PENCEMARAN
TANAH
PENGERTIAN
Pencemaran
tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia,
atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (illegal
dumping).Setruktur tanah .
Setiap tanah terdiri dari 4 komponen utama ini :
·
Batu (tanah pondasi 50% dari total berat)
·
Air (sekitar 25%)
·
Udara ( sekitar15%)
·
Bahan organik (humus 10%)
Tergantung pada rasio komponen ini di tanah ,adalah jenis
berikut tanah :
·
Berbatu
·
Liat
·
Pasir
·
Humus
·
Garam
PENYEBAB
PENCEMARAN TANAH
Sebagaimana pencemaran lainnya, pencemaran tanah merupakan
dampak dari kegiatan manusia. Pencemaran tanah bisa disebabkan limbah domestik,
limbah industri, dan limbah pertanian.
Limbah domestik
Limbah domestik yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah bisa berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor
pemerintahan dan swasta. Dan wisata, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berbentuk sampah
anorganik. Jenis sampah ini tidak bisa diuraikan oleh mikroorganisme
(non-biodegradable), misalnya kantong plastik, bekas kaleng minuman, bekas
botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berbentuk; tinja,
deterjen, oli, cat, bahan bakar minyak jika meresap kedalam tanah akan merusak
kandungan air tanah dan bisa membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah industri yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah berasal dari daerah: pabrik, manufaktur, industri
kecil, industri perumahan, bisa berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri yang padat
atau limbah padat yang adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur,
bubur yang berasal dari proses pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik
gula, pulp, kertas, rayon, plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang adalah hasil
pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom,
arsen dan boron adalah zat hasil dari proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian yang bisa
menyebabkan pencemaran tanah merupakan sisa-sisa pupuk sintetik untuk
menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida pemberantas hama
tanaman, misalnya DDT. Pestisida adalah zat atau campuran zat yang digunakan
untuk membasmi hama. Pestisida dapat berwujud zat kimia, agen biologis (seperti
virus atau bakteri), antimikroba, desinfektan atau perangkat yang digunakan
untuk melawan hama apapun. Hama termasuk serangga, patogen tanaman, gulma,
moluska, burung, mamalia, ikan, nematoda (cacing gelang) dan mikroba yang
bersaing dengan manusia untuk memperoleh makanan, menghancurkan properti,
menyebarkan penyakit atau menyebabkan gangguan kesehatan. Meskipun ada manfaat
untuk penggunaan pestisida, ada juga kekurangannya, seperti potensi toksisitas
pada manusia dan organisme lain.
Dampak pencemaran tanah
1. Menurunkan Kesuburan Tanah
Dampak pertama dari pencemaran tanah yang
terjadi di suatu daerah tentu akan lebih dahulu dirasakan oleh ekosistem darat di sekitarnya secara langsung. Di beberapa daerah pencemaran
tanah akan menurunkan tingkat kesuburan tanah itu sendiri. Tanaman akan sulit
hidup di tanah yang tercemar dan meskipun hidup ia akan menghasilkan produk
yang belum tentu aman untuk dikonsumsi. Selain itu, fauna tanah yang selama ini
tinggal pasti juga akan terusik keberadaannya.
2. Pencemaran Udara
Sampah yang mencemari tanah secara perlahan akan
terdekomposisi oleh bakteri dekomposer. Proses ini akan berlangsung dalam waktu
yang lama dan membuat udara di sekitarnya menjadi tidak nyaman untuk dihirup.
Seperti kita ketahui bahwa proses dekomposisi akan membuat sampah jadi membusuk
dan mengeluarkan gas-gas berbau menyengat.
3. Wabah Penyakit
Dampak pencemaran tanah selanjutnya adalah
penyebaran wabah penyakit berbahaya. Ya, betapapun tanah yang tercemar adalah
tempat hidup yang nyaman bagi banyak pathogen
penyebab penyakit.
Sampah-sampah yang ada di atas permukaan juga adalah habitat bagi hewan
penyebar penyakit seperti tikus dan serangga. Baik patogen maupun hewan
penyebar tersebut, keduanya adalah kombinasi tepat untuk menularkan wabah
penyakit dari tanah yang tercemar ke seluruh komponen biotik, termasuk manusia.
4. Merusak Estetika
Di banyak kota dan negara, pencemaran
tanah telah
berdampak pada rusaknya estetika atau keindahan ekosistem yang ada. Sampah yang
menumpuk dan tersebar tentu tak sedap di pandang mata. Hal ini selain
mengganggu bagi penghuni di sekitar tempat itu, tentu juga akan membuat
wisatawan tidak tertarik untuk berkunjung ke daerah tersebut sehingga membuat
mereka kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata.
5. Merusak Ekosistem
Pada tahap terakhir, pencemaran tanah akan
berdampak pada terganggunya keseimbangan
ekosistem secara masif. Cepat atau lambat
pencemaran yang terjadi pada tanah kita akan membuat keseimbangan ekosistem
terganggu. Kondisi homeostatis yang awalnya telah tercapai secara alami akan
rusak sebagai dampak
pencemaran tanah di lingkungan
kita.
CARA MENGATASI
PENCEMARAN TANAH
1. Mengembangkan kesadaran masyarakat
Nampaknya, kesadaran Rakyat Indonesia
terhadap masalah pencemaran masih butuh kerja keras bersosialisasi. Dengan
menumbuhkan dan menjadikan lingkungan hidup bebas pencemar adalah sangat baik
untk kesehatan ataupun lainnya.
2. Melakukan Sistem 3R (reduce, reuse,
dan recylce)
Sampah – sampah anorganik ataupun
sampah organik dari organisme yang masih dalam kondisi baik sebaiknya tidak
dibuang, melainkan digunakan untuk hal lain. Terlebih pada samah – sampah
anorganik seperti plastik, dan lainnya sulit diuraikan oleh bakteri. Dengan
kita bersatu mengembangkan sistem 3 R yaitu:
a. Reduce: mengurangi penggunaan produk tertentu yang
dapat mencemari tanah.
b. Reuse : Gunakan kembali barang yang hendak akan dibuang. Hal ini akan menguntungkan, karena hanya dengan demikian masalah pencemaran tanah dapat sedikit diatasai.
c. Recycle: mengolah kembali pemanfaatan barang bekas yang berpotensi menjadi limbah menjadi barang baru yang dapat digunakan dalam kehiupan sehari –hari atau lainnya.
b. Reuse : Gunakan kembali barang yang hendak akan dibuang. Hal ini akan menguntungkan, karena hanya dengan demikian masalah pencemaran tanah dapat sedikit diatasai.
c. Recycle: mengolah kembali pemanfaatan barang bekas yang berpotensi menjadi limbah menjadi barang baru yang dapat digunakan dalam kehiupan sehari –hari atau lainnya.
3. Remediasi
Yaitu proses pembersihan (penjernihan
kembali) bagian tanah yang telah tercemar.
4. Bioremediasi
Yaitu pembersihan tanah yang tercemar
dengan menggunakan bakteri dan jamur yang mampu merombak tumpahan minak atau
lainnya.
5. Menanam kembali pohon pada tanaman
Dengan menanam pohon pada lahan
kosong maka dapat membuat investasi masa depan yang lebih baik. Pohon mampu
menaham air hujan yang masuk ke dalam tanah sehingga akan membuat tanah
tersebut lembab.
DAFTAR
PUSTAKA ;
http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html
- Anonim,2015 artikel akibat ,dan dampak pencemaran tanah
http://www.ebiologi.com/2015/07/akibat-dan-dampak-pencemaran-tanah.html
- Hanif,2013 artikel pencemaran tanah
- Anonim, artikel pengertian ,pencemaran tanah, penyebab, damapak ,dan cara mengatasi
- Anonim,2014 artikel pencemaran tanah di sekitar kita
- Anonim ,2015 artikel pencemaran tanah , pengertian dan penyebab
- http://tipings.com/id/pages/36243
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.