Sumber daya berkelanjutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui, merupakan komponen utama yang dapat difungsikan sebagai bahan baku. Simpelnya, industri hijau merupakan industri yang dapat dikenali salah satunya dengan melihat bahan baku utama yang bersifat dapat diperbaharui dan berasal dari alam.
Industri Hijau Dapat Prioritas
Pemerintah akan memberikan prioritas terhadap industri yang ramah lingkungan atau dikenal dengan istilah industri hijau (green industry). Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat mengatakan industri hijau mendapatkan prioritas bukan karena tren, melainkan kebutuhan nasional dan global.
"Sebenarnya, program industri hijau di Indonesia sudah dilakukan sejak 2007," ujarnya saat membuka acara lomba dan pameran foto dengan tema "Membangun Industri Hijau" di Jakarta, Selasa (7/5).
Pengembangan industri hijau, kata Menperin, dilakukan dengan menerapkan beberapa aspek, seperti produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang, desain ekonomi, serta teknologi low carbon.
Hidayat menjelaskan dengan penerapan industri hijau, terjadi efisiensi bahan baku dan industri. "Penerapan industri hijau juga meningkatkan daya saing," katanya.
Menurut Menperin, dampak penerapan industri hijau di Indonesia saat ini sangat signifikan, yakni penghematan penggunaan energi sampai 25 persen, peningkatan produktivitas sebanyak 17 persen, peningkatan penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan efektivitas giling pada industri gula.
"Sebenarnya, program industri hijau di Indonesia sudah dilakukan sejak 2007," ujarnya saat membuka acara lomba dan pameran foto dengan tema "Membangun Industri Hijau" di Jakarta, Selasa (7/5).
Pengembangan industri hijau, kata Menperin, dilakukan dengan menerapkan beberapa aspek, seperti produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang, desain ekonomi, serta teknologi low carbon.
Hidayat menjelaskan dengan penerapan industri hijau, terjadi efisiensi bahan baku dan industri. "Penerapan industri hijau juga meningkatkan daya saing," katanya.
Menurut Menperin, dampak penerapan industri hijau di Indonesia saat ini sangat signifikan, yakni penghematan penggunaan energi sampai 25 persen, peningkatan produktivitas sebanyak 17 persen, peningkatan penyerapan tenaga kerja, dan meningkatkan efektivitas giling pada industri gula.
Teknologi Jadi Tantangan Industri Hijau
Kepala Badan Pengkajian Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian Arryanto Sagala mengungkap kalau mau tidak mau atau siap tidak siap, pelaku industri mudak menerapkan standar tersebut, meskipun untuk mencapai hal tesebut tidak mudah. Arryanto mengatakan bahwa beberapa permasalahan di sektor industri antara lain adanya sebagian teknologi maupun mesin-mesin industri yang tidak mampu lagi menghasilkan produktivitas dengan efisiensi tinggi dan menyebabkan daya saing produk menjadi lemah.
"Pembangunan industri memang memberikan dampak positif bagi perekonomian, namun menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan," kata Arryanto saat memberikan sambutan pada "Launching Penghargaan Industri Hijau 2013" di Jakarta, Rabu (15/5).
Aryanto menjelaskan, dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari pemanfaatan sumber daya alam yang tidak efisien dan adanya limbah industri yang tentunya mencemari lingkungan."Saat ini kondisinya sumber daya alam yang
semakin terbatas khususnya yang tidak terbarukan, adanya krisis energi, dan menurunnya daya dukung lingkungan," ujarnya.
Untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut,
Arryanto menjelaskan, pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang, dan teknologi rendah karbon. "Dengan penerapan industri hijau maka akan tercipta efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan air, sehingga limbah ataupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal," ucapnya.
Aryanto menjelaskan, dampak negatif yang ditimbulkan akibat dari pemanfaatan sumber daya alam yang tidak efisien dan adanya limbah industri yang tentunya mencemari lingkungan."Saat ini kondisinya sumber daya alam yang
semakin terbatas khususnya yang tidak terbarukan, adanya krisis energi, dan menurunnya daya dukung lingkungan," ujarnya.
Untuk mengatasi beberapa tantangan tersebut,
Arryanto menjelaskan, pengembangan industri hijau dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti produksi bersih, konservasi energi, efisiensi sumber daya, proses daur ulang, dan teknologi rendah karbon. "Dengan penerapan industri hijau maka akan tercipta efisiensi pemakaian bahan baku, energi, dan air, sehingga limbah ataupun emisi yang dihasilkan menjadi minimal," ucapnya.
Daftar Pustaka
Lucacadalora.2017.Pengertian Industri Hijau
Lucacadalora.2017.Pengertian Industri Hijau
http://www.lucacadalora.id/2017/08/konservasi-energi-dan-konsep.html?m=1
Kemenperin. Industri hijau dapat prioritas
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6232/Industri-Hijau-Dapat-Prioritas
Kemenperin. Teknologi jadi tantangan industri hijau
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6301/Teknologi-Jadi-Tantangan-Industri-Hijau
Kemenperin. Industri hijau dapat prioritas
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6232/Industri-Hijau-Dapat-Prioritas
Kemenperin. Teknologi jadi tantangan industri hijau
http://www.kemenperin.go.id/artikel/6301/Teknologi-Jadi-Tantangan-Industri-Hijau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.