Definisi Pencemaran Udara
Pencemaran udara didefinisikan sebagai kehadiran
zat-zat kimia atau bahan pencemar lain ke dalam atmosfer yang dapat menyebabkan
perubahan terhadap komposisi udara sehingga menyimpang dari keadaan normal.
Kehadiran zat pencemar yang dapat mengganggu atau berpotensi sebagai pengganggu
kehidupan organisme dapat disebut sebagai udara yang sudah tercemar.
Berdasarkan catatan Salim (2002)
pencemaran udara adalah masuknya tau dimasukannya zat, energi dan atau komponen
lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke
tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia. Mengacu
pada definisi tersebut maka segala bahan padat,gas, cair, panas, mikroorganisme
yang ada di udara dan dapat menimbulkan gangguan terhadap kualitas kehidupan
disebut polutan udara.
Sumber Pencemaran Udara
Pencemaran
udara dapat ditimbulkan dari dua sumber, yaitu:
1. Sumber
alamiah:
a.
Gunung berapi
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi menghasilkan beberapa zat pencemar udara, seperti SO2, NOx, dan Total Suspended Particulate (TSP). Menurut data UNEP (1983), gunung berapi menghasilkan lebih banyak SO2 daripada aktivitas manusia, yaitu sebesar 80-288 juta ton per tahunnya. Tiap tahunnya, gunung berapi memproduksi 20-90 juta ton NOx. TSP yang dikeluarkan oleh gunung berapi adalah dalam bentuk silica, dalam abu vulkanik.
Aktivitas vulkanik dari gunung berapi menghasilkan beberapa zat pencemar udara, seperti SO2, NOx, dan Total Suspended Particulate (TSP). Menurut data UNEP (1983), gunung berapi menghasilkan lebih banyak SO2 daripada aktivitas manusia, yaitu sebesar 80-288 juta ton per tahunnya. Tiap tahunnya, gunung berapi memproduksi 20-90 juta ton NOx. TSP yang dikeluarkan oleh gunung berapi adalah dalam bentuk silica, dalam abu vulkanik.
b. Biological
decay
Mikroorganisme
tanah melakukan dekomposisi material organik secara biologis, melepaskan sulfur
dioksida (SO2) dan NOx ke udara.
c. Danau dan
laut
Dalam siklus
biogeokimia nitrogen, terjadi pencernaan protein oleh biota laut yang
menghasilkan gas NO2 dan NO3, yang akan dilepaskan ke udara. Selain itu, di
laut dan danau terjadi proses methanogenesis pada sedimen, yang mengakibatkan
terlepasnya gas CH4 ke udara.
d. Gas dari
proses pencernaan
Proses pencernaan makanan, terutama pada mamalia, menghasilkan gas metana
(CH4) yang akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses flatulensi.
e.
Petir
Petir memiliki energi yang sangat besar. Petir mampu memecah gas N2 pada
atmosfer dan membuatnya bereaksi dengan O2 di udara membentuk gas NOx.
f. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan dapat mengakibatkan terlepasnya TSP ke udara dalam bentuk
fly ash. Kebakaran hutan juga akan menghasilkan gas rumah kaca, yaitu CO2,
melalui proses pembakaran selulosa dalam kayu secara sempurna. Apabila
pembakaran selulosa terjadi secara tidak sempurna, akan dilepaskan gas CO ke udara.
g. Peluruhan Radioaktif
Unsur-unsur radioaktif seperti uranium dapat melepaskan radiasi ke atmosfer
melalui reaksi peluruhan.
2. Sumber
Antropogenik
a. Sumber antropogenik ini
biasanya berhubungan dengan proses pembakaran berbagai jenis bahan bakar,
diantaranya: 1. Sumber tidak bergerak (stationary source), termasuk asap dari
industri manufaktur, hasil pembakaran insinerator, furnace, dan berbagai tipe
peralatan pembakaran dengan bahan bakar;
b. Sumber bergerak (mobile
source), termasuk kendaraan bermotor, pesawat, dan/atau kapal laut;
c. Asap dari penggunaan
cat, hair spray, dan jenis pelarut lainnya;
d. Gas yang dihasilkan
dariproses pembuangan akhir di TPA, yang umumnya adalah gas Metan. Gas metan
ini memang tidak bersifat racun (toksik), tetapi gas ini termasuk gas yang
mudah menyala (flammable) dan dapat membentuk senyawa yang bersifat eksplosive
(mudah meledak) jika bereaksi dengan udara;
e. Militer, seperti senjata
nuklir, gas beracun, senjata biologis, maupun roket.
Unsur Pencemaran Udara
Dhamono
(2004) dalam sebuah tulisannya yang berjudul Polusi Udara menyebutkan bahwa
terdapat lima unsur-unsur kimia berbahaya sebagai pencemar udara yang penting,
yaitu :
1. Ozone (O3)
2. Oksida Karbon (CO dan CO2)
3. Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
4. Oksida Nitrogen (NO,NO2, dan N2O)
5. Partikel Mokuler (debu, asam,
pestisida, dll).
Dampak Pencemaran Udara
1. Terganggunya Pernafasan
2. Mengganggu kesehatan kulit, sehingga kulit akan nampak
kusam, elastisitas merosot, penuaan dini, keruput dini, flek hitam, hingga
penyakit kanker kulit.
3. Mengganggu pandangan (misalnya asap kebakaran hutan
yang ada di Sumatera)
4. Menimbulkan stress dan juga cepat naik emosi
5. Memicu terjadinya hujan asam.
6. Menimbulkan terjadinya pemanasan global
7. Mengganggu pertumbuhan tanaman
Upaya
Penanggulangan Pencemaran Udara
1.
Melalukan
penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara bebas
agar tidak terlalu membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus
dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai
salah satu limbahnya.
2.
Mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil (baca: kekurangan
dan kelebihan bahan bakar fosil) sebagai pembangkit listrik atau
energi yang lainnya. Hal ini karena bahan bakar fosil dapat menghasilkan
polutan sehingga sangat berkontribusi menciptakan pencemaran udara.
3.
Mengalirkan
gas buangan ke dalam air laut (baca: ekosistem air
laut) atau ke dalam larutan pengikat terlebih dahulu saat sebelum
asap dikeluarkan ke udara bebas debgan tujuan mengurangi potensi terjadinya
pencemaran yang dapat merusak dan membahayakan lingkungan.
4.
Menggunakan
peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-
hari
5.
Mengurangi
jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan transportasi umum
atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda
6.
Mengganti
bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti biogas
7.
Menjaga
kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu
pohon atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat
jahat terhadap hutan.
8.
Tidak
melakukan penggundulan hutan
9.
Mengembangkan
teknologi yang ramah lingkungan
10. Ikut serta menjaga kebersihan
lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak membiarkan sampah berserakan
11. Membedakan sampah yang organik dan
juga non organik
12. Mengolah sampah non organik yang
masih layak pakai menjadi barang- barang yang berguna dan menimbun sampah-
sampah organik agar menjadi pupuk organik
13. Mengurangi penggunaan insektisida
secara berlebihan karena dapat mencemari tanah
Kesimpulan
Pencemaran udara saat ini sudah
mencapai tingkat mengkhawatirkan, karena didukung oleh perkembangan dunia
industri, meningkatnya populasi manusia mengakibatkan semakin besar pula
terjadinya pencemaran lingkungan. Kehadiran zat pencemar yang mengganggu dapat
berpotensi sebagai pengganggu kehidupan
makhluk hidup. Dampaknya pencemaran udara dapat menyebabkan gangguan kesehatan
makhluk hidup terutama pada sistem pernafasan.
Hidayat,
Atep Afia. Kholil, Muhammad. 2018.KIMIA DAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI.
Wahana Resolusi. Yogyakarta.
Situmorang,
Manihar. 2017. KIMIA LINGKUNGAN. Depok. PT RajaGrafindo Persada.
Yanti, Nur.
Maria Ulfah. APLIKASI JARIANG SYARAF TIRUAN UNTUK CLUSTERING POLITAN KIMIA
PENYEBAB PENCEMARAN UDARA. Jurnal Teknologi Terpadu Vol 3. No 2. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=504614&val=10353&title=Aplikasi%20Jaringan%20Syaraf%20Tiruan%20Untuk%20Clustering%20Polutan%20Kimia%20%20Penyebab%20Pencemaran%20Udara
(diunduh pada 13 Oktober)
Nadhira,
Ulya. 2016. SUMBER-SUMBERPENCEMARAN UDARA. https://blogs.itb.ac.id/pencemud1klp5/2016/03/10/sumber-sumber-pencemaran-udara/
Anonym.
2010. SUMBER PNCEMARAN UDARA. https://jurnalingkungan.wordpress.com/2010/02/13/44/
Basri, Iwan
Setiawan. 2010. PENCEMARAN UDARA DALAM ANTISIPASI TEKNIS PENGELOLAAN SUMBERDAYA
LINGKUNGAN. Smartek Vol 8. No 2. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=10760&val=750&title=PENCEMARAN%20UDARA%20DALAM%20ANTISIPASI%20TEKNIS%20PENGELOLAAN%20SUMBERDAYA%20LINGKUNGAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.