Oleh : Hariadi Adha Putra Rieswanto
Pengertian
Partikulat adalah bentuk dari padatan atau cairan dengan
ukuran molekul tunggal yang lebih besar dari 0.002 µm tetapi lebih kecil dari
500 µm yang tersuspensi di atmosfer dalam keadaan normal. Partikulat dapat berupa
asap, debu dan uap yang dapat tinggal di atmosfer dalam waktu yang lama.
Partikulat merupakan jenis pencemar yang bisa bersifat primer ataupun
sekunder tergantung dari aerosolnya. Partikulat terdiri dari beberapa jenis
berdasarkan distribusi partikelnya, antara lain:
- PM2.5 (2.5 µm)
- PM10 (10 µm)
- PM100 / TSP (Total Suspended Particulate) (≤100 µm)
Sifat kimia masing-masing partikulat
berbeda-beda, akan tetapi secara fisik ukuran partikulat berkisar antara 0,0002
– 500 mikron. Pada kisaran tersebut partikulat mempunyai umum dalam bentuk
tersuspensi di udara antara beberapa detik sampai beberapa bulan. Umur
partikulat tersebut dipengaruhi oleh kecepatan pengendapan yang ditentukan dari
ukuran dan densitas partikulat serta aliran (turbulensi) udara.
Partikulat yang berukuran 2 – 40 mikron (tergantung
densitasnya) tidak bertahan terus di udara dan akan segera mengendap.
Partikulat yang tersuspensi secara permanen di udara juga mempunyai kecepatan
pengendapan, tetapi partikulat-partikulat tersebut tetap di udara karena
gerakan udara.
Sifat partikulat lainnnya yang penting adalah kemampuannya sebagai tempat
absorbsi (sorbsi secara fisik ) atau kimisorbsi (sorbsi disertai dengan
interaksi kimia). Sifat ini merupakan fungsi dari luas permukaan. Jika molekul
terosorbsi tersebut larut di dalam partikulat, maka keadaannya disebut
absorbsi. Jenis sorbsi tersebut sangat menentukan tingkat bahaya dari
partikulat.
Sifat partikulat lainnya adalah sifat optiknya. Partikulat yang mempunyai
diameter kurang dari 0,1 mikron berukuran sedemikian kecilnya dibandingkan
dengan panjang gelombang sinar sehingga partikulat-partikulat tersebut
mempengaruhi sinar seperti halnya molekul-molekul dan menyebabkan refraksi.
Partikulat yang berukuran lebih besar dari 1 mikron ukurannya jauh lebih besar
dari panjang gelombang sinar tampak dan merupakan objek makroskopik yang
menyebarkan sinar sesuai denganpenampang melintang partikulat tersebut. Sifat
optik ini penting dalam menentukan pengaruh partikulat atmosfer terhadap
radiasi dan visibilitas solar energy.
Sumber
Secara alamiah, partikulat dapat dihasilkan dari debu tanah
kering yang terbawa oleh angin, proses vulkanis yang berasal dari letusan
gunung berapi, uap air laut. Partikulat juga dihasilkan dari pembakaran yang
tidak sempurna dari bahan bakar yang mengandung senyawa karbon murni atau
bercampur dengan gas-gas organik, seperti halnya penggunaan mesin diesel yang
tidak terpelihara dengan baik dan pembakaran batu bara yang tidak sempurna
sehingga terbentuk aerosol kompleks dari butir-butiran tar. Jika dibandingkan
dengan pembakaraan batu bara, pembakaran minyak dan gas pada umunya
menghasilkan partikulat dalam jumlah yang lebih sedikit. Emisi partikulat
tergantung pada aktivitas manusia, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil,
seperti transportasi kendaraan bermotor, industri berupa proses (penggilingan
dan penyemprotan) dan bahan bakar industri, dan sumber-sumber non industri,
misalnya pembakaran sampah baik domestik ataupun komersial. Terdapat hubungan
antara ukuran partikulat polutan dengan sumbernya. Partikulat yang berdiameter
lebih besar dari 10 mikron dihasilkan dari proses-proses mekanis seperti erosi
angin, penghancuran dan penyemprotan, dan pelindasan benda-benda oleh kendaraan
atau pejalan kaki. Partikulat yang berukuran diameter 1 – 10 mikron biasanya
termasuk tanah, debu, dan produk-produk pembakaran dari industri lokal dan pada
tempat-tempat tertentu juga terdapat garam laut.
Partikulat yang berukuran antara 0,1 – 1 mikron terutama merupakan
produk-produk pembakaran dan aerosol fotokimia. Partikulat yang mempunyai
diameter kurang dari 0,1 mikron belum diidentifikasi secara kimia, tetapi
diduga berasal dari sumber-sumber pembakaran, seperti pembakaran bahan bakar
fosil.
Dampak
Dampak terhadap Kesehatan
Keberadaan partikulat di udara secara potensial menyebabkan kerugian, seperti
pada kesehatan paru-paru dan dapat mereduksi jarak penglihatan (visibilitas).
Besarnya efek yang ditimbulkan oleh partikulat bergantung pada besar kecilnya
ukuran partikulat, konsentrasi, dan komposisi fisik-kimia di udara. Partikulat
dapat memberikan efek berbahaya terhadap kesehatan manusia melalui mekanisme
sebagai berikut.
- Partikulat mungkin bersifat toksik karena sifat fisik atau kimianya
- Partikulat mungkin bersifat inert (tidak bereaksi) tetapi jika tertinggal di dalam saluran pernafasan dapat mengganggu pembersihan bahan-bahan lain yang berbahaya
- Partikulat mungkin membawa substansi toksik / gas-gas berbahaya melalui absorpsi, sehingga molekul-molekul gas tersebut dapat mencapai dan tertinggal di bagian paru-paru yang sensitif.
Polutan partikulat masuk ke dalam tubuh
manusia terutama melalui sistem pernapasan, oleh karena itu pengaruh yang
merugikan langsung terutama terjadi pada sistem pernafasan. Faktor yang paling
berpengaruh terhadap sistem pernafasan terutama adalah ukuran partikulat,
karena ukuran partikulat yangmenentukan seberapa jauh penetrasi partikulat ke
dalam sistem pernafasan.
Mekanisme pertahanan saluran terhadap partikulat secara
garis besar adalah sebagai berikut.
- 40% partikel dengan diameter 1-2 µm tertahan dalam bronkheoli dan alveoli
- Partikel dengan diameter 0.25-1 µm retensi dalam saluran pernafasan turun karena dapat dibuang atau dihembuskan saat bernafas
- Diameter partikel ≤ 0.25 µm retensinya menurun karena adanya gerak brown
Dampak terhadap Ekosistem dan
Lingkungan
Keberadaan partikulat di udara dapat mereduksi radiasi matahari dan
meningkatkan kemungkinan presipitasi. Partikulat yang terdapat di atmosfer
berpengaruh terhadap jumlah dan jenis radiasi sinar matahari yang dapat
mencapai permukaan bumi. Pengaruh ini disebabkan oleh penyebaran dan absorbsi
sinar oleh partikulat. Salah satu pengaruh utama adalah penurunan visibilitas.
Sinar yang melalui objek ke pengamat akan diabsorbsi dan disebarkan oleh
partikulat sebelum mencapai pengamat, sehingga intensitas yang diterima dari
objek dan dari latar belakangnya akan berkurang.
Akibatnya perbedaan antara kedua intensitas intensitas sinar tersebut hilang
sehingga keduanya (objek dan latar belakang) menjadi kurang kontras atau kabur.
Penurunan visibilitas ini dapat membahayakan, misalnya pada waktu mengendarai
kendaraan atau kapal terbang. Jumlah polutan partikulat bervariasi dengan
manusia atau iklim. Pada musim gugur dan salju, sistem pemanas didalam
rumah-rumah dan gedung meningkat sehingga dibutuhkan tenaga yang lebih tinggi
yang mengakibatkan terbentuknya lebih banyak partikulat.
Iklim dapat dipengaruhi oleh polusi partikulat dalam dua cara. Partikulat di
dalam atmosfer dapat mempengaruhi pembentukan awan, hujan dan salju dengan cara
berfungsi sebagai inti dimana air dapat mengalami kondensasi. Selain itu
penurunan jumlah radiasi solar yang mencapai permukaan bumi karena adanya
partikulat dapat mengalami kondensasi. Selain itu penurunan jumlah radiasi
solar yang mencapai permukaan bumi karena adanya partikulat dapat mengganggu
keseimbangan panas pada atmosfer bumi. Suhu atmosfer bumi ternyata menurun
sedikit sejak tahun 1940, meskipun pada beberapa abad terakhir ini terjadi
kenaikan kandungan CO2 di atmosfer yang seharusnya mengakibatkan kenaikan suhu
atmosfer. Peningkatan refleksi radiasi solar oleh partikulat mungkin berperan
dalam penurunan suhu atmosfer tersebut. (BPLHD Jabar, 2009)
Dampak terhadap Hewan
Efek partikulat terhadap hewan cenderung mirip dengan efek terhadap
manusia. Partikulat dapat masuk ke saluran pernapasan dan dapat
menyebabkan gangguan fungsi organ tubuh.
Dampak terhadap Tumbuhan
Pengaruh partikulat terhadap tanaman terutama adalah dalam bentuk
debunya,dimana debu tersebut jika bergabung dengan uap air atau air hujan
gerimis akan membentuk kerak yang tebal pada permukaan daun, dan tidak dapat
tercuci dengan air hujan kecuali dengan menggosoknya. Lapisan kerak tersebut
akan mengganggu proses fotosintesis pada tanaman karena menghambat masuknya
sinar matahari dan mencegah pertukaran CO2 dengan atmosfer. Akibatnya
petumbuhan tanaman menjadi terganggu (BPLHD Jabar, 2009). Tanda-tanda kerusakan
daun akibat partikulat, yaitu:
1. Necrosis
Necrosis adalah hilangnya warna pada daun. Necrosis menandakan adanya jaringan
yang mati pada struktur daun.
2. Chlorosis
Chlorosis adalah hilangnya klorofil. Chlorosis merupakan gejala umum pada
tumbuhan yang umumnya disebabkan kekurangan beberapa nutrien. Chlorosis ini
ditandai dengan adanya warna hijau pucat atau kuning pada struktur daun.
3. Bercak pada permukaan atas daun
(Alfiah, 2009)
Dampak terhadap Material
Partikulat-partikulat yang terdapat di udara dapat mengakibatkan
berbagai kerusakan padaberbagai bahan. Jenis dan tingkat kerusakan yang
dihasilkan oleh partikulat dipengaruhi oleh komposisi kimia dansifat
fisik partikulat tersebut. Kerusakan pasif terjadi jika partikulat
menempel atau mengendap pada bahan-bahan yang terbuat dari tanah
sehingga harus sering dibersihkan. Proses pembersihan sering
mengakibatkan cacat pada permukaan benda-benda dari tanah tersebut.
Kerusakan kimia terjadi jika partikulat yang menempel bersifat korosif
atau partikulat tersebut membawa komponen lain yang bersifat korosif.
Logam biasanya tahan terhadap korosi di dalam udara kering atau di udara
bersih yang hanya mengandung sedikit air. Partikulat dapat merangsang
korosi, terutama dengan adanya komponen yang mengandung sulfur
Fungsi partikulat dalam merangsang kecepatan korosi adalah karena partikulat dapat berungsi sebagai inti dimana uap air dapat mengalami kondensasi, sehingga gas yang diserap oleh partikulat akan terlarut di dalam droplet air yang terbentuk. Polutan partikulat juga dapat merusak bahan bangunan yang terbuat dari tanah, cat, dan tekstil.
Fungsi partikulat dalam merangsang kecepatan korosi adalah karena partikulat dapat berungsi sebagai inti dimana uap air dapat mengalami kondensasi, sehingga gas yang diserap oleh partikulat akan terlarut di dalam droplet air yang terbentuk. Polutan partikulat juga dapat merusak bahan bangunan yang terbuat dari tanah, cat, dan tekstil.
Pengendalian
1. Pencegahan
a) Dengan melengkapi alat penangkap debu (Electro Precipitator).
b) Dengan melengkapi water sprayer pada cerobong.
c) Pembersihan ruangan dengan sistim basah.
d) Pemeliharaan dan perbaikan alat penangkap debu.
e) Menggunakan masker
2. Penanggulangan
a) Memperbaiki alat yang rusak
1. Pencegahan
a) Dengan melengkapi alat penangkap debu (Electro Precipitator).
b) Dengan melengkapi water sprayer pada cerobong.
c) Pembersihan ruangan dengan sistim basah.
d) Pemeliharaan dan perbaikan alat penangkap debu.
e) Menggunakan masker
2. Penanggulangan
a) Memperbaiki alat yang rusak
Daftar Pustaka:
Anonymous. 2016. Partikulat(TSP). [Online]. Tersedia: http://pengen-tau.weebly.com/partikulat-tsp.html. [8 Desember 2016].
Rahmawati, Aisa. 2013. Partikulat~Pencemaran Udara Kelompok Empat. [Online]. Tersedia: http://basoarif10ribu.blogspot.co.id/2013/02/partikulat.html. [8 Desember 2016].
Prabu. 2008. Partikulat(PM). [Online]. Tersedia: https://putraprabu.wordpress.com/2008/12/13/partikulat-pm/. [8 Desember 2016].
Anonymous. 2016. Pengertian Partikulat. [Online]. Tersedia: http://www.temukanpengertian.com/2016/02/pengertian-partikulat.html?m=1. [8 Desember 2016].
Merlita, Ria. 2016. Pencemaran Udara Melalui Partikel(Partikulat). [Online]. Tersedia: http://www.academia.edu/8856881/Pencemaran_Udara_Melalui_Partikel_Partikulat_. [8 Desember 2016].
@A28-ZAKI
BalasHapusPOIN 3
PARTIKULAT ITU ADA DI ATMOSGER YA GAN ??
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus@A37-ANDIKA
HapusPoint :3
( Penulisan Judulnya kalau bisa di pakai Bold di tebalkan dan Kalau bisa penulisan nya pakai Times New Roman )
@A25-PUTRI
BalasHapusPOIN 3
terimakasih atas informasinyaa..
@A16-SITI
BalasHapusPoin 2
font tulisannya tolong di bedakan antara sub judul dan isinya.
@A32-VARATRI
BalasHapuspoin 2
apa manfaat partikulat dalam kehidupan sehari-hari?
@A21-SYAFIQ
BalasHapusPOIN 3
Sudah lengkap info nya
Tolong perhatikan font penulisan nya
@A11-DINDA
BalasHapusPoint 3
Agar lebih bagus fontnya bisa diperbaiki lagi. Terimakasih
@A15-RANIYAH
BalasHapusPOIN 3
Artikelnya sudah bagus, tetapi bedakan font judul dan font isinya terimakasih
@A02-RAHMAT
BalasHapusPOIN : 3
Terima kasih saya jadi lebih bisa mengetahui partikulat lebih baik lagi
@A30-YOSEPH
BalasHapusPOIN 3
Artikel nya bagus tapi font nya kalau di ganti mungkin jadi lebih bagus bang
@A17-DHICO
BalasHapusPoin 3
Terimakasih atas artikelnya.. sekarang jadi tau apa itu partikulat
@A18-FAKHRIZAL
BalasHapusPoin 3
Mindmaapnya sudah jelas. Artikelnya cukup menarik
@A24-TANIA
BalasHapuspoin 3
terimakasih atas infonya, sangat bermanfaat
@A06-ANUGGRAH
BalasHapusPOIN 3
partikulat biasa ditemukan dimana?
@A04-ARIE
BalasHapusPOINT 3
artikel dan mindmapnya sudah lengkap dan gampang di mengerti
@A38-farida
BalasHapusPoin : 3
Artikel nya sangat menarik
@40-IBRAHIM
BalasHapusPOIN 3
Artikelnya sangat menarik untuk di baca
@A08 -Aini
BalasHapusPoin 3
Artikel yang bermanfaat
@A09-RIZKY
BalasHapuspoin 3
MANTAP JIWA
@A39-JOSEPHINE
BalasHapusPoin 3
artikel dan mindmapnya sudah bagus dan gampang dimengerti
@A20-irwansyah
BalasHapusPoin 3
Bisa di mengerti
@A12-ZARICA
BalasHapusPoin 3
Sangat lengkap
@A05-RAMADHON
BalasHapusPOIN 3
Artikel dan mindmap sangat jelas tetapi disetiap kalimat tidak diberi paragraf
A30-YOSEPH
BalasHapusPOIN 3
artikel nya bagu dan gampang di mengerti
@A36-ANNA
BalasHapusPoin 3
Artikelnya cukup menarik namun, teralu panjang, jd kurang spesifik.
@A01-Rika
BalasHapusPoint 3
Ok juga nih
@A27-RINALDI
BalasHapusPOIN 3
waw sangat bermanfaat
@A13-RIFKA
BalasHapusPOINT 2
mind map kurang mantab
@A23-FERRY
BalasHapusPOIN 3
OKEE LAH
@A14-Fadhli
BalasHapuspoint 3
bagus
@A14-Fadhli
BalasHapuspoint 3
good