Oleh :
@G14 – Bayu Prayudha
Abstrak :
Teknologi
merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis. Dengan kata lain
teknologi merupakan penjabaran dan tindak lanjut dari ilmu pengetahuan. Kesadaran
akan perlunya teknologi yang ramah lingkungan makin meluas. Teknologi yag boros
energi terutama sumber energi fosil, kalau tetap dipertahankan berpotensi besar
mengancam kerusakan permanen kondisi planet Bumi., sekaligus membahayakan
kehidupan umat manusia. Pengelolaan teknologi tepat guna memanfaatkan sumber
daya lokal secara efektif, efisien dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
Kata Kunci : Teknologi
Hijau, Renewable Energy, ramah lingkungan, konservasi sumber daya
Isi :
Menurut Nuris (2013),
perkembangan teknologi adalah sesuatu yang pasti, jika tidak ingin menjadi
bangsa yang tertinggal alias mandeg. Namun
dibalik itu, perkembangan teknologi membawa suatu konsekuensi berupa dampak
positif dan dampak negatif. Akhirnya diupayakan
agar dampak positif tersebut lebih besar daripada dampak negatifnya, lalu
lahirlah Teknologi Hijau.
Teknologi Hijau adalah
teknik untuk menghasilkan energi dan/atau produk yang tidak mencemari dan meracuni
lingkungan hidup. Tujuannya adalah untuk memelihara alam sekitar dan
meminimalkan dampak negatif dari aktivitas manusia.
Teknologi hijau
merujuk pada produk, peralatan, atau sistem yang memenuhi kriteria-kriteria
berikut :
·
Meminimalkan penurunan kualitas lingkungan, pembebasan
rumah kaca rendah atau tidak ada, aman digunakan dan membuat lingkungan sehat
serta lebih baik untuk semua kehidupan.
·
Menghemat tenaga dan sumber asli.
·
Menggalakkan sumber-sumber yang dapat
diperbaharui.
GreenTech Sumber : http://lifeexpeditionblog.blogspot.co.id/ |
Teknologi hijau
mencakup bidang-bidang, antara lain :
·
Renewable
Energy
Kebutuhan energi yang terus meningkat
berbanding terbalik dengan keberadaan sumber energi. Sampai saat ini sumber
energi utama di Indonesia berasal dai bahan bakar fosil, dimana diperkirakan
akan habis dalam waktu 12 tahun. Permasalahan ini ditambah dengan munculnya
permasalahan perubahan iklim akibat pemborosan energi melahirkan teknologi
hijau di bidang energi terbarukan.
·
Green
Building
Penerapannya dimulai sejak pemilihan
bahan bangunan hingga lokasi pendirian diharapkan mempertimbangkan kelestarian
lingkungan hidup.
·
Green
Chemistry
Rancangan dan aplikasi produknya
termasuk proses yang dijaga dari penggunaan bahan beracun atau zat yang
berbahaya bagi kehidupan.
·
Green
Nano Technology
Penerapan kimia hijau tingkat lanjut
dengan prinsip-prinsip rekayasa teknologi yang ramah lingkungan.
Menurut Hidayat
(2017), prinsip teknologi hijau meliputi tiga aspek, yaitu :
a.
Kenyamanan sosial, hakikat dari pengembangan dan
penerapan teknologi antara lain untuk menumbuhkan kenyamanan dan kehidupan
masyarakat. Namun dalam hal ini kenyamanan hendaknya bersifat jangka panjang
atau berkelanjutan.
b.
Ekonomis, penerapan teknologi hijau sedapat
mungkin harus rendah biaya dengan nilai manfaat yang seoptimal mungkin.
c. Ramah lingkungan, teknologi hijau meruapakan
teknologi bersih dan ramah lingkungan. Dengan demikian dalam setiap rancangan, pengembangan
dan aplikasinya prinsip ramah lingkungan harus menjadi salah satu patokan.
Tujuan uatama penarapan Teknologi Hijau, yaitu
:
1.
Keberlanjutan, dimana dengan diterapkannya jenis
teknologi ini maka tidak akan mengancam kelestatian lingkungan hidup di masa
depan.
2.
Desain daur ulang, dimana produk yang dihasilkan
harus di daur ulang untuk menghasilkan produk sejenis.
3.
Konservasi sumber daya, dimana mengurangi limbah
dan polusi dengan mengubah pola produksi dan konsumsi.
4.
Inovasi, dimana mengembangkan alternatif untuk
teknologi yang telah terbukti merusak kesehatan dan lingkungan.
5.
Viabilitas, yaitu menciptakan pusat kegiatan
ekonomi di sekitar teknologi dan produk yang bermanfaat bagi lingkungan,
mempercepat pelaksanaannya dan menciptakan karir baru yang benar-benar melindungi
planet Bumi.
Adapun contoh
penerapan Teknologi Hijau adalah sebagai berikut (Emma, 2017) :
1.
Proyek Sunroof
Idenya sederhana memberi tahu ada
berapa banyak sinar matahari yang menimpa atap hunian Anda, seberapa hemat Anda
memasang panel surya, dan memberi Anda informasi tentang penyedia panel lokal
untuk melakukan pemasangan. Tujuan fitur ini adalah mendorong lebih banyak
orang untuk mengambil resiko. Studi telah menunjukkan bahwa orang lebih cenderung
memasang panel surya jika tetangga merak melakukannya, terutama jika panelnya
terlihat dari jalanan.
2.
Ford Membuat Plastik dari CO2
Ford telah bekerja pada teknologi untuk
menangkap aliran CO2 yang berasal dari pabrik pembangkit listrik, CO2 tersebut
diubah menjadi busa dan palstik yang dapat digunakan untuk pembuatan mobil.
3.
Turbin Angin Masa Depan
Kekuatan angin memiliki potensi yang
besar sebagai energi terbarukan, tetapi faktanya turbin angin sangat tidak
nyaman dikarenakan berisik dan jelek. Alat Suessian adalah contoh teknologi
Invelox, hal ini digunakan untuk memecahkan berbagai masalah dengan turbin angin.
Karena angin diolah menjadi listrik di dalam terowongan, sehingga berkurangnya
polusi udara yang dihasilkan turbin, tidak mengganggu radar. Perusahaan yang
memproduksi Invelox juga mengklaim bahwa biaya operasi dan perawatannya lebih
rendah lima puluh persen. Akhirnya, desain turbin zaman baru ini membuat mereka
lebih aman dan mudah diletakkan di dalam kota. Turbin baru ini merupakan bagian
dari 15 proyek tenaga angin di seluruh dunia.
4.
Mengambil Energi dari Langkah Kaki Manusia
Perusahaan teknologi langkah kaki, deflecting pad yang ditutupi dengan
permukaan lunak yang biasa ditemukan di tempat bermain, dapat menghasilkan
energi hingga 7 watt setiap langkahnya. Mengumpukan energi ini, Kemball-Cook
mengatakan, sudah cukup untuk menyalakan lampu dan perangkat kecil lainnya
selama beberapa menit pada suatu waktu dengan hanya seratus atau lebih langkah
kaki. Teknologi ini efektif di daerah dengan lalu lintas tinggi, menghasilkan
sebuah solusi efisien yang sesuai dengan penawaran dengan permintaan.
Daftar Pustaka :
Hidayat, Atep
Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industi dan Teknologi Hijau. Jakarta. Pantona
Media
Emma. 2017. 6 Teknologi Hijau yang
Ramah Lingkungan. Dalam https://iniemma.com/6-teknologi-hijau-yang-ramah-lingkungan/
. Diunggah 18 Juli 2017.
Nuris, Dini. 2013. Teknologi
Hijau, Solusi Cerdas Bagi Pemanasan Global. Dalam https://www.kompasiana.com/dininuris/teknologi-hijau-solusi-cerdas-bagi-pemanasan-global_552931adf17e61824a8b458f
. Diunggah 25 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.