ABSTRAK
Industri Petrokimia
adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan suatu
produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masyarakat
akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Contoh
produk-produk industri petrokimia hulu antara lain Methanol, Ethylene,
Propylene, Butadine, Benzene, Toluene, Xylenes, Fuel Coproducts, Pyrolisis
Gasoline, Pyrolisis Fuel Oil, Raffinate dan Mixed C4.
Industri petrokimia adalah industri yang
berhubungan dengan minyak bumi, industri yang menggunakan minyak bumi sebagai
bahan baku industri, atau industri yang menghasilkan produk-produk turunan dari
minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan kimia atau bahan
konsumsi dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia merupakan salah satu negara
yang industri petrokimia memegang peranan penting. Namun industri petrokimia
Indonesia sebagian besar masih berupa industri produk hulu jika dibandingkan
dengan produk hilir. Meskipun demikian, industri petrokimia di Indonesia masih
menemui kendala dengan sulitnya mendapatkan bahan baku Nafta dan Olefin.
ISI
Bahan Baku Industri Petrokimia
- Olefin
(alkena – alkena): Bahan dasar industri petrokimia yang paling utama
adalah olefin. Pada umumnya senyawa olefin berupa etena, propana, nafta,
atau gas oil yang diperoleh melalui proses cracking atau perengkahan.
Etana dan propana dapat diperoleh dari fraksi minyak bumi atau gas bumi;
nafta adalah fraksi minyak bumi dengan panjang rantai karbon C-6 hingga
C-10; sedangkan gas oil merupakan fraksi minyak bumi dengan rentang jumlag
rantai karbon C-10 hingga C-40.
- Aromatika
(benzena dan turunannya): Proses reforming nafta akan menghasilkan senyawa
aromatik. Beberapa senyawa aromatik yang terpenting adalah benzene (C6H6),
toluene (C6H6CH3), dan xilena (C6H4(CH3)2) yang dikenal sebagai BTX.
- Gas
Sintetis (syn-gas): Gas sintetis atau syn-gas merupakan campuran dari
karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H). Gas sintesis dibuat dari reaksi
gas bumi atau LPG melalui proses steam reforming atau oksidasi
parsial.
Reaksi steam reforming metana :CH4(g) + H2O → CO(g) + 3H2(g)
Reaksi
oksidasi parsial metana :2CH4(g) + O2 → 2CO(g) + 4H2(g)
Alkena atau olefin dalam kimia organik adalah
hidrokarbon tak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon.
Istilah alkena dan olefin sering digunakan secara bergantian . Alkena asiklik
yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan rangkap dan tidak berikatan
dengan gugus fungsional manapun, dikenal sebagai mono-ena, membentuk suatu
deret homolog hidrokarbon dengan rumus umum CnH2n. Alkena memiliki kekurangan
dua atom hidrogen dibandingkan alkana terkait (dengan jumlah atom karbon yang
sama). Alkena yang paling sederhana adalah etena atau etilena (C2H4) adalah
senyawa organik terbesar yang diproduksi dalam skala industri. Senyawa aromatik
seringkali juga digambarkan seperti alkena siklik, tetapi struktur dan
ciri-ciri mereka berbeda sehingga tidak dianggap sebagai alkena
Untuk saat ini yang akan dibahas adalah mengenai
Industri Petrokimia berbasis Olefin atau jalur Olefin. Olefin merupakan senyawa
Hidrokarbon tidak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap terbuka yang sangat
reaktif atau mudah bereaksi dengan zat lain, dan juga mudah terpolimerisasi.
Contoh Senyawa Olefin adalah Etilena, Propena, dan Butena.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena
adalah:
- Polietilena,
merupakan plastik yang paling banyak diproduksi, plastik ini banyak
digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Di
samping polietilena sebagai bahan dasar, plastik dari polietilena ini juga
mengandung beberapa -CN -CHO -C=O -OH -SH -NH2 -OR -SR -C1 -NO2 sianookso-
(atau formil-) oksohidroksimerkaptoaminoalkoksialkiltio kloronitro-
-enitril -al -on -ol -etiol -amina - - - - 3 bahan tambahan, yaitu bahan
pengisi, plasticer, dan pewarna.
- PVC
atau polivinilklorida, juga merupakan plastik yang digunakan pada
pembuatan pipa pralon dan pelapis lantai.
- Etanol,
merupakan bahan yang sehari-hari dikenal dengan nama alkohol. Digunakan
sebagai bahan bakar atau bahan antara untuk pembuatan produk lain,
misalnya pembuatan asam asetat.
- Etilena
glikol atau glikol, digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil
di daerah beriklim dingin.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena
adalah:
- Polipropilena,
digunakan sebagai karung plastik dan tali plastik. Bahan ini lebih kuat
dari polietilena.
- Gliserol,
digunakan sebagai bahan kosmetika (pelembab), industri makanan, dan bahan
untuk membuat peledak (nitrogliserin).
- Isopropil
alkohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain,
misalnya membuat aseton.
Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiena
adalah:
- Karet
sintetis
- Nilon
Berbagai produk yang dihasilkan melalui Industri Petrokimia
berbasis Olefin antara lain:
- Ban
(Carbon Black, Poly Isobutylene, Polybutadiene Rubber)
- Plastik
(Polyurethane, Epoxy Resin, Dioctyl Ortho Phthalate)
- Cat
(Methyl Isobuthyl Ketone)
- Sabun
Kecantikan (Glycerine)
- Minuman
Kesehatan (Ethyl Acetate)
- Filter
Rokok Sigaret (Ester Acetate)
- Deterjen
(Surfactant/Ethylene Oxyde)
- Tinta
dan Cat (Polyvinyl Acetate)
- Fungisida (Bisphenol A)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. Industri
Petrokimia. “https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_petrokimia” (Diakses Jam
16.00 tanggal 1 September 2018)
Anonim. Alkena. “https://id.wikipedia.org/wiki/Alkena”
(Diakses Jam 16.01 tanggal 1 September 2018)
Anonim. 2015. Pengertian
Dasar Industri Petrokimia. “https://www.prosesindustri.com/2015/02/pengertian-dasar-industri-petrokimia.html”
(Diakses Jam 16.03 tanggal 1 September 2018)
Sulaiman, Fatah. Buku
Mengenal Industri Petrokimia. “http://www.fatahsulaiman.com/tridarma/buku/Buku%20Mengenal%20Industri%20Petrokomia%20(OKE).pdf”
(Diakses Jam 16.11 tanggal 1 September 2018)
Chairie, Sjahroel. 2016.
Industri Petrokimia “http://kedaisains.blogspot.com/2016/09/industri-petrokimia.html”
(Diakses Jam 16.05 tanggal 1 September 2018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.