Abstrak
Penggunaan pertisida kimia atau bahan kimia lain banyak
dikurangi berkaitan dengan dampak negatif yang dapat berakibat fatal terhadap
manusia dan juga lingkungan ditimbulkan akibat penggunaannya. Biopestisida
diperkenalkan sebagai alternatif cara baru menangani hama yang lebih ekologis,
murah, serta dapat diterima oleh para petani, yang tidak memiliki dampak
negatif seperti pestisida kimia. Ilmu Bioteknolgi banyak berperan untuk membuat
pestisida dari tanaman, pestisida dari mikroba, biokontrol, penggunaan feromon dan atraktan dalam pengontrolan hama.
Kata Kunci : pestisida dari tanaman, petisida dari mikroba.
Isi :
Belakangan ini kimia sudah menjadi cabang sains yang mapan
dan menjadi fokus pembelajaran, percobaan, dan terapan puluhan juta orang di
berbagai negara, baik yang ada di sekolah lanjutan, lembaga penelitian, serta
riset dan pengembangan perusahaan tertentu, menurut Hidayat dan Kholil (2017).
Pestisida dari tanaman dan pestisida dari mikroba merupakan
produk dari Bioteknologi yang merupakan terapan dari biologi dan biokimia yang
melibatkan pembuatan dan modifikasi bahan genetika atau organisme untuk
kepentingan berbagai sektor indutri salah satunya industri pertanian, yang
mempelajari pemanfaatan mahluk hidup seperti bakteri, fungi, virus dan
sebagainya, menurut Hidayat dan Kholil (2017).
Pestisida dari tanaman adalah pestisida yang berasal dari
ekstrak tumbuhan. Pestisida jenis ini hanya terbatas dalam membunuh beberapa
jenis hama, seperti belalang, kutu daun dan ulat. Selain itu terdapat batasan
penggunaan dari petisida ini karena efek yang lambat dari penggunaan pestisida
ini. Sehingga banyak petani yang
mencampurkannya dengan pestisida kimia dan bila ini terjadi, tujuan kita untuk
mengurangi pestisida kimia tidal terjadi dan dampak negatif dari pestisida
kimia akan tetap ada. Selain itu, penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai pestisida
banyak dilakukan tetapi dilain pihak masih terdapat kekurangan pengembangan
tumbuhan tersebut sebagai komersial produk dan seringkali ekstrak dari tumbuhan
kurang stabil sedangkan dibutuhkan pestisida yang stabil.
Pestisida dari mikroba yang biasa digunakan sebagai pestisida adalah cendawan, bakteri, virus
dan protozoa yang mampu membunuh penyakit spesifik yang disebabkan oleh
mikroba, nematoda dan hama serangga. Selain itu mampu meningkatkan pertumbuhan
dari tanaman sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan dari pestisida ini
potensial untuk mendapatkan pertanian yang ramah lingkungan. Entomopatogenik virus,
bakteria, fungi dan protozoans banyak digunakan untuk melawan hama lepidopteran
contoh :
- Viral patogen seperti NPV dan GV dapat mengontrol dari spilosoma, amsacta, spodoptera, helicoverpa, dll.
- Bakteri seperti bacillus thuringiensis, terkenal dalam mengontrol plutella dan helicoverpa.
- Cendawan seperti thricoderma sebagai agen kontrol dari penyakit yang disebabkan oleh beberapa fungi dan bakteri.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep Afia dan M. Kholil. 2017. Kimia, Industri dan
Teknologi Hijau. Jakarta : Pantona Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.