@D20-Novia , @ProyekB04
Oleh Novia Nila Sutarman
Rodentisida adalah racun untuk
membasmi hama tikus, baik tikus di sawah atau kebun maupun di
permukaan. Dalam pengendalian hama tikus kita memerlukan strategi dan
waktu yang tepat, didunia pertanian tikus biasanya akan menyerang bila
penanaman padi tidak berselang atau diistirahatkan dulu pada fase vegetatif dan
fase generatif, cara pengendalian yang biasa dilakukan oleh para petani
dilakukan gropyokan dan pengemposan dengan menggunakan rodensida.
Macam-Macam Rodentisida
Berdasarkan cara penggunaannya
rodentisida terdiri dari dua jenis yaitu rodentisida yang harus dicampurkan
dengan umpan yang disenangi tikus (seperti; beras, jagung, ketela pohon dan ubi
jalar) dan rodentisida siap pakai yaitu umpan yang telah mengandung racun.
Penggunaan rodentisida didasarkan atas adanya aktivitas tikus yaitu dengan
adanya pengamatan atas jejak tikus, kotoran tikus atau gejala serangan tikus.Masalahnya tikus sangat terampil
menghindar terhadap setiap tindakan pengendalian. Oleh karena itu rodentisida
yang efektif biasanya dalam bentuk umpan beracun.
Rodentisida digolongan menajdi dua
berdasarkan cara kerjanya, yaitu rodentisida akut (kontak) dan rodentisida
kronis (antikoagulan/sistemik). Rodentisida akut akan menyebabkan kematian secara
cepat, kematian biasanya terjadi 3-14 jam setelah peracunan. Sedangkan
rodentisida kronis menyebabkan kematian secara lambat, kematian terjadi
beberapa hari kemudian setelah memakan umpan racun kronis
tersebut. Kelebihan rodentisida akut yang cepat membunuh tikus juga
memiliki kelemahan rodentisida akut yaitu dapat menimbulkan jera umpan, ketika
satu atau beberapa tikus mati karena memakan umpan tikus maka gerombolan tikus
sudah saling mengkode sehingga tikus tidak akan memakan umpan racun tersebut lagi.
Rodentisida kronis menyerang secara sistemik sehingga membutuhkan waktu yang
cukup lama, namun rodentisida kronis memiliki beberapa keunggulan dibandingkan
rodentisida akut. Rodentisida kronis tidak menyebabkan jera umpan karena
serangan yang lambat sehingga tikus tidak menyadari penyebab kematiannya dan
saat diberi umpan racun tersebut tidak akan memiliki efek jera. Tingkat
efektifitas pengendalian rodentisida kronis cukup tinggi dan bersifat spesifik
sehingga mengurangi bahaya bagi jasad bukan sasaran. Jadi, penggunaan
rodentisida yang bersifat sistemik lebih baik dibandingkan dengan rodentisida
kontak (akut) karena tidak menimbulkan efek jera umpan.
Cara Membuat Ramuan Alami
Rodentisida :
- Kupas
umbi gadung, kemudian haluskan. Setelah umbi gadung halus lalu campurkan
semua bahan menjadi satu kemudian diaduk sampai rata.
- Buat
adonan bahan menjadi bentuk pelet kering.
- Perbandingan
umbi dan bahan lain adalah 1 : 10
Aplikasi Pemakaian :
- Tebarkan
pelet di dekat sarang tikus atau di pematang sawah yang di serang hama
tikus.
Daftar Link
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.