(@K11-Musela)
Abstrack : Industri
kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat
dalam produksi zat kimia.Industri
adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau sejenis.
Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha
Kata Kunci : Produk Industri Kimia
Menurut situs Technofunch (2013) menjelaskan,bahwa Sektor Industri Kimia dalam Penjualan bisnis kimia dapat dibagi ke
dalam kategori / kelompok,sebagai berikut:
·
Bahan
Kimia Dasar atau Komoditas - Sekitar 35 hingga 37 persen dari output dolar
·
Life
Sciences- Sekitar 30 persen dari hasil dolar
·
Bahan
Kimia Khusus - Sekitar 20 hingga 25 persen dari hasil dolar
·
Produk
Konsumen - Sekitar 10 persen dari hasil dolar
1.Industri Kimia
Dasar
Industri
kimia dasar: yaitu industri proses kimia yang menghasilkan produk zat kimia
dasar, seperti Asam Sulfat (H2SO4) dan Ammonia (NH3).Berdasarkan bahan maka
industri kimia dasar disub-kelompokkan menjadi :
- Bahan Petrokimia,yang umumnya berasal dari minyak
- Bahan Polimer
- Bahan Dasar Anorganik
a.Bahan Petrokimia
Petrokimia adalah suatu industri yang bergerak pada
pengolahan bahan kimia dengan menggunakan bahan baku dari hasil dari proses
pengolahan minyak bumi dan gas bumi.
Pada dasarnya, industri petrokimia terbagi dalam tiga bagian besar, yaitu:
- Produk petrokimia hulu.
Bagian hulu bertindak sebagai proses pengolahan produk dasar (premier) dan akan menghasilkan produk setengah jadi (produk antara) maupun langsung dapat diolah enjadi produk jadi pada bagaian industri hilir. Contoh produk hulu yang diolah menjadi produk setengah jadi anatara lain: propilena, benzena, toluena, etilena, methanol dan sebagainya. - Produk antara.
Produk antara merupakan hasil dari proses pengolahan petrokimia hulu dan selanjutnya akan diolaha menjadi produk siap pakai (jadi) maupun produk yang masih bisa diolah pada proses selanjutnya, contoh dari produk anatara ialah polietilena, ammonia, butena, dikloroetilen-vinil klorida dan sebagainya. - Produk petrokimia hilir.
Bagian ini bergerak sebagai pengolah produk antara menjadi produk jadi sehingga dapat digunakan oleh masyarakat. Berbagai macam jenis produk jadi dengan fungsinya masing-masing seperti pupuk, serat pakaian, alat kosmetik, bahan pelarut, cat, lilin, karet nilon, bahan peledak dan berbagai jenis produk lain.
Jadi dapat kita
simpulkan bahwa proses petrokimia dilakukan dengan tiga tahap pengolahan
sehingga dihasilkan produk yang siap pakai yang meliputi tahap pengolahan
fraksi minyak bumi dan gas bumi menjadi bahan baku, mengolah bahan baku
menjadi produk setengah jadi dan pada tahap akhir yaitu mengolah bahan setengah
jadi menjadi produk yang siap digunakan oleh masyarakat.
Bahan
Baku Industri Petrokimia
Dalam industri
petrokimia pada dasarnya menggunakan tiga bahan baku, yaitu:
Olefin
Senyawa ini
merupakan bahan baku utama dalam industri petrokimia sehingga diproduksi dalam
jumlah besar, jenis olefin yang paling banyak digunakan ialah:
- Etilena
- Propilena
Aromatik
Senyawa ini
memiliki ikatan rantai rangkap dalam betuk selang-seling. Berikut bahan
aromatik yang digunakan pada industri petrokimia:
- Benzena
- Toulena
- Xilena
Syn-Gas (gas
sintesis)
Bahan ini
merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2), dalam
industri petrokimia bahan ini duganakan untuk menghasilkan berbagai macam
produk seperti:
- Amonia (pestisida)
- Urea, selain sebagai pupuk dapat juga diolah pada industi perekat dan plastik.
- Methanol (alkohol dan spiritus)
- Formaldehida (dapat dioalah menjadi formalin atau pengawet)
Salah satu
contoh produk petrokimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu detergen, produk ini merupakan hasil pengolahan bahan-bahan turunan
minyak bumi yang memiliki daya cuci yang lebih baik.
b.Bahan Polimer
Polimer adalah
makromolekul yang tersusun dari unit-unit monomernya.Menurut Suharty,N.S (2007)
Mengatakan,”Sekarang ini kita hidup dalam
era polimer: plastik, elastomer (karet sintetis), fiber (serat sintetis), bahan
pelapis (cat dan teflon),bahan perekat (semuanya yang disebutkan didepan adalah
polimer sintetis); dan polimer alam: karet, protein, milum, selulosa, semuanya
merupakan istilah umum dalam perbendaharaan kata modern yang merupakan bagian
dari dunia kimia polimer”.
Polimer sendiri banyak digunakan dalam industri manufaktur.
c.Bahan Dasar Anorganik
Kimia anorganik adalah area ilmu
pengetahuan yang sangat praktis. Secara tradisional, skala ekonomi suatu bangsa
dapat dievaluasi oleh produktivitas mereka terhadap asam sulfat. Peringkat 20
teratas bahan kimia anorganik yang diproduksi di Kanada, Cina, Eropa, India,
Jepang, dan Amerika Serikat (data tahun 2005): Aluminium
sulfat, amonia, amonium nitrat, amonium sulfat, karbon hitam, klorin, asam klorida, hidrogen, hidrogen peroksida,
asam nitrat, nitrogen, oksigen, asam fosfat, natrium karbonat, natrium
klorat, natrium hidroksida,
natrium
silikat, natrium sulfat,
asam sulfat, dan titanium dioksida. Pembuatan pupuk adalah
aplikasi praktis lain dari kimia anorganik industri. 2.Industri Kimia Khusus
Mereka juga disebut bahan kimia halus;
termasuk gas industri, perekat, sealant, bahan kimia pembersih industri,
pelapis, dan bahan kimia elektronik. A Specialty Chemical adalah bahan kimia
yang diproduksi untuk penggunaan khusus. Mereka diproduksi dalam volume yang
lebih rendah daripada bahan kimia curah, dimana petrokimia, yang terbuat dari
bahan baku minyak, adalah yang paling umum. Namun, keduanya diproduksi di
pabrik kimia. Beberapa contoh bahan kimia khusus adalah perekat, aditif,
antioksidan, inhibitor korosi, cairan pemotongan, pewarna, pelumas, pigmen,
dll. Bahan kimia ini umumnya lebih mahal daripada bahan kimia komoditas. Bahan
kimia terbuat dari unsur dan setiap elemen memiliki sifat fisik dan kimia yang
unik. Ahli kimia khusus memahami bagaimana menggabungkan unsur-unsur tertentu
yang menghasilkan bahan kimia dengan sifat yang dibutuhkan.
3.Industri Produk Konsumen
Konsumen
umumnya jarang bersentuhan langsung dengan kimia dasar namun polimer dan
beberapa kimia khusus dapat mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti
plastik, bahan pembersih, kosmetik, cat dan pelapis, barang elektronik, mobil
dan material lainnya.[2] Produk-produk kimia khusus ini
dipasarkan oleh perusahaan kimia ke perusahaan pembuat barang jadi, yang
biasanya produknya adalah pestisida, polimer, bahan kimia elektronik, surfaktan, kimia konstruksi, bahan
pembersih industri, senyawa
aroma, pelapis, aditif makanan, kimia
kertas, kimia
minyak, perekat kertas, perekat, kosmetik, pengolahan air, katalis, dan bahan kimia tekstil.
Produk-produk ini jarang dijual langsung pada konsumen.
3.Life Science Chemicals
Ilmu
kehidupan (Biologi) ini
adalah zat biologi dan kimia yang berbeda yang digunakan untuk menginduksi
hasil spesifik pada manusia, hewan, tumbuhan dan bentuk kehidupan lainnya.
Produk utama dari segmen ini termasuk agrokimia, farmasi dan produk
bioteknologi. Ilmu kehidupan (sekitar 30 persen dari output dolar dari bisnis
kimia) termasuk zat kimia dan biologis yang berbeda, farmasi, diagnostik,
produk kesehatan hewan, vitamin, dan pestisida. Produk ilmu hayati biasanya
diproduksi dengan spesifikasi yang sangat tinggi dan diteliti dengan cermat
oleh lembaga pemerintah seperti Food and Drug Administration. Pestisida, juga
disebut "bahan kimia perlindungan tanaman", sekitar 10 persen dari
kategori ini dan termasuk herbisida, insektisida, dan fungisida.
Daftar Pustaka
v
Hidayat,A.A dan Muhammad Kholil.2018.KIMIA DAN
PENGETAHUAN LINGKUNGAN INDUSTRI.Penerbit Wahana Resolusi.Yogyakarta.
v
Hidayat,Arif.2008.Pengertian Industri Kimia-http://arhidayat.staff.uii.ac.id/2008/08/02/pengertian-industri-kimia/
v
NS Suharty –
2007.-https://eprints.uns.ac.id/951/
v
https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.