Oleh: Gusti rafif(@J21-Gusti)@proyekJ01
Industri kimia seperti
alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengeakibatkan
pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air
limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme,
senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa
tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung.
1. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
2. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.
Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang menggunakan bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng, batu kapur/gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan kubah0kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak dikreklamasi tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.
1. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
2. Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan sebagainya.
Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.
Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang menggunakan bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng, batu kapur/gamping dan kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan terus-menerus sehingga meninggalkan kubah0kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga apabila tidak dikreklamasi tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.
Dampak limbah industri kimia bagi lingkungan
Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar
daerah-daerah industri.Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim
kemarau, sedangkan di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda
banyak daerah yang berakibat merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah
rusak.Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubahSumber daya alam
yang dimiliki bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan
batu bara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020.
Dampak limbah industri kimia bagi
kesehatan
Timbulan sampah dapat
menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong penularan infeksi,
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus, Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai,
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit), Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah,
Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus, Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai,
Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit), Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernaaan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah,
Penanganan
A.pencegahan dan penguragan
sampah dari sumbernya.
Keiatan ini dimulai dengan
kegitan pemilahan atau pemisahan sampah organic dan anorganik dengan enyediakan
tempat sampah organic dan anorganik disetiap kawasan.
B.pemanfaatan kembali
kegiatan pemanfaatan sampah
kembali seperti composting.sampah yang mudah membusuk dapat diubah menjadi
pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk melestarikan lingkungan.
C.pemanfaatan sampah
anorganik,baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pemanfaatan kembali secara
langsug,misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku dari barang bekas atau
kertas daur ulang.edangkan pemanfaatan kembali secara tidak langsung misalnya
menjual barang bekas seperti kertas,plastic,kaleng,Koran bekas,botol air minum
dalam kemasan.
Kesimpulan
bahaya pembuangan limbah industri kimia dan bangunan dapat
memberikan dampak terhadap lingkungan dan kesehatan .untuk mencegah pembuangan limbah
yang sembarang tempat pemerintah harus
melakukan pengawasan dengan ketat terhadap perusahaan yang mempunyai hasil
limbah yang berbahaya agar lingkungan tidak menjadi tempat pembuangan limbah
karena akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKritik: kurang daftar pustaka
BalasHapussaran:
(80)
saran kak cara penulisan di perbaiki lagi (80)
BalasHapus@J20-Fadilah
BalasHapusTerimakasih untuk artikelnya, artikelnya sudah bagus tetapi cara penulisan nya Kurang diperbaiki
(80 poin)
@J05-Alif
BalasHapusTerima kasih untuk artikelnya, materi artikelnya cukup menarik, akan tetapi pada bagian penjelasan tentang "keracunan" itu kurang jelas pembahasan apa yang anda jelaskan sehingga membuat bingung bagi yang membacanya serta penulisannya yang kurang rapi, mohon kedepannya diperbaiki lagi.
(74 point)