.

Senin, 24 September 2018

Pengolahan Limbah Plastik Menjadi Bahan Bakar Cair

Oleh: Syaiful Nur Cahyo (@K03-Syaiful, @ProyekK02


Abstrak:
Penggunaan plastik dan barang-barang yang terbuat dari plastik telah meningkat dari hari ke hari. Meningkatnya penggunaan plastik dari perkembangan teknologi, industri dan populasi. Di satu sisi, penemuan plastik memiliki dampak positif yang luar biasa, karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan lainnya. Tapi di sisi lain, sampah plastik memiliki dampak negatif yang terlalu khawatir, sehingga solusinya perlu dilihat. Salah satu alternatif penanganan sampah plastik yang saat ini banyak diteliti dan dikembangkan adalah mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar.


Kata Kunci: Pirolisis,Plastik,Bahan Bakar Cair

Sifat produk berbahan dasar plastik yang fleksibel, praktis dan mudah digunakan,membuat penggunaannya semakin meningkat di jaman modern ini. Sampah plastik akan berdampak negatif terhadap lingkungan karena tidak dapat terurai dengan cepat dan dapat menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibakar bisa mengeluarkan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu cara mengatasi dampak dari plastik bagi lingkungan yaitu dengan cara pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar dengan proses yang dinamakan dengan proses pirolisis. “Menurut Hamzah Mustofa”

Pirolisis adalah proses penguraian material organik secara thermal pada temperatur tinggi tanpa adanya oksigen, (“Menurut Setyawati dan Mustofa,2013”). Proses pirolisis dimulai pada suhu sekitar 230°C, ketika komponen yang tidak stabil secara termal akan pecah dan menguap bersamaan dengan komponen lain yang lebih mudah menguap (“menurut Aprian,2009”). Aprian dan Munawar, 2011, melakukan pengolahan HDPE dan LDPE secara pirolisis menggunakan reaktor dengan diameter 20 cm dan tinggi 40 cm, pada temperatur 250 - 420oC dan waktu reaksi selama 0-60 menit. 

Hasil dekomposisi dengan efisiensi yang terbaik dalam menguraikan sampah plastik terjadi pada suhu 420oC dengan waktu operasi 60 menit. Hasil produk minyak terbanyak pada plastik LDPE dan HDPE terjadi pada suhu 400 oC dengan waktu operasi 60 menit. Dan minyak pirolisis dari sampah plastik ini memiliki karaketristik yang tidak jauh berbeda dengan karaketristik minyak diesel. Alat pirolisis didesain khusus menggunakan sistem kondensor yang efisein dalam pendinginan uap atau gas hasil pirolisis (menurut: Aladin, 2017).

Daftar Pustaka:
  1. Aladin,Andi.2017.Potensi Pengolahan Limbah Plastik Kemasan Air Mineral Dengan MetodePirolisis.Vol.3,No:1. https://scholar.google.co.id/scholar?start=10&hl=id&as_sdt=2005&sciodt=0,5&cites=14673365196183012268&scipsc=#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DwfSyuvV-na8J 
  2. Surono,Untoro Budi.2013.Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak.Jurnal Teknik Vol: 3 No: 1. http://www.jurnalteknik.janabadra.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/05-Artikel-Untoro-Revisi.pdf 
  3. Pratiwi,Reno.2017. Pengaruh Penggunaan Katalis Zeloit Alam Dalam Pirolisis Limbah Plastik Jenis HDPE Menjadi Bahan Bakar Cair Setara Bensin. jurnal.ftumj.ac.id/index.php/semnastek
  4. Syamsiro, Mochamad.2015. Kajian Pengaruh Penggunaan Katalis Terhadap Kualitas Produk Minyak Hasil Pirolisis Sampah Plastik.Jurnal Teknik Vol: 5 No:1. https://scholar.google.co.id/scholar?start=10&q=polimer+dan+plastik+&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DKzX-Y5dzI50J
  5. Susilo,Gunawan Budi. 2016. Pembuatan Bahan Bakar dari Pirolisis Limbah Plastik Jenis Polietilen dan Polistiren. Jurnal Teknologi Technoscientia Vol: 8 No: 147-154. https://scholar.google.co.id/scholar?q=related:KzX-Y5dzI50J:scholar.google.com/&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&p=&u=%23p%3DS2lRAV8UDZoJ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.