ABSTRAK:Minyak bumi adalah sumbe daya alam
yang dapat habis sewaktu-waktu dan minyak bumi merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui.Minyak bumi banyak sekali dipakai dalam kehidupan
masyarakat diseluruh dunia, minyak bumi dipakai sebagai bahan bakar kendaraan,
minyak pelumas, minyak goreng, minyak tanah, dan masih banyak lagi.Minyak bumi
sangatlah berguna bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari.Saat ini kita
dihadapi dengan suatu masalah yaitu bahwa minyak bumi semakin berkurang dari
hari ke hari yang digunakan untuk kehidupan manusia.Maka dari itu manusia
berlomba-lomba menciptakan alat-alat yang canggih, ramah lingkungan, dan juga
alat untuk dapat menghemat minyak
bumi.Dan saat ini sudah mulai berkembang teknologi mutakhir, seperti mobil yang
menggunakan bahan bakar listrik dan tidak lagi memerlukan bahan bakar dari
minyak bumi.Maka mulai saat ini kita harus pintar-pintar dalam menggunakan
minyak bumi, karena minyak bumi mulai berkurang dari hari ke hari.
KATA KUNCI:Memanfaatkan Minyak Bumi , proses
pengolahan,dan hasil pengolahan
PENDAHULUAN Sampai saat
ini kebutuhan dunia terhadap bahan bakar minyak bumi semakin meningkat akan
tetapi produksinya semakin turun karena keterbatasan sumber minyak bumi yang
ada. Salah satu alternatif untuk mengatasi hal tersebut adalah memproduksi
minyak bumi dengan cara memanfaatkan fraksi berat dan residu minyak bumi yang
merupakan sisa dari proses destilasi minyak bumi. Minyak bumi fraksi berat dan
residu merupakan hidrokarbon rantai panjang yang komplek dengan kandungan
sulfur, nitrogren dan logam berat yang cukup tinggi (Rana et al., 2008)
Minyak bumi fraksi
ringan untuk bahan bakar dapat diperoleh dari fraksi berat dan residu minyak
bumi dengan reaksi perengkahan termal dan perengkahan terkatalisis. Perengkahan
termal kurang ekonomis karena bekerja pada suhu dan tekanan tinggi sedangkan
reaksi perengkahan terkatalisis secara umum merupakan reaksi yang dikatalisis
oleh permukaan asam dan logam dari katalis melalui tahap pembentukan
intermediet, ion karbonium. Reaksi konversi minyak bumi fraksi berat menjadi
fraksi ringan dapat dilakukan dengan bantuan katalis oksida logam yang didukung
oleh zeolit (Mann et al., 1988). Keberadaan zeolit sebagai material pendukung
cukup efektif karena sifat zeolit yang mampu memberikan situs asam yang
bermanfaat pada proses katalisis (Corma, 2003).
Minyak bumi ini terdiri atas campuran dari berbagai macam
hidrokarbon yang sebagian besar kelompok alkana. Nantinya minyak bumi atau
minyak mentah ini akan diproses untuk menghasilkan berbagai macam bahan bakar
untuk kebutuhan sehari-hari seperti minyak tanah, bensin serta dapat digunakan
sebagai reagen kimia dalam pembuatan obat-obatan. Proses pengolahan minyak
mentah menjadi bahan siap pakai akan dijelaskan lebih lanjut pada pembahasan
dibawah ini:
1. Proses Destilasi
Tahap pertama adalah
destilasi. Destilasi adalah proses pemisahan fraksi-fraksi yang ada di minyak
bumi, dimana pemisahan fraksi tersebut berdasarkan pada perbedaan titik didih.
Pada proses ini biasanya dilakukan pada sebuah wadah tabung tinggi yang kedap
terhadap udara. Awalnya minyak mentah akan dialirkan ke dalam tabung tersebut dan
kemudian dipanaskan dalam tekanan 1 atmosfer pada suhu 370 derajat Celcius.
Selanjutnya hasil dari
fraks-fraksi tersebut nantinya dipisahkan, dimana fraksi yang memiliki titik
didih terendah akan menempati bagian atas tabung, sedangkan fraksi yang memiliki
titik didih tinggi akan menempati bagian dasar tabung. Hasil dari proses
destilasi ini antara lain adalah gas, bensin, minyak tanah, diesel, oli, lilin
dan aspal. Dimana semua hasil tersebut belum menjadi bahan siap pakai karena
belum melewati tahap-tahapan selanjutnya.
2. Proses Cracking
Tahap kedua adalah
cracking. Cracking adalah proses pengolahan minyak bumi yang bertujuan
untuk menguraikan molekul-molekul besar senyawa hidrokarbon menjadi molekul
hidrokarbon yang lebih kecil. Proses crakcing ini sering disebut sebagai proses
refinery. Secara umum proses cracking ini dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu
:
Thermal Cracking – Thermal cracking adalah proses pemecahan rantai senyawa hidrokarbon
yang memiliki rantai panjang menjadi senyawa hidrokarbon dengan rantai yang
lebih kecil melalui proses katalis / pemanasan. Adapun suhu yang dapat
digunakan yaitu 800 derajat Celcius dan dalam tekanan 700 kpa. Tujuan dari
proses ini adalah untuk mendapatkan fraksi minyak bumi dengan cara boiling
range yang lebih rendah dari umpannya.
Catalytic Cracking – Catalytic cracking adalah proses cracking yang menggunakan suhu
tinggi dengan tekanan yang rendah. Proses ini menggunakan katalis sebagai media
untuk mempercepat laju reaksi fraksi. Pada umumnya reaksi proses perengkahan
katalis ini menggunakan mekanisme perengkahan ion karbonium, dimana pada
mulanya katalis yang bersifat asam akan menambahkan proton ke dalam molekul
olevin ataupun menarik ion hidrida dari senyawa alkana sehingga hal ini
menyebabkan terbentuknya ion karbonium.
Hidrocracking – Hidrocracking adalah kombinasi dari proses thermal cracking dan
catalytic cracking yang menghasilkan senyawa jenuh. Proses hidrocracking ini
dilakukan dalam tekanan yang tinggi, beberapa hasil dari proses hidrocracking
ini antara lain bensin dan bahan bakar jet. Kelebihan dari proses ini adalah
memiliki kandungan sulfur yang terdapat pada fraksi, dimana sulfurnya akan
diubah menjadi senyawa hidrogen sulfida sehingga proses pelepasan sulfur akan
menjadi lebih mudah.
3. Proses Reforming
Setelah melalui proses
cracking maka selanjutnya adalah proses reforming. Proses reforming adalah
proses merubah struktur pada molekul fraksi yang mutunya buruk menjadi molekul
fraksi yang mutunya lebih baik. Pada proses reforming ini dapat dilakukan
dengan menggunakan katalis atau proses pemanasan. Karena proses reforming ini
bertujuan untuk merubah struktur pada molekul fraksi maka proses reforming ini
dapat disebut juga sebagai proses isomerasi.
4. Proses Polimerasi dan Alkilasi
Proses selanjutnya
setelah perbaikan / perubahan struktur molekul fraksi adalah proses polimerasi
dan alkilasi. Proses alkilasi adalah proses penambahan jumlah atom pada suatu
fraksi sehingga molekul sebuah fraksi tersebut menjadi lebih panjang dan
bercabang. Pada proses alkilasi ini menggunakan bahan tambahan katalis asam yang
kuat seperti H2SO4, HCL atau AlCl3 (asam Lewis).
Sedangkan proses
polimerasi adalah proses penggabungan antara molekul-molekul kecil menjadi
molekul yang lebih besar dalam sebuah fraksi sehingga mutu dari produk akhir
menjadi meningkat. Jadi pada tahap ini molekul fraksi akan melalui tahap
alkilasi terlebih dahulu lalu kemudian melalui tahap polimerasi sehingga
membentuk sebuah molekul fraksi yang panjang dimana molekul fraksi tersebut
mutunya sudah meningkat.
5. Proses Treating
Prses kelima adalah
treating. Treating adalah proses pemurnian fraksi minyak bumi melalui tahap
eliminasi bahan-bahan pengotor yang terlibat dalam proses pengolahan.
Bahan-bahan yang dihilangkan dalam proses treating ini antara lain bau tidak
sedap yang dihilangkan melalui proses copper sweetening and doctor
treating, parafin yang dihilangkan melalui proses solvent dewaxing,
lumpur dan warna yang dihilangkan melalui proses acid treatment,
aspal yang dihilangkan melalui proses deasphalting dan
terakhir belerang melalui proses desulfurizing. Inti dari proses
ini adalah mengeliminasi bahan-bahan yang tidak memberikan mutu dalam proses
pengolahan minyak mentah ini sehingga hasil akhirnya nanti mutunya akan
bertambah.
6. Proses Blending
Tahapan terakhir dalam
proses pengolahan minyak bumi adalah blending. Blending adalah proses yang
dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk siap pakai dengan cara menambahkan
bahan-bahan aditif ke dalam fraksi minyak bumi. Salah satu bahan aktif
yang digunakan adalah TEL (tetra ethyl lead). TEL ini merupakan bahan aditif
yang digunakan untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Setelah melalui proses
ini maka hasil dari pengolahan minyak bumi mutunya menjadi lebih baik dan
menjadi bahan yang siap pakai.
Hasil Olahan
Minyak mentah yang
diolah nantinya akan menghasilkan bahan siap pakai untuk kebutuhan sehari-hari,
berikut adalah beberapa hasil olahan minyak bumi:
LPG – LPG merupakan hasil pengolahan minyak bumi berupa gas cair yang
memiliki unsur hidrokarbon ringan. Biasanya LPG ini digunakan untuk bahan bakar
industri rumah tangga yaitu untuk memasak.
Bensin – Bensin merupakan produk olahan minyak bumi yang sangat terkenal.
Bensin ini meerupakan salah satu bahan bakar yang setiap harinya diburu oleh
pengendara motor maupun mobil.
Kerosin – Kerosin atau minyak tanah merupakan bahan bakar yang saat ini sulit
ditemukan. Akan tetapi kerosin ini saat ini masih dicari sebagian masyarakat
untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk menyalakan api pada arang.
Solar – Solar atau diesel pada umumnya digunakan untuk bahan bakar dalam
pembakaran mesin diesel, baik itu mesin kendaraan ataupun mesin industri.
DAFTAR PUSTAKA:
Alfian,fajar,perkembangan minyak bumi,2013,
http://alffianfajar.blogspot.com/2013/11/makalah-minyak-bumi.html?m=1.
Didowndload pada (24 september 2018)
Rana,2008,Memanfaatkan Fraksi dan Residu
Minyak Bumi, http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=96511&val=5066&title=PERENGKAHAN%20FRAKSI%20BERAT%20MINYAK%20BUMI%20MENGGUNAKAN%20Ni-H-FAUJASIT%20DARI%20ABU%20LAYANG%20BATU%20BARA,
Didowndload pada (24 september 2018)
Corma,2003, State of the art and
future challenges of zeolites as catalysts, http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=96511&val=5066&title=PERENGKAHAN%20FRAKSI%20BERAT%20MINYAK%20BUMI%20MENGGUNAKAN%20Ni-H-FAUJASIT%20DARI%20ABU%20LAYANG%20BATU%20BARA,
Didowndload pada (24 september 2018)
Aulialia,2016,Proses pengolahan dan
Hasil Pengolahan, https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/proses-pengolahan-minyak-mentah,
Didowndload pada (24 september 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.