Kimia Organik dan aplikasinya
@ProyekH01, @H02-RYAN
Kimia organik adalah percabangan
studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan
sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan
hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen,
fosfor, halogen dan belerang.
Definisi asli dari kimia organik
ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari
organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan
sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai
contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi
dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari
senyama organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl, larutan
ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang hampir seluruh
organisme (terutama organisme tingkat tinggi) memakai larutan HCl untuk
mencerna makanannya, yang juga digolongkan dalam senyawa anorganik. Mengenai
unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan senyawa karbon yang
sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam,
asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada senyawa
karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya metan dan turunannya.
Aplikasinya
Kebutuhan kertas dunia yang
sangat besar (320 juta ton/tahun) dengan laju peningkatan kebutuhan sekitar 2 %
pertahun menjadikan industri kertas merupakan industri yang sangat potensial
untuk dikembangkan. Peningkatan kebutuhan sebesar 2 % pertahun dapat dipenuhi
dengan berdirinya 5-7 buah industri pulp baru setiap tahun. Negara-negara
NORSCAN sebagai pemasuk utama kebutuhan kertas dunia sudah tidak mampu lagi
memenuhi peningkatan kebutuhan kertas dunia karena pemanfaatan hutan bahan baku
di negara-negara tersebut sudah optimal. Ditinjau dari segi ketersediaan lahan,
hanya ada tiga negara saja yang memungkinkan memenuhi tambahan kebutuhan
tersebut. Negara-negara tersebut adalah Kongo, Brazil dan Indonesia (Cahyono,
2005). Karakteristik dan perkembangan teknologi dalam industri pulp menjadikan
industri ini merupakan industri dengan skala yang sangat besar (kapasitas
produksi minimal di negara NORSCAN 500 ton/hari, di Indonesia sekarang ini 1000
ton/hari) (Cahyono, 2005). Hal ini selain sangat potensial membuka lapangan
pekerjaan bagi banyak tenaga kerja, juga merupakan tantangan dari aspek
penyediaan bahan baku. Bahan baku industri pulp pada dasarnya adalah serat
selulosa. Ditinjau dari aspek kandungan fisikokimia, sebenarnya masih banyak
bahan baku alternatif non kayu yang dapat digunakan dalam industri pulp,
seperti ; tandan kelapa sawit, Kenaf, kapas pisang, jerami, bambu, rami, eceng
gondok (Sugesty, 2004). Namun karena kebutuhan bahan baku dalam skala besar
(500 ton pulp/hari, 1 ton pulp membutuhkan sekitar + 5 m3 kayu), maka hanya
kayu yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri pulp secara kontinyu.
Kayu yang biasa digunakan dalam industri pulp adalah jenis kayu yang tumbuh di
daerah dataran tinggi seperti Acacia.
Gugus
Fungsi
Salah satu bahasan dalam bidang
ilmu kimia ini, yang membedakan dengan kimia anorganik adalah adaanya sebuah
pola yang disebut deret homolog. Setiap senyawa organik mempunyai gugus yang
spesifik dimana setiap gugus tersebut berbeda sifat dan reaktifitasnya. Inilah
yang disebut gugus fungsional. Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan
atom yang melekat pada suatu senyawa dan berperan memberikan sifat yang khas
dalam senyawa.
Semua senyawa organik yang
mempunyai gugus fungsional yang sama akan ditempatkan pada deret homolog yang
sama. Berdasarkan gugus fungsi, dapat dibuat klasifikasi senyawa organik yang
memudahkan kimia organik untuk dipelajari.
Hidayat,
Alfia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Herdini
& Asmadi, Nurmayati 2010. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui
Pemberian Tugas Membuat Peta Pikiran (Mind Map) pada Mata Kuliah Kimia Organik
I.
Ramdani
& Dini, Iwan. 2011. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Mindjet
Manager Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Kimia Organik II.
Junaidi,
Budi & Yunus, Rahmat. 2009. KAJIAN POTENSI TUMBUHAN GELAM (Melaleuca
cajuputi Powell) UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI PULP : ASPEK KANDUNGAN KIMIA KAYU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.