Oleh : Ivan Banadotama
(@J18-Ivan @ProyekJ01 )
1. Abstrak
Dalam PP No.
20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air didefinisikan
sebagai : “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat,
energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2). Definisi
pencemaran air tersebut dapat diuraikan sesuai makna pokoknya menjadi 3 (tga)
aspek, yaitu aspek kejadian, aspek penyebab atau pelaku dan aspek akibat
(Setiawan, 2001). Aspek kejadian yaitu berupa masuknya mahluk hidup, zat,
energi atau komponen lain ke dalam air sehingga menyebabkan kualitas air
tercemar. Masukan tersebut sering disebut dengan istilah unsur pencemar, yang
pada prakteknya masukan tersebut berupa buangan yang bersifat rutin, misalnya
buangan limbah cair. Aspek penyebab atau pelaku dapat disebabkan oleh alam dan
ulah manusia. Aspek akibat yaitu mahluk hidup.
Kata Kunci : Pencemaran Air
2. Identifikasi
Untuk mengedintifikasi
pencemaran air sehingga kualitasnya diketahui dapat dilakukan melalui dua cara.
Cara pertama yaitu dengan mengambil sampel air, kemudian mengukur konsentrasi
bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Jika konsentrasi bahan kimia berbahaya
teridentifikasi dan melampaui standar baku air untuk keperluan tertentu, maka
air dapat dinyatakan tercemar. Sedangkan cara kedua ialah dengan menganalisis
kondisi kehidupan satwa seperti ikan, serangga, dan hewan invertebrata yang
habitatnya di sekitar perairan. Jika kondisi kehidupan satwa tersebut relatif
baik, sehat, dan dapat berkembang biak, maka kualitas air relatif baik. Jika di
sekitar badan sungai atau badan perairan lainnya tidak ditemukan kehidupan
satwa, dapat diduga kualitas air sudah memburuk (Woodford, 2015).
3. Penyebab
Limbah kimia
Yaitu penggunaan klorin. Klorin biasanya digunakan dalam bidang
pertanian, industri, dan kesehatan. Sebagai contoh yaitu dalam bidang industri,
klorin biasanya digunakan sebagai pemutih dan penguat permukaan kertas. Salah satu
contohnhya adalah kasus pencemaran lingkungan sungai di Kalamazoo, Michigan
(Amerika Serikat) yang diakibatkan oleh pembuangan limbah pabrik kertas yang
mengandung PCBs (Poly Chlorinated Biphenyls).
4. Dampak
1. Kesehatan manusia akibat meminum air yang terkena pencemaran
2. Kematian hewan – hewan di sungai akibat pembuangan limbah pabrik
3. Kerusakan ekosistem di tempat yang terkena pencemaran
5. Solusi
Dengan teknik
bioremediasi. Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah dipilih
untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar
polutan tersebut. Pada saat proses bioremediasi berlangsung, enzim-enzim yang
diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi struktur polutan beracun menjadi
tidak kompleks sehingga menjadi metabolit yang tidak beracun dan berbahaya.
Sehubungan dengan bioremediasi, Pemerintah Indonesia telah mempunyai payung
hukum yang mengatur standar baku kegiatan Bioremediasi dalam mengatasi
permasalahan lingkungan akibat kegiatan pertambangan dan perminyakan serta
bentuk pencemaran lainnya (logam berat dan pestisida) melalui Kementerian
Lingkungan Hidup, Kep Men LH No.128 tahun 2003, tentang tata cara dan
persyaratan teknis dan pengelolaan limbah minyak bumi dan tanah terkontaminasi
oleh minyak bumi secara biologis (Bioremediasi) yang juga mencantumkan bahwa
bioremediasi dilakukan dengan menggunakan mikroba lokal.
Daftar Pustaka :
Hidayat , Atep Afia., dan Kholil,
Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau. Jakarta. Patona Media
Terimakasih atas informasinya. Artikel cukup bermanfaat. Informasi yang anda berikan juga cukup lengkap. Namun, saran saya lebih baik anda membuat mindmappingnya lebih berwarna agak terlihat lebih manerik. 77
BalasHapus