Assalamualaikum Wr.Wb
Bahan kimia
dasar diproduksi dalam jumlah besar, terutama di jual kepada industri kimia dan
industri lainnya sebelum menjadi produk untuk konsumen (ECI, 2013). Sebagai contoh,
asam etanoat dijual kepada industri yang membuat senyawa ester, kemudian di jual
kembali kepada industri yang membuat cat, dan akhirnya cat di pasarkan untuk
konsumen.
Bahan kimia dasar biasanya relatif murah antara lain meliputi
polimer, petrokimia, bahan kimia industri dasar, bahan kimia anorganik, dan
pupuk. Polimer merupkan komponen paling dominan dalam kelompo ini.
Berdasarkan bahan
maka industri kimia dasar disub-kelompokkan menjadi:
·
Bahan petrokimia,
yang umumnya berasal dari minyak
·
Bahan polimer
·
Bahan dasar
anorganik
1.
Petrokimia
Petrokimia adalah suatu industri yang bergerak pada pengolahan bahan
kimia dengan menggunakan bahan baku dari hasil dari proses pengolahan minyak
bumi dan gas bumi, dari pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa
kedua industri tersebut memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan
industri petrokimia bergantung pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan
gas bumi yang tersedia.
Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi dalam tiga
bagian besar, yaitu:
·
Produk petrokimia hulu.
Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya.
Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya.
·
Produk antara.
Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.
Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.
·
Produk petrokimia hilir.
Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.
Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa proses petrokimia
dilakukan dengan tiga tahap pengolahan sehingga dihasilkan produk yang siap
pakai yang meliputi tahap pengolahan fraksi minyak
bumi dan gas bumi menjadi bahan baku, mengolah bahan baku menjadi
produk setengah jadi dan pada tahap akhir yaitu mengolah bahan setengah jadi
menjadi produk yang siap digunakan oleh masyarakat.
Bahan Baku Industri Petrokimia
Dalam industri petrokimia pada dasarnya menggunakan
tiga bahan baku, yaitu:
·
Olefin
Senyawa ini merupakan bahan baku utama dalam industri
petrokimia sehingga diproduksi dalam jumlah besar, jenis olefin yang paling
banyak digunakan ialah:
- Etilena, jenis ini dapat menghasilkan berbagai macam jenis produk
seperi polietilena (plastik), PVC (untuk membuat pipa paralon), etilena
glikol (untuk bahan anti beku pada radiator mobil).
- Propilena, jenis ini dapat menghasilkan beberapa produk petrokimia
seperti butadina (menghasilkan karet sintetis), gliserol (dapat
digunakan pada pembuatan bahan pelembab dan peledak), polipropilena
(digunakan untuk pembuatan tali dan karung plastik) dan isopropyl ( dapat
digunakan untuk pembuatan bahan lain seperti aseton).
·
Aromatik
Senyawa ini memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk
selang-seling. Berikut bahan aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
- Benzena yang dapat menghasilkan sikloheksana (untuk membuat nilon),
kumena (untuk membuat fenol) dan stirena (untuk pembuatan karet sintetis).
- Toulena dapat digunakan sebagai bahan pembuatan produk farmasi.
- Xilena dapat menghasilkan asam tereftalat untuk bahan dasar pada pembuatan serat.
·
Syn-Gas (gas sintesis)
Bahan ini merupakan campuran dari karbon
monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam industri petrokimia bahan ini
duganakan untuk menghasilkan berbagai macam produk seperti:
- Amonia (pestisida)
- Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan
plastik.
- Methanol (alkohol dan spiritus)
- Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
Salah satu contoh produk petrokimia yang sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu detergen, produk ini merupakan hasil
pengolahan bahan-bahan turunan minyak bumi yang memiliki daya cuci yang lebih
baik. Dari penjelasan diatas, dapat kita simpulkan bahwa minyak bumi dan gas
bumi memiliki manfaat yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia baik itu
sebagai bahan bakar maupun produk lain hasil dari industri petrokimia.
Wassalamualaikum Wr.Wb
DAFTAR PUSTAKA
·
Gilang, 2015. “Proses Industri”
https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html
·
Rikha, 2013. “Industri
Petrokimia” http://ririkhakha.blogspot.com/2013/01/industri-petrokimia_9070.html
·
Ikhwan, 2018. “industri
petrokimia” http://www.academia.edu/8289817/INDUSTRI_PETROKIMIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.