.

Senin, 24 September 2018

Pengaruh Nuklir Terhadap Lingkungan dan Manusia


Oleh : Alif Rayhan D.  (@J05-Alif)

Abstract :

Jumlah kebutuhan listrik saat ini sangatlah besar sehingga listrik yang disediakan tidak mencukupi kebutuhan. Perusahaan Listrik Negara telah kesulitan dalam memenuhi permintaan sambungan listrik para konsumen. Pembangunan Jangka Panjang Tahap II mengisyaratkan proses industrialisasi akan diprioritaskan. Dan untuk menopang hal tersebut, tersedianya jumlah energi listrik yang cukup dan handal mutlak diperlukan. Saat ini pemerintah berupaya mencari sumber daya alam alternatif; salah satunya Uranium atau biasa disebut nuklir. Tentunya tak terhindarkan pula sumber daya uranium membawa pengaruh terhadap lingkungan.

Kata kunci : Uranium atau Nuklir, sumber daya alam alternatif


Uranium sebagai bahan baku Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan sumber daya alam yang mempunyai aspek menguntungkan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik yang makin meningkat, dan sekaligus mempunyai aspek yang merugikan karena ancaman radioaktif yang dapat memusnahkan manusia dan makhluk lain di sekitarnya. Sejak permulaan perkembangan teknologi nuklir telah disusun kode, standar dan kriteria keselamatan yang sangat ketat, tidak seperti teknologi Iainnya. Bahkan peraturan keselamatan ternyata telah berkembang mendahului realisasi teknik dan teknologi nuklirnya sendiri.

Oleh karena itu, sejak dini perIu diantisipasi usaha-usaha pencegahan timbulnya potensi bahaya PLTN demi kelestarian ekosistem yang ada. Usaha pencegahan terjadinya bahaya radiasi nuklir bagi manusia, meliputi aspek keselamatan alamiah, aspek kese1amatan teknik dan aspek pengamanan darurat serta pelaksanaan pengawasan administratif yang optimal Dengan menerapkan konsep lapisan ganda (multi-barrier concept) pada tahapan perencanaan, pembangunan dan operasi PLTN, maka radiasi nuklir yang membahayakan Iingkungan sekitarnya akan tetap tertahan dalam reaktor.

Keuntungan dan Potensi Bahaya PLTN


Menurut Iyah R. Subhi (1991), terdapat beberapa pertimbangan yang menguntungkan dalam pembangunan PLTN, antara lain:


  1. Sebagai upaya diversifikasi bahan bakar dalam sistem pembangkit tenaga listrik sehingga stabilitas persediaan sumber energi lebih terkendali.
  2. Mengurangi ketergantungan terhadap bahan migas yang kandungannya semakin menipis.
  3. Tidak terpengaruh oleh cuaca global karena sistem nuklir tidak menimbulkan 502' NOx' logam berat, dan CO2.
  4. Teknologi nuklir dapat menyediakan energi dalam jangka yang sangat panjang.
  5. Dari segi ekonomi energi nuklir kompetitif terhadap energi konvensional.
Dari keuntungan tersebut, tampak bahwa pembangunan PLTN sangat relevan dengan kebijakan pemerintah dalam aspek diversifikasi sumber energi. Di samping beberapa keuntungan tersebut, pembangunan PLTN memiliki sisi laten berupa bahaya nuklir yang sangat membahayakan lingkungan, baik baik manusia, hewan, tumbuhan, tanah, air maupun udara.

Ancaman terjadinya kebocoran reaktor nuklir merupakan malapetaka yang menakutkan. Bahaya nuklir inilah merupakan pangkal tolak polemik yang kontra terhadap pembangunan PLTN hingga kini.

Upaya Pencegahan


  1. Suhu kelongsong bahan bakar harus dapat dipertahankan tetap di bawah harga suhu yang menurut data eksperimen merupakan suhu batas di mana integritas bahan bakar akan terancam.
  2. Untuk setiap kecelakaan yang menyangkut sistern pendinginan primer, sistem pendingin teras darurat harus dapat mendinginkan teras dengan menggunakan lebih dari satu macam cara pendinginan yang tidak saling tergantung satu sama lain misalnya pembanjiran/penggenangan teras dari bawah dan penyemprotan teras dari atas.
  3. Setiap perlengkapan Sistem Pendingin Teras Darurat harus dibuat rangkap atau ganda termasuk sumber daya listrik darurat yang harus mampu menggerakkan Sistem Pendingin Teras Darurat apabila sumber daya listrik yang normal tidak tersedia.
Jadi, jelaslah bahwa dengan adanya sistem pengamanan darurat maka kemungkinan terjadinya kecelakaan yang diakibatkan, pelepasan bahan-bahan radioaktif adalah relatif kecil. Bahan-bahan radioaktif yang mungkin terlepas juga dari sistem proses.

Dampak Bagi Lingkungan :


  • Perubahan Iklim secara Ekstrem

Para peneliti menyebutkan baha ekosistem di bumi akan berubah menjadi lebih buruk apabila terjadi ledakan nuklir dan dampak ledakan nuklir akan sangat lebih buruk dibandingkan dengan dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global akibat gas greenhouse. Pencegahan ledakan nuklir harus menjadi perhatian komunitas internasional. Bahkan perkembangan dari energi nuklir itu sendiri sudah memiliki potensi yang berbahaya yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

  • Karbon Dioksida

Pembangkit tenaga nuklir menggunakan uranium sebagai bahan bakarnya. Proses untuk menggali uranium sendiri mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah yang besar ke lingkungan. Karbon dioksida juga dikeluarkan pada saat pembangunan pembakit tenaga listrik itu sendiri. Pada akhirnya, pembuangan limbah radioaktf juga mengakibatkan emisi karbon dioksida.

  • Radiasi Rendah

Beberapa ilmuwan meneliti bahwa adanya peningkatan pasien kanker pada orang-orang yang tinggal di daerah sekitar tenaga pembangkit nuklir.

Dampak energi nuklir yang terpapar dalam jangka waktu panjang akan menimbulkan gangguan dan kerusakan pada DNA. Tingkat kerusakaan pada tumbuhan, hewan liar dan lapisan ozon dikarenakan oleh paparan radiasi masih belum dapat dipastikan. Penelitian sedang dilakukan untuk memastikan besarnya dampak yang diakibatkan oleh radiasi rendah khususnya bagi lingkungan itu sendiri.


  • Limbah Radioaktif

Limbah radioaktif termasuk salah satu dampak yang wajib dikhawatirkan. Limbah radioaktif ini masih akan aktif sampai ratusan hingga ribuan tahun mendatang. Pada saat ini, limbah radioaktif disimpan di tenaga pembangkit nuklir itu sendiri.

  • Asap Hitam Nuklir

Asap hitam yang ditimbulkan dari energi nuklir tersebut akan naik ke awan dan menghalangi paparan sinar matahari ke bumi dan akan membuat bumi tenggelam dalam kegelapan.

  • Flora dan Fauna

Dampak yang paling terlihat adalah dampak pada lingkungan, khususnya pada flora dan fauna. Untuk membuat pembangkit tenaga nuklir sudah pasti membutuhkan area yang luas dan yang paling memungkinkan adalah di area pedalaman. Biasanya, hutan-hutan akan dipangkas untuk memberikan area pada pembuatan pembangkit tenaga nuklir. Dengan demikian, habitat berbagai macam jenis flora dan fauna akan hilang, dan akan menimbulkan ketidak seimbangan pada ekosistem.

Daftar Pustaka :

Ayu, Nindya. 2018. Dampak Nuklir bagi Lingkungan. Dalam https://hukamnas.com/dampak-nuklir-terhadap-lingkungan
Sutir dan Soenarto, Sunaryo. 1993. Bahaya Nuklir PLTN terhadap Lingkungan. Dalam https://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/view/8967/pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.