.

Selasa, 19 September 2017

Energi Baru Terbarukan : Surya





@D05-Yulia, @ProyekB03
Oleh : Yulia Puspitasari









Apa itu Energi Baru dan Terbarukan?

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), energi berarti kemampuan untuk melakukan kerja atau daya (kekuatan) yang dapat digunakan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi Terbarukan adalah energi yang pada umumnya merupakan sumber daya non fosil yang dapat diperbaharui dan apabila dikelola dengan baik maka sumber dayanya tidak akan habis. Energi baru terbarukan perlu dikembangkan demi ketahanan energi nasional

Sederhananya, energi baru tidak harus/bukanlah jenis energi yang belum pernah ada di peradaban manusia sebelumnya. Energi baru adalah jenis-jenis energi yang pada saat ini belum dipergunakan secara massal oleh manusia dan masih dalam tahap pengembangan. Contoh energi baru adalah energi surya. Hingga saat ini, energi surya masih sekedar penemuan sains. Penggunaannya masih sangat sempit dan belum layak dikatakan sumber energi jika sumber energi yang kita maksud adalah batubara atau minyak bumi. 

Energi terbarukan adalah energi yang ketersediaan sumbernya bisa dipulihkan setelah sumber itu digunakan atau dihabiskan. Contohnya adalah energi biomassa. Penerapan paling sederhana untuk energi biomassa adalah kayu bakar. Sekalipun orang-orang di pedesaan setiap hari membakar kayu, selalu ada kayu-kayu baru setiap hari dari tanaman yang terus bertumbuh. Namun di masa depan, biomassa tidak hanya menjadi kayu bakar atau arang. 

Salah satu contoh energy baru terbarukan adalah surya. Surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Energi surya umumnya merujuk pada penggunaan radiasi surya untuk kebutuhan praktis. Tetapi, semua energi terbarukan, kecuali geotermal dan pasang surut, berasal dari matahari.

Teknologi surya dikategorikan secara umum menjadi: teknologi pasif dan teknologi aktif, tergantung pada cara penyerapan, konversi, dan penyaluran cahaya matahari.

Pemanfaat Energi Surya :
1. Sebagai sumber energy listrik
2. Untuk membantu meringankan hasil pertanian
3. Untuk memasak menggunakan kompor tenaga surya
4. Pencahayaan tenaga surya
5. Dapat menjalankan kendaraan dengan menggunakan energy surya,
dan masih banyak lagi.


Dampak penggunaan energy surya :
1. Menghasilkan gas rumah kaca
2. Menghasilkan polusi udara
3. Perlu lahan yang luas
4. Beracun


Oleh karena itu, demi memprioritaskan percepatan pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan) akan berkontribusi pada ketersediaan energy dalam jangka panjang, ketahanan energy, dan kemandirian energy. Terobosan ini tentunya menjadi solusi keenggangan perusahaan listrik pelat merah untuk membeli listrik dari pembangkit listrik baru terbarukan. Seperti listrik dari mikro hidro, panas bumi dan lainnya. Menteri ESDM sudirman said menyarankan kepada pihak PLN agar membentuk anak usaha baru yang khusus melayani pemebelian listrik dan  pembangkit listrik baru terbarukan. Pelayanan ini bertujuan untuk menjembatani adanya keterbatasan dari PLN konvensional dari sisi anggaran untuk pengembangan energy di hulu dan sumber daya yang lebih focus dalam mendukung target pemerintah mencapai bauran energy nasional yang ambisius. Dan masih banyak terobosan lainnya demi mendorong percepaatan pengembangan EBT.

DAFTAR PUSTAKA :
Riskadarto, Sebastianus. 2015. EBT (Energi Baru Terbarukan). http://www.kompasiana.com/sebas/ebt-energi-baru-terbarukan_552aa8f7f17e61d72ad62472
Putra, Surya Utama. 2016. Energi Baru Terbarukan Untuk Indonesia. http://suryautamaputra.co.id/blog/2016/03/14/energi-baru-dan-terbarukan-untuk-indonesia/
Damaryanti. 2015. Tenaga Surya, Energi Surya dan Pemanfaatnya. http://www.kopi-ireng.com/2015/01/tenaga-surya.html
Hikmat. 2015. Bagaimana Dampak Sumber Tenaga Surya Pada Lingkungan. http://kliksma.com/2015/10/bagaimana-dampak-sumber-tenaga-surya-pada-lingkungan.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.