Abstrak:
Di Indonesia, energi migas masih
menjadi andalan utama perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa
maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Pembangunan prasarana dan
industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di Indonesia, membuat pertumbuhan
konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan yang
sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan
Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia maupun
ekspansi ke luar negeri.
Kata Kunci: Industri Petrokimia
dan Minyak Sawit
Penggunaan istilah “Petrokimia”
tidak selalu tepat, karena berbagai bahan selain seperti batubara dan biomassa
dapat dipergunakan untuk menghasilkan produk yang sama. Contohnya: etanol yang
biasa terbuat dari bahan dasar minyak dan gas alam di Amerika Serikat dan Eropa, namun di tiongkok
terbuat dari bahan baku Batubara. (Hidayat, Atep Afia. 2018)
Potensi sumber daya minyak dan
gas bumi Indonesia masih cukup besar untuk dikembangkan terutama di
daerah-daerah terpencil, laut dalam, sumur sumur tua dan kawasan Indonesia
Timur yang relatif belum dieksplorasi secara intensif. Sumber-sumber minyak dan
gas bumi dengan tingkat kesulitan eksplorasi terendah praktis kini telah habis
dieksploitasi dan menyisakan tingkat kesulitan yang lebih tinggi (Anonim.
2014). Sangat jelas bahwa mengelola ladang minyak sendiri menjanjikan
keuntungan yang luar biasa signifikan. Akan tetapi untuk dapat mengetahui
potensi tersebut diperlukan teknologi yang mahal, modal yang besar, faktor
waktu yang memadai dan memerlukan efisiensi yang maksimal serta expertise dari
sumberdaya manusia terbaik.
Tidak hanya minyak bumi saja yang
menjadi industri besar di indonesia. Tetapi, ada juga minyak sawit yang
perindustriannya cukup besar diindonesia. Seperti yang dikatakan Pasaribu,
Nurhida 2004. Minyak kelapa sawit diperoleh dari pengolahan buah kelapa sawit
(Elaeis guinensis JACQ}. Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari
serabut buah (pericarp) dan inti (kernel). Serabut buah kelapa sawit terdiri
dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau kulit buah yang diseb but pericarp,
lapisan sebelah dalam disebut mesocarp atau pulp dan lapisan paling dalam
disebut endocarp. Inti kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji (testa), endosperm
dan embrio. Mesocarp mengandung kadar minyak rata-rata sebanyak 56%, inti
(kernel) mengandung minyak sebesar 44%, dan endocarp tidak mengandung minyak.
Minyak kelapa sawit seperti umumnya minyak nabati lainnya adalah merupakan
senyawa yang tidak larut dalam air, sedangkan komponen penyusunnya yang utama
adalah trigliserida dan nontrigliserida.
Daya Saing Minyak Sawit Indonesia
Analisis komponen sistem porter's
diamond Industri minyak sawit di Indonesia didukung oleh keberadaan lembaga
riset dan pengembangan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan Masyarakat
perkelapasawitan Indonesia (Maksi) dalam rangka mendukung kemajuan sumber daya
ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran sumberdaya ilmu pengetahuan dan teknologi
diperkuat dengan asosiasi petani kelapa sawit Indonesia sebagai satu-satunya
organisasi profesi petani dan wadah pemersatu petani di Indonesia dan GAPKI
(Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sebagai wadah perusahaan produsen
minyak sawit (CPO) yang terdiri atas perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN),
perusahaan perkebunan swasta nasional dan asing, serta peladang kelapa sawit
yang tergabung dalam koperasi. Ekspor CPO Indonesia saat ini sudah menjangkau
lima benua, yaitu Asia, Afrika, Australia, Amerika, dan Eropa dengan pangsa pasar
utama di Asia. Ada dua lembaga pemasaran besar di Indonesia yang memasarkan
CPO, yaitu PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) dan PT Bursa
Berjangka Jakarta. PT KPBN dibentuk sebagai badan pemasaran terpusat PTPN yang
ada di Indonesia, sedangkan PT Bursa Berjangka Jakarta sebagai penyelenggara
pasar fisik minyak sawit mentah (CPO) terorganisir yang melaksanakan lelang
fisik CPO secara online.
Kesimpulan:
Industri petrokimia dindonesia bukanlah sebuah industri yng kecilll. Tetpi sudah menjadi sallah satu
penyumbang income negara. Ini dibuktikan dengan seriusnya pemerintah untuk meaangani
masalah ini. Tidak hanya dari minyak bumi saja namun juga dari minyak sawit.
DAFTAR PUSTAKA:
Hidayat, Atep Afia. Kholil Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta. Wahana Resolusi.
Hidayat, Atep Afia. Kholil Muhammad. 2018. Kimia dan Pengetahuan Lingkungan Industri. Yogyakarta. Wahana Resolusi.
Daryanto, Heny K. 2018. Daya saing dan strategi pengembangan
minyak sawit di indonesia dan http://jai.ipb.ac.id/index.php/jmagr/article/viewFile/7893/6194
(diakses pada 30 September 2018)
Anonim. 2014. ANALISIS INDUSTRI MINYAK DAN GAS DI INDONESIA:
Masukan bagi Pengelola BUMN Biro Riset LM FEUI dan https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/34918758/Analisis_Industri_Minyak.pdf?AWSAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1538399483&Signature=LYXzRODP%2BNkcDR%2BL2OqJY%2FfaSDI%3D&response-content-disposition=inline%3B%20filename%3DAnalisis_Industri_Minyak.pdf
(diakses pada 30 September 2018)
Pasaribu, Nurhida. 2018. Minyak Buah Kelapa Sawit dan http://library.usu.ac.id/download/fmipa/kimia-nurhaida.pdf
(diakses pada 30 september 2018)
Izzaati,
Titia. 2017. Kimia dan Praktikumku. Jakarta. Pustaka Mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.