.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Apa itu Kimia Organik ....?


Kimia Organik dan aplikasinya

@ProyekH01, @H02-RYAN
Oleh : Ryan Bagas Saputra
Kimia organik adalah percabangan studi ilmiah dari ilmu kimia mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. Senyawa organik dibangun terutama oleh karbon dan hidrogen, dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fosfor, halogen dan belerang.
Definisi asli dari kimia organik ini berasal dari kesalahpahaman bahwa semua senyawa organik pasti berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa perkecualian. Bahkan sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia anorganik; sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyama organik maupun anorganik. Contoh lainnya adalah larutan HCl, larutan ini berperan besar dalam proses pencernaan makanan yang hampir seluruh organisme (terutama organisme tingkat tinggi) memakai larutan HCl untuk mencerna makanannya, yang juga digolongkan dalam senyawa anorganik. Mengenai unsur karbon, kimia anorganik biasanya berkaitan dengan senyawa karbon yang sederhana yang tidak mengandung ikatan antar karbon misalnya oksida, garam, asam, karbid, dan mineral. Namun hal ini tidak berarti bahwa tidak ada senyawa karbon tunggal dalam senyawa organik misalnya metan dan turunannya.

Aplikasinya
Kebutuhan kertas dunia yang sangat besar (320 juta ton/tahun) dengan laju peningkatan kebutuhan sekitar 2 % pertahun menjadikan industri kertas merupakan industri yang sangat potensial untuk dikembangkan. Peningkatan kebutuhan sebesar 2 % pertahun dapat dipenuhi dengan berdirinya 5-7 buah industri pulp baru setiap tahun. Negara-negara NORSCAN sebagai pemasuk utama kebutuhan kertas dunia sudah tidak mampu lagi memenuhi peningkatan kebutuhan kertas dunia karena pemanfaatan hutan bahan baku di negara-negara tersebut sudah optimal. Ditinjau dari segi ketersediaan lahan, hanya ada tiga negara saja yang memungkinkan memenuhi tambahan kebutuhan tersebut. Negara-negara tersebut adalah Kongo, Brazil dan Indonesia (Cahyono, 2005). Karakteristik dan perkembangan teknologi dalam industri pulp menjadikan industri ini merupakan industri dengan skala yang sangat besar (kapasitas produksi minimal di negara NORSCAN 500 ton/hari, di Indonesia sekarang ini 1000 ton/hari) (Cahyono, 2005). Hal ini selain sangat potensial membuka lapangan pekerjaan bagi banyak tenaga kerja, juga merupakan tantangan dari aspek penyediaan bahan baku. Bahan baku industri pulp pada dasarnya adalah serat selulosa. Ditinjau dari aspek kandungan fisikokimia, sebenarnya masih banyak bahan baku alternatif non kayu yang dapat digunakan dalam industri pulp, seperti ; tandan kelapa sawit, Kenaf, kapas pisang, jerami, bambu, rami, eceng gondok (Sugesty, 2004). Namun karena kebutuhan bahan baku dalam skala besar (500 ton pulp/hari, 1 ton pulp membutuhkan sekitar + 5 m3 kayu), maka hanya kayu yang dapat memenuhi kebutuhan bahan baku industri pulp secara kontinyu. Kayu yang biasa digunakan dalam industri pulp adalah jenis kayu yang tumbuh di daerah dataran tinggi seperti Acacia.

Gugus Fungsi
Salah satu bahasan dalam bidang ilmu kimia ini, yang membedakan dengan kimia anorganik adalah adaanya sebuah pola yang disebut deret homolog. Setiap senyawa organik mempunyai gugus yang spesifik dimana setiap gugus tersebut berbeda sifat dan reaktifitasnya. Inilah yang disebut gugus fungsional. Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang melekat pada suatu senyawa dan berperan memberikan sifat yang khas dalam senyawa.
Semua senyawa organik yang mempunyai gugus fungsional yang sama akan ditempatkan pada deret homolog yang sama. Berdasarkan gugus fungsi, dapat dibuat klasifikasi senyawa organik yang memudahkan kimia organik untuk dipelajari.
Hidayat, Alfia & Kholil, Muhammad. 2017. Kimia Industri dan Teknologi Hijau.
Herdini & Asmadi, Nurmayati 2010. Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran melalui Pemberian Tugas Membuat Peta Pikiran (Mind Map) pada Mata Kuliah Kimia Organik I.
Ramdani & Dini, Iwan. 2011. Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Mindjet Manager Sebagai Alternatif Materi Pembelajaran Kimia Organik II.
Junaidi, Budi & Yunus, Rahmat. 2009. KAJIAN POTENSI TUMBUHAN GELAM (Melaleuca cajuputi Powell) UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI PULP : ASPEK KANDUNGAN KIMIA KAYU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.