industry pengolahan dan perdagangan terhadap PDRB jawa Timur mencapai lebih dari 50% jauh melampaui kontribusi sektor pertanian dan pertambangan. Tak dapat dipungkiri seiring dengan kemajuan teknologi dibidang industri mengharuskan pemakaian bahan baku sumber daya alam yang meningkat bahkan cenderung berlebihan. Terutama sumber daya alam dari fosil yang terbatas dan tidak dapat terbarukan. Sehingga dalam jangka panjang apabila dipakai terus menerus tanpa memperhatikan kelestariannya, akan semakin menipis dan pada limit tertentu akan habis.

Penerapan industri hijau
Penerapan industri hijau dilakukan melalui konsep produksi bersih (cleaner production) melalui aplikasi 4R, yaitu Reduce (pengurangan limbah pada sumbernya), Reuse (penggunaan kembali limbah), dan Recycle (daur ulang limbah), dan Recovery (pemisahan suatu bahan atau energi dari suatu limbah). Untuk lebih mengefektifkan aplikasi penerapan produksi bersih, prinsip Rethink (konsep pemikiran pada awal operasional kegiatan) dapat ditambahkan sehingga menjadi 5R. Disamping itu, produksi bersih juga melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi di seluruh tahapan produksi. Dengan menerapkan konsep produksi bersih, diharapkan sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan. Secara singkat, produksi bersih memberikan dua keuntungan, pertama efisiensi dalam proses produksi; dan kedua adalah meminimisasi terbentuknya limbah, sehingga dapat melindungi kelestarian lingkungan hidup.

Daftar Pustaka
3.      Mulya,Rudini. Apa itu industri hijau. https://www.scribd.com/document/105397640/Apa-Itu-Industri-Hijau-Rudini-Mulya
4.      Christiani,agustina. 2017. Pengukuran Kinerja Lingkungan Industri di Indonesia berdasarkan Standar Industri Hijau. https://media.neliti.com/media/publications/127966-ID-pengukuran-kinerja-lingkungan-industri-d.pdf
Kementrian perindustrian. 2015. Efisiensi dan efektivitas dalam implementasi industri. Jurnal riset industri vol 9 no.1. http://www.kemenperin.go.id/kajian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.