Minyak
ini menentukan seluruh sifat dari produk lipstik. Biasanya adalah
ester. Ester adalah produk reaksi antara alkohol lemak dan asam lemak.
Ester ini juga dapat berada dalam bentuk yang bermacam-macam. Dapat
padat, pasta, kental, encer, mudah masuk ke dalam kulit dan lain-lain.
Dimungkinkan banyak sekali kombinasinya untuk membentuk sifat yang dapat
dirasakan pada bibir. Minyak ini berfungsi sebagai emollient
(mempermudah penyebaran atau pengolesan), pelembab, penambah licin,
pemberi kilau, agen pembuat tak berkilau (matifying) dan penambah SPF
(Sun Protection Factor). Ester dapat pula berupa senyawa aktif seperti
tabir surya (oktil metoksisinamat). Persentase tabir surya yang
digunakan tergantung pada senyawanya dan SPF produknya. Beberapa ester
yang dapat digunakan adalah isopropil palmitat, isostearil neopentanoat
dan miristil laktat (ester yang dapat meleleh pada suhu kulit) dan
banyak lagi lainnya. Ester-ester ini dapat memberikan karakteristik yang
diperlukan dalam sebuah lipstik.
Setelah
itu adalah malam atau waxes. Komponen ini merupakan bahan perekatnya
yang akan menghasilkan struktur kristal yang kuat. Hal ini merupakan
unsur utama untuk membuat lipstik yang baik. Malam yang paling umum
digunakan adalah Candelilla, Carnauba dan Beeswax. Semuanya adalah malam
alami. Candelilla dan Carnauba akan menghasilkan perekatan dan kilau
yang kuat. Tetapi jika terlalu banyak akan membuat lipstik menjadi
rapuh, mudah patah. Beeswax sangat baik untuk mencegah kerutan.
Konsentrasi malam dalam produk dapat bervariasi tergantung pada seberapa
padat produk akhirnya dan berapa harganya. Biasanya berkisar antara
10-25% tergantung pada kekerasan dan titik lebur malam yang dipilih.
Pengurangan jumlah malam akan membawa produk lebih ke arah jenis lip
gloss.
Selanjutnya
adalah basis warna dibentuk dari pigmen dan mutiara. Pigmen memberikan
warna pada lipstick dan kemampuan melapisi. Konsentrasi pigmen murni
dapat bervariasi dari 1% hingga 10 % bergantung pada tipe poroduk (lip gloss
hingga lipstick gelap). Pigmen yang sering digunakan adalah mineral
(titan ium dan besi oxida) dan pigmen organik (pigmen sejati, toner, dan
lakes). Pada mutiara, bahan ini tidak harus ada pada komposisi
lipstick tapi dapat ditambahkan agar tampak satin, efek warna-warni dan
gemilap.
Dan
yang paling penting adalah zat berbahaya yang terkandung . "Timbal
adalah salah satu bahan yang sering ada pada lipstik, semakin sering
Anda mengoleskan, semakin tinggi tingkat eksposur terhadapnya," ujar
Mitchell, wakil ketua The Environmental Health Task Force untuk National Medical Association. Seperti dijelaskan dalam Wall Street Journal,
zat pewarna dalam lipstik merupakan zat aditif yang berbasis mineral.
Karenanya, kadar timbal pasti mengikutinya, zat ini merupakan unsur yang
secara alami ditemukan di tanah, air, dan udara.
Jadi
sangat jelas dipaparkan dalam artikel ini untuk wanita yang sering
menggunakan lipstik dan merupakan kebutuhan sehari-hari, jangan lupa
dipertimbangkan bahan-bahan yang terkandung dalam lipstik tersebut.
Terimakasih semoga bermanfaat.Sumber Informasi :
http://www.scribd.com/doc/45476794/Wax
perlu diwaspadai dengan maraknya penggunaan rodamin maupun zat pewarna tekstik lainnya pada kosmetik khususnya lipstik yang beredar di indonesia..
BalasHapusbahan tersebut merupakan zat kimia yang dapat memicu terjadinya berbagai penyakit seperti kanker.