Apa
itu kimia hijau?
Kimia
hijau atau “Green Chemistry” merupakan kajian dibidang kimia yang relatif baru
yang memfokuskan kajiannya pada penerapan sejumlah prinsip kimia dalam
merancang menggunakan atau memproduksi bahan kimia untuk mengurangi pemakaian atau
produksi bahan berbahaya yang dapat menggangu kesehatan mahkluk hisup dan
pelestarian lingkungan. Menurut EPA (2015) kimia hijau adalah desain produk dan
proses kimia yang berupaya mengurangi atau menghilangkan penggunaan zat
berbahaya. Kimia hijau juga dikenal sebagai kimia berkelanjutan.
Konsep
kimia hijau
Kimia hijau mencangkup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya, karena penerapan metode pemacahan masalah secara inovatif terhadap masalah lingkungan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rashmi Sanghi (2003) proses kimia hijau harus memenuhi beberapa syarat:
Kimia hijau mencangkup konsep dan pendekatan yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh proses dan produk bahan kimia beracun dan berbahaya, karena penerapan metode pemacahan masalah secara inovatif terhadap masalah lingkungan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rashmi Sanghi (2003) proses kimia hijau harus memenuhi beberapa syarat:
1. Menghindari limbah
2. Efisiensi atom
3. Menghindari pengunaan dan produksi
bahan kimia yang beracun dan berbahaya
4. Menghasilkan senyawa-senyawa dengan
hasil yang lebih baik atau sama
5. Dapat dibiodegradasi
6. Mengurangi energi yang dibutuhkan
7. Menggunakan bahan yang dapat didaur
ulang
8. Menggunakan katalis
Prinsip
– prinsip kimia hijau
1. Pencegahan limbah
2. Memaksimalkan ekonomi atom
3. Perancangan sintesa dengan bahan kimia
yang tidak berbahaya
4. Perancangan bahan dan produk kimia
yang aman
5. Pelarut dan senyawa pembantu yang
ramah lingkungan
6. Perancangan untuk efisien energi
7. Penggunaan bahan baku terbarukan
8. Mengurangi tahapan reaksi atau
derivatif
9. Katalisis
10.Rancangan untuk degradasi
11.Analisis seketika untuk pencegahan
polusi
12.Minimalisir potensi kecelakaan
Teknologi
Bersih
Apa
itu teknologi bersih ?
Teknologi
merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk tujuan praktis. Menurut Karyono
(2009) teknologi masa kini (konvensional)menawarkan kemudahan, kenyamanan dan
kecepatan bagi aktifitas manusi. Teknologi bersih yaitu semua
produk, jasa, dan proses yang mendayagunakan bahan ramah lngkungan dan sumber
energi terbarukan, mampu mengurangi penggunaan sumber daya alam secara drastis,
dan mengurangi atau mengeliminasi emisi gas dan sampah. Dengan kata lain, yaitu
teknologi yang terkait dengan aktivitas daur ulang, energi terbarukan (misal tenaga surya), dan teknologi dan proses
praktis lain yang terkait konservasi energi dan tidak mencemari lingkungan seperti daur ulang air kelabu, penanganan sampah dengan pengomposan, dan teknologi mobil hibrida atau mobil listrik. Teknologi ini ditujukan untuk menciptakan sumber daya dan
energi baru dengan meminimalisasi polusi.
Keuntungan
Dalam Penerapan Teknologi Bersih
1. Meningkatkan efisiensi.
2. Mengurangi Biaya Pengolahan Limbah.
3. Konsevasi Bahan Baku dan Energi.
4. Membantu Akses Kepada Lembaga
Finansial.
5. Memenuhi Permintaan Pasar.
6. Memperbaiki Kualitas Lingkungan.
7. Memenuhi Peraturan Lingkungan
8. Memperbaiki Lingkungan Kerja.
9. Meningkatkan Persepsi Masyarakat.
Strategi teknologi bersih
1. Sumber daya alam yang semakin langka : sumber
daya yang alam yang tak terbaharukan
2. Merubah input bahan baku ke sistem untuk
mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia toksik (beracun)
3. Mereduksi limbah dengan efisien konversi
bahan baku menjadi produk dan produk samping (by-product) yang bermanfaat
4. Merubah rancangan, komposisi atau pengemasan
produk
·
Produk
ü Menguragi
bahan-bahan yang masuk
ü Memilih
material alternatif yang berdamak paling kecil terhadap lingkungan dalam daur
hidupnya
ü Menjadikan
lebih berguna
ü Meningkatkan
efisiensi dalam proses operasi
ü Meningkatkan
produk untuk agar mudah untuk dilakukan recycle
ü Mengurangi
atau mencari altefnatif kemasan
ü Efisiensi
dalam distribusi dan penyaluran
Daftar pustaka
Shanghi,
Rasmi, 2003. ” The Need For Green Chemistry” :Environt Friendly Alternative.
New Delhi :Naroso Publishing House.
EPA. 2015.
Basics of Green Chemistry. United States Environmental Protection Agency. Dalam
http://www.epa.gov/greenchemistry/basics-green-chemistry .
Karyono, T.H.
2009. Teknologi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan. Prosiding Seminar “Green
Tchnology Toward Sustainable Developmen”. Fakultas Teknik Terpadu. Universitas
Al Zaitun. Indramayu.
Nurbaity
2011. pendekatan green chemistry suatu inovasi dalam pembelajaran kimia
berwawasan lingkungan Vol. 1, No. 1 (2011). Journal.unj.ac.id. dalam http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jrpk/article/download/175/216/. Diunduh 2011.
Teknik
Lingkungan ITB 2009. Teknologi Bersih (Cleaner Production).
Kuliah.ftsl.itb.ac.id. dalam http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/04/teknologi-bersih.pdf . Dinduh 2009
Anwar 2015.
Kimia hijau/green chemistry. bptba.lipi.go.id. dalam http://bptba.lipi.go.id/bptba3.1/?u=blog-single&p=343&lang=id . diunduh 4 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.