Abstrak
Energi nuklir adalah energi yang berasal dari reaksi antarpartikel di dalam nukleus atau inti atom. Energi nuklir memiliki beberapa keunggulan, seperti densitas tinggi, kemampuan memproduksi energi yang besar, dan rendah karbon.
Abstrak
Energi nuklir adalah energi yang berasal dari reaksi antarpartikel di dalam nukleus atau inti atom. Energi nuklir memiliki beberapa keunggulan, seperti densitas tinggi, kemampuan memproduksi energi yang besar, dan rendah karbon.
Abstrak
Dalam artikel ini, berfokus pada perngertian senyawa,ciri, sifat senyawa, dan senyawa dasar dalam kimia organik, yaitu hidrokarbon, alkana, alkena, dan alkuna. Kimia organik merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan memiliki berbagai aplikasi dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, penting untuk memahami struktur dan sifat kimia dasar ini.
Abstrak
Artikel ini membahas aplikasi energi nuklir dengan fokus pada bahan bakar nuklir yang digunakan dalam reaktor nuklir. Akan dijelaskan dasar-dasar reaktor nuklir, jenis-jenis reaktor, serta memerinci bahan bakar utama yang digunakan, yaitu uranium dan thorium.
Oleh : Muhammad Reza Gunawan
Abstrak
Kimia organik mempelajari struktur molekuler dan sifat-sifat kimia senyawa yang mengandung unsur karbon, terutama karbon-hidrogen. Konsep struktur molekuler sangat penting dalam memahami perilaku reaktif dan sifat-sifat fungsional molekul organik. Artikel ini membahas beberapa aspek utama dari struktur molekuler dalam kimia organik.
Abstrak
Keamanan nuklir merupakan elemen melekat dan tidak terpisahkan dari keamanan nasional, karena penyalahgunaan zat radioaktif, bahan nuklir, bahan terkait nuklir, instalasi nuklir dan fasilitas radiasi dapat menimbulkan bahaya yang mengancam keamanan berbangsa dan bernegara serta sangat membahayakan kehidupan masyarakat dan lingkungan hidup.
Abstrak
Isomerisme adalah fenomena di mana senyawa kimia memiliki rumus molekul yang sama tetapi berbeda dalam susunan atom atau gugus fungsional. Isomerisme dapat dibagi menjadi dua jenis utama: isomerisme struktural dan isomerisme stereoisomerik.
Polimer adalah material yang dibentuk oleh satuan struktur secara berulang. Polimer berasal dari bahasa Yunani poly dan mer. Poly yang berarti banyak dan mer yang berarti bagian, maka polimer berarti banyak bagian. Sedangkan satuan struktur polimer disebut monomer (Stevens, 2001).
Oleh : Reva Liandri (@Z17-REVA)
Abstrak
Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari laju reaksi kimia dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Salah satu konsep penting dalam kinetika kimia adalah Hukum Laju Reaksi. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan konsep ini, mengidentifikasi rumusan masalah, dan mengeksplorasi tujuan penelitian terkait.
ABSTRAK
Penggolongan senyawa organik dapat digolongkan menueut gugus fungsi yang dikandungnya. Gugus fungsi merupakan sekelompok atom yang menyebabkan perilakukimia molekul induk. Gugus fungsi organik yaitu berupa alkohol, eter aldehid dan keton, asam karboksilat.
ABSTRAK
Kimia organik merupakan studi ilmiah mengenai struktur, sifat, komposisi, reaksi, dan sintesis senyawa organik. lingkungan merupakan segala sesuatu yang hadir disekeliling organisme tersebut, yang berpengaruh terhadap eksistensi dari organisme yang bersangkutan.
ABSTRAK
Reaksi kimia organik mencakup perubahan struktural pada senyawa organik yang dapat menghasilkan senyawa baru dengan sifat yang berbeda. Proses ini terjadi pada tingkat atom dan dipicu oleh faktor-faktor eksternal seperti suhu, keasaman, katalis, dan radikal.
Kimia organik mempelajari senyawa yang mengandung karbon, termasuk hidrokarbon dan turunannya. Sumber utama senyawa organik melibatkan kehidupan, seperti tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Contoh sumbernya termasuk minyak bumi (hidrokarbon alifatik dan aromatik), tumbuhan yang menghasilkan senyawa organik kompleks seperti glukosa, dan makhluk hidup lainnya yang mengandung senyawa organik esensial seperti protein, lipid, dan asam nukleat.
Abstrak
Energi nuklir adalah sumber daya yang signifikan, tetapi juga menghasilkan limbah radioaktif yang memerlukan dielolasecara efektif. Pengelolaan limbah radioaktif yang efektifsangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan sertakesehatan masyarakat Artikel ini membahas penerapan energinuklir dan metode yang digunakan dalam pengelolaan limbahradioaktif.
KIMIA NUKLIR DAN DEFINISI RADIOAKTIVITAS SERTA JENIS PELURUHAN PADA RADIOAKTIVITAS
Oleh : ADHITIYA PUTRA WARDHANA
(@Z01-ADHITIYA)
Abstrak
Kimia nuklir atau kimia inti adalah
cabang ilmu Kimia yang mempelajari radioaktivitas, proses nuklir, dan sifat
nuklir. Kimia
nuklir juga mencakup studi tentang produksi dan penggunaan sumber radioaktif
untuk berbagai proses. Termasuk di antaranya adalah radioterapi dalam aplikasi
medis, penggunaan pelacak radioaktif dalam industri, sains dan lingkungan dan
penggunaan radiasi untuk memodifikasi bahan seperti polimer.
Pendahuluan
Radioaktifitas mula-mula ditemukan
oleh Beequerel tahun 1896.Pada tahun 1898 Pierre Currier dan Marie telah
menemukan bahwa Polonium danRadium juga memancarkan radiasi yang radioaktif.
Radiasi radioaktif memiliki partikel sinar alpha atau partikel α, sinar beta
atau pertikel β dan sinar gammaatau partikel γ. Partikel alpha adalah partikel
Helium yang terionisasi rangkap yaitu atom-atom helium tanpa tanpa kedua
elektron jadi partikel bermuatan duakali muatan atom Hidrogen.
Partikel-partikel yang dipancarkan dari suatu intiatom yang radioaktif dengan
suatu onti atom yang radioaktif dengan suatukerapatan bervariasi dari 0,1
sampai 0,01 kecepatan cahaya sedangkan partikel beta lebih cepat dari partikel
alpha. Radioaktif terdiri dari beberapa bagian,yaitu :
·
Radioaktif alam yang ditunjukan oleh
elektron yang ditemukan di alam.
·
Radioaktif buatan yang ditunjukan oleh
teknik modern transmutasi buatandari elemen-elemen yang lebih ringan dari
elemen alam
Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi
radioaktivitas!
2. Jelaskan tipe
peluruhan radioaktif!
Tujuan
Artikel ini bertujuan
untuk mengetahui dan memahami kimia nuklir radioaktif dan tipe peluruhan pada
radioaktif.
Pembahasan
1. Definisi Radioaktivitas
Radioaktivitas adalah sifat radioaktif yang mempunyai
unsur-unsur memancarkan sinar alfa atau beta dan terkadang sinar gamma dengan
menghancurkan inti atom secara spontan. Radioaktivitas mempunyai kemampuan inti
atom yang tak-stabil untuk memancarkan radiasi dan berubah menjadi inti stabil.
Proses perubahan ini disebut peluruhan dan inti atom yang tak-stabil disebut
radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida disebut zat radioaktif.
2. Tipe Peluruhan
Radioaktif
peluruhan radioaktif yaitu peristiwa terurainya beberapa inti
atom tertentu secara spontan yang diikuti dengan pancaran partikel alfa
(intihelium), partikel beta (elektron), atau radiasi gamma (gelombang
elektromagnetikgelombang pendek). Berikut merupakan jenis – jenis peluruhan
radioaktif :
·
Peluruhan Radioaktif Alfa
Partikel
alfa adalah inti helium. He Setiap kali nukleus melewati peluruhan alfa, ia
berubah menjadi nukleus yang berbeda dengan memancarkan partikel alfa.
·
Peluruhan
Radioaktif Beta
Peluruhan beta adalah ketika nukleus meluruh secara
spontan dengan memancarkan elektron atau positron. Ini juga merupakan proses
spontan, seperti peluruhan alfa, dengan energi disintegrasi yang pasti dan
waktu paruh. Dan, itu mengikuti hukum radioaktif. Peluruhan Beta dapat berupa
minus beta atau peluruhan beta plus.
· Peluruhan
Radioaktif Gamma
Kita
tahu bahwa atom memiliki tingkat energi. Demikian pula, inti juga memiliki
tingkat energi. Ketika inti dalam keadaan tereksitasi, ia dapat bertransisi ke
keadaan energi lebih rendah dengan memancarkan radiasi elektromagnetik.
Selanjutnya, perbedaan antara keadaan energi dalam nukleus adalah di MeV. Oleh
karena itu, foton yang dipancarkan oleh inti memiliki energi MeV dan disebut
sinar Gamma. Setelah emisi alfa atau beta, kebanyakan radionuklida meninggalkan
inti anak dalam keadaan tereksitasi. Inti anak ini mencapai kondisi dasar
dengan memancarkan satu atau beberapa sinar gamma.
·
Peluruhan Neutron
Emisi
neutron adalah proses peluruhan dimana satu atau lebih neutron dikeluarkan dari
inti. Hal ini dapat terjadi pada inti yang kaya neutron/miskin proton. Karena
hanya satu atau lebih neutron yang hilang, atom tidak bertransmutasi menjadi
unsur lain tetapi menjadi isotop berbeda dari unsur aslinya.
Neutron
adalah partikel subatom yang merupakan salah satu bahan penyusun dasar
inti atom . Mereka netral, tidak
bermuatan listrik dan memiliki massa yang mirip dengan massa gabungan satu
proton ditambah satu elektron. Neutron yang terisolasi tidak stabil dan meluruh
dengan memancarkan elektron dan menjadi proton dengan waktu paruh 10,5 menit.
Jika hal ini terjadi ketika neutron masih menjadi bagian dari atom maka hal ini
disebut peluruhan beta .
Kesimpulan
Berdasarkan uraian artikel diatas
dapat disimpulkan bahwa Kimia Nuklir dan Radioaktivitas merupakan dua konsep
yang erat kaitannya dan memiliki dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Radioaktivitas merujuk pada sifat inti atom yang mengalami peluruhan
spontan, melepaskan energi dalam bentuk radiasi. Jenis radiasi yang umum adalah
alfa, beta, dan gamma. Radioaktivitas digunakan dalam bidang medis untuk
pengobatan kanker (terapi radiasi) dan diagnostik (penggunaan tracer radioaktif
untuk pencitraan medis).
Daftar Pustaka
admin. (2009). Radioaktif. Retrieved from ukinstitute.org: https://ukinstitute.org/radioaktif/ (Diakses pada 12 Desember 2023)
arpansa. (2020). Other types of radioactive decay. Retrieved from
www-arpansa-gov-au.translate.goog:
https://www-arpansa-gov-au.translate.goog/understanding-radiation/what-is-radiation/ionising-radiation/radiation-decay?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc
Fayanto, S. (2016). PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF. Retrieved from
www.academia.edu: https://www.academia.edu/30629074/PELURUHAN_ZAT_RADIOAKTIF
STEKOM. (2018). Kimia nuklir. Retrieved from p2k.stekom.ac.id:
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Kimia_nuklir
Suyud. (2019). Radioaktivitas Adalah: Pengertian, Arti dan Definisinya.
Retrieved from www.depkes.org: https://www.depkes.org/blog/radioaktivitas/
usaha321.net. (2013). 3 Jenis Peluruhan Radioaktif (alfa, gamma, beta).
Retrieved from blog.usaha321.net:
https://blog.usaha321.net/peluruhan-radioaktif.html
IBNU SABIL
41623010006
(Z03-IBNU)
PENDAHULUAN
Reaksi nuklir adalah fenomena yang melibatkan perubahan inti atom melalui proses fisika atau kimia yang melibatkan pemecahan atau penggabungan inti atom. Reaksi nuklir memiliki potensi besar dalam berbagai bidang, termasuk energi, kedokteran, dan penelitian ilmiah. Dalam abstrak ini, kami akan membahas dasar-dasar reaksi nuklir, jenis-jenis reaksi nuklir, dan aplikasi praktisnya.
ABSTRAK
Reaksi nuklir adalah proses di mana inti atom mengalami perubahan melalui pemecahan atau penggabungan inti atom. Reaksi ini melibatkan perubahan jumlah proton dan neutron dalam inti atom, yang pada gilirannya menghasilkan perubahan massa dan energi. Reaksi nuklir dapat terjadi secara alami, seperti dalam proses peluruhan radioaktif, atau dapat diinduksi oleh manusia dalam reaktor nuklir atau percobaan laboratorium.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu reaksi nuklir?
2. Apa perbedaan antara fisi nuklir dan fusi nuklir?
TUJUAN
Tujuan dari artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep dasar reaksi nuklir, serta menggambarkan perbedaan antara fisi nuklir dan fusi nuklir.
PEMBAHASAN
REAKSI NUKLIR
Reaksi nuklir adalah perubahan dalam inti atom yang melibatkan pemecahan atau penyatuan inti. Reaksi nuklir terjadi secara alami di alam semesta, seperti dalam proses pembentukan bintang dan ledakan supernova. Namun, manusia juga dapat memanfaatkan reaksi nuklir untuk menghasilkan energi dalam pembangkit listrik tenaga nuklir.
FISI NUKLIR
Fisi nuklir adalah proses pemecahan inti atom besar menjadi inti atom yang lebih kecil untuk melepaskan sejumlah energi besar. Proses ini biasanya dilakukan dengan memaksa inti atom menyerap neutron, partikel yang terdapat di dalam inti atom, dengan proton. Fisi nuklir dapat terjadi secara alami di alam semesta, namun juga dapat dipicu oleh manusia dalam reaktor nuklir atau senjata nuklir. Ketika proses fisi nuklir dibiarkan berjalan tanpa kendali, ia dapat menimbulkan kekuatan yang kuat dan merusak, seperti ledakan bom atom. Namun, ketika dikendalikan dengan baik, fisi nuklir dapat menjadi sumber energi listrik yang efisien dan ramah lingkungan.
Perbedaan utama antara reaksi fusi dan reaksi fisi adalah perbedaan dalam massa dan energi yang dihasilkan. Reaksi fusi menghasilkan energi yang lebih besar karena menggabungkan inti atom yang lebih ringan, sedangkan reaksi fisi menghasilkan energi yang lebih kecil karena menggabungkan inti atom yang lebih besar. Selain itu, reaksi fusi sering terjadi di alam, seperti dalam bintang, sedangkan reaksi fisi tidak umum terjadi di alam.
FUSI NUKLIR
Fusi nuklir adalah reaksi di mana dua inti atom bergabung membentuk satu atau lebih inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi. Proses fusi membutuhkan energi yang besar untuk menggabungkan inti nuklir, bahkan elemen paling ringan, hidrogen. Namun peleburan inti atom yang membentuk inti atom yang lebih berat dan bebas neutron, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menyatukannya. Fusi nuklir memberikan daya bagi bintang untuk bersinar dan merupakan sumber energi yang sangat potensial. Perbedaan antara reaksi fusi dan reaksi fisi adalah bahwa reaksi fusi adalah penggabungan dua inti atom menjadi satu inti atom yang lebih besar, sedangkan reaksi fisi adalah pemecahan satu atom menjadi dua inti atom yang lebih ringan.
DAFTAR PUSTAKA
1. "Nuclear Reactions." HyperPhysics Concepts, Georgia State University, hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/nucene/nucbin.html.
2. "Nuclear Fission." World Nuclear Association, www.world-nuclear.org/information-library/nuclear-fuel-cycle/nuclear-power-reactors/nuclear-fission.aspx.
3. "Nuclear Fusion." World Nuclear Association, www.world-nuclear.org/information-library/current-and-future-generation/nuclear-fusion-power.aspx.
4. "Uses of Radioisotopes." World Nuclear Association, www.world-nuclear.org/information-library/non-power-nuclear-applications/radioisotopes-research/radioisotopes-in-medicine.aspx.
Disusun Oleh @Z04-ZAHRA
ABSTRAK
Isotop dan isomer nuklir menjadi fokus utama dalam
pemahaman struktur dan perilaku inti atom. Isotop, yang didefinisikan oleh
perbedaan jumlah neutron pada inti atom yang memiliki jumlah proton yang sama,
menunjukkan sifat unik seperti waktu paruh radioaktif dan stabilitas yang
memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, termasuk bidang energi nuklir,
pengobatan kanker, dan penelusuran isotop dalam lingkungan. Sementara itu,
isomer nuklir, berupa bentuk inti atom dengan jumlah proton dan neutron yang
sama tetapi memiliki tingkat energi yang berbeda, menyimpan potensi besar dalam
pemahaman struktur nuklir secara mendalam dan pengembangan teknologi nuklir
canggih. Artikel ini mengeksplorasi sifat-sifat fundamental, klasifikasi, dan
aplikasi praktis dari isotop dan isomer nuklir, sambil menyajikan perbandingan
yang memperkaya pemahaman kita tentang dunia mikroskopis ini.
Kata
Kunci : Isotop, Isomer nuklir
ABSTRACT
Nuclear isotopes and isomers are the main focus in
understanding the structure and behavior of atomic nuclei. Isotopes, defined by
the difference in the number of neutrons in the nuclei of atoms that have the
same number of protons, exhibit unique properties such as radioactive half-life
and stability that impact various aspects of our lives, including the fields of
nuclear energy, cancer treatment, and the tracking of isotopes in the
environment. Meanwhile, nuclear isomers, in the form of atomic nuclei with the
same number of protons and neutrons but with different energy levels, hold
great potential in understanding nuclear structure in depth and developing
advanced nuclear technology. This article explores the basic properties,
classification, and practical applications of nuclear isotopes and isomers,
while presenting variations that enrich our understanding of this microscopic
world.
Keywords:
Isotopes, nuclear isomers
PENDAHULUAN
Dalam kajian kimia nuklir, dua konsep yang memainkan
peran integral dalam pemahaman struktur nuklir adalah isotop dan isomer nuklir.
Isotop, yang didefinisikan oleh perbedaan jumlah neutron pada inti atom yang
memiliki jumlah proton yang sama, membuka jendela menuju sifat-sifat khusus
yang memengaruhi kehidupan kita secara mendalam. Keberagaman isotop, seperti
waktu paruh radioaktif dan stabilitas nuklir, tidak hanya menjadi landasan bagi
kemajuan dalam energi nuklir, tetapi juga membentuk dasar untuk pengobatan
kanker melalui terapi radiasi dan penelusuran isotop dalam lingkungan.
Sementara itu, isomer nuklir, yang merupakan bentuk
inti atom dengan tingkat energi yang berbeda tetapi memiliki jumlah proton dan
neutron yang identik, membawa kita lebih jauh ke dalam struktur mikroskopis
nuklir. Pemahaman mendalam tentang isomer nuklir tidak hanya memberikan wawasan
fundamental tentang inti atom, tetapi juga menyentuh aspek aplikatif dalam
pengembangan teknologi nuklir canggih. Melalui pendekatan ini, artikel ini
bertujuan untuk mengeksplorasi dan menggambarkan sifat-sifat esensial dari
kedua konsep ini, serta merinci kontribusi mereka dalam berbagai bidang ilmiah
dan industri.
PEMBAHASAN
a.)
Definisi Isotop Nuklir:
Isotop
nuklir terbentuk ketika inti atom memiliki jumlah proton yang identik, tetapi
jumlah neutron berbeda. Contoh yang umum ditemui adalah isotop uranium, seperti
U-235 dan U-238.
b.)
Properti Isotop Nuklir:
Isotop
memiliki karakteristik unik, seperti waktu paruh radioaktif, yang menentukan
waktu yang diperlukan untuk setengah dari jumlah isotop yang ada untuk
mengalami peluruhan radioaktif. Keunikan ini membentuk dasar penggunaannya
dalam berbagai aplikasi, dari energi nuklir hingga pengobatan kanker.
c.)
Aplikasi Isotop Nuklir:
Isotop
nuklir memainkan peran penting dalam industri dan ilmu pengetahuan. Sebagai
contoh, U-235 digunakan dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan energi,
sementara isotop lain, seperti teknnesium-99m, digunakan dalam bidang
kedokteran nuklir untuk diagnosa dan terapi penyakit.
d.)
Definisi Isomer Nuklir:
Isomer
nuklir adalah bentuk dari inti atom yang memiliki jumlah proton dan neutron
yang sama tetapi berbeda dalam tingkat energi.
e.)
Klasifikasi Isomer Nuklir:
Terdiri
dari isomer metastabil dan isomer berenergi tinggi. Isomer metastabil memiliki
keadaan energi yang relatif stabil dan dapat bertahan untuk jangka waktu yang
cukup lama, sementara isomer berenergi tinggi lebih sementara dan cenderung
meluruh lebih cepat.
f.)
Pentingnya Isomer Nuklir:
Isomer
nuklir memberikan wawasan lebih lanjut ke dalam struktur nuklir dan dapat
dimanfaatkan dalam pengembangan teknologi nuklir canggih. Khususnya, isomer
metastabil dapat digunakan dalam penyimpanan dan pemancaran energi dengan tingkat
efisiensi yang tinggi.
g.)
Persamaan dan Perbedaan:
Meskipun
keduanya memainkan peran penting dalam pemahaman nuklir, isotop dan isomer
memiliki perbedaan kunci. Isotop berkaitan dengan variasi jumlah neutron,
sementara isomer berfokus pada tingkat energi yang berbeda.
Pemahaman mendalam tentang isotop dan isomer nuklir
memberikan landasan bagi inovasi dalam berbagai industri, dari sumber energi
alternatif hingga teknologi medis yang lebih canggih. Upaya penelitian terus
dilakukan untuk mengeksplorasi potensi penuh kedua konsep ini dalam memajukan
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan membahas hal-hal ini, kita dapat
meresapi kompleksitas dan relevansi isotop dan isomer nuklir dalam konteks
nyata, mendukung perkembangan ilmiah dan teknologi di masa depan.
CONTOH SOAL
1.
Apa perbedaan utama antara isotop dan isomer nuklir?
Jawaban:
Perbedaan
utama antara isotop dan isomer nuklir terletak pada sifat strukturalnya. Isotop
adalah inti atom dengan jumlah proton yang sama tetapi jumlah neutron yang
berbeda, sementara isomer nuklir adalah bentuk inti atom dengan tingkat energi
yang berbeda tetapi memiliki jumlah proton dan neutron yang identik.
2.
Mengapa isotop nuklir seperti U-235 dan U-238 memiliki peran yang signifikan dalam
energi nuklir?
Jawaban:
Isotop
nuklir seperti U-235 dan U-238 memiliki peran signifikan dalam energi nuklir
karena keduanya dapat mengalami reaksi fisi nuklir. Reaksi fisi ini
menghasilkan pelepasan energi yang besar dan dapat digunakan untuk menghasilkan
listrik dalam pembangkit energi nuklir.
3.
Berikan contoh aplikasi praktis dari isomer nuklir.
Jawaban:
Salah
satu contoh aplikasi praktis dari isomer nuklir adalah dalam penyimpanan dan
pemancaran energi yang efisien. Isomer metastabil, dengan tingkat energi yang
stabil untuk jangka waktu tertentu, dapat digunakan sebagai sumber daya energi
yang dapat diaktifkan secara selektif untuk berbagai aplikasi, termasuk penyimpanan
energi yang efisien.
4.
Bagaimana isomer nuklir dapat berkontribusi pada pengembangan teknologi nuklir
canggih?
Jawaban:
Isomer
nuklir dapat berkontribusi pada pengembangan teknologi nuklir canggih melalui
kemampuannya dalam penyimpanan dan pemancaran energi. Pemanfaatan isomer
metastabil dalam proses konversi energi dapat membuka peluang untuk
pengembangan teknologi penyimpanan energi yang lebih efisien dan berkelanjutan
di masa depan.
PENUTUP
Secara keseluruhan, pemahaman mendalam tentang
isotop dan isomer nuklir membuka jendela ke dalam dunia struktur mikroskopis
inti atom. Isotop, dengan perbedaan jumlah neutron yang menentukan sifat
uniknya, memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai
dari pembangkit energi nuklir hingga terapi radiasi dalam pengobatan kanker. Di
sisi lain, isomer nuklir, dengan kemampuannya mengubah tingkat energi,
menjanjikan potensi luar biasa dalam pengembangan teknologi nuklir canggih.
Penelusuran properti dan aplikasi keduanya tidak hanya mengungkap kompleksitas
struktur nuklir, tetapi juga memberikan dasar untuk inovasi masa depan dalam
energi, kedokteran, dan teknologi. Dengan terus mengeksplorasi dan memahami
konsep-konsep ini, kita dapat merinci langkah-langkah menuju pemahaman yang
lebih dalam tentang sifat inti atom, mendorong kemajuan ilmiah dan teknologi
yang berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
Britannica.
Isomer. https://www.britannica.com/science/isomer-nuclear-physics.
(Diakses Pada 12 Desember 2023).
Ensiklopedia
Dunia. Isotop. https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Isotop.
(Diakses Pada 12 Desember 2023).
Muhyidin.
2021. Perbedaan Isotop, Isobar, Isoton dan Isomer. https://muhyidin.id/perbedaan-isotop-isobar-isoton-dan-isomer/.
(Diakses Pada 12 Desember 2023).
Abstrak
Kimia Organik adalah bidang ilmu yang
mempelajari tentang struktur, sifat-sifat, perubahan, komposisi, reaksi dan
sintesis senyawa yang mengandung atom karbon tidak hanya senyawa hidrokarbon,
tetapi juga senyawa yang mengandung unsur lain, seperti hidrogen, nitrogen,
oksigen, halogen fosfor, silikon dan sulfur.
Kata kunci : Kimia organik, perubahan komposisi, silikon
Pendahuluan
Daur ulang bahan kimia adalah istilah luas yang digunakan untuk
menggambarkan serangkaian teknologi baru dalam industri pengelolaan limbah yang
memungkinkan plastik didaur ulang, yang sulit atau tidak ekonomis untuk didaur
ulang secara mekanis.
Dengan mengubah sampah plastik kembali
menjadi bahan kimia dasar dan bahan baku kimia, proses daur ulang bahan kimia
berpotensi meningkatkan tingkat daur ulang secara signifikan dan mengalihkan
sampah plastik dari tempat pembuangan sampah atau pembakaran.
Rumusan Masalah
A. Jelaskan apa yang dimaksud Plastik ?
B. Jelaskan apa yang dimaksud Polimer ?
C. Jelaskan jenis – jenis Plastik ?
D. Jelaskan Teknologi dan Penerapannya ?
Tujuan
A. Untuk mengetahui pengertian plastic
B. Untuk mengetahui pengertian polimer
C. Untuk memahami jenis – jenis plastic
D. Untuk mengetahui dan memahami tentang teknologi dan
penerapannya
Pembahasan
A. Pengertian plastic
Plastik
adalah material jenis polimer yang tersusun atas rantai monomer serta bersifat
ringan. Plastik ditemukan pertama kali oleh Alexander Parker melalui pengolahan
bahan organik dari selulosa.
Kala
itu, Parker memberi nama produk temuannya sebagai parkesine. Seiring zaman,
mulai banyak ilmuwan yang mengembangkannya hingga diperoleh plastik seperti
sekarang.
Umumnya,
plastik yang digunakan sekarang ini tidak berasal dari bahan alami, melainkan
dari hasil cracking minyak Bumi yang berbentuk serbuk putih. Dalam
penerapannya, plastik bisa ditemukan dalam bentuk lembaran, lempengan, dan
film.
B.
Pengertian polimer
Polimer adalah material berbentuk rantai molekul panjang dan berulang.
Hasil ini didapatkan dari proses bernama polimerisasi. Ada berbagai macam
polimer. Selain itu, karakteristik pun berbeda-beda. Semuanya tergantung dari
sifat molekul yang membentuk serta bagaimana proses pembentukannya.
Ada beberapa polimer yang memiliki sifat lentur. Contohnya seperti karet dan polister. Namun, juga ada polimer dengan sifat keras dan kuat, yakni kaca dan epoksi.
C. Jenis –
Jenis plastic
1.
Polyethylene (PE)
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC:
Polietena) adalah termoplastik yang digunakan secara luas oleh konsumen produk
sebagai kantong plastik. Sekitar 80 juta metrik ton plastik ini diproduksi
setiap tahunnya. Polietilena adalah polimer yang terdiri dari rantai panjang
monomer etilena (IUPAC: etena). Di industri polimer, polietilena ditulis dengan
singkatan PE, perlakuan yang sama yang dilakukan oleh Polistirena (PS) dan
Polipropilena (PP). Molekul etena C2H4 adalah CH2=CH2. Dua grup CH2 bersatu
dengan ikatan ganda. Polietilena dibentuk melalui proses polimerisasi dari
etena. Polietilena bisa diproduksi melalu proses polimerisasi radikal,
polimerisasi adisi anionik, polimerisasi ion koordinasi, atau polimerisasi
adisi kationik.
Kemasan
polietilen banyak digunakan untuk mengemas buah-buahan, sayursayuran segar,
roti, produk pangan beku dan tekstil. Setiap metode menghasilkan tipe
polietilena yang berbeda. Polietilena terdiri dari berbagai jenis berdasarkan
kepadatan dan percabangan molekul. Sifat mekanis dari polietilena bergantung
pada tipe percabangan, struktur kristal, dan berat molekulnya.
2.
HDPE
HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941
g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan
antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi
dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene.
HDPE digunakan sebagai bahan pembuat botol susu, botol/kemasan deterjen,
kemasan margarin, pipa air, dan tempat sampah.
3.
POLYETHYLENE TEREPHTALATE (PET)
Polyethylene terephtalate yang sering
disebut PET dibuat dari glikol (EG) dan terephtalic acid (TPA) atau dimetyl
ester atau asam terepthalat (DMT). sifat-sifat PET : PET merupakan keluarga
polyester seperti halnya PC. Polymer PET dapat diberi penguat fiber glass, atau
filler mineral. PET film bersifat jernih, kuat, liat, dimensinya stabil, tahan
nyala api, tidak beracun, permeabilitas terhadap gas, aroma maupun air rendah.
PET engineer resin mempunyai kombinasi sifat-sifat: kekuatan (strength)-nya
tinggi, kaku (stiffness), dimensinya stabil, tahan bahan kimia dan panas, serta
mempunyai sifat elektrikal yang baik. PET memiliki daya serap uap air yang
rendah, demikian juga daya serap terhadap air.
PET dapat diproses dengan proses ekstrusi pada suhu tinggi 518- 608 oF, selain
itu juga dapat diproses dengan tehnik cetak injeksi maupun cetak tiup. Sebelum
dicetak sebaiknya resin PET dikeringkan lebih dahulu (maksimum kandungan uap
air 0,02 %) untuk mencegah terjadinya proses hidrolisa selama pencetakan.
Penggunaan PET sangat luas antara lain : botol-botol untuk air mineral, soft
drink, kemasan sirup, saus, selai, minyak makan.
4.
Polipropilena
Pengolahan lelehnya polipropilena
bisa dicapai melalui ekstrusi dan pencetakan. Metode ekstrusi (peleleran) yang
umum menyertakan produksi serat pintal ikat (spun bond) dan tiup (hembus) leleh
untuk membentuk gulungan yang panjang untuk nantinya diubah menjadi berbagai
macam produk yang berguna seperti masker muka, penyaring, popok dan lap.
Teknik
pembentukan yang paling umum adalah pencetakan suntik, yang digunakan untuk
berbagai bagian seperti cangkir, alat pemotong, botol kecil, topi, wadah,
perabotan, dan suku cadang otomotif seperti baterai. Teknik pencetakan tiup dan
injection-stretch blow molding juga digunakan, yang melibatkan ekstrusi dan
pencetakan.
5. POLYSTIRENE (PS)
Polistirena adalah sebuah polimer
dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial
dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik
padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa
aromatik.
Polistirena pertama kali dibuat pada 1839 oleh Eduard Simon, seorang apoteker
Jerman.
Ketika mengisolasi zat tersebut dari resin alami, dia tidak menyadari apa yang
dia telah temukan. Seorang kimiawan organik Jerman lainnya, Hermann Staudinger,
menyadari bahwa penemuan Simon terdiri dari rantai panjang molekul stirena,
sebagai polimer plastik.
Polistirena
padat murni adalah sebuah plastik tak berwarna, keras dengan fleksibilitas yang
terbatas yang dapat dibentuk menjadi berbagai macam produk dengan detail yang
bagus. Penambahan karet pada saat polimerisasi dapat meningkatkan fleksibilitas
dan ketahanan kejut. Polistirena jenis ini dikenal dengan nama High Impact
Polystyrene (HIPS). Polistirena murni yang transparan bisa dibuat menjadi
beraneka warna melalui proses compounding. Polistirena banyak dipakai dalam
produk-produk elektronik sebagai casing, kabinet dan komponen-komponen lainya.
Peralatan rumah tangga yang terbuat dari polistirena, a.l: sapu, sisir, baskom,
gantungan baju, ember.
D. Teknologi dan
Penerapannya
Daur ulang kimia berbeda dengan daur ulang
mekanis yang menggunakan proses menyiapkan polimer limbah untuk digunakan
kembali, tanpa mengubah struktur kimia bahan secara signifikan. Daur ulang
mekanis memproses aliran polimer tunggal yang terpisah, yang dicuci,
digranulasi, dan kemudian diekstrusi kembali untuk membuat pelet daur ulang
yang siap untuk aplikasi pencetakan. Proses daur ulang bahan kimia berdasarkan
depolimerisasi dan daur ulang bahan baku, memecah rantai hidrokarbon panjang
dalam plastik menjadi fraksi hidrokarbon yang lebih pendek atau menjadi monomer
menggunakan proses kimia, termal, atau katalitik. Pemurnian, di sisi lain,
berkaitan dengan penggunaan pelarut untuk menghilangkan aditif dari polimer.
Daur ulang bahan baku
adalah bagian dari daur ulang bahan kimia yang namanya diambil dari keluaran
utama yang dihasilkan, yaitu bahan baku petrokimia. Istilah 'daur ulang bahan
baku' digunakan untuk membedakan proses termal yang mengubah limbah plastik menjadi
bahan baku untuk pabrik petrokimia, dengan proses kimia yang memurnikan aliran
limbah plastik (yaitu pemurnian) atau memecah produk limbah menjadi monomer
(yaitu depolimerisasi). ) untuk pemrosesan ulang atau repolimerisasi lebih
lanjut.
1. Pemurnian
adalah proses di mana plastik dilarutkan dalam pelarut (atau pelarut)
yang sesuai, setelah itu serangkaian langkah pemurnian dilakukan untuk
memisahkan polimer dari aditif dan kontaminan. Setelah polimer dilarutkan dalam
pelarut, polimer tersebut dapat dikristalisasi secara selektif. Jika suatu
pelarut dapat melarutkan polimer yang diinginkan atau semua polimer lain
kecuali polimer target, maka pelarut tersebut dapat digunakan untuk pelarutan
selektif. Persyaratan penting untuk ini adalah memiliki pelarut selektif.
Output yang dihasilkan adalah polimer yang diendapkan, yang idealnya tidak
terpengaruh oleh proses tersebut dan dapat diformulasi ulang menjadi plastik.
Bahan Baku Sasaran
- PVC, PS, PE dan PP
Produk
- Polimer plastik “yang dimurnikan”.
Status Teknologi
Ini adalah teknologi baru dan upaya sedang
dilakukan untuk meningkatkannya ke tingkat yang layak secara komersial. Umumnya
sampah plastik dikumpulkan sebagai polimer campuran. Oleh karena itu, tantangan
utamanya adalah pemisahan dan daur ulang komponen sampah secara selektif.
2. Depolimerisasi
(terkadang
disebut sebagai kemolisis) adalah kebalikan dari polimerisasi dan menghasilkan
molekul monomer tunggal atau fragmen polimer yang lebih pendek dikenal sebagai
oligomer. Monomer identik dengan yang digunakan dalam pembuatan polimer dan
oleh karena itu, plastik yang dibuat dari depolimerisasi memiliki kualitas yang
serupa dengan monomer murni. Kerugian utama depolimerisasi kimia adalah bahwa
depolimerisasi hanya dapat diterapkan pada polimer 'kondensasi' seperti PET dan
poliamida. Bahan ini tidak dapat digunakan untuk penguraian sebagian besar
polimer 'tambahan' (misalnya PP, PE, PVC) yang merupakan mayoritas aliran
sampah plastik.
Bahan Baku Sasaran
- Polikondensat, yang meliputi poliester (PET), poliamida (PA), dan poliuretan
Produk
- Monomer dari polikondensat daur ulang
Status Teknologi
Sejumlah pabrik industri yang melakukan degradasi
PET saat ini beroperasi, terutama berdasarkan perlakuan metanolisis dan
glikolisis. Proses hidrolitik kurang maju, sebagian besar digunakan pada skala
laboratorium dan pabrik percontohan, meskipun beberapa proyek sedang
dikembangkan untuk aplikasi komersial dalam beberapa tahun mendatang. Proses
berbasis ammonolisis dan aminolisis merupakan pengobatan yang kurang mapan dan
berkembang dengan baik. Glikolisis dan hidrolisis saat ini merupakan metode
kemolisis yang paling banyak digunakan untuk membalikkan reaksi polimerisasi
poliuretan. Depolimerisasi kimia poliamida terutama dilakukan melalui
hidrolisis.
Daur
ulang bahan baku adalah proses termal apa pun yang mengubah polimer menjadi
molekul yang lebih sederhana, untuk membentuk bahan baku untuk pemrosesan jenis
petrokimia. Dua proses utama di sini adalah pirolisis dan gasifikasi. Keluaran
dari daur ulang bahan baku adalah bahan kimia dasar (misalnya hidrokarbon atau
syngas), yang perlu diproses lebih lanjut untuk menghasilkan polimer. Hal ini
memungkinkan fleksibilitas untuk digunakan kembali dalam industri petrokimia.
Kesimpulan
Plastik merupakan
bahan kimiawi yang bukanlah bahan yang alami, melainkan bahan buatan atau
sintetis. Plastik-plastik yang telah menjadi sampah, berbahaya dan sulit
dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk membuat sampah
plastik itu benar-benar terurai. Namun yang menjadi persoalan adalah dampak
negatif sampah plastik ternyata sebesar fungsinya juga. Plastik jika digunakan
tidak sesuai dengan fungsinya sangat berbahaya, jika dibuang tanpa adanya
penanganan yang khusus pun berbahaya bagi lingkungan. Sampah plastik tidak
dapat dibuang begitu saja ke tanah. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik
dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna.
Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel
plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Karena sifatnya yang sulit terurai,
plastik juga penyebab banjir karena menyumbat saluran-saluran air. Sehingga
pada saat musim penghujan tiba mengakibatkan banjir. Jika dibakar, sampah
plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika
proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai
dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia.
Daftar Pustaka
Imam Murjianto, 2005. Sifat dan Karakateristik
Material Plastik dan Bahan Aditif.. Journal Traksi. Vol. 3. No. 2
IAPD. 2012. Introduction to Plastics. 11th edition.
Brydson, J.A. 1999. Plastic Material. Seventh
Edition. Butterworh-Heinemann
Tarmizi I.D. 2015. Kimia Lingkungan. Padang : Universitas Negeri Padang.