OLEH: TRIYATNO(@J01-TRIYATNO)
ABSTRAK
Salah satu industri
manufaktur strategis yang memiliki peran penting dalam struktur industri
nasional adalah industri petrokimia. Struktur industri petrokimia yang kuat
akan memberikan landasan kokoh bagi tumbuh dan berkembangnya industri lain baik
yang merupakan turunan langsung ataupun tidak langsung dari industri tersebut.
Kuatnya struktur industri petrokimia terutama di sisi hulu dan antara tidak
hanya akan berdampak positif sebagai penghasil bahan baku yang dapat memberikan
kontribusi terhadap pendapatan devisa negara, namun akan memperkuat dasar dan
mendukung percepatan pertumbuhan industri turunan/hilirnya. Indonesia adalah
salah satu dari sedikit negara dengan keanekaragaman sumber daya alam yang
melimpah sebagai bahan baku utama industri petrokimia berupa minyak bumi, gas
alam, batubara dan biomassa. Ketersediaan bahan baku tersebut dapat mendorong
perkembangan industri petrokimia yang merupakan penopang industri nasional
dalam upaya pemenuhan kebutuhan manusia terhadap pangan, sandang, papan dan
energi.
KATA KUNCI : Petrokimia, Bahan baku
dan macam prodaknya.
Petrokimia adalah suatu
industri yang bergerak pada pengolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan
baku dari hasil dari proses pengolahan minyak bumi dan gas bumi, dari
pengertian tersebut jelas kita telah mengerti mengapa kedua industri tersebut
memiliki hubungan yaang erat. Pola perkembangan industri petrokimia bergantung
pada produk-produk hasil pengolahan minyak dan gas bumi yang tersedia.
Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi
dalam tiga bagian besar, yaitu:
Produk petrokimia hulu.
Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan
menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah
enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah
menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena,
etilena, methanol dan sebagainya.
Produk antara.
Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan
selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih
bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah
polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya.
Produk petrokimia hilir.
Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga
dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan
fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan
pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.
Proses pembuatan produk petrokimia yang lebih ekonomis dapat ditempuh dengan 3
jalur/lintasan utama :
Gas
sintetik
Bahan pembentukan dari gas CO dan H2 dari bahan baku
gas bumi/(CH4) untuk menghasilkan ammonia, methanol dan crbon black. Dan untuk
memproduksi gas sintetik melalui 3 cara:
Reaksi steam reforming untuk membentuk ammonia yang
reaksinya berlangsung dengan bantuan katalis Ni pada suhu 1.400 – 1.600oF, pada
tekanan 400-500 psi.
Reaksi stream reforming pada pembentukan methanol
dan cara memproduksinya menggunakan 2 macam proses yaitu pada tekanan
tinggi dan tekanan renadah.
Reaksi oksidasi parsial pada pembentukan gas
sintetik yang dilanjutkan dengan reaksi pirolisis pada suhu 1300-1500oC dan
tekanan 100-150 atm.
Olefin
yaitu untuk membentu gas-olefin (gas etilena, propilena
dan butena/butadiena) adalah suatu senyawa hidrokarbon tidak jenuh, yang
mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat reaktif , sehingga dengan mudah
dapat berpolimerisasi antara satu dengan yang lainnya membentuk bahan/produk
polimer. Gas olefin dapat dapat diproduksi dengan 2 cara yaitu olefin
dengan bahan baku nafta dan dengan bahan baku etana.
Aromatik
yaitu dengan pembentukan fraksi-fraksi aromatik
(benzena, toulena dan xilena). Senyawa aromatic adalah suatu senyawa
hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai rangkaian ikatan atom C secara siklis
berupa ikatan atom antara C6-C8 yang sangat reaktif sehingga akan mudah
bereaksi atau berpolimerisasi antara satu dengan yang lainnya sehingga
membentuk produk polimer.
DAFTAR PUSTAKA
ü Seputar Industri Energi. 2015. PENGERTIAN DASAR
INDUSTRI PETROKIMIA. https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html. Di akses Pada (30 September 2018)
ü Muhammad, Fadly. INDUSTRI PETROKIMIA. https://www.academia.edu/6339104/Industri_Petrokimia. Di download pada (30 September 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.