.

Sabtu, 21 Januari 2017

KIMIA DAN INDUSTRI




Korelasi antara kimia dan industri sangat erat, perkembangan ilmu dan teknologi kimia secara langsung berpengaruh terhadap perkembangan teknologi industri.
Aplikasi ilmu kimia dalam bidang industri (industri proses kimia) semakin meluas baik untuk industri kimia dasar; .pengolahan minyak bumi; petrokimia; pengolahan logam; oleokimia; agrokimia; makanan dan minuman; bahan pewarna dan pencelup; bahan peledak; bubur kertas; semen dan keramik; karet, kulit dan plastik; alat rumah tangga; pembersih dan toiletries; kemasan; alat tulis; farmasi; perumahan/bangunan; otomotif; sandang; serta pertanian dan peternakan. 
Terlebih dahulu dijabarkan mengenai pengertian industri. Industri merupakan suatu kelompok usaha proses yang mengubah bahan  baku menjadi produk yang berguna atau mempunyai nilai tambah, serta produk tersebut dapat digunakan secara langsung oleh konsumen sebagai pengguna akhir dan produk tersebut disebut dengan produk akhir. Produk dari industri ini dapat  juga digunakan sebagai bahan baku oleh industri lain, yang disebut juga sebagai produk antara. Ada juga yang memberikan definisi bahwa Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.
Istilah produk dalam kimia industri  melibatkan industri yang menghasilkan zat kimia dan limbah kimia. Dalam hal ini produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha. Adapun bahan baku yang diproses dalam industri tersebut dapat diperoleh melalui proses penambangan, petrokimia, pertanian atau sumber-sumber lain. Produk yang dihasilkan dari industri merupakan produk yang diperlukan oleh manusia dalam hal ini produk tersebut mempunyai nilai tambah.


KIMIA DAN PERKEMBANGANNYA, BAIK DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN MODERN MAUPUN ISLAM
PERKEMBANGAN ILMU KIMIA
Masyarakat primitif tak biasa mengatasi kekuatan-kekuatan alam yang membawa bencana seperti : gempa, banjir, wabah penyakit. Sehingga perkiraan mereka apabila dipuja bencana tidak akan terulang lagi. Pada abad pertengahan, sikap yang demikian beralih kapada mistik. Hal ini tidak memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu kimia.
Pada akhir abad ke17 ilmu kimia berkembang sebagai suatu ilmu pengetahuan setelah Antoine lauzent lavoiser metode yang kini dikenal sebagai “ metode ilmiah “ yakni metode dengan pengamatan-pengamatan, menghubungkan perkiraan, menguji perkiraan dengan percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan.
Peranan matematika pada perkembangan kimia dan IPA pada umumnya, sebagai pengetahuan eksas kimia tergantung pada bilangan-bilangan pada aspek-aspek teoritis maupun praktis.
Perkembangan ilmu kimia menjadi pesat setelah digunakan metode ilmiah yang tidak terlepas hubungannya dengan matematik, karena data yang diperoleh adalah dari eksperimen secara kuantitatif.

PERKEMBANGAN ILMU DITINJAU DARI ILMU PENGETAHUAN MODERN
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut kita dapat memproleh hasil misalnya:
1.       Penggunaan teknik kimia, orang dapat mendirikan industri kimia dasar yang dapat menghasilkan bahan-bahan dasar untuk keperluan indusri lainnya seperti: asam sulfat, asam nitrat, asam cuka.dll
2.       Penggunaan teknik nuklir, membuat reactor nuklir yang dapat menghasilkan zat-zat radioaktif, dimana zat-zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud damai.
3.       Penggunaan teknik mekanik, manusia dapat membuat desain dan pembuatan bermacam-macam mesin dan instrument yang sangat halus dan mesin-mesin yang sangat komplek.
4.       Penggunaan teknik penerbangan, dari pesawat sederhana sampai pesawat mutakhir

PERKEMBANGAN ILMU KIMIA DITINJAU DARI ISLAM
Alkimia dan kimia
Istilah alkimia dan kimia berasal dari bahasa arab, alkimiya. Alkimia adalah ilmu tentang kosmos sekaligus ilmu tentang jiwa dan ilmu tentang material yang juga berhubungan dengan obat-obatan.
Dari apek material alkimia itulah kemudian secara beransur-ansur lahir ilmu kimia. Ahli alkimia islam pertama kali adalah jabir ibn hayyan hidup pada abad islam kedua.sejumlah karyanya tentang berbagai sains tetapi khususnya al-kimia.
Sosok besar kedua adalah ibn zakaria al-razi.hidup pada abad ketiga islam, berdasarkan pada karya jabir mimisahkan kimia dan alkimia. Dia merumuskan ilmu tentang substansi tampa kepentingan batin, simbolik dan spiritual yang selalu ditekankan dalam al-kimia.
Banyak ahli kimia berikutnya seperti: al Iraqi, al majrithi dan al jaldaki. Dalam kasus apapun alkima islam adalah bidang yang sangat penting untuk memahami berbagai aspek tertentu sains islam maupun psikologi spiritual tertentu atau ilmu tentang jiwa seperti halnya juga aliran-aliran kosmologi tertentu.

ANALISIS
Sejalannya ilmu pengetahuan kita mengenal juga perkembangan tentang ilmu kimia, metode dengan pengamatan-pengamatan, menghubungkan perkiraan, menguji perkiraan dengan percobaan selanjutnya, dan akhirnya menarik kesimpulan.
Alkimia adalah jalan untuk menhubungkan dunia alam pada kekuatan kreatif ilahi yang memerintahkan alam dan mengoperasikannya. Alkimia juga jalan yang menghubungkan manusia baik sebagai pengamat maupun pemain dengan dunia alamiah pada tingkat yang lebih  dalam dibandingkan fisik dan empiric belaka.
Alat yang disebut dengan kimia kadang juga menimbulkan bahaya, sebagaimana dari uraian diatas yang ditinjau  dari segi Islam berupa obat-obatan. Sejalan dengan perkembangan zaman, kimia sangat dibutuhkan dalam dunia industri. Sebagaimana kita perhatikan dalam dunia yang berhubungan dengan industry kimia ini, banyak dalam dunia kerja mengenai PT dan mengenai tekhnik.
Industri kimia merujuk pada suatu industri yang terlibat dalam produksi zat kimia. Industri ini mencakup petrokimia, agrokimia, farmasi, polimer, cat, dan oleokimia.
Industri ini menggunakan proses kimia, termasuk reaksi kimia untuk membentuk zat baru, pemisahan berdasarkan sifat seperti kelarutan atau muatan ion, distilasi, transformasi oleh panas, serta metode-metode lain.
Industri kimia terlibat dalam pemrosesan bahan mentah yang diperoleh melaluipenambangan, pertanian, dan sumber-sumber lain, menjadi material, zat kimia, sertasenyawa kimia yang dapat berupa produk akhir atau produk antara yang akan digunakan di industri lain.

PRODUK RUMAH TANGGA
Kategori dalam produk rumah tangga di antaranya sabun, deterjen, dan kosmetik.
Konsumen umumnya jarang bersentuhan langsung dengan kimia dasar namun polimer dan beberapa kimia khusus dapat mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti plastik, bahan pembersih, kosmetik, cat dan pelapis, barang elektronik, mobil dan material lainnya.[2] Produk-produk kimia khusus ini dipasarkan oleh perusahaan kimia ke perusahaan pembuat barang jadi, yang biasanya produknya adalah pestisida, polimer, bahan kimia elektronik, surfaktan, kimia konstruksi, bahan pembersih industri, senyawa aroma, pelapis, aditif makanan, kimia kertas, kimia minyak, perekat kertas,perekat, kosmetik, pengolahan air, katalis, dan bahan kimia tekstil. Produk-produk ini jarang dijual langsung pada konsumen.

PENERAPAN BAHAN KIMIA UNTUK MEREDAM BAU BUSUK STP DI INDUSTRI
STP Biosafe
Sewage Treatment Plant (STP) adalah sebuah sistem pengolahan air limbah yang berasal dari limbah domestik. Sistem ini mulai dikenal dan berkembang di Indonesia seiring dengan semakin meluasnya pencemaran dan kekahawatiran masyarakat terhadap air tanah yang makin tidak layak pakai, sekaligus sejalan dengan usaha pencegahan pencemaran lingkungan secara dini.
Dengan adanya Instalasi Pengolahan Air Limbah, diharapkan pencemaran air yang disebabkan oleh air buangan yang berasal dari limbah suatu instansi dapat di-eliminir atau bahkan dihilangkan. Sehingga air buangan tersebut dapat dibuang ke badan sungai tanpa ada rasa khawatir akan mengakibatkan pencemaran air tanah di lingkungan sekitar.

BAHAN KIMIA PADA MAKANAN
A. Pengertian Zat Adiktif
Zat adiktif pada makanan atau disebut bahan tambahan makanan menurut pengertian Departemen Kesehatan RI adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingreditas (komposisi) khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatannya, dan untuk menghasilkan dan mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Zat adiktif pada makanan tidak boleh digunakan untuk menutupi kerusakan dari makanan.





Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.