Korelasi antara kimia dan industri
sangat erat, perkembangan ilmu dan teknologi kimia secara langsung berpengaruh
terhadap perkembangan teknologi industri.
Aplikasi ilmu kimia dalam bidang industri (industri proses kimia) semakin meluas baik untuk industri kimia dasar; .pengolahan minyak bumi; petrokimia; pengolahan logam; oleokimia; agrokimia; makanan dan minuman; bahan pewarna dan pencelup; bahan peledak; bubur kertas; semen dan keramik; karet, kulit dan plastik; alat rumah tangga; pembersih dan toiletries; kemasan; alat tulis; farmasi; perumahan/bangunan; otomotif; sandang; serta pertanian dan peternakan.
Aplikasi ilmu kimia dalam bidang industri (industri proses kimia) semakin meluas baik untuk industri kimia dasar; .pengolahan minyak bumi; petrokimia; pengolahan logam; oleokimia; agrokimia; makanan dan minuman; bahan pewarna dan pencelup; bahan peledak; bubur kertas; semen dan keramik; karet, kulit dan plastik; alat rumah tangga; pembersih dan toiletries; kemasan; alat tulis; farmasi; perumahan/bangunan; otomotif; sandang; serta pertanian dan peternakan.
Terlebih dahulu dijabarkan mengenai
pengertian industri. Industri merupakan suatu kelompok usaha proses yang
mengubah bahan baku menjadi produk yang
berguna atau mempunyai nilai tambah, serta produk tersebut dapat digunakan
secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut
disebut dengan produk akhir. Produk dari industri ini dapat juga digunakan sebagai bahan baku oleh
industri lain, yang disebut juga sebagai produk antara. Ada juga yang
memberikan definisi bahwa Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai
tambah untuk mendapatkan keuntungan.
Istilah produk dalam kimia
industri melibatkan industri yang
menghasilkan zat kimia dan limbah kimia. Dalam hal ini produk adalah barang
atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha. Adapun bahan baku yang diproses dalam
industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia,
pertanian atau sumber-sumber lain. Produk yang dihasilkan dari industri
merupakan produk yang diperlukan oleh manusia dalam hal ini produk tersebut
mempunyai nilai tambah.
KIMIA DAN PERKEMBANGANNYA, BAIK DITINJAU DARI ILMU
PENGETAHUAN MODERN MAUPUN ISLAM
PERKEMBANGAN ILMU KIMIA
Masyarakat primitif tak biasa
mengatasi kekuatan-kekuatan alam yang membawa bencana seperti : gempa, banjir,
wabah penyakit. Sehingga perkiraan mereka apabila dipuja bencana tidak akan
terulang lagi. Pada abad pertengahan, sikap yang demikian beralih kapada
mistik. Hal ini tidak memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu kimia.
Pada akhir abad ke17 ilmu kimia
berkembang sebagai suatu ilmu pengetahuan setelah Antoine lauzent lavoiser
metode yang kini dikenal sebagai “ metode ilmiah “ yakni metode dengan
pengamatan-pengamatan, menghubungkan perkiraan, menguji perkiraan dengan
percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan.
Peranan matematika pada
perkembangan kimia dan IPA pada umumnya, sebagai pengetahuan eksas kimia
tergantung pada bilangan-bilangan pada aspek-aspek teoritis maupun praktis.
Perkembangan ilmu kimia menjadi
pesat setelah digunakan metode ilmiah yang tidak terlepas hubungannya dengan
matematik, karena data yang diperoleh adalah dari eksperimen secara
kuantitatif.
PERKEMBANGAN ILMU DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN MODERN
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru
tersebut kita dapat memproleh hasil misalnya:
1.
Penggunaan teknik kimia, orang dapat mendirikan
industri kimia dasar yang dapat menghasilkan bahan-bahan dasar untuk keperluan
indusri lainnya seperti: asam sulfat, asam nitrat, asam cuka.dll
2.
Penggunaan teknik nuklir, membuat reactor nuklir
yang dapat menghasilkan zat-zat radioaktif, dimana zat-zat ini dapat
dimanfaatkan untuk maksud damai.
3.
Penggunaan teknik mekanik, manusia dapat membuat
desain dan pembuatan bermacam-macam mesin dan instrument yang sangat halus dan
mesin-mesin yang sangat komplek.
4.
Penggunaan teknik penerbangan, dari pesawat
sederhana sampai pesawat mutakhir
PERKEMBANGAN ILMU KIMIA DITINJAU DARI ISLAM
Alkimia dan kimia
Istilah alkimia dan kimia berasal
dari bahasa arab, alkimiya. Alkimia adalah ilmu tentang kosmos sekaligus ilmu
tentang jiwa dan ilmu tentang material yang juga berhubungan dengan
obat-obatan.
Dari apek material alkimia itulah
kemudian secara beransur-ansur lahir ilmu kimia. Ahli alkimia islam pertama
kali adalah jabir ibn hayyan hidup pada abad islam kedua.sejumlah karyanya
tentang berbagai sains tetapi khususnya al-kimia.
Sosok besar kedua adalah ibn
zakaria al-razi.hidup pada abad ketiga islam, berdasarkan pada karya jabir
mimisahkan kimia dan alkimia. Dia merumuskan ilmu tentang substansi tampa
kepentingan batin, simbolik dan spiritual yang selalu ditekankan dalam
al-kimia.
Banyak ahli kimia berikutnya
seperti: al Iraqi, al majrithi dan al jaldaki. Dalam kasus apapun alkima islam
adalah bidang yang sangat penting untuk memahami berbagai aspek tertentu sains
islam maupun psikologi spiritual tertentu atau ilmu tentang jiwa seperti halnya
juga aliran-aliran kosmologi tertentu.
ANALISIS
Sejalannya ilmu pengetahuan kita
mengenal juga perkembangan tentang ilmu kimia, metode dengan
pengamatan-pengamatan, menghubungkan perkiraan, menguji perkiraan dengan percobaan
selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan.
Alkimia adalah jalan untuk
menhubungkan dunia alam pada kekuatan kreatif ilahi yang memerintahkan alam dan
mengoperasikannya. Alkimia juga jalan yang menghubungkan manusia baik sebagai
pengamat maupun pemain dengan dunia alamiah pada tingkat yang lebih dalam dibandingkan fisik dan empiric belaka.
Alat yang disebut dengan kimia
kadang juga menimbulkan bahaya, sebagaimana dari uraian diatas yang
ditinjau dari segi Islam berupa
obat-obatan. Sejalan dengan perkembangan zaman, kimia sangat dibutuhkan dalam
dunia industri. Sebagaimana kita perhatikan dalam dunia yang berhubungan dengan
industry kimia ini, banyak dalam dunia kerja mengenai PT dan mengenai tekhnik.
Industri kimia merujuk pada suatu
industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup
petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia.
Industri ini menggunakan proses
kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan
sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas,
serta metode-metode lain.
Industri kimia terlibat dalam
pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melaluipenambangan, pertanian, dan
sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, sertasenyawa kimia yang dapat
berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.
PRODUK RUMAH TANGGA
Kategori dalam produk rumah tangga di antaranya sabun,
deterjen, dan kosmetik.
Konsumen umumnya jarang bersentuhan
langsung dengan kimia dasar namun polimer dan beberapa kimia khusus dapat
mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti plastik, bahan pembersih,
kosmetik, cat dan pelapis, barang elektronik, mobil dan material lainnya.[2]
Produk-produk kimia khusus ini dipasarkan oleh perusahaan kimia ke perusahaan
pembuat barang jadi, yang biasanya produknya adalah pestisida, polimer, bahan
kimia elektronik, surfaktan, kimia konstruksi, bahan pembersih industri,
senyawa aroma, pelapis, aditif makanan, kimia kertas, kimia minyak, perekat
kertas,perekat, kosmetik, pengolahan air, katalis, dan bahan kimia tekstil.
Produk-produk ini jarang dijual langsung pada konsumen.
PENERAPAN BAHAN KIMIA UNTUK MEREDAM BAU BUSUK STP DI
INDUSTRI
STP Biosafe
Sewage Treatment Plant (STP) adalah
sebuah sistem pengolahan air limbah yang berasal dari limbah domestik. Sistem
ini mulai dikenal dan berkembang di Indonesia seiring dengan semakin meluasnya
pencemaran dan kekahawatiran masyarakat terhadap air tanah yang makin tidak
layak pakai, sekaligus sejalan dengan usaha pencegahan pencemaran lingkungan
secara dini.
Dengan adanya Instalasi Pengolahan
Air Limbah, diharapkan pencemaran air yang disebabkan oleh air buangan yang
berasal dari limbah suatu instansi dapat di-eliminir atau bahkan dihilangkan.
Sehingga air buangan tersebut dapat dibuang ke badan sungai tanpa ada rasa
khawatir akan mengakibatkan pencemaran air tanah di lingkungan sekitar.
BAHAN KIMIA PADA MAKANAN
A. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif pada makanan atau
disebut bahan tambahan makanan menurut pengertian Departemen Kesehatan RI
adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan
merupakan ingreditas (komposisi) khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai
nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud
teknologi pada pembuatannya, dan untuk menghasilkan dan mempengaruhi sifat khas
makanan tersebut. Zat adiktif pada makanan tidak boleh digunakan untuk menutupi
kerusakan dari makanan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.