@E10-Farhan, @ProyekA09,
Disusun Oleh : Muhamad
Farhan Naufal
DEFINISI
INDUSTRI HIJAU
Industri
hijau adalah industri berwawasan lingkungan yang menyelaraskan pembangunan
industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui efisiensi dan
efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan. Penganugerahan
penghargaan Industri Hijau dilaksanakan setelah melalui berbagai tahap seleksi
dan verifikasi oleh Kementerian Perindustrian berdasarkan sistem yang
dievaluasi secara berkala, termasuk kinerja pengelolaan lingkungan perusahaan. Menteri
Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan proses industri hijau tidak hanya
memperbaiki efisiensi dan efektivitas industri dalam penggunaan sumber daya.
ABSTRAK
Dalam dekade terakhir, komposit
serat alami dengan matriks termoplastik dan termoset telah diterapkan oleh
berbagai sektor industri di berbagai belahan dunia. Serat alami seperti kenaf,
rami, rami, dan sisal memberikan berbagai manfaat seperti pengurangan total
biaya produk, mengurangi ketergantungan produk yang berasal dari minyak bumi,
dan bisa didaur ulang. Makalah ini menggambarkan gagasan tentang jenis dan
sifat bahan hijau, penggunaan serat, metode pembuatan komposit dan pembuatan
papan komposit hijau, dan aplikasi. Komposit hijau muncul sebagai alternatif
yang realistis sebagai pengganti komposit bertulang serat kaca dan ramah
lingkungan, karena komposit hijau dari sumber daya terbarukan, dan biaya
material dapat dikurangi dalam skala besar.
PENELITIAN MATERIAL HANDLING
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis beban kerja fisiologis dan postur kerja manual
material handling pada pekerja packaging PT Braja Mukti Cakra.
Penelitian beban kerja fisiologis secara obyektif dilakukan dengan menganalisis
nilai energi ekspenditur dan cardiovascular load (%CVL) berdasarkan
data denyut nadi dan umur pekerja, sedangkan secara subyektif dilakukan dengan
menganalisis persepsi beban kerja fisiologis berdasarkan Kuesioner Persepsi Beban
Kerja. Postur kerja manual material handling dianalisis secara
obyektif menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan
hasilnya diperkuat dengan hasil penilaian keluhan Musculoskeletal Disorders
(MSDs) berdasarkan Kuesioner Nordic Body Map (NBM). Hasil penelitian
beban kerja fisiologis berdasarkan analisis terhadap nilai energi ekspenditur
dan %CVL menunjukkan bahwa beban kerja yang dialami pekerja tergolong sedang
dan perlu dilakukan perbaikan. Sedangkan berdasarkan Kuesioner Persepsi Beban Kerja,
beban kerja fisiologis yang dialami pekerja tergolong sedang dengan
kecenderungan tinggi. Hasil penelitian postur kerja packaging yang
dilakukan pekerja berdasarkan metode REBA, secara keseluruhan memiliki level
risiko yang tinggi dengan level tindakan perlu dilakukan perbaikan segera.
Hasil penelitian postur kerja tersebut diperkuat dengan hasil penilaian keluhan
MSDs yang dirasakan pekerja berdasarkan Kueioner NBM, yang menyebutkan bahwa
adanya keluhan agak sakit dan sakit dirasakan pekerja pada beberapa bagian
tubuhnya.
DAFTAR PUSTAKA :
·
Setyanto, Hari. R. (2012). Review:Teknik Manufaktur Komposit Hijau dan
Aplikasinya, Vol 11, No 1, https://jurnal.uns.ac.id/performa/article/view/12618
·
Agustian, D. S. (2016). Analisis Beban Kerja
Fisiologis dan Postur Kerja Manual Matterial Handling Pada Pekerja Packaging pada
PT BRAJA MUKTI CAKRA, Vol 4, No 02, http://jurnal.bakrie.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ub/article/view/1662
·
KementrianPerindustrian, (2014). Litbangyasa Untuk
Mendukung Realisasi Industri Hijau, http://www.kemenperin.go.id/artikel/8442/Seminar-Nasional-Teknologi-Industri-Hijau-2014:-Litbangyasa-Untuk-Mendukung-Realisasi-Industri-Hijau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.