Tugas Pekan 5
Kepolaran Ikatan dan Senyawa
Oleh : Mohamad Hattha Widjaya
Abstrak :
Kepolaran ikatan dalam senyawa kimia berkaitan dengan sejauh mana elektron dalam ikatan kimia dibagi secara merata antara atom-atom yang berikatan. Ikatan kovalen nonpolar terjadi saat elektron dibagi secara merata, sementara ikatan kovalen polar terjadi saat ada perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang berikatan. Senyawa polar memiliki perbedaan elektronegativitas antara atom-atomnya, yang menyebabkan adanya muatan parsial positif dan negatif. Ini menghasilkan adanya momen dipol dalam senyawa tersebut, seperti air (H2O). Sementara itu, senyawa nonpolar memiliki ikatan kovalen di mana elektron dibagi secara merata, sehingga tidak ada momen dipol yang signifikan. Contohnya adalah metana (CH4). Kepolaran ini memainkan peran penting dalam sifat-sifat senyawa, seperti titik didih, titik lebur, kelarutan, dan sifat-sifat kimia lainnya. Senyawa polar dan nonpolar berinteraksi berbeda dalam pelarut dan dalam reaksi kimia.
Pendahuluan :
Kepolaran ikatan dan senyawa adalah konsep penting dalam kimia yang membantu kita memahami sifat-sifat kimia dan fisika dari berbagai senyawa kimia. Kepolaran berkaitan dengan sejauh mana distribusi elektron dalam ikatan kovalen di antara atom-atom yang berikatan. Ini memengaruhi sejumlah sifat senyawa, termasuk kelarutan, titik didih, titik lebur, dan reaktivitas kimia.
Rumusan Masalah :
1. Apa yang dimaksud kepolaran ikatan
2. Apa yang dimaksud dengan kepolaran senyawa
Penjelasan :
1. Kepolaran ikatan merujuk pada sejauh mana suatu ikatan kimia dalam suatu senyawa bersifat polar atau nonpolar. Ini tergantung pada perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang berikatan.
Ikatan kovalen polar terjadi ketika atom-atom yang berikatan memiliki perbedaan elektronegativitas yang menciptakan distribusi elektron yang tidak merata, sehingga salah satu atom lebih menarik elektron daripada yang lain. Ini menghasilkan adanya momen dipol dalam senyawa tersebut.
Ikatan kovalen nonpolar terjadi ketika elektron dibagi secara merata antara atom-atom yang berikatan karena tidak ada perbedaan elektronegativitas yang signifikan. Dalam ikatan nonpolar, tidak ada momen dipol yang signifikan dalam senyawa tersebut.
2. Kepolaran senyawa merujuk pada sifat polaritas atau nonpolaritas keseluruhan suatu senyawa kimia. Kepolaran senyawa dipengaruhi oleh polaritas ikatan-ikatan antar atom dalam senyawa tersebut.
Sebuah senyawa dapat bersifat polar jika memiliki ikatan-ikatan polar di dalamnya. Hal ini terjadi ketika terdapat perbedaan elektronegativitas yang cukup signifikan antara atom-atom yang berikatan, sehingga terbentuk momen-momen dipol yang tidak saling membatalkan. Contoh senyawa polar adalah air (H2O) karena ikatan antara atom hidrogen dan oksigen bersifat polar.
Di sisi lain, senyawa nonpolar terbentuk ketika ikatan-ikatan dalam senyawa tersebut bersifat nonpolar atau perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang berikatan sangat kecil. Senyawa nonpolar tidak memiliki momen dipol yang signifikan. Contoh senyawa nonpolar adalah metana (CH4).
DAFTAR PUSTAKA
"Chemistry: The Central Science" oleh Theodore L. Brown, H. Eugene LeMay, dan Bruce E. Bursten
Atkins, P., & de Paula, J. (2018). Physical Chemistry. Oxford University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.